Anda di halaman 1dari 27

i

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan praktik kerja industri dengan judul Penanganan Keperawatan Dasar pada
Tn.I dengan DHF yang telah diuji dan disetujui oleh pembimbing akademik
pelaksanaan praktik kerja industri Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Logos
kompetensi keahlian Keperawatan.

Bogor, 15 Januari 2021

Kepala Program Keperawatan Penguji Pembimbing Lapangan

Denti Turnip, S.Kep.,Ners Endri Wahyuni, S.Kep

Mengetahui,

Kepala SMK KESEHATAN LOGOS

Arief Ganda Very Purba, S.Si

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat serta karunia-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Praktik Keperawatan ini yang berjudul DHF.

Laporan ini berisi penanganan keperawatan dasar keperawatan pada pasien


Tn.I dengan DHF. Diharapkan laporan ini dapat memberikan pengetahuan dan
menambah pengetahuan untuk kita semua dalam penyakit DHF.

Ucapan terimakasih penulis ucapkan kepada:

1. Bapak Arief Ganda Very Purba, S.Si, selaku kepala sekolah SMK
Kesehatan Logos
2. Ibu Denti Turnip S.Kep.,Ners selaku Kepala Program Studi Keperawatan
SMK Kesehatan Logos
3. Ibu Endri Wahyuni S.Kep selaku guru Pembimbing Lapangan
4. Ibu Rosmauli Sihotang, S.S selaku wali kelas XII Keperawatan 1
5. Orang tua saya yang telah membantu material dan moral tiada henti
6. Teman-teman penulis lain yang sudah mendukung dan membantu penulis
dalam membuat laporan ini
Demikian kiranya yang dapat diucapkan oleh penulis. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan
kita. Aamiin.

Bogor, 15 Januari 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN …………………………………………………… i

KATA PENGANTAR ……………………………………………………….... ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...… iii


DAFTAR TABEL …………………………………………………………....... v

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ………………………………………………………...... 1


2. Tujuan Penulisan ....……………………………………………………... 2
3. Sistematika Penulisan …………………………………………………. . 2

BAB 11 TINJAUAN TEORITIS

1. Definisi ………………………………………………………………….. 3
2. Etiologi ………………………………………………………………….. 3
3. Manifestasi Klinis ……………………………………………………….. 4
4. Pemeriksaan Diagnostik ………………………………………………….4
5. Penatalaksanaan Medis …………………………………………………. 4

BAB III TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian ……………………………………………………………… 6
a. Identitas Pasien …………………………………………………….. 6
b. Riwayat Kesehatan …………………………………………………. 6
c. Pemeriksaan Fisik ………………………………………………... 7
d. Pola Kebiasaan sehari-hari ………………………………………. 8
e. Pemeriksaan Penunjang ……………………………………………. 10
f. Terapi Obat ………………………………………………………… 10
2. Analisa Data ……………………………………………………………. 11
3. Rencana Tindakan ……………………………………………………... 12
4. Tindakan Keperawatan dan Evaluasi …………………………………... 13

iii
BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan …………………………………………………………….. 19
2. Saran …………………………………………………………………… 19

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 21

iv
DAFTAR TABEL

TABEL 3.1.d Pola kebiasaan sehari-hari ………………………………….......... 8

TABEL 3.1.e Hasil pemeriksaan penunjang …………………………………… 10

TABEL 3.1.f Terapi Obat …………………………………………………….... 10

TABEL 3.2 Analisis data dan masalah ………………………………………... 11

TABEL 3.3 Rencana tindakan …………………………………………………. 12

TABEL 3.4 Pelaksanaan tindakan dan evaluasi ……………………………….. 14

v
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (BDB) ditandai dengan empat manifestasi
klinis utama: demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan
hepatomegali, dan pada kasus berat tanda-tanda kegagalan sirkulasi, pasien
dapat mengalami syok hipovolemik yang diakibatkan oleh kebocoran plasma.
Syok ini disebut sindrom syok dengue(DSS) dan dapat menjadi fatal. Kasus
penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953.
Kasus Indonesia pertama dilaporkan terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan
jumlah sebanyak 24 orang (Kristina, Isminah, Leni Wulandari 2010).

