Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

KEBUTUHAN DASAR IBU HAMIL

TUGAS

DOSEN PJMK :

U. EVI NASLA, S.ST,M.KES

OLEH :

NURWAHYUNI NIM : 201041

NURWIDIA ISANI NIM : 201042

TRI FANI KRISTINA NIM : 201051

PROGRAM STUDI KEBIDANAN

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA TIGA

AKADEMI KEBIDANAN SINGKAWANG

TAHUN AKADEMI 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kebutuhan
Dasar Ibu Hamil ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kunjungan, Pekerjaan dan
Tanda Bahaya Dalam Kehamilan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu U. Evi Nasla, S.ST,M.Kes selaku
dosen Asuhan Kebidanan Kehamilan yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Singkawang, 1 Maret 2021

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................iii
BAB. I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH............................................................................................5
C. TUJUAN..................................................................................................................5
BAB. II................................................................................................................................6
PEMBAHASAN...................................................................................................................6
A. KUNJUNGAN ULANG.............................................................................................6
B. PEKERJAAN YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN................................................9
C. TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN.................................................................11
BAB. III.............................................................................................................................14
PENUTUP.........................................................................................................................14
A. KESIMPULAN........................................................................................................14
B. SARAN..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................15

iii
BAB. I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai


sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan,
persalinan, nifas, bayi baru lahir dan pemilihan alat kontrasepsi merupakan
proses fisiologis dan berkesinambungan (Marmi, 2011:11). Standart minimal
asuhan kehamilan yang harus dilakukan yaitu 14T seperti Timbang berat
badan, Ukur tekanan darah, Ukur tinggi fundus uteri, Pemberian imunisasi
(tetanus toksoid) TT lengkap, Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet
selama kehamilan, Pemeriksaan HB, Pemeriksaan VDRL, Pemeriksaan
protein urin, Pemeriksaan reduksi urin, Perawatan payudara, Senam hamil,
Pemberian obat malaria, Pemberian kapsul minyak yodium, Temuwicara
dalam rangka persiapan rujukan (Pantiawati dan Suryono, 2010:26)

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelayanan


kesehatan sendiri yang bersifat menyeluruh dan bermutu untuk ibu dan bayi
dalam lingkup kebidanan adalah melakukan asuhan kebidanan secara
komprehensif (continuity of care). Dengan rencana yang sesuai strategis ini,
ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana (KB) (Kemenkes, 2010).
Diharapkan dengan dilakukan asuhan kebidanan secara continuity of care
dapat mencegah sedini mungkin terjadinya komplikasi dan meningkatkan
kesejahteraan ibu dan bayi dari masa kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir, dan kontrasepsi berencana.

4
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu kunjungan ulang?


2. Pekerjaan apa saja yang mempengaruhi kehamilan?
3. Bagaimana tanda-tanda bahaya kehamilan?

C. TUJUAN

1. Mengetahui pengertian kunjungan ulang.


2. Mengetahui pekerjaan yang mempengaruhi kehamilan.
3. Memahami tanda-tanda bahaya kehamilan.

5
BAB. II
PEMBAHASAN

A. KUNJUNGAN ULANG

Kunjungan ulang adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
kedua dan seterusnya untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai dengan
standar selama satu periode kehamilan berlangsung. Kunjungan ulang adalah
setiap kali kunjungan natenatal yang dilakukan setelah kunjungan antenatal
pertama. ANC atau antenatal care juga merupakan perawatan ibu dan janin
selama masa kehamilan melalui ANC atau kunjungan ulang ini berbagai
informasi serta edukasi terhadap kehamilan dan persiapan persalinan bisa
diberikan kepada ibu sendini mungkin.

