Anda di halaman 1dari 17

SEDIMEN NON KLASTIK

Wahyu Setyaningsih
SEDIMEN NON KLASTIK
• Batuan sedimen Non-Klastik merupakan batuan sedimen yang terbentuk sebagai hasil penguapan suatu
larutan, atau pengendapan material di tempat itu juga (insitu) atau tidak mengalami transportasi sehingga
pengendapannya relatif dekat dengan batuan induk.
• Batuan sedimen non-klastik adalah batuan yang terbentuk oleh proses yang terjadi pada lingkungan
pengendapan, yang tidak melibatkan batuan yang telah ada sebelumnya.
• Batuan sedimen yg terbentuk dari hasil reaksi kimia atau kegiatan organisme/biologi dan kombinasi di
antara keduanya (biokimia). .
• Reaksi kimia yang dimaksud adalah kristalisasi langsung atau reaksi organik (Pettjohn, 1975) contohnya
seperti penggaraman unsur-unsur laut, pertumbuhan Kristal dan replacement.
JENIS BATUAN SEDIMEN NON KLASTIK

1. SEDIMEN KIMIA
• Batuan sedimen yang dihasilkan oleh proses penguapan, terutama di
daerah aride.
• Batuan ini umumnya hanya tersusun atas satu komposisi mineral dengan
kilap yang umumnya non-metalik.
• Terdiri atas :
a. Kelompok Sedimen Evaporit
b. Kelompok Sedimen Batubesi
c. Kelompok Sedimen Fosfat
d. Kelompok Sedimen Silika
A. Kelompok Sedimen Evaporit
Merupakan kelompok batuan sedimen non-klastik yang terbentuk
oleh proses sedimentasi kimia, yaitu proses evaporasi.
Proses evaporasi terjadi pada larutan yang mengandung unsur kimia
tertentu, yang diikuti oleh proses presipitasi dan deposisi dari unsur
kimia yang terevaporasikan tersebut.
gipsum Sulfur
Endapan evaporit dapat terjadi pada :
 Air laut, Danau, mata air panas, air tanah
Macam-macam mineral yang umum dijumpai sebagai endapan
evaporit :
1.Sulfat : Anhidrit (CaSO4), gipsum (CaSO4.nH2O), kieserit
(MgSO4.nH2O), Langbeinit (K2Mg2(SO4)3), polihalit
(CaSO4.MgSO4.K2SO4.2H2O) Borasit
dolomit
2. Sulfur : produk sekunder dari sulfat
3. Borat : Borasit (Mg(Fe,Mn)3B7O13Cl), borak (Na2B4O7)
4. Karbonat : aragonit, dolomit, magnesit
5. Klorida : Halit (NaCl), silvit (KCl), karnalit (KMgCl3.6H2O)
6. Nitrat : Salt peter (NaNO3), nitratin
Silvit Nitartine
B. Kelompok Sedimen Batubesi

 Batuan sedimen yang mengandung kadar besi (Fe) > 15%


Unsur besi terdapat dalam 2 macam valensi :
1. Divalen : Ferrous iron (Fe 2+)
2. Trivalen : Ferric iron (Fe 3+)
 presipitasi mineral-mineral ini sangat dikontrol oleh Siderit
goetit
kondisi kimia permukaan dan lingkungan diagenesisnya
(Eh dan pH)
 Macam-macam mineral besi dalam batuan sedimen :
1. Oksida : hematit, magnetit, limonit, goetit
2. Karbonat : Siderit (FeCO3)
3. Silikat : Berthierine, chamosite, greenalite, glaukonit
4. Sulfida : Pirit , markasit
Berthierine markasit
C. Kelompok Sedimen Fosfat

Merupakan kelompok yang jumlahnya sedikit jika


dibandingkan dengan jenis batuan nonklastik yang lain.
Umumnya dijumpai dalam bentuk mineral apatit
Ca5(PO4)3(F,Cl,OH) dan dahllite
Sering dijumpai dalam bentuk :
1. Nodul dan fosfat berlapis Nodul dahllite
2. Bioklastik dan lapisan pebble
3. guano

Kristal apatit
D. Kelompok Sedimen Silika

Merupakan batuan sedimen yang umumnya terbentuk di Flint


laut dalam
Pembentukannya bisa karena proses kimia, biokimia,
biogenik (kumpulan organisme silikaan), maupun produk
vulkanisme bawah laut (presipitasi anorganik dari silika
yang dihasilkan dari magma dalam air)
Umumnya berukuran halus (kriptokristalin), padat, sangat Jasper
keras, dengan pecahan konkoidal
Macam sedimen silika :
a. Flint : sinonim dengan chert / nodule chert
b. Jasper : chert merah (dikotori oleh oksida besi)
c. Porselanit : batuan silika yang tekstur dan pecahannya Porselanit
mirip dengan porselin
2. SEDIMEN ORGANIK
• Batuan sedimen yang dihasilkan oleh
aktivitas organisme, terdapat sebagai
sisa organisme yang biasanya tetap
tinggal di tempatnya.
• Contoh :
a. Batubara
Batuan KARBONAN yang terbentuk
oleh akumulasi sisa-sisa tumbuhan
bersama hasil dekomposisinya yang
terawetkan dalam lapisan sedimen dan
menjadi kaya akan unsur karbon
dengan adanya proses diagenesis.
a. Batugamping terumbu
b. chalk
batugamping yg tersusun oleh
cangkang organism laut spt
foraminifera
a. Radiolarian
Batugamping gastropoda Batugamping nummulites
b. coquina
marine algae
berupa
coccoliths
mikroskopis