Jumlah kasus angka fatalitas kasus DBD dapat mencapai lebih dari
20%, namun dengan penanganan yang baik dapat menurun hingga kurang
dari 1% (WHO, 2008). Di Indonesia terdapat 661 orang meninggal karena dhf
sepanjang 2020(Kemenkes). Per 30 November 2020, terdapat 51 penambahan
kasus DBD dan 1 laporan kematian akibat penyakit dhf. Kemenkes
melaporkan terdapat 5 kabupaten/kota dengan kasus Dhf tertinggi, yaitu
Buleleng dengan 3.313 kasus, Bandung 2547 kasus, Kota Bandung 2363
kasus, sikka 1768 kasus, dan Gianyar 1.717 kasus. Berdasarkan data yang
dilaporkan kasus Dhf di Jabar pada Januari 2020 mencapai 2213 kasus
dengan kematian 20, sedangkan Februari terdapat 2479 kasus dengan 18
kematian (Dinkes Jabar).

Berdasarkan angka kejadian dan masalah masalah diatas maka penulis


tertarik untuk mengangkat kasus tersebut dengan judul penanganan
keperawatan dasar pada klien Tn.I dengan DHF di ruang perawatan jalak 1
RSAU dr.M.Hassan Toto.

1
2

2. Tujuan Penulisan
a) Tujuan Umum
Agar penulis dapat memperluas pengetahuan keterampilan dan
pemahaman dalam memberikan penanganan keperawatan dasar pada
Tn.I dengan diagnosa medis DHF di RSAU dr.M.Hassan Toto.
b) Tujuan Khusus
a. Mengkaji klien dengan diagnosa DHF di ruang perawatan jalak 1
RSAU dr.M.Hassan Toto
b. Merencanakan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa
DHF di ruang perawatan jalak 1 RSAU dr.M.Hassan Toto
c. Melakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan diagnosa DHF
di ruang perawatan jalak 1 RSAU dr.M.Hassan Toto
d. Mengevaluasi klien dengan diagnosa DHF di ruang perawatan jalak
satu RSAU dr.M.Hassan Toto
e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa
DHF di ruang perawatan jalak 1 RSAU dr.M.Hassan Toto
3. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
 Mengenai latar belakang, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan
laporan
BAB II Tinjauan Teoritis
 Mengenai teori-teori penunjang yang dapat mendukung pemahaman
tentang DHF meliputi definisi etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis,
pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis
BAB III Tinjauan Kasus
 Meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi
BAB IV Penutup
 Kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
Penyakit dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan nyeri sendi dengan disertai
ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan ditesis hemoragik.(Nanda, nic-
noc, 2015:170).
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus
yang tergolong arbovirus, dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti betina. penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan
demam berdarah dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006:123).
Dengue Hemorhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue melalui gigitan nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di
wilayah WHO dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue ditularkan oleh
nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan pada tingkat lebih
rendah A.Albopictus. penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis
dengan variasi lokal dalam resiko di pengaruhi oleh curah hujan, suhu dan
urbanisasi yang cepat tidak direncanakan.(WHO, 2015).
2. Etiologi
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk kedalam
arbovirus (artho podborn virus) group B, tetapi dari 4 tipe yaitu virus dengue
1,2,3, dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia dan
dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang
termasuk dalam genus flavovirus ini berdiameter 40 nanometer dan dapat
berkembangbiak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan yang
berasal dari sel-sel mamalia misalnya sel BHK( Baby Homster Kidney)
maupun sel sel arthropoda misalnya sel Aedes albopictus.
Virus dengue serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu
nyamuk aedes aegypti, nyamuk albopictus, aedespolinesiensis, dan beberapa
spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan infeksi dengan salah