Berbagai penelitian terkait ANC menyatakan bahwa keberhasilan ANC


lebih bearti dapat menyelamatkan nyawa ibu ataupun janin yang
dikandungnya. Melalui ANC, kesempatan untuk menyampaikan edukasi dan
promosi kesehatan pada ibu hamil khususnya bisa dilakukan lebih baik.
Fungsi suportif dan komunikatif dari ANC atau kunjungan ulang dapat juga

6
meningkatkan kualitas hidup bagi ibu dan bayi yang dilahirkan. Selain itu
secara tidak langsung kualitas dari pelayanan kesehatan juga ikut meningkat.

1. K1 : Kunjungan pertama bumil pada bidan dalam trimester I (1 kali)


2. K2 : Kunjungan bumil pada trimester II (1 kali)
3. K3-K4 : Kunjungan bumil pada trimester III (2 kali)
a. Setiap 4 minggu : 0 - 28 minggu
b. Setiap 2 minggu : 28 – 36 minggu
c. Setiap minggu : 36 sampai dengan kelahiran

1. Pelayanan Kunjungan Ulang


a. Kunjungan I : 16 minggu
1) Penapisan dan pengobatan anemia
2) Perencanaan persalinan
3) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
b. Kunjungan II : 24 – 28 minggu dan kunjungan III 32 minggu
1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya
2) Penapisan preeklampsia, gemilli, infeksi alat reproduksi dan
saluran perkemihan
3) Mengulan rencana persalinan
c. Kunjungan IV : 36 minggu sampai kelahiran
1) Sama seperti adanya kelainan letak dan presentasi
2) Mengenali adanya kelainan letak dan presentasi
3) Memantapkan rencana persalinan
4) Mengenali tanda-tanda persalinan
2. Pemeriksaan Kehamilan
a. Membantu kita membangun kepercayaan dengan ibu dan
mendeteksi komplikasi
b. Merencanakan asuhan yang akan diberikan
3. Tujuan Asuhan Kunjungan Ulang

7
a. Mengevaluasi penemuan masalah yang terjadi, aspek-aspek yang
menonjol pada wanita hamil
b. Mengevaluasi data dasar
c. Mengevaluasi keefektifan manajemen atau asuhan
4. Pengakajian Data Fokus
a. Riwayat
b. Deteksi komplikasi dan ketidaknyamanan
c. Pemeriksaan fisik
d. Pemeriksaan laboratorium
e. Mengembangkan rencana sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan kehamilan
5. Pengkajian Data
Riwayat :
a. Bagaimana perasaan pasien sejak kunjungan terkhirnya
b. Apakah pasien mempunyai pertanyaan atau kekhawatiran yang
timbul sejak kunjungan terakhir
c. Gerakan janin dalam 24 jam terkhir
d. Mendapatkan riwayat kehamilan ibu dan mendengarkan dengan
teliti apa yang diceritakan ibu. Selama pengambilan riwayat,
bidan tetap membina hubungan saling percaya dengan ibu dan
keluarga.
6. Deteksi Ketidaknyaman
a. Menenyakan keluhan-keluhan yang biasa dialami oleh ibu hamil
b. Menenyakan kemungkinan tanda-tanda bahaya yang dialami oleh
ibu (odem, berkunang-kunang/pusing, sakit kepala berlebihan,
hyperemesis, cara berjalan pincang, dan sebagainya).
7. Pemeriksaan Khusus
a. Berat badan ibu
b. Tanda-tanda Vital (TTV)
c. Inspeksi, Palpasi, Perkusi, dan Auskultrasi.

8
(TFU, presentasi, letak, posisi, dan ukuran, penurunan kepala, dan
detak jantung janin)
d. Jika ada indikasi lakukan pemeriksaan Hb, glukosa urine, protein
urine.
8. Pemeriksaan Yang Dilakukan Ketika ANC Atau Kunjungan Ulang
a. Menimbang berat badan ibu
b. Mengukur tekanan darah, diukur setiap kunjungan
c. Mengukur fundus uteri
d. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid atau TT lengkap
e. Pemberian tablet zat besi minimal 90 tablet selama hamil, mulai
diberikan pada usia kehamilan 20 minggu diminum 1 hari 1
tablet.
f. Tes laboratorium (rutin dan khusus)
g. Temu wicara (konseling)
1) Pada setiap kunjungan ibu, perlu didapatkan informasi yang
sangat penting sesuai dengan umur kehamilan.
2) Bagi ibu hamil yang mempunyai masalah, hendaknya
melakukan konsultasi dengan petugas bila merasakan tanda
bahaya atau jika merasakan kekhawatiran.
3) Dan rencanakan persiapan kelahiran dan jika terjadi
kegawatdaruratan

