Anda di halaman 1dari 12

Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

JL. Haluoleo No. 05 Kompleks Bumi Praja Andonuohu Tlp (0401) 3122927 Kendari

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PEKERJAAN :
PERENCANAAN PENINGKATAN KUWALITAS LINGKUNGAN
PERMUKIMAN

KONTRAKTUAL

SUMBER DANA APBD-P


PROVINSI SULAWESI TENGGARA
TAHUN ANGGARAN
Hal - 0 2018
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman
KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )
PERENCANAAN PENINGKATAN KUWALITAS LINGKUNGAN
PERMUKIMAN

I. PENDAHULUAN
Pada hakekatnya suatu kota merupakan pusat kosentrasi penduduk yang cukup besar
dengan segala aktifitasnya. Kota selain tempat pemusatan pemukiman penduduk, kegiatan
sosial ekonomi, kebudayaan dan administrasi, juga sebagai pusat industri, jasa perdagangan
dan pemerintahan.

Berbagai kegiatan telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara guna
meningkatkan eksistensi fungsi dan fisik kawasannya. Tetapi kegiatan tersebut belum
mampu merubah pandangan dan kesadaran masyarakat secara mendalam sehingga program
dan rencana yang telah disusun seolah terabaikan. Hingga kini kesadaran dan persepsi
masyarakat dalam mendukung upaya tersebut belum optimal. Apalagi di tengah gencarnya
upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara untuk menggelar program promosi
kawasannya. Hal ini tentunya dapat diintegrasikan dengan prioritas program di sektor
transportasi, kebersihan, pertamanan, kependudukan serta penataan bangunan dan
lingkungan guna mendukung sektor-sektor unggulan dan berbagai sektor lainnya di Kota
Kendari sebagai Ibu Kota Provinsi. Menanggapi hal ini perlu adanya upaya penataan secara
terpadu dari tiap sektor kecipta karyaan, penanggung jawab substansial dari keterpaduan
antar sektor ini untuk Provinsi Sulawesi Tenggara adalah Dinas Cipta Karya, Bina
Konstruksi dan Tata Ruang.

Secara sederhana kualitas lingkungan hidup diartikan sebagai keadaan lingkungan yang
dapat memberikan daya dukung optimal bagi ke langsungan hidup manusia pada suatu
wilayah. Kualitas lingkungan dicirikan antara lain dari suasana yang membuat orang
merasa betah atau kerasan tinggal di tempatnya sendiri. Berbagai keperluan hidup
terpenuhi dari kebutuhan dasar atau primer, meliputi makan, minum, perumahan, sampai
kebutuhan rohani atau spiritual meliputi pendidikan, rasa aman, dan sarana ibadah. Kualitas
lingkungan hidup dapat dibedakan berdasarkan karakteristik biofisik, sosial-ekonomi, dan
budaya.

Hal lain yang tidak kalah penting untuk diketahui di dalam memahami kualitas lingkungan
adalah daya dukung lingkungan (carrying capacity). Daya dukung lingkungan adalah

Hal - 1
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah kumpulan atau populasi jenis
makhluk hidup tertentu untuk dapat hidup dalam suatu lingkungan tertentu. Lingkungan
tersebut dapat berupa sebidang lahan, wilayah tertentu, atau ekosistem tertentu. Misalnya,
lahan pertanian sawah, perkebunan, hutan, rawa, sungai, danau, pantai, desa, kota,
permukiman, dan kawasan industri. Adapun sejumlah individu atau kelompok tertentu
dapat berupa tumbuh-tumbuhan, binatang, ataupun manusia. Jika membahas mengenai
individu atau kelompok manusia, maka yang dimaksud daya dukung lingkungan di sini
adalah ukuran kemampuan suatu lingkungan mendukung sejumlah individu atau kelompok
manusia untuk dapat hidup dengan wajar dalam lingkungan tersebut.

Lingkungan yang ada di sekitar manusia sangatlah beragam, begitu pula dengan daya
dukung lingkungannya. Pada lingkungan yang berbeda maka akan memiliki daya dukung
yang berbeda pula. Daya dukung lingkungan tidak mutlak, tetapi berkembang sesuai faktor
atau sumber daya yang mempengaruhinya, antara lain faktor geografi dan sosial-budaya.

