LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan praktik kerja industri dengan judul Penanganan Keperawatan Dasar pada
Tn.I dengan DHF yang telah diuji dan disetujui oleh pembimbing akademik
pelaksanaan praktik kerja industri Sekolah Menengah Kejuruan Kesehatan Logos
kompetensi keahlian Keperawatan.
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
1. Bapak Arief Ganda Very Purba, S.Si, selaku kepala sekolah SMK
Kesehatan Logos
2. Ibu Denti Turnip S.Kep.,Ners selaku Kepala Program Studi Keperawatan
SMK Kesehatan Logos
3. Ibu Endri Wahyuni S.Kep selaku guru Pembimbing Lapangan
4. Ibu Rosmauli Sihotang, S.S selaku wali kelas XII Keperawatan 1
5. Orang tua saya yang telah membantu material dan moral tiada henti
6. Teman-teman penulis lain yang sudah mendukung dan membantu penulis
dalam membuat laporan ini
Demikian kiranya yang dapat diucapkan oleh penulis. Penulis menyadari
bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis penulis harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala urusan
kita. Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1. Definisi ………………………………………………………………….. 3
2. Etiologi ………………………………………………………………….. 3
3. Manifestasi Klinis ……………………………………………………….. 4
4. Pemeriksaan Diagnostik ………………………………………………….4
5. Penatalaksanaan Medis …………………………………………………. 4
1. Pengkajian ……………………………………………………………… 6
a. Identitas Pasien …………………………………………………….. 6
b. Riwayat Kesehatan …………………………………………………. 6
c. Pemeriksaan Fisik ………………………………………………... 7
d. Pola Kebiasaan sehari-hari ………………………………………. 8
e. Pemeriksaan Penunjang ……………………………………………. 10
f. Terapi Obat ………………………………………………………… 10
2. Analisa Data ……………………………………………………………. 11
3. Rencana Tindakan ……………………………………………………... 12
4. Tindakan Keperawatan dan Evaluasi …………………………………... 13
iii
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan …………………………………………………………….. 19
2. Saran …………………………………………………………………… 19
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (BDB) ditandai dengan empat manifestasi
klinis utama: demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan
hepatomegali, dan pada kasus berat tanda-tanda kegagalan sirkulasi, pasien
dapat mengalami syok hipovolemik yang diakibatkan oleh kebocoran plasma.
Syok ini disebut sindrom syok dengue(DSS) dan dapat menjadi fatal. Kasus
penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953.
Kasus Indonesia pertama dilaporkan terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan
jumlah sebanyak 24 orang (Kristina, Isminah, Leni Wulandari 2010).
Jumlah kasus angka fatalitas kasus DBD dapat mencapai lebih dari
20%, namun dengan penanganan yang baik dapat menurun hingga kurang
dari 1% (WHO, 2008). Di Indonesia terdapat 661 orang meninggal karena dhf
sepanjang 2020(Kemenkes). Per 30 November 2020, terdapat 51 penambahan
kasus DBD dan 1 laporan kematian akibat penyakit dhf. Kemenkes
melaporkan terdapat 5 kabupaten/kota dengan kasus Dhf tertinggi, yaitu
Buleleng dengan 3.313 kasus, Bandung 2547 kasus, Kota Bandung 2363
kasus, sikka 1768 kasus, dan Gianyar 1.717 kasus. Berdasarkan data yang
dilaporkan kasus Dhf di Jabar pada Januari 2020 mencapai 2213 kasus
dengan kematian 20, sedangkan Februari terdapat 2479 kasus dengan 18
kematian (Dinkes Jabar).
1
2
2. Tujuan Penulisan
a) Tujuan Umum
Agar penulis dapat memperluas pengetahuan keterampilan dan
pemahaman dalam memberikan penanganan keperawatan dasar pada
Tn.I dengan diagnosa medis DHF di RSAU dr.M.Hassan Toto.
