Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN : 2301-7775

e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
SEJARAH HUKUM PERDATA DAGANG di INDONESIA:
PENDEKATAN KEPUSTAKAAN

Camelia Fanny Sitepu 1)*, Fitriani 2)


1)
Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Email: Cameliasitepu40@gmail.com
2)
Ekonomi, Universitas Negeri Medan
Email: Fitriani.nasution13@yahoo.com

Abstrak

Sejarah membuktikan bahwa Hukum Perdata yang saat ini berlaku di Indonesia, tidak lepas dari Sejarah
Hukum Perdata Eropa. Bermula di benua Eropa, terutama di Eropa Kontinental berlaku Hukum Perdata
Ramawi, disamping adanya Hukum tertulis dan Hukum kebiasaan setempat. Diterimanya Hukum Perdata
Romawi pada waktu itu sebagai hukum asli dari negara-negara di Eropa, oleh karena keadaan hukum di
Eropa kacau-balau, dimana tiap-tiap daerah selain mempunyai peraturan-peraturan sendiri, juga peraturan
setiap daerah itu berbeda-beda. Oleh karena adanya perbedaan ini jelas bahwa tidak ada suatu kepastian
hukum. Akibat ketidak puasan, sehingga orang mencari jalan kearah adanya kepastian hukum, kesatuan
hukum dan keseragaman hukum. Pada tahun 18o4 atas prakarsa Napoleon terhimpunlah Hukum Perdata
dalam satu kumpulan peraturan yang bemama "Code Civil des Francais" yang juga dapat disebut "Code
Napoleon", karena Code Civil des Francais ini adalah merupakan sebagian dari Code Napoleon. Sebagai
petunjuk penyusunan Code Civil ini dipergunakan karangan dari beberapa ahli hukum antara lain
Dumoulin, Domat dan Pothies, disamping itu juga dipergunakan Hukum Bumi Putra Lama, Hukum
Jemonia dan Hukum Cononiek.

Kata Kunci : Sejarah Hukum Perdata Dagang

153
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
PENDAHULUAN dalamnya terkandung hak dan kewajiban
Hukum Perdata merupakan ketentuan seseorang dengan sesuatu pihak secara timbal
yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara balik dalam hubungannya terhadap orang lain di
individu-individu dalam masyarakat. Dalam dalam suatu masyarakat tertentu.
tradisi hukum di daratan Eropa (civil law) Disamping Hukum Privat Materiil, juga
dikenal pembagian hukum menjadi dua yakni dikenal Hukum Perdata Formil yang lebih
hukum publik dan hukum privat atau hukum dikenal sekarang yaitu dengan HAP (Hukum
perdata. Dalam sistem Anglo Sakson (common Acara Perdata) atau proses perdata yang artinya
law) tidak dikenal pembagian semacam ini. hukum yang memuat segala peraturan yang
Hukum di Indonesia merupakan campuran dari mengatur bagaimana caranya melaksanakan
sistem hukum hukum Eropa, hukum Agama dan praktek di lingkungan pengadilan perdata. Di
hukum Adat. Sebagian besar sistem yang dianut, dalam pengertian sempit kadang-kadang
baik perdata maupun pidana, berbasis pada Hukumi Perdata ini digunakan sebagai lawan
hukum Eropa kontinental, khususnya dari Hukum Dagang.
Belanda karena aspek sejarah masa lalu
Indonesia yang merupakan wilayah jajahan Keadaan Hukum Perdata Dewasa ini di
dengan sebutan Hindia Belanda (Nederlandsch- Indonesia
Indie). Salah satu bidang hukum yang mengatur Mengenai keadaan Hukum Perdata dewasa
hak dan kewajiban yang dimiliki pada subyek ini di Indonesia dapat kita katakan masih beisifat
hukum dan hubungan antara subyek hukum. majemuk yaitu masih beraneka warna Penyebab
Hukum perdata disebut pula hukum privat atau dari keaneka ragaman ini ada 2 faktor yaitu :
hukum sipil sebagai lawan dari hukum publik. 1. Faktor Ethnis disebabkan keaneka ragaman
Jika hukum publik mengatur hal-hal yang Hukum Adat bangsa Indonesia, karena
berkaitan dengan negara serta kepentingan negara kita Indonesia ini terdiri dari
umum (misalnya politik dan pemilu (hukum tata berbagai suku bangsa.
negara), kegiatan pemerintahan sehari-hari 2. Faktor Hostia Yuridis yang dapat kita lihat,
(hukum administrasi atau tata usaha negara), yang pada pasal 163.I.S. yang membagi
kejahatan (hukum pidana), maka hukum perdata penduduk Indonesia dalam tiga Golongan,
mengatur hubungan antara penduduk atau warga yaitu :
negara sehari-hari, seperti misalnya kedewasaan a. Golongan Eropa dan yang
seseorang, perkawinan, perceraian, kematian, dipersamakan.
pewarisan, harta benda, kegiatan usaha dan b. Golongan Bumi Putera (pribumi /bangsa
tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya. Indonesia asli) dan yang
dipersamakanGolongan Timur Asing
TINJAUAN PUSTAKA (bangsa Cina, India, Arab).
Yang dimaksud dengan Hukum Perdata Pasal 131 .I.S. yaitu mengatur hukum—hukurn
ialah hukum yang mengatur hubungan antara yang diberlakukan bagi masing- masing
perorangan di dalam masyarakat. Perkataan golongan yang tersebut dalam pasal 163 I.S. di
Hukum Perdata dalam arti yang luas meliputi atas.
semua Hukum Privat materiil dan dapat juga Adapun hukum yang diberlakukan bagi
dikatakan sebagai lawan dari Hukum Pidana. masing-masing golongan yaitu :
Untuk Hukum Privat materiil ini ada juga yang a. Bagi golongan Eropa dan yang
menggunakan dengan perkataan Hukum Sipil, dipersamakan berlaku'Hukum Perdata
tapi oleh karena perkataan sipil juga digunakan dan Hukum Dagang Barat yang
sebagai lawan dari militer maka yang lebih diselaraskan dengan Hukum Perdata dan
umum digunakan nama Hukum Perdata saja, Hukum Dagang di negeri Belanda
untuk segenap peraturan Hukum Privat materiil berdasarkan azas konkondansi.
(Hukum Perdata Materiil). b. Bagi golongan Bumi Putera (Indonesia
Dan pengertian dan Hukum Privat Asli) dan yang dipersamakan berlaku
(Hukum Perdata Materiil) ialah hukum yang Hukum Adat mereka. Yaitu hukum yang
memuat segala peraturan yang mengatur sejak dahulu kala berlaku di kalangan
hubungan antar perseorangan di dalam rakyat, dimana sebagian besar dari
masyarakat dan kepentingan dari masing-masing Hukum Adat tersebut belum tertulis,
orang yang bersangkutan. Dalam arti bahwa di

