PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penggunaan AKDR merupakan salah satu usaha manusia untuk menekan kesuburan
sejak berabad-abad yang lampau. Hipokrates menulis tentang teknik memasukkan
batu-batu kecil ke dalam rongga rahim melalui suatu pipa yang dibuat dari timah untuk
mencegah kehamilan. Pada tahun 1909 AKDR ini pertama kali diperkenalkan oleh
Richter di Polandia yang terdiri atas 2 benang sutera yang tebal. Pada tahun 1930-an
cincin Grafenberg mulai dipakai di Jerman yang merupakan pengembangan dari
AKDR Richter juga. Cincin ini dibuat dari benang perak berupa spiral. Menurut
Grafenberg, angka kehamilan dengan cincin perak ini hanya 1,6% (diantara 2000
kasus).
Pada tahun 1959 Opponheimer dan Ishimaka mengutarakan hasil-hasil yang
memuaskan dengan cincin Grafenberg pada 1500 wanita dan cincin Ota pada 20.000
wanita jepang. Ota adalah dokter pertama yang menggunakan bahan plastik. Sejak itu
banyak model baru yang dikembangkan antara lain oleh Lippes, Margulies, dan
Birnberg. Berkat tersedianya antibiotika untuk mengendalikan infeksi, perbaikan
desain AKDR, serta kesadaran yang meningkat akan perlunya pengendalian kesuburan,
maka kini AKDR telah mendapat penerimaan yang luas di kalangan masyarakat.
Setelah melalui AKDR generasi kedua yang mengira bahwa luas permukaan rongga
uterus yang tertutup oleh AKDR itu adalah faktor utama (misalnya Dalkon Shield),
kini kita telah berada pada AKDR generasi ketiga, contoh AKDR generasi kini ialah
Copper T, Copper 7, Ypsilon-Y, Progestasert, Copper T3800A. Jenis AKDR yang
mengandung hormon steroid adalah prigestase yang mengandung progesteron dan
mirena yang mengandung Levonorgestrel.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Cara Kerja:
Efektifitas:
Sangat efektif yaitu 0,5 sampai 1 kehamilan per 100 perempuan, selama 1 tahun
pertama penggunaan.
Keuntungan Kontrasepsi:
Keterbatasan:
1. Usia reproduksi
2. Telah memiliki anak maupun belum.
3. Menginginkan kontrasepsi yang efektif jangka panjang untuk mencegah kehamilan.
4. Sedang menyusui dan ingin memakai kontrasepsi.
5. Pascakeguguran dan tidak ditemukan tanda-tanda radang panggul.
6. Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal kombinasi.
7. Sering lupa menggunakan pil.
8. Usia perimenopause dan dapat digunakan bersamaan dengan pemberian estrogen.
9. Mempunyai resiko rendah mendapat penyakit menular seksual.
1. Setiap waktu selama siklus haid, jika ibu tersebut dapat dipastikan tidak hamil.
2. Sesudah melahirkan, dalam waktu 48 jam pertama pasca persalinan, 6-8 minggu
ataupun lebih sesudah melahirkan.
3. Segera sesudah induksi haid, pasca keguguran spontan, atu keguguran buatan,
dengan syarat tidak terdapat bukti-bukti adanya infeksi.
KEADAAN ANJURAN
Dalam keadaan normal klien kembali untuk control rutin sesudah mentruasi perama kali
pasca pemasangan (4-6 minggu) tetapi jangan sampai melawati 3 bulan susedah
pemasangan AKDR.
Cek benang AKDR dan jika terjadi salah satu keadaan berikut ini, klien harus kembali ke
klinik. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
Normalnya klien harus kembali untuk control pertama sesudah dating haid pertama setelah
AKDR dipasang (4-6 minggu), tetapi jangan sampai lebih dari 3 bulan. Ditanyakan
masalah-masalah yang muncul selama pemakaian AKDR.