b) Tujuan Khusus
a. Mengkaji klien dengan diagnosa DHF di ruang perawatan jalak 1
RSAU dr.M.Hassan Toto
b. Merencanakan asuhan keperawatan pada klien dengan diagnosa
DHF di ruang perawatan jalak 1 RSAU dr.M.Hassan Toto
c. Melakukan asuhan keperawatan kepada klien dengan diagnosa DHF
di ruang perawatan jalak 1 RSAU dr.M.Hassan Toto
d. Mengevaluasi klien dengan diagnosa DHF di ruang perawatan jalak
satu RSAU dr.M.Hassan Toto
e. Mendokumentasikan asuhan keperawatan klien dengan diagnosa
DHF di ruang perawatan jalak 1 RSAU dr.M.Hassan Toto
3. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan
Mengenai latar belakang, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan
laporan
BAB II Tinjauan Teoritis
Mengenai teori-teori penunjang yang dapat mendukung pemahaman
tentang DHF meliputi definisi etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis,
pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis
BAB III Tinjauan Kasus
Meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi
BAB IV Penutup
Kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
Penyakit dengue adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue
dengan manifestasi klinis demam, nyeri otot, dan nyeri sendi dengan disertai
ruam, limfadenopati, trombositopenia, dan ditesis hemoragik.(Nanda, nic-
noc, 2015:170).
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus
yang tergolong arbovirus, dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti betina. penyakit ini lebih dikenal dengan sebutan
demam berdarah dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006:123).
Dengue Hemorhagic Fever adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue melalui gigitan nyamuk, penyakit ini telah dengan cepat menyebar di
wilayah WHO dalam beberapa tahun terakhir. Virus dengue ditularkan oleh
nyamuk betina terutama dari spesies Aedes aegypti dan pada tingkat lebih
rendah A.Albopictus. penyakit ini tersebar luas di seluruh daerah tropis
dengan variasi lokal dalam resiko di pengaruhi oleh curah hujan, suhu dan
urbanisasi yang cepat tidak direncanakan.(WHO, 2015).
2. Etiologi
Virus dengue yang menjadi penyebab penyakit ini termasuk kedalam
arbovirus (artho podborn virus) group B, tetapi dari 4 tipe yaitu virus dengue
1,2,3, dan 4 keempat tipe virus dengue tersebut terdapat di Indonesia dan
dapat dibedakan satu dari yang lainnya secara serologis virus dengue yang
termasuk dalam genus flavovirus ini berdiameter 40 nanometer dan dapat
berkembangbiak dengan baik pada berbagai macam kultur jaringan yang
berasal dari sel-sel mamalia misalnya sel BHK( Baby Homster Kidney)
maupun sel sel arthropoda misalnya sel Aedes albopictus.
Virus dengue serotipe 1,2,3 dan 4 yang ditularkan melalui vektor yaitu
nyamuk aedes aegypti, nyamuk albopictus, aedespolinesiensis, dan beberapa
spesies lain merupakan vektor yang kurang berperan infeksi dengan salah
3
4
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Pada bab ini penulis akan menyajikan hasil pengkajian selama pasien di
rawat di ruang Jalak 1. Pasien datang ke IGD dengan keluhan demam sejak 3 hari
lalu, mual muntah, nyeri perut skala nyeri 4, lemas, dan pusing dengan hasil Ttv
TD:120/70, HR: 78kali/menit, RR: 20kali/menit, suhu: 37,6˚C.
NO.RM : 17.22.19
a. Identitas Pasien
Nama : Tn.I
Tempat tanggal lahir : Limag 17 Juni 1995
Usia : 25th
Jenis kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Belum kawin
Suku : Sunda
Warga Negara : Warga Negara Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Limag RT02/03 Limag Raya
Bahasa yang digunakan : Indonesia
Sumber biaya : BPJS
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan utama
Pasien mengatakan demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit
6
7
6) Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung normal, tidak terpasang oksigen
Palpasi : Tidak ada benjolan