B. PEKERJAAN YANG MEMPENGARUHI KEHAMILAN

Kehamilan merupakan salah satu fase membahagiakan bagi seseorang


perempuan selama hidupnya. Demi menjaga kehidupan kesehatan kandungan
dan juga janin dalam perutnya, ibu hamil harusnya menjaga kesehatan dan
asupan nutrisi selama kehamilan. Selama kehamilan, ibu hamil tidak boleh
melakukan berbagai aktivitas yang memberatkan. Hal ini dikhawatirkan dapat
menganggu kesehatan yanin dalam kandungan. Usia kehamilan muda sangat
rentan dengan keguguran maka, sebaikan perbanyak istirahat, karena

9
melakukan berbagai perkerjaan juga akan berpengaruh dengan kesehatan
janain. Berikut ini beberapa perkerjaan rumah yang sebaikanya tidak
dilakukan saat hamil muda.
1. Memindahkan barang yang berat
Memindahkan barang yang berat merupakan hal yang seringa dilakukan
oleh ibu rumah tangga saat suami tidak ada di rumah, mulai dari
menggangkut tabung gas, ember yang berisi cucian basah, bahkan
mengangkat gallon ke dispenser. Disaat sedang hamil, hindari melakukan
perkerjaan rumah yang mengharuskan seorang ibu hamil untuk
mengangkat berat karena dapat mengakibatkan cedera punggung bahkan
bisa menyebabkan konyraksi yang beresiko bayi lahir premature atau
yang lebih buruk lagi adalah keguguran.

2. Mengecat Perabotan
Perkerjaan ini tidak boleh dilakukan oleh ibu hamil muda, dikarenakan
terdapat bahan kimia yang terkandungn di dalam cat bisa berbahaya bagi
kesehatan janin jika terjadi kontak langsung dengan benda tersebut.

3. Mengepel lantai terlalu sering


Mengepel lantai adalah perkerjaan rumah tangga yang terlihat tidak
berbahaya, namun saat hamil mengepel lantai adalah perkerjaan yang
harus dilakukan dengan hati-hati atau lebih baik dihindari. Mengepel
dapat menimbulkan rasa pegal pada pinggul dan peradangan saraf siatik.
Posisi saat mengepel dapat memberikan tekanan pada janin dan membuat
kehamilan menjadi beresiko. Selain itu keadaan lantai yang basah ari,
sabun juga dapat mengakibatkan ibu hamil tergelincir dan jatuh yang
dapat mengakibatkan keguguran pada kehamilan muda.

4. Membersikan tempat sampah atau kandang hewan peliharaan

10
Saat hamil hindari perkerjaan-perkerjaan kotor seperti membersihkan
tempat sampat atau kandang hawan peliharaan. Ibu hamil rentan
terinfesksi yang dapat mengancam nyawa sang ibu maupun janin yang
dikandungnya. Terinfeksi toksoplasmosis dapat menyebabkan penyakit
yang dapat menyebabkan kerusakan sistem syaraf dan otak pada janin
dalam kendungan. Efek infeksi ini beragam, mual dari yang ringan
hingga yang parah. Efek buruk yang mungkin menimpa bayi adalah cacat
lahri yang serius pada mata dan otak. Selain itu, toksoplasma juga dapat
menyebabkan kerusakan struktual dan neurologis jangka panjang, dan
lebih parahnya lagi dapat mengakibatkan keguguran.