154
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
tetapi hidup dalam tindakan-tindakan 3. Untuk golongan bangsa Indonesia Asli dan
rakyat. Timur Asing (yaitu Tionghoa, Arab dan
c. Bagi golongan timur asing (bangsa Cina, lainnya) jika temyata bahwa kebutuhan
India, Arab) berlaku hukum masing- kemasyarakatan mereka menghendakinya,
masing, dengan catatan bahwa golongan dapatlah peraturan-peraturan untuk bangsa
Bumi Putera dan Timur Asing Eropa dinyatakan berlaku bagi mereka.
(Cina,India, Arab) diperbolehkan untuk 4. Orang Indonesia Asli dan orang Timur
menundukkan diri kepada Hukum Eropa Asing, sepanjang mereka belum
Barat baik secara keseluruhan maupun ditundukkan di bawah suatu peraturan
untuk beberapa macam tindakan hukum bersama dengan bangsa Eropa,
tertentu saja. diperbolehkan menundukkan diri pada
Maksudnya untuk segala golongan warga negara hukum yang berlaku untuk bangsa Eropa
berlainan sama dengan yang lain. Dapat kita Penundukan ini boleh dilakukan baik secara
Iihat : umum maupun secara hanya mengenai suatu
a. Untuk Golongan Bangsa Indonesia Asli perbuatan tertentu saja.
Berlaku Hukum Adat yaitu hukum yang sejak 5. Sebelumnya hukum untuk bangsa Indonesia
dahulu kala berlaku di kalangan rakyat, hukum ditulis di dalam Undang-Undang, maka bagi
yang sebagian besar masih belum tertulis, tetapi mereka itu akan tetap berlaku hukum yang
hidup dalam tindakan-tindakan rakyat mengenai sekarang berlaku bagi mereka, yaitu Hukum
segala hal di dalam kehidupan kita dalam Adat.
masyarakat.
b. Untuk golongan warga negara bukan METODE PENELITIAN
asli yang berasal dari Tionghoa dan Metode penelitian adalah cara ilmiah
Eropa untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
Berlaku kitab KUHP(Burgerlijk Wetboek) dan kegunaan tertentu. Metode penelitian juga dapat
KUHD (Wetboek Van Koophandel), dengan diartikan sebagai cara-cara yang digunakan
suatu pengertian bahwa bagi golongan Tionghoa untuk mengumpulkan dan menganalisis data
ada suatu penyimpangan, yaitu pada bagian 2 yang dikembangkan untuk memperoleh
dan 3 dari TITEL IV dari buku I tentang : pengetahuan dengan menggunakan prosedur
Upacara yang mendahului pernikahan dan yang reliabel dan terpercaya. Dalam penelitian
mengenai penahanan pemikahan Hal ini tidak ini digunakan penelitian kepustakaan.
berlaku bagi golongan Tionghoa. Karena pada Studi kepustakaan adalah kegiatan untuk
mereka diberlakukan khusus yaitu Burgerlijke menghimpun informasi yang relevan dengan
Stand, dan peraturan mengenai pengangkatan topik atau masalah yang menjadi obyek
anak (adopsi). penelitian. Informmasi tersebut dapat diperoleh
Untuk memahami keadaan Hukum dari buku-buku, karya ilmiah, tesis, disertasi,
Perdata di Indonesia perlulah kita mengetahui ensiklopedia, internet, dan sumber-sumber lain.
riwayat politik pemerintah Hindia Belanda Dengan melakukan studi kepustakaan, peneliti
terlebih dahulu terhadap hukum di Indonesia. dapat memanfaatkan semua informasi dan
Pedoman politik bagi pemerintah pemikiran-pemikiran yang relevan dengan
HIindia Belanda terhadap hukum di Indonesia penelitinya.
ditulis dalam pasal 131 (I.S) (Indische
Staatregeling) yang sebelumnya pasal 131 (I.S) HASIL DAN PEMBAHASAN
yaitu pasal 75 RR (Regerings reglement) yang Asal mula hukum perdata
pokok-pokoknya sebagai berikut: Hukum Perdata berasal dari Hukum
1. Hukum Perdata dan Dagang (begitu pula Perdata Prancis, sebelum dikodifikasikan pada
Hukum Pidana besena Hukiun Acara tanggal 21 maret 1804 dengan nama code civil
Perdata dan Hukum Acara Pidana harus des francis, sebelum di akuinya hukum perdata
diletakkan dalam Kitab Undang-undang Prancis tersebut tidak ada kesatuan hukumnya,
yaitu di Kodifikasi). sehingga terbagi atas 2 bagian walayah hukum
2. Untuk golongan bangsa Eropa harus dianut Prancis, yaitu :
perundang- undangan yang berlaku di negeri 1. Wilayah Utara dan Tengah, wilayah ini
Belanda (sesuai azas Konkordansi ). merupakan daerah hukum lokal yang