3
4

satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotip


bersangkutan.
3. Manifestasi Klinis
Berdasarkan kriteria WHO 1997 diagnosis DBD ditegaskan bila semua
hal dibawah ini dipenuhi:
a. Demam atau riwayat demam akut antara 2-7 hari, biasanya bersifat
bifasik.
b. Manifestasi perdarahan yang biasanya berupa:
1. Uji Torniquet positif
2. Petekie, ekimosis, atau purpura
3. Perdarahan mukosa, saluran cerna, tempat bekas suntikan
4. Hematesis atau melena
c. Trombositopenia <100.00/ul
d. Kebocoran plasma yang ditandai dengan
1. Peningkatan nilai hematocrit >20% dari nilai baku sesuai umur dan
jenis kelamin
2. Penurunan nilai hematocrit >20% setelah pemberian cairan yang
adekuat
e. Tanda kebocoran plasma seperti: hipoproteinemi, asites, efusi pleura.
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Trombositopeni ( 100.000/mm3)
b. Hb dan PCV meningkat 20%
c. Leukopeni
d. Isolasi virus
e. Serologi ; respon antibody sekunder
f. Pada renjatan yang berat, periksa Hb, PCV berulang kali, Faal hemostasis,
FDP, EKG, Foto dada, BUN, creatin serum
5. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut:
a. Tirah baring atau istirahat baring
b. Diet makan lunak
5

c. Minum banyak(2-2,5L/24jam) dapat berupa susu, the manis, sirup, dan


beri penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling
penting bagi penderita DHF
d. Pemberian cairan intravena merupakan cairan yang paling sering
digunakan
e. Monitor Ttv jika pasien memburuk, observasi tiap jam
f. Periksa Hb, Hematokrit, dan Trombosit setiap hari, pemberian obat
antipiretik sebaiknya dari golongan asemafinopen
g. Monitor tanfa-tanda perdarahan lebih lanjut
h. Pemberian antibiotic bila terdapat kekuatiran ibfeksi sekunder
BAB III

TINJAUAN KASUS

1. Pengkajian

Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil pengkajian selama pasien di
rawat di ruang Jalak 1. Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari
lalu, mual muntah, nyeri perut skala nyeri 4, lemas, dan pusing dengan hasil Ttv
TD:120/70, HR: 78kali/menit, RR: 20kali/menit, suhu: 37,6˚C.

Tanggal Masuk :16 Desember 2020

Metode Pengkajian : Observasi dan wawancara

Diagnosa Medis : DHF

NO.RM : 17.22.19

a. Identitas Pasien
Nama : Tn.I
Tempat tanggal lahir : Limag 17 Juni 1995
Usia : 25th
Jenis kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum kawin
Suku : Sunda
Warga Negara : Warga Negara Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Limag RT02/03 Limag Raya
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Sumber biaya : BPJS
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit

6
7

2) Riwayat kesehatan sekarang


Pasien mengatakan demam sejak 3 hari lalu, mual muntah, nyeri perut
skala nyeri 4, lemas, dan pusing dengan hasil Ttv TD:120/70 mmHg,
HR: 78kali/menit, RR: 20kali/menit, suhu: 37,6˚C
3) Riwayat kesehatan yang lalu
Pasien tidak mempunyai riwayat kesehatan apapun
4) Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat kesehatan
apapun
5) Riwayat alergi
Pasien mengatakan ia tidak mempunyai riwayat alergi apapun baik
makanan maupun obat-obatan
6) Riwayat psikososial
Saat dilakukan pengkajian pasien dan keluarga pasien kooperatif
c. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
Keadaan umum pasien lemas, kesadaran compos mentis
2) Pemeriksaan Ttv
TD : 120/90 mmHg
HR : 89/menit
RR : 22/menit
Suhu : 38˚C
3) Kepala
Inspeksi : Ukuran kepala normal, bentuk wajah simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan, adanya nyeri tekan
4) Mata
Inspeksi : Bentuk mata simetris
5) Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan
8

6) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung normal, tidak terpasang oksigen
Palpasi : Tidak ada benjolan
7) Mulut
Inspeksi : Warna dan bentuk bibir normal
8) Leher
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan
9) Dada dan paru
Inspeksi : Bentuk simetris, frekuensi nafas 22/menit
Palpasi : Tidak ada benjolan atau pembengkakan
Perkusi : Resonan
Auskultasi : Bunyi nafas normal
10) Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal
Auskultasi : bunyi bising usus normal
Palpasi : Saat ditekan pasien tampak meringis
Perkusi : Tidak ada perubahan suara
11) Eksremitas
Atas : Terpasang infus di tangan sebelah kiri
Bawah : Bentuk normal
d. Pola kebiasaan sehari-hari
No. Kebiasaan sehari-hari Di rumah Di rumah sakit
1. Pola Nutrisi Pasien mengatakan Saat di rumah sakit
a. Makan biasa makan 2-3 pasien makan
kali/hari dengan 3kali/hari, habis
waktu yang tidak hanya 3-4 sendok
menentu dan nafsu dan nafsu makan
makan normal tidak baik
9

b. Minum Pasien mengatakan Saat di rumah sakit


biasa minum 6-7 pasien minum 3-4
gelas perhari gelas perhari
2. Pola Eliminasi Pasien biasa BAK 5- Pasien BAK 4 kali
a. BAK 6 kali perhari dengan perhari dengan
waktu yang tidak waktu yang tidak
menentu, warna urin menentu, warna
normal urin kuning pekat
b. BAB Pasien biasa BAB Selama 3 hari di
sekali perhari di rawat pasien baru 2
waktu pagi kali BAB
3. Pola Personal hygiene Pasien mandi 2 kali Pasien mandi
a. Mandi perhari di waktu pagi sekali perhari
dan sore hari dengan dibantu
keluarga
b. Mencuci Pasien biasa Pasien belum
Rambut mencuci rambut 2 mencuci
kali perhari rambutnya
c. Gosok gigi Pasien biasa Pasien
menggosok gigi 2 mengggosok gigi 1
kali perhari sehabis kali perhari
sarapan dan sebelum
tidur
4. Pola Istirahat Pasien biasa tidur Pasien tidur 2-3
a. Tidur di Siang sinang 1-2 jam jam
hari
b. Tidur di malam Pasien biasa tidur 7- Pasien tidur 5-6
hari 8 jam jam
10

5. Pola Aktivitas Pasien biasa bekerja Saat di rumah sakit


sebagai wiraswasta pasien kebanyakan
menghabiskan
waktu di tempat
tidur

e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
HEMATOLOGI LENGKAP (16-12-2020)
Hb 19,3 P 14-18g/dL W 12-13g/Dl
Lekosit 5.770 4.000-10.000/ul
Trombosit 37.000 150.000 – 450.000/ul
Hematokrit 53 P 40-50% W 35-45%
Batang 54 2-6%
Segmen 27 50-70%
Limfosit 14 20-40%
DARAH RUTIN (17-12-2020)
Hb 18.0 P 14-18 g/Dl
Lekosit 10.000 4.000-10.000/ul
Trombosit 24.000 150.000-450.000/ul
Hematokrit 49 P 40-50% W 35-45%

f. Terapi Obat
Nama Obat Dosis Rute
Infus RL 28tpm IV
Omeprazole 40mg/24 jam IV
Ondansetron 8mg / 12 jam IV
Neurobion 1 amp/24 jam IV
Curcuma tab 1x1 Oral
PCT tab 3x500 Oral
11

2. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
1. Ds: - Pasien mengatakan Hipertermi Proses Infeksi
demam sejak 3 hari lalu Virus dengue
- pasien mengatakan ia
merasa pusing
Do: - akral teraba hangat
- Hasil Ttv
TD: 120/90
HR: 89/menit
RR: 22/menit
Suhu: 38˚C
2. Ds:- Pasien mengatakan Nyeri akut Proses
perutnya sakit di bagian ulu perjalanan
hati, skala nyeri 4 penyakit
- P: Pasien mengatakan
nyeri akan semakin
terasa jika duduk atau
berjalan
Q: Ditusuk-tusuk
R: Di area perut
S: 4
T: nyeri terasa setiap
saat, skala berubah-
ubah
Do: Pasien tampak meringis
3. Ds: Pasien mengatakan mual pemenuuhan Mual muntah
muntah dan lemas nutrisi kurang
Do: Pasien tampak mual dan dari kebutuhan
lemas tubuh
12