Daya dukung lingkungan sangat berkaitan erat dengan kepadatan (densitas) suatu populasi
atau jumlah makhluk hidup yang terdapat dalam suatu lingkungan tertentu. Dengan
mengetahui daya dukung atau kemampuan lingkungan dalam mendukung populasi di
atasnya, dapat dihitung kemampuan tertinggi (maksimal) lingkungan tersebut. Berapakah
yang dapat didukung lingkungan yang bersangkutan agar sejumlah makhluk hidup
(populasi) dapat hidup dengan wajar. Kepadatan populasi mencapai tingkat berlebih jika
kepadatannya melebihi kepadatan yang mampu didukung. Dapat dikatakan juga bahwa
lingkungan telah sampai kepada batasnya sehingga pada saat yang bersamaan akan terjadi
masalah lingkungan atau ketimpangan ekologi.

Jumlah manusia sampai saat ini terus bertambah dan berkembang. Adapun permukaan
bumi yang merupakan ekosistem kehidupan manusia luasnya tetap. Hal ini akan
mengakibatkan terjadinya benturan antara pertumbuhan jumlah manusia dan daya dukung
lingkungan, pada akhirnya menimbulkan masalah lingkungan atau ketimpangan ekologi.
Manusia dengan kemampuan ilmu, pengetahuan, dan teknologi dapat meningkatkan daya
dukung lingkungan. Melalui penerapan teknologi dalam bidang pertanian, peternakan, dan
permukiman, manusia dapat mengembang kan serta meningkatkan daya dukung
lingkungan sehingga mampu memakmurkan kehidupan penduduk. Sebagai contoh, dengan
diterapkannya program intensifikasi pertanian oleh pemerintah, maka satu hektar sawah

Hal - 2
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

yang sebelumnya hanya mampu menghasilkan satu ton gabah padi dapat menjadi dua atau
tiga ton gabah padi.

Akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi manusia pun dapat menurunkan
daya dukung lingkungan bahkan dalam waktu singkat sampai kepada batas
kemampuannya. Sumber daya lingkungan yang seharusnya berperan menopang kehidupan
manusia atau makhluk hidup lainnya tidak lagi mampu mendukung kelangsungan
kehidupannya. Maka yang terjadi adalah sebuah bencana baik alam maupun kemanusiaan.
Dalam ekologi, manusia dikenal sebagai makhluk paling dominan (man ecological
dominant). Artinya, manusia sangat mampu memanfaatkan ling kungan bagi kesejahteraan
hidupnya. Oleh karena kemampuan akalnya, saat ini manusia sangat berperan dalam
menentukan alam dibandingkan makhluk lainnya. Alam atau lingkungan hidup akan lestari,
serasi, atau hancur, semata-mata tergantung pada kemauan manusia itu sendiri.

Dalam penanganan infrastruktur ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian sejak
awal, hal ini meliputi :
1. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, handal dan dapat menjadi
teladan bagi lingkungannya, serta memberikan kontribusi positif bagi perkembangan
arsitektur di Indonesia.
2. Setiap gedung negara harus direncanakan, dirancang sebaik-baiknya, sehingga dapat
memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya dan kriteria
administrasi bagi bangunan gedung negara.
3. Pemberian jasa perencanaan untuk bangunan gedung negara perlu diarahkan secara
baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis
bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku
profesional.
4. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan perencanaan perlu disiapkan secara
matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai
dengan kepentingan proyek.

Hal - 3
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

II. MAKSUD DAN TUJUAN


1. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang
memuat masukan, azas, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan kedalam pelaksanaan tugas perencanaan.
2. Dengan penugasan ini diharapkan konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung
jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