155
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
berlaku hukum kebebasan Prancis kuno (KUHD).Kitab Undang – Undang Hukum
yang berasal dari germania. Perdata Sipil disingkat KUH.PERDATA/KUHS.
2. Wilayah selatan, wilayah ini merupakan KUHPerdata /KUHS BERLAKU di Indonesia
daerah hukum Romawi, dan hukum pada 1Mei 1848 sampai saat ini KUHPerdata ini
yang diakui disana yaitu Hukum Syenes masih belaku menurut Pasal 11 Aturan Peralihan
yang dikumpulkan secara sistematis UUD 1945, segala badan negara dan peraturan
dalam suatu kitab Undang – Undang yang ada masih berlaku selama belum diadakan
Thn 1800 yang disebut carpus juris yang baru menurut UUD 1945. Namun saat ini
civiles oleh kaisar Justinianus pada KUHPerdata (BW) sudah tidak berlaku penuh
tanggal 12 – 8 – 1800 dan oleh sesuai dengan bab – bab dan pasal – pasal pasa
pemerintah Napoleon dibentuklah saat permulaan KUHPerdata berlaku. Sudah
panitia pengkodifikasian Undang – banyak bab – bab dan pasal dan bidang – bidang
Undang ini. Pada tanggal 21 maret 1804 hukum tertentu tidak berlaku karena telah
barulah diundang – undangkan dengan dicabut oleh Per Undang – Undangan RI. Hal ini
nama Code Civil Des Francis. Tahun terjadi karena beberapa pasal KUHPerdata
1807 diadakan kodifikasi Hukum tersebut saat ini tidak sesuai lagi dengan keadaan
Dagang dan Hukum Perdata. masyarakat.
Pada tahun 1813 pendudukan Perancis di Berdasarkan surat edaran Mahkama Agung
Belanda berakhir dan belanda merdeka. Tahun RI edaran /sema no.3 tahun 1963 terperinci
1814 Belanda mengadakan kodifikasi yang menyatakan tidak berlaku pasal – pasal tertentu
diketuai oleh. Mr.J.M Kempur yang bersumber dari KUHPerdata.
dari Code Napoleon dan hukum Belanda kuno.
Pada tahun 1838 kodifikasi ini disahkan dengan Sejarah Hukum Perdata
nama: BW= Burgerlyk Wetboek dan WVK = Menurut Kansil ( 1993 : 63 ), tahun
Wetboek Van Koophaudel (Kitab Undang 1848 menjadi tahun yang amat penting dalam
Hukum Perdata dan Kitab Undang Hukum sejarah hukum Indonesia. Pada tahun ini hukum
Dagang). Pada awal kemerdekaan negeri privat yang berlaku bagi golongan hukum Eropa
Belanda 1814 Sistem Pemerintahannya dikodifikasi, yakni dikumpulkan dan
menganut Sistem Disentralisasi yang terdiri atas dicantumkan dalam beberapa kitab undang-
Propinsi – propinsi yang berdaulat dan undang berdasarkan suatu sistem tertentu. Dalam
mempunyai peraturan sendiri , sehingga belum pembuatan kodifikasi dipertahankan juga asas
ada peraturan yang berlaku secara umum konkordasi, resikonya hampir semua hasil
sehingga kepastian hukum tidak terpenuhi. Pada kodifikasi tahun 1848 di Indonesia adalah tiruan
tahun itu pula dibentuk panitia yang di ketuai hasil kodifikasi yang telah dilakukan di negeri
oleh Mr JM Kempur (Guru Besar Bidang Belanda pada tahun 1838, tetapi diadakan
Hukum) membuat sendiri yang memuat beberapa perkecualian agar dapat menyesuaikan
Hukuman Belanda Kuno, meliputi: Hukam hukum bagi golongan hukum Eropa di Indonesia
Romawi, Hukam German, Hukum Kanonik dengan keadaan istimewa.
Gereja, dan disetujui oleh Raja yang dikenal Adapun yang dimaksud dengan asas
dengan Rancangan 1816. Berdasarkan SK Raja konkordasi adalah asas penyesuaian atau asas
semua Undang – Undang Wetboek dinyatakan persamaan terhadap berlakunya sistem hukum di
mulai berlaku tanggal 1 Oktober 1838. Pada Indonesia yang berdasarkan pada ketentuan
tahun 1838 kodifikasi ini disahkan oleh Raja pasal 131 ayat ( 2 ) I.S. yang berbunyi “ Untuk
dengan nama BW = Burgerlyk Wetboek dan golongan bangsa Belanda untuk itu harus dianut
WVK = Wetboek Van Koophandel (Kitab atau dicontoh undang-undang di negeri Belanda.
Undang – Undang Hukum Perdata dan Kitab Hal ini menurut Kansil ( 1993 : 115 ) berarti
Undang – Undang Hukum Dagang). bahwa hukum yang berlaku bagi orang-orang
3. Kodifikasi Hukum Perdata di Indonesia Belanda di Indonesia harus disamakan dengan
Pada waktu Belanda menguasai Indonesia hukum yang berlaku di negeri Belanda. Jadi
pemerintahan Hindai Belanda memperlakukan selarasnya hukum kodifikasi di Indonesia
Hukum Perdata sama yang berlaku di Negeri dengan hukum kodifikasi di negeri Belanda
Belanda yaitu: BW = Burgerlyk Wetboek dan adalah berdasarkan asas konkordasi.
WVK = Wetboek Van Koophandel Sumber pokok Hukum Perdata ialah Kitab
Undang-Undang Hukum Sipil ( BW )