3. Perencanaan Tindakan
No. Masalah Keperawatan Rencana Tindakan
1. Hipertermi b.d Proses infeksi - Kaji Ttv
virus dengue - Anjurkan pasien untuk
sering minum atau
makan buah
- anjurkan pasien untuk
memakai pakaian yang
tipis
- kolaborasi dengan
keliarga dalam
pemberian kompres
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
2. Nyeri b.d proses perjalanan - observasi skala nyeri
penyakit - beri posisi nyaman
- ajarkan pasien teknik
nafas dalam
- kolaborasi dengan
keluarga untuk
pemberian kompres
hangat
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
3. Pemenuhan nutrisi kurang dari - observasi cairan infus
kebutuhan tubuh b.d mual - anjurkan pasien untuk
muntah makan makanan yang
lunak
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
13

4. Pelaksanaan Tindakan
No. Tanggal Masalah Jam Tindakan Evaluasi
1. 16/12/20 Hipertermi 16.30 Mengkaji Ttv S;Pasien
b.d proses 16.35 Menganjurkan mengatakan
infeksi pasien untuk masih merasa
virus sering minum demam dan
dengue 16.36 Berkolaborasi pusing
dengan O: - TD: 120/90
keluarga untuk HR: 89/menit
pemberian RR: 22/menit
kompres Suhu: 38˚C
hangat basah - akral
17.00 Menganjurkan teraba
pasien untuk hangat
memakai A:Masalah
pakaian yang belum teratasi
tipis P:Intervensi
20.00 Berkolaborasi dilanjutkan
dengan dokter
dalam
pemberian
obat
14

2. 16/12/20 Nyeri b.d 17.15 Mengobservasi S:-Pasien


proses skala nyeri mengatakan
perjalanan 17.20 Mengajarkan nyeri dibagian
penyakit pasien cara perut
teknik nafas -P:Pasien
dalam mengatakan
17.35 Berkolaborasi nyeri semakin
dengan terasa ketika
keluarga untuk berjalan atau
pemberian duduk
kompres Q: Ditusuk-
20.00 Berkolaborasi tusuk
dengan dokter R: rea perut
dalam S: 3
pemberian T: Nyeri hilang
obat timbul dengan
skala yang
berbeda
O: nampak
pasien sedikit
lebih nyaman
A: masalah
teratasi
sebagian
P; intervensi
dilanjutkan
15

3. 16/12/20 Pemenuhan 18.00 Mengobservasi S: Pasien


nutrisi cairan infus mengatakan
kurang dari 18.05 Menganjurkan masih merasa
kebutuhan pasien untuk mual dan
tubuh b.d makan muntah
mual mkanaan yang O: pasien
muntah lunak Nampak lemas
20.00 Berkolaborasi A: Masalah
dengan dokter belum teratasi
dalam P: Intervensi
pemberian dilanjutkan
obat
4. 17/12/20 Hipertermi 21.00 Mengkaji Ttv S: Pasien
b.d proses 21.04 Menganjurkan mengatakan
infeksi pasien untuk masih sedikit
virus sering inum air pusing
dengue putih O: TD: 120/70
21.10 Berkolaborasi HR: 74/menit
dengan RR: 20/menit
keluarga Suhu: 37,6˚C
dalam A: masalah
pemberian teratasi
kompres sebagian
hangat P: intervensi
22.00 Berkolaborasi dilanjutkan
dengan dokter
dalam
pemberian
obat
16

5. 17/12/20 Nyeri b.d 21.15 Mengobservasi S:-Pasien


proses skala nyeri mengatakan
perjalanan 21.18 Memberi perutnya masih
penyakit posisi nyaman terasa sedikit
(semi fowler) nyeri,
22.00 Berkolaborasi -P: pasien
dengan dokter mengatakan
dalam nyeri terasa jika
pemberian berdiri atau
obat berjalan
Q: Ditusuk-
tusuk
R: di area perut
S: skala nyeri 2
T: nyerri hilang
timbul
O:Tampak
pasien sedikit
meringis
kesakitan
A:Masalah
teratasi
sebagian
P:Intervensi
dilanjutkan
17