III. ALASAN PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi
dan Tata Ruang, salah satu DPPA yang disetujui adalah kegiatan Perencanaan
Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman
2. Dalam penyelenggaraan pekerjaan tersebut diperlukan suatu Kerangka Acuan Kerja
(KAK) bagi pekerjaan perencanaan/perancangan pekerjaan yang dimaksud, sehingga
diperoleh suatu fasilitas yang mampu mendukung dalam pencapaian sasaran kegiatan.
3. Konsultan perencana yang ditunjuk adalah rekanan/perusahaan pemenang pengadaan
jasa konsultan proyek dan atau yang ditunjuk langsung berdasarkan aturan yang
berlaku. Konsultan perencana yang ditunjuk harus memenuhi persyaratan untuk
melaksanakan tugas konsultansi dalam bidang jasa perencanaan teknis.
4. Konsultan Perencana diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ketentuan proyek dan bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan yang
dilaksanakannya kepada Pengguna Anggaran dalam hal ini Dinas Cipta Karya, Bina
Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara
5. Dalam melaksakan tugasnya, Konsultan perencana akan mendapat bantuan dan
bimbingan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada Dinas Cipta Karya, Bina
Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara.

IV. LINGKUP KEGIATAN


1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian lingkup kegiatan Dinas
Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara.
2. Pemegang mata anggaran adalah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
3. Lingkup pekerjaan :
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

Hal - 4
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

V. LINGKUP TUGAS
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara,
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007, yang dapat meliputi tugas-
tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan
gedung negara yang terdiri dari :
1. Persiapan atau konsepsi perencanaan, antara lain mengumpulkan data dan informasi
lapangan (bila diperlukan : termasuk pemetaan dan penyelidikan tanah sederhana),
membuat interpretasi terhadap KAK dan berkonsultasi dengan Pemerintah Daerah
setempat mengenai peraturan pembangunan dan perijinan.
2. Penyusunan Prarencana seperti rencana tapak, prarencana bangunan, perkiraan biaya,
sempadan jalan dan IMB dari Pemerintah daerah setempat.
3. Penyusunan Pengembangan Rencana, meliputi:
a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dua dimensi atau tiga
dimensi (bila diperlukan),
b. Rencana struktur.
c. Rencana jaringan utilitas.
d. Garis besar spesifikasi teknis.
e. Perkiraan Biaya.
4. Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar detail, rencana kerja dan
syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan
konstruksi.
5. Persiapan pelelangan, seperti membantu pengguna anggaran di dalam menyusun
dokumen pelelangan, dan membantu panitia pelelangan dalam menyusun program dan
pelaksanaan pelelangan.
6. Pelelangan, seperti membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan.
7. Pengawasan berkala, seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan kesesuaiannya dengan
rencana secara berkala.

VI. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN


1. Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang
dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab Konsultan perencana adalah minimal sebagai berikut :

Hal - 5
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

a. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.
b. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus mengakomodasi batasan-batasan
yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, pembiayaan dan mutu
bangunan yang akan diwujudkan.
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi peraturan, standar dan
pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku, khususnya bangunan gedung
negara.

VII. HASIL/PRODUK/KELUARAN DAN STANDAR PRODUK YANG DIHARAPKAN.


A. HASIL/PRODUK/KELUARAN
Produk/keluaran yang harus dibuat oleh Konsultan perencana berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian (Kontrak), yang
minimal meliputi :
1. Tahap Konsep Rencana Teknis
Pada tahap Konsep Rencana teknis, konsultan perencana diharapkan membuat
antara lain :
a. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan dan tanggung jawab waktu
perencanaan.
b. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan
ruang, dll.
c. Laporan data informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah sederhana (jika
ada), dan keterangan rencana kota, dll.

2. Tahap Pra-rencana Teknis.


Pada tahap Pra-rencana Teknis, konsultan perencana diharapkan membuat antara
lain :
a. Gambar-gambar rencana tapak.
b. Gambar-gambar Pra-rencana bangunan.
c. Perkiraan biaya pembangunan.

Hal - 6
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

3. Tahap Pengembangan Rencana


Pada tahap Pengembangan rencana, Konsultan perencana diharapkan membuat
antara lain :
a. Gambar pengembangan rencana arsitektur, struktur dan utilitas.
b. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
c. Draft Rencana Anggaran Biaya (RAB).

B. STANDAR HASIL/PRODUK YANG DIHARAPKAN


1. Format/ukuran kertas
a. Dokumen Gambar asli disajikan dalam ukuran A3 menggunakan kertas biasa.
b. Rencana Anggaran Biaya (RAB), Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS)
ukuran kertas A4 atau ukuran folio.