156
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
disingkat KUHS. KUHS sebagian besar adalah tahun 1960 tentang Pokok-pokok Agraria,
hukum perdata Perancis, yaitu Code Napoleon terutama yang mengenai Bumi, air serta
tahun 1811-1838 akibat pendudukan Perancis di kekayaan alam yang terkandung di
Belanda berlaku, maka Hukum Perdata berlaku dalamnya,kecuali ketentuan-ketentuan yang
di negeri Belanda sebagai Kitab Undang- mengenai hipotek yang masih berlaku pada
Undang Hukum Sipil yang resmi. Sedangkan mulainya berlaku undang-undang ini; begitu
dari Code Napoleon ini adalah Code Civil yang juga masalah Perkawinan yang telah ada
dalam penyusunannya mengambil karangan- Undang-Undang nomor 1 tahun 1974 tentang
karangan pengarang-pengarang bangsa Perancis Pokok-Pokok Perkawinan.
tentang Hukum Romawi (Corpus Juris Civilis ) Ketentuan lain adalah dengan keluarnya
yang pada jaman dahulu dianggap sebagai Surat Edaran Mahkamah Agung nomor 3 tahun
hukum yang paling sempurna. Peraturan- 1963 yang menyatakan bebera pasal yang ada
peraturan yang belum ada pada jaman Romawi dalam KUH perdata dinyatakan tidak berlaku
tidak dimasukkan dalam Code Civil, tetapi lagi. Adapun pasal-pasal tersebut di antaranya
dalam kitab tersendiri ialah Code de Commerce. adalah sebagai berikut :
Setelah pendudukan Perancis berakhir a. Pasal 108 s.d. 110 tentang
oleh pemerintah Belanda dibentuk suatu panitia ketidakwenangan bertindak dari istri :
yang diketuai Mr. J.M. Kemper dan bertugas konsekweinsinyasuami istri mempunyai
membuat rencana kodifikasi hukum perdata kedudukan yang sama dalam hukum. Hal ini
Belanda dengan menggunakan sebagai sumber diperkuat oleh bunyi pasal 31 Undang-
sebagian besar “ Code Napoleon” dan sebagian undang nomort 1 tahun 1974 tentang Pokok-
kecil hukum Belanda Kuno. pokok Perkawinan yang menyatakan bahwa
Meskipun penyusunan sudah selesai hak dan kedudukan isteri adalah seimbang
sebelum 5 Juli 1830, tetapi Hukum Perdata dengan hak dan kedudukan suami dalam
Belanda baru diresmikan pada 1 Oktober 1838. kehidupan rumah tangga dan pergaulan
Pada tahun itu dikeluarkan: hidup bersama dalam masyarakat;masing-
1. Burgerlijk Wetboek ( KUH Sipil ) masing pihak (suami isteri) berhak untuk
2. Wetboek van Koophandel ( KUH Dagang ) melakukan perbuatan hukum
Berdasarkan asas konkordasi, kodifikasi b. Pasal 284 ayat (3) tentang pengakuan anak
hukum perdata Belanda menjadi contoh bagi luar kawin yang lahir dari wanita Indonesia
kodifikasi hukum perdata Eropa di Indonesia. Asli konsekwensinya : Tidak menimbulkan
Kodifikasi ini diumumkan tanggal 30-4-1847 putusnya hubungan hukum antara ibu dan
Staatsblad No.23 dan mulai berlaku 1 mei 1848 anak; Dengan adanya pengakuan terhadap
di Indoensia. anak luar kawin ini, maka dia mendapatkan
Adapun dasar hukum berlakunya hak untukmewaris dari orang tuanya yang
peraturan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata meninggal, misalnya kalau dia bersama-
di Indonesia adalah pasal II Aturan Peralihan sama dengan golongan 1, dia akan
Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan, mendapatkan bagian 1/3 nya, sedangkan bila
bahwa segala badan negara dan peraturan yang dia bersama-sama dengan golongan 2, dia
ada masinh langsung berlaku selama belum akan mendapatkan bagian ½ dari harta
diadakan yang baru menurut Undang-Undang warisan yang ditinggalkan pewaris tersebut.
Dasar ini. Dengan demikian sepanjang belum c. Pasal 1579 : yang menentukan bahwa dalam
ada peraturan yang baru, maka segala jenis dan sewa menyewa barang, pemilik tidak dapat
bentuk hukum yang ada yang merupakan menghentikan sewa dengan alasan akan
peninggalan dari jaman kolonial masih memakainya sendiri barangnya.
dinyatakan tetap berlaku. Hal ini termasuk Konsekwensinya : boleh menghentikan,
keberadaan Hukum Perdata. Hanya saja dalam sekalipun demikian apabila si pemilik akan
pelaksanannya yang menyangkut keberlakuan memakai kembali barang yang
hukum perdata ini disesuaikan dengan azas dan disewakannya tersebut, sementara si
falsafah negara Pancasila, termasuk apabila telah penyewa masih mempunyai hak,maka si
lahir peraturan perundang-undangan yang baru, pemilik harus memberikan kompensasi atau
maka apa yang ada dalam KUH Perdata tersebut ganti kerugian kepada si penyewa sesuai
dinyatakan tidak berlaku. Contohnya masalah dengan kesepakatan bersama, sehingga si
tanah yang telah ada Undang-undang Nomor 5 penyewa tidak merasa dirugikan.