7) Mulut
Inspeksi : Warna dan bentuk bibir normal
8) Leher
Inspeksi : Bentuk simetris
Palpasi : Tidak ada benjolan
9) Dada dan paru
Inspeksi : Bentuk simetris, frekuensi nafas 22/menit
Palpasi : Tidak ada benjolan atau pembengkakan
Perkusi : Resonan
Auskultasi : Bunyi nafas normal
10) Abdomen
Inspeksi : Bentuk normal
Auskultasi : bunyi bising usus normal
Palpasi : Saat ditekan pasien tampak meringis
Perkusi : Tidak ada perubahan suara
11) Eksremitas
Atas : Terpasang infus di tangan sebelah kiri
Bawah : Bentuk normal
d. Pola kebiasaan sehari-hari
No. Kebiasaan sehari-hari Di rumah Di rumah sakit
1. Pola Nutrisi Pasien mengatakan Saat di rumah sakit
a. Makan biasa makan 2-3 pasien makan
kali/hari dengan 3kali/hari, habis
waktu yang tidak hanya 3-4 sendok
menentu dan nafsu dan nafsu makan
makan normal tidak baik
9
e. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Normal
HEMATOLOGI LENGKAP (16-12-2020)
Hb 19,3 P 14-18g/dL W 12-13g/Dl
Lekosit 5.770 4.000-10.000/ul
Trombosit 37.000 150.000 – 450.000/ul
Hematokrit 53 P 40-50% W 35-45%
Batang 54 2-6%
Segmen 27 50-70%
Limfosit 14 20-40%
DARAH RUTIN (17-12-2020)
Hb 18.0 P 14-18 g/Dl
Lekosit 10.000 4.000-10.000/ul
Trombosit 24.000 150.000-450.000/ul
Hematokrit 49 P 40-50% W 35-45%
f. Terapi Obat
Nama Obat Dosis Rute
Infus RL 28tpm IV
Omeprazole 40mg/24 jam IV
Ondansetron 8mg / 12 jam IV
Neurobion 1 amp/24 jam IV
Curcuma tab 1x1 Oral
PCT tab 3x500 Oral
11
2. Analisa Data
No. Data Masalah Etiologi
1. Ds: - Pasien mengatakan Hipertermi Proses Infeksi
demam sejak 3 hari lalu Virus dengue
- pasien mengatakan ia
merasa pusing
Do: - akral teraba hangat
- Hasil Ttv
TD: 120/90
HR: 89/menit
RR: 22/menit
Suhu: 38˚C
2. Ds:- Pasien mengatakan Nyeri akut Proses
perutnya sakit di bagian ulu perjalanan
hati, skala nyeri 4 penyakit
- P: Pasien mengatakan
nyeri akan semakin
terasa jika duduk atau
berjalan
Q: Ditusuk-tusuk
R: Di area perut
S: 4
T: nyeri terasa setiap
saat, skala berubah-
ubah
Do: Pasien tampak meringis
3. Ds: Pasien mengatakan mual pemenuuhan Mual muntah
muntah dan lemas nutrisi kurang
Do: Pasien tampak mual dan dari kebutuhan
lemas tubuh
12
3. Perencanaan Tindakan
No. Masalah Keperawatan Rencana Tindakan
1. Hipertermi b.d Proses infeksi - Kaji Ttv
virus dengue - Anjurkan pasien untuk
sering minum atau
makan buah
- anjurkan pasien untuk
memakai pakaian yang
tipis
- kolaborasi dengan
keliarga dalam
pemberian kompres
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
2. Nyeri b.d proses perjalanan - observasi skala nyeri
penyakit - beri posisi nyaman
- ajarkan pasien teknik
nafas dalam
- kolaborasi dengan
keluarga untuk
pemberian kompres
hangat
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
3. Pemenuhan nutrisi kurang dari - observasi cairan infus
kebutuhan tubuh b.d mual - anjurkan pasien untuk
muntah makan makanan yang
lunak
- kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian obat
13
4. Pelaksanaan Tindakan
No. Tanggal Masalah Jam Tindakan Evaluasi
1. 16/12/20 Hipertermi 16.30 Mengkaji Ttv S;Pasien
b.d proses 16.35 Menganjurkan mengatakan
infeksi pasien untuk masih merasa
virus sering minum demam dan
dengue 16.36 Berkolaborasi pusing
dengan O: - TD: 120/90
keluarga untuk HR: 89/menit
pemberian RR: 22/menit
kompres Suhu: 38˚C
hangat basah - akral
17.00 Menganjurkan teraba
pasien untuk hangat
memakai A:Masalah
pakaian yang belum teratasi
tipis P:Intervensi
20.00 Berkolaborasi dilanjutkan
dengan dokter
dalam
pemberian
obat
14
19
20
a. Bagi Pasien
Setelah sembuh dari penyakit DHF, kiranya pasien dapat menjaga
kesehatan, memperhatikan makanan yang di makan sehari-hari, menjaga
kebersihan, dan memperhatikan lingkungan yang ada disekitar.
b. Bagi Masyarakat
Untuk menambah wawasan tentang DHF dan tau bagaimana cara
pencegahan dan penanganan penyakit tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
21