2. Ketentuan Penggambaran
a. Cara penggambaran diutamakan dengan komputerisasi, menggunakan program
Auto CAD minimal versi Auto CAD-2007.
b. Notasi dan keterangan gambar mengikuti bakuan yang ada.

3. Jumlah Dokumen
Jumlah Dokumen yang wajib diserahkan oleh Konsultan perencana adalah sebagai
berikut :
a. Dokumen Perencanaan yang meliputi:
 Gambar Kerja print dan atau Foto Copy sebanyak 5 (Lima) exemplar.
 RAB / EE sebanyak 5 (Lima) exemplar
 RKS sebanyak 5 (Lima) exemplar
b. Laporan-laporan lainnya (jika ada) sebanyak 5 (Lima) exemplar.

4. Dokumen Gambar Kerja


Dokumen gambar kerja meliputi gambar rencana pelaksanaan sesuai dengan
lingkup pekerjaan yang diuraikan pada poin IV.3 di atas dengan ketentuan-
ketentuan sebagai berikut :
a. Gambar situasi, skala 1 : 1000, 1 : 200, (atau disesuaikan dengan format kertas)
yang menunjukkan posisi bangunan terhadap lahan dan lingkungannya.

Hal - 7
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

b. Rencana Tapak (Site Plan) skala 1:500, 1:200, (atau disesuaikan dengan format
kertas gambar) menunjukkan plotting denah lantai dasar seluruh bangunan yang
direncanakan terhadap tapaknya, perkerasan, saluran-saluran dan seluruh
fasilitas penunjang yang ada. Gambar tersebut harus dilengkapi dengan
informasi ketinggian (level ) rencana dan bahan-bahan yang akan digunakan.
c. Rencana pengadaan dan jaringan distribusi air bersih dalam tapak dan catu air
ke masing-masing bangunan. Gambar tersebut dibuat dalam skala 1:200, 1:50
dan 1 :20. (atau disesuaikan dengan format kertas gambar)
d. Rencana drainase kompleks (kalau ada) , dibuat dalam skala 1:200, 1:100, 1:50,
1:10. (atau disesuaikan dengan format kertas gambar) Gambar tersebut
menunjukkan jalur-jalur saluran pembuangan air hujan dari dalam tapak menuju
ke luar tapak, dilengkapi dengan detai-detail type salurannya.
e. Gambar-gambar lainnya yang dianggap perlu untuk kemudahan pelaksanaan
dilapangan, dibuat dalam skala yang disesuaikan dengan kebutuhan.

5. Laporan / Dokumen Lainnya


Standarisasi laporan dan dokumen lainnya yang merupakan bagian dari tugas
konsultan perencana apabila tidak ditentukan dalam KAK ini, dapat dibuat sesuai
dengan kebutuhan serta mengikuti bakuan yang telah ada sebelumnya.

C. PRODUK PELAPORAN
Dari tahapan proses diatas produk pelaporan yang harus diserahkan adalah :
1. Laporan Pendahuluan
2. Laporan Antara
3. Laporan Akhir
4. Laporan Gambar Perencanaan
5. Laporan RAB dan RKS
6. Laporan Soft Copy dalam Flash Disk

VIII. BIAYA
A. SUMBER DANA
Sumber dana dari keseluruhan pekerjaan perencanaan dibebankan pada : DPPA
Perubahan Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun Anggaran 2018.

Hal - 8
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

B. BIAYA PERENCANAAN
1. Biaya pekerjaan konsultan perencana sebesar Rp. 270.000.000,- (Dua Ratus Tujuh
Puluh Juta Rupiah) dengan tata cara pembayarannya diatur secara kontraktual
setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan
yang berlaku, yang terdiri dari :
a. Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang.
b. Materi dan penggandaan hasil perencanaan.
c. Pembelian dan atau sewa peralatan.
d. Sewa kendaraan.
e. Jasa dan overhead perencanaan.
f. Pajak dan iuran daerah lainnya.

2. Pembayaran biaya konsultan perencana didasarkan pada prestasi kemajuan


pekerjaan bulanan/perencanaan (akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian
Kerja/Kontrak).