157
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
d. Pasal 1682 yang mengharuskan penghibahan Selain itu ada juga pasal-pasal tentang
dengan akta notaris. Konsekwensinya tidak perjanjian kerja baru yang khusus
mengharuskan penghibahan melalui akte berlaku bagi golongan Eropa, yaitu
notaris, ini juga berarti bahwa apabila pasal-pasal yang terdapat dalam Titel 7
terjkadi proses hibah tidak perlu dilakukan A Buku III BW ).
melalui akte notaris, namun saksi-saksi b. Pasal-pasal tentang permainan dan
sebagai bukti harus tetap ada. pertauran (perjudian) yaitu pasal-pasal:
e. Pasal 1238 yang menentukan, bahwa 1788 (Undang-undang tidak
pelaksanaan suatu perjanjian hanya dapat memberikan suatu tuntutan hukum
diminta di depan hakim, jika didahului dalam halnya suatu utang yang terjadi
dengan penagihan tertulis. Konsekwensinya karena perjudian atau pertaruhan); 1789
: tidak harus didahului dengan penagihan ( Dalam ketentuan tersebut di atas tidak
tertulis. termasuk permainan-permainan yang
f. Pasal 1460 tentang resiko dalam perjanjian dapat dipergunakan untuk olah ragam,
jual beli barang ditentukan resiko ada pada seperti main anggar lari cepat dsb); 1790
pembeli. Konsekwensinya resiko ditanggung (Tidaklah diperbolehkan untuk
bersama, artinya baik si pembeli maupun si menyingkiri berlakunya ketentuan-
penjual sama menanggung resiko, bahkan ketentuan kedua pasal yang lalu dengan
bila terdapat cacat barang yang tersembunyi jalan perjumpaan utang ) dan 1791 (
tidak tertutup kemungkinan resiko tersebut Seorang yang secara sukarela telah
menjadi tanggung jawab si penjual membayar kekalahannya sekali-sekali
seluruhnya. Sebaliknya bila terjadi kasus tak diperbolehkan menuntutnya kembali
overmacht atau keadaan memaksa, resiko kecuali apabila dari pihaknya pemenang
bisa menjadi tanggungan si pembeli telah dilakukan kecurangan atau
seluruhnya.Jadi mengenai resiko dari penipuan ).
perjanjian jual beli amat tergantung dari c. Pasal-pasal dari KUHD tentang Hukum
persetujuan bersama, kecuali hal-hal yang Laut
diatur secara tegas dalam peraturan 2. WNI Keturunan Eropa berlaku Hukum
perundang-undangan. Perdata Barat, termasuk WvK. Adapun yang
g. Pasal 1630 yang mengadakan diskriminasi dimaksud golongan Eropa menurut
antara orang Eropa dan bukan Eropa dalam Soediman Kartohadiprodjo ( 1987:58)
perjanjian perburuhan. Konsekwensinya adalah :
tidak ada diskriminasi dalam perburuhan. a. semua warga negara Nederland
Bagaimana kondisi atau keadaan hukum perdata b. kesemuanya orang, tidak termasuk yang
di Indonesia saat ini ? Keadaan Hukum Perdata disebut (1) di atas yang berasal dari
di Indonesia dari dahulu sampai dengan Eropa
sekarang tidak ada keseragaman ( Pluranisme ). c. Kesemuanya warga negara Jepang
Hal ini dikarenakan adanya kebijakan tentang d. Kesemuanya orang di luar 1 dan 2 yang
pembagian penduduk di Indonesia, yaitu sebagai hukum keluarganya sama dengan hukum
berikut : Belanda
1. WNI asli ( dahulu Bumi Putera ) berlaku e. Anak-anak dari 2 dan 3 yang lahir di
Hukum Perdata Adat, yaitu keseluruhan Indonesia
aturan-aturan hukum yang tidak tertulis. 3. WNI Keturunan Timur Asung :
Namun ada beberapa pasal dalam KUH a. Non Tionghoa : Berlaku Hukum Perdata
Perdata dan KUHD yang dinyatakan berlaku yang ditetapkan berdasarkan Lembaran
bagi WNI asli tersebut, yaitu : Negara 1925 nomor 556 yaitu yang
a. Pasal-pasal yang berhubungan dengan memberlakukan sebagian dari BW dan
pembagian kerja lama, yaitu: pasal 1601 WvK, yaitu bagian-bagian yang mengenai
tentang : persetujuan-persetujuan untuk Hukum Harta Kekayaan dan Hukum Waris
melakukan jasa-jasa yang diatur dalam yang dengan surat wasiat. Yang lainnya
ketentuan-ketentuan khusus;1602 berlaku Hukum Adatnya, yaitu menurut
tentang kewajiban majikan dalam Jurisprudensi tetap di Indonesia ialah
membayar upah pada buruh;1603 Hukum Perdata Adat dari orang-orang
tentang kewajiban-kewajiban buruh. Timur Asing yang tumbuh di Indonesia.