6. 17/12/20 Pemenuhan 21.25 Mengobservasi S:Pasien


nutrisi cairan infus mengatakan
kurang dari 21.30 Menganjurkan mual muntah
kebutuhan pasien untuk sudah
tubuh b.d makan berkurang
mual makanan yang O:Pasien
muntah lunak tampak sudah
22.00 Berkolaborasi tidak begitu
dengan dokter lemas
dalam A:Masalah
pemberian teratasi
obat sebagian
P:Intervensi
dilanjutkan
7. 18/12/20 Hipertermi 06.30 Mengkaji ttv S:Pasien
b.d proses 07.30 Berkolaborasi mengatakan
infeksi dengan dokter sudah tidak
virus dalam demam
dengue pemberian O: TD: 120/80
obat HR: 90/menit
RR:22/menit
Suhu: 36.5C
A:Masalah
teratasi
P:Intervensi
dihentikan
18

8. 18/12/20 Nyeri b.d 07.10 Mengkaji S:Pasien


proses skala nyeri mengatakan
perjalanan 07.30 Berkolaborasi perutnya sudah
penyakit dengan dokter tidak nyeri lagi
dalam O:Pasien
pemberian tampak sudah
obat tidak kesakitan
lagi
A:Masalah
teratasi
P:Intervensi
dihentikan
9 18/12/20 Pemenuhan 07.15 Menganjurkan S:Pasien
nutrisi pasien untuk mengatakan
kurang dari makan sudah tidak
kebutuhan makanan yang mual muntah
tubuh b.d lunak lagi
mual 07.30 Berkolaborasi O:Pasien
muntah dengan dokter tampak sudah
dalam tidak lemas lagi
pemberian A:Masalah
obat teratasi
P:Intervensi
dihentikan
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan

Penyakit dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus


dengue dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan nyeri sendi dengan
disertai ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan ditesis hemoragik.(Nanda,
nic-noc, 2015:170).

Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:


a. Pada pengkajian, kasus pasien merupakan DHF dan di dapatkan hasil
pengkajian terhadap pasien pada tanggal 16 Desember 2020 yaitu pasien
mengalami demam, mual muntah, lemas, dan nafsu makan berkurang
b. Diagnosa yang muncul pada kasus DHF yaitu hipertermi b.d proses
infeksi virus dengue, nyeri b.d proses perjalanan penyakit, dan gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah
c. Tindakan yang dilakukan untuk setiap masalah yang muncul diantaranya
: hipertermi b.d proses infeksi virus dengue ( menkaji ttv, berkolaborasi
dengan keluarga dalam pemberian kompres, berkolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat), nyeri b.d proses perjalanan penyakit (mengkaji
skala nyeri, memberi posisi nyaman, berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat), pemenuhan nutriis kurang dari kebbutuhan tubuh b.d
mual muntah ( mengobservasi cairan infus, menganjurkan pasien untuk
makan makanan yang lunak, berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat).
d. Tindakan dapat terlaksana dengan baik dalam perawatan Tn.I, hingga
didapatkan hasil semua masalah teratasi
2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis mengajukan saran sebagai
bahan pertimbangan yang ada kaitannya dengan masalah penyakit DHF,
adapun saran penulis yaitu :

19
20

a. Bagi Pasien
Setelah sembuh dari penyakit DHF, kiranya pasien dapat menjaga
kesehatan, memperhatikan makanan yang di makan sehari-hari, menjaga
kebersihan, dan memperhatikan lingkungan yang ada disekitar.
b. Bagi Masyarakat
Untuk menambah wawasan tentang DHF dan tau bagaimana cara
pencegahan dan penanganan penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Nurarif, Amin Huda, Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda Nic-Noc. Jogjakarta: Mediaction
Yasmin Asih. Demam Berdarah Dengue Diagnosis, pengobatan, pencegahan,
dan pengendalian: Penerbit buku kedokteran(EGC)
Kemenkes: Ada 95.893 Kasus DBD di Indonesia Sepanjang 2020 - Health
Liputan6.com (Online)
Kasus DBD di Jabar Sudah Mencapai Ribuan, Kota Bandung Masih Terbanyak
di Tahun 2020 Ini - Tribun Jabar (tribunnews.com) (Online)

21

Anda mungkin juga menyukai