5. Perkerjaan yang melibatkan produk berlebihan kimia


Saat melihat toilet kotor ingin rasanya mengambil pembersih atau karbol
dan membersihkannnya hingga kinclong. Meski natural seorang ibu
rumah tangga tak tertahankan, namun semua kegiatan itu ternyata
beebahaya bagi ibu hamil. Pasalnya pembersih tolilet yang menguap dan
terhirup oleh ibu hamil dapat membahayakan dan membuat janin menjadi
terlahir cacat. Jika ingin membersihakan, gunakanlah pembersih
berbahan alami seperti soda kue, cuka, dan asam borat sebagai obat
semprot untuk membunuh serangga.

6. Berdiri terlalu lama


Semua perkerjaan rumah yang mengharuskan seorang ibu hamil berdiri
terlalu lama. Sebab, berdiri terlalu lama dapat menambah tekanan pada
kaki dan pungung yang tentunya tidak baik bagi ibu hamil. Selain itu
aktivitas yang mengharuskan ibu hamil berdiri lama adalah memasak.
Namaun, bukan berarti ibu hamil tidak boleh memasak. Ibu hamil boleh
memasak dengan posisi duduk. Posisi berdiri boleh dilakukan, namun
dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama. Maka dari itu, lebih baik
masaklah makanan yang tidak membutuhkan waktu lama.

11
C. TANDA BAHAYA DALAM KEHAMILAN

Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda atau gejala yang menunjukan
bahwa ibu dan bayi yang dikandungannya dalam keadaan bahaya. Di masa
kehamilan memungkinkan untuk ibu hamil mengalami beberapa perubahan
dan keluhan pada tubuh. Keluhan-keluhan yang umum biasanya akan hilang
sendiri, namun ada beberapa keadaan tertentu yang perlu ibu hamil waspadai.
Keadaan tersebut harus diketahui oleh ibu hamil sebagai Tanya bahaya pada
masa kehamilan.
Apabila ibu hamil sering merasakan beberapa tanda kehamilan yang tidak
biasa, maka perlu memeriksakan kehamilan ke dokter. Sebelum terlambat,
ibu hamil juga dapta menjaga kehamilan agar tetap sehat dengan rutin
melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter kandungan. Agar depat segera
mengetahui dan waspada ketika terjadi tanda bahaya kehamilan, tanda bahaya
kehamilan yang dialami, memerlukan penenangan yang baik dan segera oleh
dokter spesialis kandungan. Berikut tanda-tanda kehamilan yang perlu
diketahui.
Tanda – Tanda Bahaya Pada Masa Kehamilan

1. Tidak Mau Makan dan Muntah Terus Menerus


Mual-muntah memang banyak dialami oleh ibu hamil, terutama ibu hamil
pada trimester pertama kehamilan. Namun jika mual-muntaj tersebut
terjadi terus menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa
kehamilan. Hal itu dikarenakan dapat menyebabkan kekurangn gizi,
dehidrasi, dan penurunan kesadaran. Segera temui dokter jika hal ini terjafi
agar mendapatkan penenangan dengan cepat.

2. Mengalami Demam Tinggi


Ibu hamil harus mewaspadai hal ini jika terjadi. Hal ini dikarenakan bisa
saja jika demam diipicu karena adanya infeksi. Jika demam terlalu tinggi,

12
ibu hamil harus segera diperiksakan ke rumah sakit untuk mendapatkan
pertolongan pertama.

3. Pergerakan Janin di Kandungan Kurang

Pergerakan janin yang kurang atif atau bahkan berhenti merupakan tanda
bahaya selanjutnya. Hal ini menandakan jika janin mengalami kekurangan
oksigen atau kekurangan gizi. Jika dalam dua jam janin bergerak di bawah
sepuluh kali, segera periksa kondisi tersebut ke dokter.