158
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
b. Tionghoa : Diberlakukan Hukum Perdata politik hukumnya tidak bersandar pada satu
sebagaimana diatur dalam LN 1925 nomor hukum, melainkan menentukan akan berlakunya
557 yaitu berlaku seluruh Hukum Perdata lebih dari satu sistem hukum di Indonesia.
(BW) dan WvK dengan pengecualian dan Sistem Hukum untuk Europeanen “ dan sistem
penambahan : Pengecualiannya : Pasal-pasal hukum untuk Indonesiers dan Vreemde
mengenai upacara perkawinan dan mengenai Oosterlingen, yaitu yang menurut penjelasan
pencegahan (penahanan ) perkawinan dari pasal 131 ayat (1) dinyatakan, jikalau ketentuan-
BW tidak berlaku bagi mereka ,karena ketentuan dalam undang-undang ini, dalam
mereka tetap tunduk kepada hukum adatnya peraturan umum dan peraturan setempat, dalam
sendiri. Penambahannya : Peraturan- aturan-aturan, peraturan polisi dan administrasi
peraturan mengenai pengangkatan anak diadakan perbedaan antara golongan Eropah,
(adopsi) dan Kongsi (badan perdagangan ). golongan Pribumi dan Golongan Tmur Asing,
Lembaga adopsi ini menjadi sangat penting maka kesemuanya ini dijalankan menurut
mengingat masayarakat Tionghoa menarik aturan-aturan.
garis keturunan laki-laki, sementara dalam Selain melalui kebijakan politik hukum, juga
BW tidak diatur mengenai lembaga adopsi. dikenal adanya penundukkan diri. Penundukan
Untuk mengurangi masalah pluralisme Diri sebagaimana diatur dalam Stb. 1917 nomor
hukum perdata di Indonesia, Pemerintahan 12 ada 4 macam, yaitu :
Kolonial Belanda mengeluarkan serangkaian 1. Penundukan diri pada seluruh Hukum
kebijakan yang termuat dalam pasal 131 IS. Perdata Eropa
Kebijakan ini dikenal dengan nama politik 2. Penundukan diri pada sebagian Hukum
hukum pemerintah Belanda yang lengkapnya Perdata Eropa, yaitu hanya pada hukum
berbunyi : kekayaan harta benda saja, seperti yang
1. Hukum Perdata dan dagang (begitu pula dinyatakan berlaku bagi golongan Timur
Hukum Pidana beserta Hukum Acara Asing.
Perdata dan Pidana ) harus diletakkan dalam 3. Penundukan diri mengenai suatu perbuatan
kitab-kitab undang-undang yang dikodifisir ( hukum tertentu
asas kodifikasi ) 4. Penundukan diri secara diam-diam.
2. Untuk golongan bangsa Eropa dianut
(dicontoh) perundang-undangan yang Istilah Dan Pengertian Hukum Perdata
berlaku di Negeri Belanda (asas konkordasi) Istilah hukum perdata pertama kali
3. Untuk golongan bangsa Indonesia Asli dan diperkenalkan oleh Prof. Djojodiguno sebagai
Timur asing (tionghoa,Arab dsb ) jika teremahan dari burgerlijkrecht pada masa
ternyata kebutuhan kemasyarakatan mereka penduduka jepang. Di samping istilah itu,
menghendakinya, dapat menggunakan sinonim hukum perdata adalah civielrecht dan
peraturan yang berlaku bagi golongan privatrecht. Para ahli memberikan batasan
Eropa. hukum perdata, seperti berikut. Van Dunne
4. Orang Indonesia asli dan Timur Asing mengartikan hukum perdata, khususnya pada
sepanjang mereka belum ditundukkan di abad ke -19 adalah:
bawah peraturan bersama dengan bangsa “suatu peraturan yang mengatur tentang hal-hal
Eropa, diperbolehkan menundukkan diri yang sangat ecensial bagi kebebasan individu,
(onderwepen). seperti orang dan keluarganya, hak milik dan
5. Sebelum hukum untuk bangsa Indonesia perikatan. Sedangkan hukum public memberikan
ditulis di dalam undang-undang, bagi jaminan yang minimal bagi kehidupan pribadi”
mereka itu akan tetap berlaku hukum yang Pendapat lain yaitu Vollmar, dia mengartikan
sekarang berlaku bagi mereka, yaitu Hukum hukum perdata adalah:
Adat. “aturan-aturan atau norma-norma yang
Dengan demikian jelaslah, bahwa pasal memberikan pembatasan dan oleh karenanya
131 IS memuat dasar politik hukum mengenai memberikan perlindungan pada kepentingan
hukum perdata, hukum pidana serta hukum prseorangan dalam perbandingan yang tepat
acara perdata dan pidana. Dalam ayat (2) pasal antara kepentingan yang satu dengna
131 IS disebut perkataan “ Europeanen” (sub a ) kepentingan yang lain dari orang-orang dalam
dan Indonesiers en Vreemde Oosterlingen ( sub. suatu masyarakat tertentu terutama yang
b ), dengan ketentuan nampak, bahwa IS dalam

159
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
mengenai hubungan keluarga dan hubungan lalu waris, hukum perikatan, serta hukum
lintas” pembuktia dan kadaluarsa.
Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pengertian hukum perdata yang Hukum Perdata Materiil Di Indonesia
dipaparkan para ahli di atas, kajian utamnya Hukum perdata yang berlaku di Indonesi
pada pengaturan tentang perlindungan antara beranekaragam, artinya bahwa hukum perdata
orang yang satu degan orang lain, akan tetapi di yang berlaku itu terdiri dari berbagai macam
dalam ilmu hukum subyek hukum bukan hanya ketentuan hukum,di mana setiap penduduk itu
orang tetapi badan hukum juga termasuk subyek tunduk pada hukumya sendiri, ada yang tunduk
hukum, jadi untuk pengertian yang lebih dengan hukum adat, hukum islam , dan hukum
sempurna yaitu keseluruhan kaidah-kaidah perdata barat. Adapun penyebab adanya
hukum(baik tertulis maupun tidak tertulis) yang pluralism hukum di Indonesia ini adalah:
mengatur hubungan antara subjek hukum satu 1. Politik Hindia Belanda
dengan yang lain dalam hubungan kekeluargaan Pada pemerintahan Hindia Belanda
dan di dalam pergaulan kemasyarakatan. penduduknya di bagi menjadi 3 golongan:
Di dalam hukum perdata terdapat 2 kaidah, a. Golongan Eropa dan dipersamakan
yaitu: dengan itu.
1. Kaidah tertulis b. Golongan timur asing. Timur asing
Kaidah hukum perdata tertulis adalah kaidah- dibagi menjadi Timur Asing Tionghoa
kaidah hukum perdata yang terdapat di dalam dan bukan Tionghoa, Seperti Arab,
peraturan perundang-undangan, traktat, dan Pakistan. Di berlakukan hukum perdata
yurisprudensi. Eropa, sedangkan yang bukan Tionghoa
2. Kaidah tidak tertulis di berlakukan hukum adat.
Kaidah hukum perdata tidak tertulis adalah c. Bumiputra,yaitu orang Indonesia asli.
kaidah-kaidah hukum perdata yang timbul, Diberlakukan hukum adat.
tumbuh, dan berkembang dalam praktek Konsekuensi logis dari pembagian golongan di
kehidupan masyarakat (kebiasaan) atas ialah timbulnya perbedaan system hukum
Subjek hukum dibedakan menjadi 2 macam, yang diberlakukan kepada mereka.
yaitu: 2. Belum adanya ketentuan hukum perdata
a. Manusia Manusia sama dengan orang yang berlaku secara nasional.
karena manusia mempunyai hak-hak
subjektif dan kewenangan hukum. Sumber Hukum Perdata Tertulis
b. Badan hukum Pada dasarnya sumber hukum dapat dibedakan
Badan hukum adalah kumpulan orang-orang menjadi 2 macam:
yang mempunyai tujuan tertentu, harta 1. Sumber hukum materiil
kekayaan, serta hak dan kewajiban. Sumber hukum materiil adalah tempat dari mana
Subtansi yang diatur dalam hukum perdata materi hukum itu diambil. Misalnya hubungan
antara lain: social,kekuatan politik, hasil penelitian ilmiah,
1. Hubungan keluarga perkembangan internasional, dan keadaan
Dalam hubungan keluarga akan menimbulkan georafis.
hukum tentang orang dan hukum keluarga. 2. Sumber hukum formal
2. Pergaulan masyarakat Sumber hukum formal merupakan tempat
Dalam hubungan pergaulan masyarakat akan memperoleh kekuatan hukum. Ini berkaitan
menimbulakan hukum harta kekayaan, hukum dengan bentuk atau cara yang menyebabkan
perikatan, dan hukum waris. peraturan hukum formal itu berlaku.
Dari berbagai paparan tentang hukum perdata di Sejarah membuktikan bahwa Hukum
atas, dapat di temukan unsur-unsurnya yaitu: Perdata yang saat ini berlaku di Indonesia, tidak
1. Adanya kaidah hukum lepas dari Sejarah Hukum Perdata Eropa.
2. Mengatur hubungan antara subjek Bermula dari benua Eropa, terutama di Eropa
hukum satu dengan yang lain. Kontinental berlaku Hukum PerdataRomawi,
3. Bidang hukum yang diatur dalam disamping adanya Hukum tertulis dan Hukum
hukum perdata meliputi hukum orang, kebiasaan setempat. Diterimanya Hukum
hukum keluarga, hukum benda, hukum Perdata Romawi pada waktu itu sebagai hukum
asli dari negara-negara di Eropa, oleh karena itu