1. Tidak dating haid disertai dengan keluhan mual dna nyeri payudara perlu dicurigai
terjadinya kehamilan
2. Nyeri perut bagian bawah perlu dicurigai kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
3. Kram atau nyeri prut bagian bawah, terutama bila disertai dengan tidak enak badan,
demam, atau menggigil perlu dicurigai terjadi infeksi panggul
4. AKDR jenis ini tidak dapat melindungi diri dari penyakit hubungan seksual dan
HIV AIDS
AKDR adalah suatu metode AKDR/ AKDR progestin AKDR sebaiknya bukan
yang cocok bagi perempuan sebaiknya tidak dipakai oleh sebagai pilihan utama bagi
dengan satu atau lebih perempuan dengan masalah perempuan dengan setiap
karakteristik dibawah ini : berikut : keadaan dibawah ini :
Menginginkan Kemungkinan hamil Menderita infeksi
kontrasepsi jangka vagina ( kandidiasis
panjang yang paling vaginosis bakterial tanpa
efektif, tapi tidak mau servisitis )
kontap pada saat ini.
Mempunyai kesulitan Menderita penyakit Dengan kondisi medis
dalam memakai metode radang panggul (sedang yang beresiko: diabetes,
barier atau mengingat menderita, baru saja AIDS atau gangguan
memakan pil KB setiap menderita, atau imunologig lainnya.
hari dan menginginkan berulang).
suatu metode yang
mudah
Telah mempunyai anak Dengan keputihan yang Dengan anemia yang
seorang atau lebih dan akut, purulen dari parah ( misalnya Hb <
belum menginginkan servikal atau servisitis 9g / dL atau Ht <27 )
anak lagi dalam waktu (gonore atau klamidia) atau darah haid yang
dekat ini. banyak
Sedang menyusui Mempunyai resiko Adanya fibroid atau
tinggi untuk ISR dan kondisi-konsisi lain
IMS lainnya. yang akan mengubah
bentuk uterus.
Lebih menyukai metode Belakangan ini Adanya stenosis serviks
non hormonal karena menderita perdarahan yang parah.
klien adalah seorang dari vagina yang tidak
perokok berat, berumur > terdiaknosis.
35 tahun, atau dengan Menderita kangker alat
tekanan darah tinggi, genetalia atau payudara,
diabetes, atau sakit atau riwayat kangker
kepala yang parah. payudara.
Perempuan pada usia >
40 tahun dengan
penyakit jantung atau
stroke, atau riwayat
penyakit jantung atau
stroke.
Pernah memakai AKDR Bagi klien dengan nyeri Pernah mengalami
dimasa yang lalu kepala hebat atau kehamilan ektopik.
migren hebat.
Klien dengan resiko Klien dengan penyakit Adanya penyakit
rendah terhadap ISR? hati aktif jantung rematik atau
( hubungan seksual Menderita penyakit bawaan ( katup )
hanya dengan suami kecing manis > 20
yang sah ). tahun dengan atua tanpa
komplikasi
Apakah Secara Medis AKDR Cocok Untuk Klien?
Penapisan
2. Apakah anda piker bahwa anda mungkin hamil (apakah haid anda terakhir
terlambat atau anda tidak dating haid lagi belakangan ini?)
3. Apakah anda sekarang atau baru saja mengalami infeksi di pelvis (dengan demam,
menggigil, nyeri di daerah uterus atau cairan yang abnormal) atau peradangan di
serviks uteri?
4. Apakah anda dulu pernah menderita infeksi di pelvis?
5. Apakah ada seseorang pernah mengatakan bahwa anda ini sangat anemia/ pucat?
6. Dalam waktu lebih 3 bulan belakangan ini, apakah anda mengalami haid yang
terasa sangat luar biasa, perdarahan antara haid atau perdarahan sesudah senggama?