4. Beberapa Bagian Tubuh Membengkak


Selama masa kehamilan ibu hamil sering mengalami perubahan bentuk
tubuh seperti bertambahnya berat badan. Ibu hamil akan mengalami
beberapa pembengkakak seperti pada tangan, kaki dan wajah karena hal
terebut. Namun, jika pembengkakak pada kaki, tangan dan wajah disertai
dengan pusing kepala, nyari ulu hati, kejang dan pandangan kabur segera
bawa ke dokter untuk ditangani, karena bisa saja ini pertanda terjadinya
pre-eklampsia.

5. Terjadi Pendarahan
Ibu hami harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi
tanda bahaya yang dapat engancam pada janin mau pun ibu. Jika
mengalami pendarahan hebat pada saat usia kehamilan pendarahan hebat
pada saat usia kehamilan muda, bisa menjadi tanda mengalami keguguran.
Namun, jika mengalami pendarahan pada usia hamil tua, bisa menjadi
pertanda plasenta menutupi jalan lahir.

6. Air Ketubahn Pecah Sebelum Waktunya


Jika ibu hamil mengalami pecah ketubahn sebelum waktunya segera
periksakan diri ke dokter, karena kondisi tersebut dapat membahayakan

13
kondisi ibu dan bayi. Hal ini dapat mempermudah terjadinya infeksi dalam
kandungan.

Itulah tanda bahaya pada masa kehamilan yang ibu hamil ketahui agar
dapat terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Jika ibu hamil mengalami
salah satu atau lebih tanda bahya tersebut segera hubungi petugas kesehatan.

BAB. III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kehamilan merupakan pengalaman yang sangat bermakna bagi


perempuan, keluarga dan masyarakat. Perilaku ibu selama masa
kehamilannya akan mempengaruhi kehamilannya. Pemeriksaan kehamilan
merupakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan untuk memeriksakan
keadaan ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan.

14
Pemeriksaan selama kehamilan Ibu melakukan kunjungan ulang yang
biasa di sebut pemeriksaan ANC dapat di lakukan dari awal kehamilan
(Trimester I) sampai bulan akhir kehamilan (Trimester III). Demi menjaga
kehidupan kesehatan kandungan dan juga janin dalam perutnya, ibu hamil
harusnya menjaga kesehatan dan asupan nutrisi selama kehamilan.
Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda atau gejala yang menunjukan
bahwa ibu dan bayi yang dikandungannya dalam keadaan bahaya

B. SARAN
Asuhan yang diberikan hendaknya tidak hanya melibatkan Ibu hamil saja
melainkan juga keluarganya, sebab keluarga menjadi bagian integral/ tak
terpisahkan dari ibu hamil. Dengan ada nya asuhan kehamilan ini di harapkan
Ibu hamil telah mengetahui tanda bahaya, perubahan fisik dan pekerjaan yang
mempengaruhi kehamilan

DAFTAR PUSTAKA

Marmi, dan Kukuh Rahardjo. 2012. Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak
Prasekolah. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Saryono, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan 1 (Kehamilan). Yogyakarta : Nuha


Medika.

Kepmenkes. 2010. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: Kemenkes.

Albar, E. (2010). Ilmu Kandungan. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Kementrian kesehatan RI.Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta : Kementrian


Kesehatan dan JICA;1997

15
Kementrian Kesehatan RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas
Kesehatan Dasar dan Rujukan. Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Edisi
pertama. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI ;2013

Tanto C, dan Kayika IPG. Perdarahan pada kehamilan muda. Dalam: Kapital
selekta kedokteran. (Editor: Tanto C, Liwang F, Hanifati S,Pradipta EA). Edisi 4
Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia;2014

Ambarwati.2010.Asuhan Kebidanan Nifas. Yogjikarta: Nuha Medika


Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yogyakarta:
Nuha Medika
Aprilia,2010,Hipnostetri:Rileks, Nyaman dan Aman Saat Hamil dan Melahirkan,
Jakarta: Penerbirtan Gagas Media

16

Anda mungkin juga menyukai