160
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
hukum di di Eropa tidak terintegrasi tertulis, tetapi hidup dalam tindakan-tindakan
sebagaimana mestinya, dimana tiap-tiap daerah rakyat.
memiliki peraturan-peraturan sendiri, juga Bagi golongan timur asing (bangsa Cina,
peraturan setiap daerah itu berbeda-beda. Oleh India, Arab) berlaku hukum masing-masing,
karena adanya perbedaan terlihat jelas bahwa dengan catatan bahwa golongan Bumi Putera
tidak adanya kepastian hukum yang menunjang, dan Timur Asing (Cina, India, Arab)
sehingga orang mencari jalan untuk kepastian diperbolehkan untuk menundukan diri kepada
hukum dan keseragaman hukum. Pada tahun Hukum Eropa Barat baik secara keseluruhan
1804batas prakarsa Napoleon terhimpunlah maupun untuk beberapa macam tindakan hukum
Hukum Perdata dalam satu kumpulan peraturan tertentu saja.
yang bernama “Code Civil des Francais” yang Pedoman politik bagi pemerintah Hindia
juga dapat disebut “Code Napoleon”. Dan Belanda terhadap hukum di Indonesia ditulis
mengenai peraturan-peraturan hukum yang dalam pasal 131 (I.S) (Indische Staatregeling)
belum ada di Jaman Romawi anatar lain masalah yang sebelumnya pasal 131 (I.S) yaitu pasal 75
wessel, assuransi, dan badan-badan hukum. RR (Regeringsreglement) yang pokok-pokoknya
Akhirnya pada jaman Aufklarung (jaman baru sebagai berikut:
pada sekitar abad pertengahan) akhirnya dimuat Hukum Perdata dan Dagang (begitu pula
pada kitab undang-undang tersendiri dengan Hukum Pidana beserta Hukum Acara Perdata
nama “Code de Commerce”. dan Hukum Acara Pidana harus diletakan dalam
kitab Undang-undang yaitu di Kodifikasi).
Keadaan Hukum Perdata Dewasa ini di Untuk golongan bangsa Eropa harus
Indonesia dianut perundang-undangan yang berlaku di
Kondisi Hukum Perdata dewasa ini di negeri Belanda (sesuai azas Konkordansi).
Indonesia dapat dikatakan masih bersifat Untuk golongan bangsa Indonesia Asli dan
majemuk yaitu masih beraneka warna. Penyebab Timur Asing (yaitu Tionghoa, Arab, dan
dari keaneka ragaman ini ada 2 faktor yaitu: lainnya) jika ternyata bahwa kebutuhan
Faktor Ethnis disebabkan keaneka kemasyarakatan mereka menghendakinya,
ragaman Hukum Adat Bangsa Indonesia, karena dapatlah peraturan-peraturan untuk bangsa
negara kita Indonesia ini terdiri dari berbagai Eropa dinyatakan berlaku bagi mereka.
suku bangsa. Orang Indonesia Asli dan orang Timur
Faktor Hostia Yuridisyang dapat kita Asing, sepanjang mereka belum ditundukkan di
lihat, yang pada pasal 163.I.S. yang membagi bawah suatu peraturan bersama denagn bangsa
penduduk Indonesia dalam tiga Golongan, yaitu: Eropa, diperbolehkan menundukkan diri pada
1. Golongan Eropa dan yang dipersamakan hukum yang berlaku untuk bangsa Eropa.
2. Golongan Bumi Putera (pribumi / bangsa Penundukan ini boleh dilakukan baik secara
Indonesia asli) dan yang dipersamakan. umum maupun secara hanya mengenai
3. Golongan Timur Asing (bangsa Cina, India, perbuatan tertentu saja.
Arab). Sebelumnya hukum untuk bangsa Indonesai
Pasal 131.I.S. yaitu mengatur hukum-hukum ditulis di dalam Undang-undang. Maka bagi
yang diberlakukan bagi masing-masing mereka itu akan tetap berlaku hukum yang
golongan yang tersebut dalam pasal 163 I.S. sekarang berlaku bagi mereka, yaitu Hukum
diatas. Adat.
Adapun hukum yang diberlakukan bagi masing- Disamping itu ada peraturan-peraturan yang
masing golongan yaitu: secara khusus dibuat untuk bangsa Indonesia
Bagi golongan Eropa dan yang seperti:
dipersamakan berlaku Hukum Perdata dan 1. Ordonansi Perkawinan bangsa Indonesia
Hukum Dagang Barat yang diselaraskan dengan Kristen (Staatsblad 1933 no7.4).
Hukum Perdata dan Hukum Dagang di negeri 2. Organisasi tentang Maskapai Andil
Belanda berdasarkan azas konkordansi. Indonesia (IMA) Staatsblad 1939 no 570
Bagi golongan Bumi Putera (Indonesia berhubungan denag no 717).
Asli) dan yang dipersamakan berlaku Hukum Dan ada pula peraturan-peraturan yang berlaku
Adat mereka. Yaitu hukum yang sejak dahulu bagi semua golongan warga negara, yaitu:
kala berlaku di kalangan rakyat, dimana 1. Undang-undang Hak Pengarang (Auteurswet
sebagian besar Hukum Adat tersebut belum tahun 1912)

