Sebelum terjerat kasus dugaan tindak pidana pencucian uang, mantan Manajer Persis
Solo Waseso terlibat perkara pemalsuan tanda tangan di Solo pada 2016. Waseso
memalsukan tanda tangan temannya, Roestina Dewi, untuk mencairkan dana sebesar Rp
20 miliar. Uang tersebut tersimpan dalam rekening bersama atas nama Waseso dan
Roestina.
Pemalsuan tanda tangan terjadi pada 2012 hingga 2013 sebanyak 18 kali. Pada 2017,
Waseso divonis bersalah oleh Mahkamah Agung dan menjalani hukuman selama 3 tahun
penjara.
Dalam kasus pemalsuan tanda tangan, Waseso terbukti bersalah melanggar pasal 263 ayat
(1) KUHP juncto pasal 64 ayat (1) KUHP.