IX. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA


SKPD : Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi
Sulawesi Tenggara
Program : Rehab/Peningkatan Kantor dan Gedung-Gedung
Pekerjaan : Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman
Lokasi : Kota Kendari
Tahun Anggaran : 2018

X. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN


1. Jangka waktu pelaksanaan perencanaan sampai dengan persiapan Dokumen Lelang
Konstruksi selama 1,5 (Satu Koma Lima) bulan atau 45 (Empat Puluh Lima) hari
kalender.

2. Konsultan perencana mempunyai kewajiban untuk melaksanakan pengawasan berkala


terhadap hasil karyanya selama selama pelaksanaan konstruksi fisik yang diperkirakan
selama 5 (Lima) bulan atau 150 (Seratus Lima Puluh) hari kalender.

Hal - 9
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

XI. TENAGA AHLI


Untuk mencapai hasil yang diharapkan, pihak konsultan perencana harus menyediakan
tenaga-tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi konsultan perencana untuk menjalankan
kewajibannya sesuai dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini yang bersertifikat
dan disetujui oleh Pengguna Jasa.

Struktur Organisasi serta daftar tenaga ahli beserta kualifikasinya sebagai berikut :

Jml Kualif Pengalaman


No Jabatan Keahlian
(Org) ikasi Minimal
A. TENAGA AHLI
1 Team Leader Arsitektur 1 S1 5 Tahun
(Arsitektur/Sipil)
2 Ahli Teknik Lansecape Arsitektur/Lanseca 1 S1 3 Tahun
(Arsitek/Lansecape) pe
3 Ahli Teknik Sipil Sipil 1 S1 3 Tahun
(Infrastruktur/Struktur dan
Konstruksi)
4 Ahli Teknik Planologi/PWK Planologi/PWK 1 S1 3 Tahun
(Tata Kota)
5 Ahli Teknik Lingkungan Lingkungan 1 S1 3 Tahun
6 Ahli Cost Estimator Sipil 1 S1 3 Tahun
B. TENAGA ASISTEN AHLI
1 Asisten Ahli Teknik Arsitektur/Lanseca 2 S1 1 Tahun
Lansecape pe
(Arsitek/Lansecape)
2 Asisten Ahli Teknik Sipil Sipil 2 S1 1 Tahun
(Infrastruktur/Struktur dan
Konstruksi)
3 Asisten Ahli Teknik Planologi/PWK 2 S1 1 Tahun
Planologi/PWK (Tata Kota)
4 Asisten Ahli Teknik Lingkungan 2 S1 1 Tahun
Lingkungan
5 Asisten Ahli Cost Estimator Sipil 2 S1 1 Tahun
C. TENAGA PENDUKUNG
1 Surveyor/Juru Ukur SMK/Sederajat 8 SMK 1 Tahun
2 Drafter CAD/Opr. Komp SMK/Sederajat 2 SMK 1 Tahun
3 Administrasi/Keuangan SMK/Sederajat 1 SMK 1 Tahun

Hal - 10
Perencanaan Peningkatan Kuwalitas Lingkungan Permukiman

Sesuai dengan ketentuan, maka Khusus untuk Tenaga Ahli diatas harus memeiliki Sertifikat
tenaga ahli SKA sesuai bidang keahliannya yang dikeluarkan LPJK atau Asosiasi yang
berwenang dan dilengkapi dengan Curiculum Vitae (Pengalaman dilengkapi dengan
referensi/surat keterangan)serta ijazah.

Penyedia jasa diharapkan melengkapi proposal usulan teknis dengan melampirkan waktu
penugasan, rincian tugas serta mekanisme pelaksanaan pekerjaan team leader dan tenaga
ahli lainnya dalam bentuk Bar Chart Schedule.

XII. PENUTUP
1. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang
dibutuhkan.
2. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar segera menyusun program kerja
untuk dibahas dengan Pengguna Anggaran/Kepala Satuan Kerja.

Kendari, Januari 2018

Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)


Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang
Provinsi Sulawesi Tenggara

Dr. Ir. H. PAHRI YAMSUL, M.Si.


NIP. 19661211 199603 1 004

Hal - 11

Anda mungkin juga menyukai