161
p-ISSN : 2301-7775
e-ISSN : 2579-8014
NIAGAWAN Vol 7 No 3 November 2018
2. Peraturan Umum tentang Koperasi kekuasaan atas suatu benda yang dapat terlihat
(Staatsblad 1933 no 108) dinamakan hak kebendaan. Hak mutlak yang
3. Ordonansi Woeker (Staatsblad 1938 no 523) tidak memberikan kekuasaan atas suatu benda
4. Ordonansi tentang pengangkutan di udara yang dapat terlihat. Hak seorang pelukis atas
(Staatsblad 1938 no 98). karya lukisannya Hak seorang pedagang untuk
memakai sebuah merk, dinamakan hak mutlak
Sistematika Hukum Perdata saja.
Sistematika Hukum Perdata Kita (BW) ada dua
pendapat. Pendapat pertama yaitu, dari Hukum Warisan
pemberlaku Undang-undang berisi: Mengatur tentang benda atau kekayaan
 Buku 1 : Berisi mengenai orang. Di seseorang jika ia meningal. Disamping itu
dalamnya diatur hukum tentang diri hukumwarisan mengatur akibat-akibat dari
seseorang dan hukum kekeluargaan. hubungan keluarga terhadap harta peninggalan
 Buku II : Berisi tentang hal benda. Dan di seseorang.
dalamnya diatur hukum kebendaan dan
hukum waris. KESIMPULAN DAN SARAN
 Buku III : Berisi tentang hal perikatan. Di Sejarah Perkembangan hukum Perdata
dalamnya diatur hak-hak dan kewajiban di Indonesia tidak terlepas dari sejarah
timbal balik antar orang-orang atau pihak- perkembangan Ilmu Hukum di negara-negara
pihak tetentu. Eropa lainnya, dalam arti perkembangan hukum
 Buku 1V : Berisi tentang pembuktian dak perdata di indonesia amat dipengaruhi oleh
daluarsa. Di dalamnya diatur tentang alat- perkembangan hukum di negara-negara lain,
alat pembuktian dan akibat-akibat hukum terutama yang mempunyai hubungan langsung.
yang timbul dari adanya daluarsa. Indonesia sebagai negara yang berada di bawah
Pendapat yang kedua menurut Ilmu Hukum / pemerintahan Hindia Belanda; Belanda,maka
Doktrin dibagi dalam 4 bagian yaitu: kebijakan-kebijakan dalam hukum perdata tidak
Hukum rentang diri seseorang (pribadi). terlepas dari kebijakan yang terjadi dan
Mengatur tentang manusia sebagai subyek dan diterapkan di negara Belanda. Sementara itu
hukum, mengatur tentang prihal kecakapan Belanda pernah dijajah oleh Perancis, maka
untuk memiliki hak-hak dan kecakapan untuk secara otomatis apa yang terjadi dalam
bertindak sendiri melaksanakan hak-hak itu dan perkembangan hukum di negara Perancis amat
selanjutnya tentan hal-hal yang mempengaruhi berpengaruh dengan kebijakan hukum di negara
kecakapan-kecakapan itu. Belanda. Sarjana-sarjana Perancis banyak yang
mempelajari hukumnya di negara Romawi,
Hukum Kekeluargaan maka pengaruh hukum Romawi juga amat
Mengatur prihal hubungan-hubungan dominan.
hukum yang timbul dari hubungan kekeluargaan
yaitu: REFERENSI
 Perkawinan beserta hubungan dalam Ahmad Supriyadi. Hukum Perdata, Nora Media
lapangan hukum kekayaan antara suami Enterprise, Kudus, 2012
denagn istri, hubungan antara orang tua
dan anak, perwalian dan curatele. Abdulkadir Muhammad. Hukum Perdata
Hukum Kekayaan Indonesia. PT Citra aditya Bakti,
Mengatur prihal hubungan-hubungan hukum Bandung, 1993
yang dapat dinilai dengan uang.
Hak-hak kekayaan terbagi lagi atas hak-hak Kansil C S T. Pengantar Ilmu Hukum, Balai
yang berlaku terhadap tiap-tiap orang, oleh Pustaka. Jakarta, 2002
karenanya dinamakan Hak Mutlak dan Hak yang
hanya berlaku terhadap seseorang atau pihak
tetetu saja dan karenanya dinamakan hak
perseorangan.
Hak mutlak yang memberikan kekuasaan atas
suatu benda yang dapat terlihat dinamakan hak
kebendaan. Hak mutlak yang tidak memberikan
162

Anda mungkin juga menyukai