1. Setiap departemen, lembaga atau badan, dan semua organisasi yang dibiayai
oleh keuangan negara mengajukan usul atau rencana penerimaan dan pembiayaan
kepada presiden.
2. Rencana tersebut dibahas kelompok kerja yang dibentuk untuk tujuan itu.
3. Setelah disetujui, Pemerintah mengajukan RAPBN ke DPR
4. Setelah dibahas dan disetujui oleh DPR, RAPBN tersebut kemudian
disahkan menjadi APBN melalu undang-undang.
5. Bila tidak disetujui DPR, pemerintah menggunakan APBN tahu sebelumnya.
Tahap pendahuluan. Pada tahapan ini, APBN dapat disebut juga RAPBN, di
mana terjadi rapat besar-besaran dari pemerintah dan semua menteri
keuangan untuk membuat rancangan besar APBN mengenai pendapatan dan
pengeluaran negara. Rancangan ini meliputi nilai tukar rupiah, harga
internasional, pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya.
Tahap awal yang harus dilakukan untuk melakukan perencanaan dan penyusunan
APBN ialah dengan melalui tahap pendahuluan. Di tahap ini, pemerintah harus
bisa menentukan arah kebijakannya dan skala prioritas pembangunan nasional.
Selain itu, juga harus dipertimbangkan perkiraan penerimaan dan pengeluaran
negara serta mempertimbangkan asumsi-asumsi dasar dalam APBN. Di tahap
pendahuluan ini ada beberapa asumsi yang memengaruhi APBN seperti:
1. pertumbuhan ekonomi;
2. tingkat inflasi;
3. nilai tukar rupiah;
4. tingkat suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) tiga bulan;
5. harga minyak mentah Indonesia; dan
6. lifting minyak dan gas bumi
Setelah tahap pendahuluan, APBN yang baru berupa rancangan itu kemudian
masuk ke tahap pengajuan, pembahasan, dan penetapan. Pada tahap ini dimulai
dengan pidato presiden yang merupakan pengantar RUU (Rancangan Undang-
Undang) APBN itu sendiri dan Nota keuangan.
Untuk mengatur kegiatan perekonomian daerah, maka suatu daerah harus membuat
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Penetapan struktur dan
penyusunan APBD merupakan rencana keuangan pemerintah daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah yang ditetapkan dengan peraturan daerah.
APBD ini sebagai dasar untuk pengelolaan keuangan daerah dalam masa satu
tahun anggaran.
Oleh karena itu dalam proses penetapan struktur penyusunan anggaran APBD, tim
anggaran pemerintah daerah (TAPD) harus bekerjasama baik dengan satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) untuk menjamin bahwa anggaran disiapkan dalam
koridor kebijakan yang sudah ditetapkan (KUA dan PPAS); dan menjamin
semua stakeholders terlibat dalam proses penganggaran sesuai dengan peraturan
yang berlaku.
Salah satu pengeluaran langsung pemerintsh pusat maupun daerah yaitu belanja
barang dan jasa ,Jelaskan tujuan pemerintah melakukan belanja barang dan jasa?
Tujuan pemerintah melakukan belanja barang dan jasa adalah untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan pelaksanaan
pemerintahan hingga kebutuhan masyarakat. Adapun dana yang dipergunakan
dapat berasal dari pajak maupun sektor lainnya.
Belanja barang dan jasa sendiri dianggarkan dalam sebuah undang-undang.
Undang-undang tersebut mencantumkan rencana pendapatan dan belanja negara
untuk satu tahun ke depan. Pengesahannya sendiri dilakukan oleh DPR bersama
dengan pemerintah.