Anda di halaman 1dari 4

NAMA :THASYA NABILA

NIM :P07520217048
MATA KULIAH :RISET KEPERAWATAN

Peminatan: Keperawatan Medikal Bedah

N Identifikasi Masalah Data Pendukung Judul


O
1 Penurunan status gizi pasien HIV Kualitas hidup Faktor asupan gizi
berpengaruh pada kualitas hidupnya. pasien HIV sebagai dan interaksi obat
salah satu indikator dengan zat gizi
keberhasilan terapi berhubungan dengan
selain pemberian kualitas hidup pasien
Antiretroviral. Faktor HIV.
yang mempengaruhi
kualitas hidup pasien
HIV/AIDS antara
lain, progresivitas
penyakit, disabilitas
pasien, stigma sosial
di masyarakat,
jangka waktu
pengobatan, efek
samping dari
pengobatan tersebut.
Status gizi yang
buruk pada pasien
HIV/AIDS
disebabkan karena
asupan gizi yang
tidak adekuat,
adanya perubahan
laju metabolisme
tubuh, perubahan
mekanisme kerja
traktus digestivus,
interaksi obat dengan
zat gizi.
2. Malnutrisi pada pasien HIV dapat HIV secara khusus Pengaruh malnutrisi
menyebabkan kerusakan sistem mempengaruhi status pada hasil klinis
kekebalan tubuh gizi dengan pasien HIV
meningkatkan
kebutuhan energi,
mengurangi asupan
makanan, dan
mempengaruhi
penyerapan nutrisi dan
inefisiensi nutrisi
akibat aktivitas sitokin
dan diare. Malnutrisi
dapat menyebabkan
immuno-depresi dan
memodulasi respon
imunologis terhadap
infeksi HIV, yang
mempengaruhi
keseluruhan hasil
klinis dan
memperburuk HIV
terkait immuno-
depresi. Malnutrisi
merusak pertahanan
alami tubuh dan
mekanisme
pertahanan alami.
3 Penggunaan obat antiretroviral (ARV) Jika obat dikonsumsi Pengaruh asupan gizi
tertentu mempunyai efek samping yang tanpa makanan dan yang adekuat dengan
dapat memperburuk pasien HIV gizi buruk bisa penggunaan obat
menghambat ARV
kemampuan obat
tersebut. Hasil
penelitian di Zambia
dengan penambahan
makanan seimbang
ke diet normal
disertai pemberian
konseling gizi,
menunjukkan
peningkatan asupan
energi dan protein
pada pasien yang
diberi suplemen
makronutrien
dibandingkan yang
hanya diberi plasebo
serta bermakna
terhadap berat badan
dan massa lemak.
Tanpa dukungan
asupan zat gizi yang
adekuat, stres
metabolik akibat
infeksi akan
menimbulkan
kehilangan berat
badan dan rusaknya
sel bagian tubuh
pada organ vital.
Indeks massa tubuh
(IMT) yang rendah
menjadi prediktor
independen terhadap
mortalitas awal
HIV/AIDS.
Penyebab utama
penurunan berat
badan pada pasien
terinfeksi HIV yaitu
hilangnya nafsu
makan, gangguan
penyerapan sari
makanan pada alat
pencernaan,
hilangnya cairan
tubuh akibat muntah
dan diare, gangguan
metabolisme zat gizi,
infeksi oportunistik,
dan penyakit lain
penyerta HIV/AIDS.
Kepatuhan
pengobatan penyakit
yang bersifat kronik
pada umumnya
rendah. Konseling
gizi bagi penyandang
ODHA beserta
keluarganya
diperlukan untuk
mengatasi
ketidakpatuhan
tersebut karena
penyakit HIV/AIDS
adalah penyakit yang
berhubungan dengan
gaya hidup
DAFTAR PUSTAKA

Zubairi Djoerban. (2016). Nutrisi dan Diet pada ODHA. zubairidjoerban.org/nutrisi-


dan-diet-untuk-odha/

Nawan.(2017). HIV dan Malnutrisi: Efek pada Sistem Kekebalan Tubuh.

Yuniarti, Martalena Br Purba , Retno Pangastuti. (2013). Pengaruh konseling gizi &
penambahan makanan terhadap asupan zat gizi dan status gizi pasien HIV/AIDS.
Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol.9, No.3.

Kevin Anderson. (2017). Hubungan Status Gizi dengan Kualitas hidup orang dengan
HIV/AIDS di Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro. Vol.6, No.2. ejournal-
s1.undip.ac.id/index.php/medico
Waisaktini Margareth, Soeharyo Hadisaputro,Ani Margawati. (2018). Hubungan
asupan seng, vitamin a, dan stadium klinis terhadap status gizi dan jumlah cd4+
pada anak terinfeksi hiv di wilayah kota dan kabupaten semarang.MGMI . Vol.10,
No.1. ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/download/594/524

Demetrius James Porche, DNS, RN, CS, CCRN. (1997). Nutritional Issues and HIV/AIDS:
Assesment and treatment strategies. Association of Nurses in AIDS Care. Vol.8 No.6.
www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii

William Yakah 1 , Jenifer I. Fenton 1, Alla Sikorskii 2, Sarah K. Zalwango 3, Robert


Tuke , Philippa Musoke 4, Michael J. Boivin 2,5 , Bruno Giordani 6 and Amara E.
Ezeamama . (2019). Serum Vitamin D is Differentially Associated with
Socioemotional Adjustment in Early School-Aged Ugandan Children According to
Perinatal HIV Status and In Utero/Peripartum Antiretroviral Exposure History.
Department of Food Science and Human Nutrition, Michigan State University,
East Lansing, MI 48824, USA

Maryline Sicotte, Chantal Bemeur, Assane Diouf, Maria Victoria Zunzunegui and
Vinh-Kim Nguyen. (2015). Nutritional status of HIV-infected patients during the
first year HAART in two West African cohorts. . Journal of Health, Population
and Nutrition. link.springer.com/content/pdf/10.1186/s41043-015-0001-5.pdf

Mutiara Tirta. (2017). Strengthening the competence of dietetics students on


providing nutrition care for HIV patients: Application of attribution theory.
Department of Food, Nutrition, Health, and Dietetics College of Human Ecology ,01.
krex.kstate.edu/dspace/bitstream/handle/2097/36227/MutiaraKusuma2017.pdf?
sequence=6
Catherine Campbell. (2011). A ‘good hospital’: Nurse and patient perceptions of good
clinical care for HIV-positive people on antiretroviral treatment in rural Zimbabwe
—A mixed-methods qualitative study. Elsevier. Vol.48.
www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0020748910002476

Anda mungkin juga menyukai