(keadaan ini merupakan indikasi adanya masalah kesehatan yang serius yang
sebaiknya harus di cek sebelumAKDR di pasang)
8. Apakah anda atau suami anda mempunyai pasangan seksual lain? Jika klien
menjawab “iya” maka klien mungkin mempunyai risiko untuk mendapat penyakit
yang ditularkan melalui hubungan seksual. AKDR tidak akan melindunginya
terhadap ISR dan IMS lainnya klien sebaiknya diberi konseling lebih lanjut dan di
periksa oleh seorang dokter.
RIWAYAT PENYAKIT
RIWAYAT REPRODUKSI
TINJAUAN KASUS
A. Data Subyektif
1. Identitas
ISTRI SUAMI
Nama : Ny.P : Tn. D
Umur : 33 tahun : 36 tahun
Agama : Islam : Islam
Pendidikan : SMA : SMA
Pekerjaan : IRT : Wiraswasta
Alamat : Jalan Ijen No 76 Malang
2. Alasan Datang
Ibu mengatakan ingin berKB
3. Riwayat Perkawinan
Ibu mengatakan ini perkawinan pertama, menikah umur 25 tahun, lama perkawinan
15 tahun.
4. Riwayat Menstruasi
Menarche : 12 tahun
Lama Haid : 7 hari
Siklus : 30 hari
Disminore : tidak ada
Flour albus : tidak ada
5. Riwayat Obstetri
Ibu mengatakan memiliki 2 anak dan melahirkan di bidan semua. Anak pertama
usia 7 tahun dengan berat badan lahir 3000 gram dan melahirkan secara normal
tidak dibantu dengan alat. Anak kedua usia 4 bulan dengan berat badan lahir 3100
gram dan melahirkan secara normal tanpa dibantu alat. pada saat kehamilan ibu
tidak mengalami keluhan berlebih hanya mual dan muntah biasa di awal kehamilan
saja. Pada saat nifas, 10 hari sudah tidak mengeluarkan darah dari vagina.
6. Riwayat KB
Ibu mengatakan pernah menggunakan KB suntik 3 bulan selama 5 tahun dan
sempat berhenti 1 tahun kemudian hamil lagi. Dan setelah melahirkan anak kedua,
ibu hanya menggunakan kondom.
DS
- Ibu mengatakan ingin menggunakan kontrasepsi IUD progesterone
- Ibu mengatakan sebelumnya menggunakan KB suntik 3 bulan.
DO
KU : baik
Kesadaran : composmentis
VS : TD : 120/ 70 mmHg
N : 82 x/ menit
S : 36°C
R : 23 x/ menit
Abdomen : tidak ada pembesaran pada uterus, tidak ada nyeri.
Genetalia : tidak ada darah yang keluar darah.
Pemeriksaan dalam: Tidak ada tanda kehamilan seperti servix membiru (Tanda Chadwik)
B. Masalah
Tidak ada
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
AKDR adalah salah satu alat kontrasepsi yang paling sedikit ditemukan angka
kegagalannya karena keefektifannya begitu tinggi. Mekanisme kerja AKDR yaitu
menghancurkan sperma yang dilakukan oleh sel-sel makrolog pada tempat-tempat
kontak IUD dan mekanisme kerja lainnya adalah dengan adanya benda asing
menyebabkan perubahan biokimia dan histology endometrium sehingga terjadi lisis
endometrium, selain itu hormon prostaglandin meningkat sehingga uterus
berkontraksi dan akibatnya implantasi tidak terjadi.
Pada kasus ini klien ingin memasang IUD karena jangka waktu
pemakaiannya yang lama yaitu 10 tahun, aman digunakan untuk wanita yang sudah
berusia lebih dari 35 tahun dan dapat digunakan pada wanita yang tidak cocok
menggunakan KB bermonal.
4.2 Saran
a. Kepada Mahasiswa agar tetap mempertahankan untuk melakukan tindakan
therapeutik pada klien sehingga terjalin hubungan yang baik.
b. Kepada petugas agar tetap mempertahankan tindakan pencegahan infeksi baik
sebelum maupun sesudah melakukan tindakan.
c. Pada klien diharapkan dapat menjaga personal hygiene sehingga tidak
menimbulkan komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Biran. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.