coquina
Batu Radiolarian
Tekstur Batuan Sedimen Non-Klastik
Tekstur dibedakan menjadi :
a. Kristalin
Terdiri dari kristal-kristal yang interlocking. Untuk pemberiannya menggunakan skala Wenthworth
dengan modifikasi sebagai berikut :
Nama Butir Besar Butir
Berbutir kasar >2
Berbutir sedang 1/16 – 2
Berbutir halus 1/256 – 1/16
Berbutir sangat halus < 1/256

b. Amorf
Terdiri dari mineral yang tidak membentuk kristal-kristal atau amorf

c. Fibrous
Terdiri dari mineral yang membentuk semacam serabut
Fossiliferous Oolitik
Struktur Batuan Sedimen Non-Klastik
1. Fossiliferous : struktur yang menunjukkan
adanya fosil
2. Oolitik : struktur dimana fragmen klastik
diselubungi oleh mineral non klastik,
bersifat konsentris dengan diameter Pisolitik
kurang dari 2 mm.
3. Pisolitik : sama dengan oolitik tetapi
ukuran diameternya lebih dari 2 mm.
4. Konkresi : sama dengan oolitik namun
tidak konsentris. Konkresi

5. Cone in cone : strutur pada batu gamping Cone in cone


kristalin berupa pertumbuhan kerucut
per kerucut.
6. Bioherm : tersusun Bioherm
oleh organisme murni insitu
7. Biostorm : seperti bioherm
namun bersifat klastik
8. Septaria : sejenis konkresi tapi
memiliki komposisi
lempungan. Ciri khasnya
adalah adanya rekahan- Biostorm
rekahan tak teratur akibat Septaria
penyusutan bahan lempungan
tersebut karena proses
dehidrasi yang melalui celah-
celahnya terisi oleh mineral
karbonat
9. Geode : banyak dijumpai pada
batugamping, berupa rongga-
rongga yang terisi oleh kristal- Geode
kristal yang tumbuh ke arah
pusat rongga tersebut. Kristal
dapat berupa kalsit maupun
kuarsa
10. Styolit : kenampakan bergerigi
pada batugamping sebagai
hasil pelarutan Styolit
KLASIFIKASI SEDIMEN NON KLASTIK
meliputi :
1. Tekstur Tabel 1. Deskripsi Batuan Sedimen

2. Struktur SEDIMEN KLASTIK SEDIMEN NONKLASTIK


 Perlapisan  Monomineralik
3. Warna batuan 1. Ciri  Fosil tidak utuh  Fosil utuh
4. Komposisi  Fragmen butiran
 Masif
5. Ukuran butir  Perlapisan  Masif
2. Struktur  Laminasi (perlapisan < 1mm)  Fosiliferous
6. Mineral  Crossbedding
 Graded bedding
 Ukuran butir  Amorf
3. Tekstur  Sortasi  Kristalin
 Roundness
 Fragmen
 Monomineralik
4. Komposisi  Matrik
 Semen
 Rijang
 Batupasir
 Batubara
 batuLanau
5. Contoh  Batugamping terumbu
 lempung
 Batugamping merah
 Batugamping kristalin
PEMERIAN BATUAN
KARBONAT

• batuan sedimen dengan


komposisi dominan (>50%)
mineral/garam karbonat
umumnya batugamping dan
dolomite
• Seluruh proses terjadi di laut
sehingga terbebas dari
detritus darat
• klasifikasinya berhubungan
dengan matrik dan partikel
batuan yang dikenal dengan
Allochem, mikrit dan sparit
• Bentuk butir dalam batuan
karbonat akan sangat khas
jika merupakan unsur dari
organisme seperti cangkang
dan fragmen kerangka
• partikel-partikel karbonat
dibagi menjadi dua yaitu
butiran (>0,02 mm) dan lime
mud (<0,02 mm)
Klasifikasi :
1. Batugamping klastik
Terbentuk dr pengendapan kembali detritus batugamping asal.
a. Kalsirudit : butiran berukuran rudit/granule (> 1 mm)
b. Kalkarenit : butiran berukuran arenit (sand/ 0,062 – 1 mm)
c. Kalsilutit : butiran berukuran lutit (clay/< 0,062 mm)
Komposisi :
a. Allochem : fragmen brp kerangka atau butiran klastik hasil batugamping sebelumnya
b. Mikrit : agregat halus berukuran 1-4 mikron, mrp Kristal-kristal karbonat yg terbentuk scr
biokimia atau kimiawi langsung dr presipitasi airlaut dan mengisi rongga antar butir.
c. Sparit : semen yg mengisi ruang antar butir berukuran 0,02-0,1 mm

2. Batugamping non klastik


• Terbentuk dr proses2 kimiawi maupun organis, umumnya monomineral
• Hasil biokimia : bioherm, biostrome
• Hasil larutan kimia : travertine, tufa
• Hasil replacement : batugamping fosfat, btgp dolomite, btgp silikat

Anda mungkin juga menyukai