PENDAHULUAN
1.1 Latar
Latar belakan
belakang
g
Sirkulasi darah berguna untuk mengantarkan oksigen dan zat-zat lain ke seluruh
tubuh serta membuang
membuang zat-zat
zat-zat sisa yang
yang sudah tidak diperlukan,
diperlukan, dan jika pembuluh
pembuluh
dara
darah
h tida
tidak
k mamp
mampu
u meng
mengal
alir
irka
kan
n dara
darah
h ke selu
seluru
ruh
h tubu
tubuh
h dala
dalam
m juml
jumlah
ah yang
ang
memadai
memadai;ma
;maka
ka akan
akan mengak
mengakiba
ibatka
tkan
n syok
syok yang
yang adalah
adalah suatu
suatu keadaa
keadaan
n serius
serius yang
yang
biasanya berhubungan dengan tekanan
tekanan darah rendah dan kematian sel maupun jaringan.
Syok merupakan suatu keadaan kegawat daruratan yang ditandai dengan kegagalan
perfusi darah ke jaringan, sehingga mengakibatkan gangguan metabolisme sel. Dalam
kead
keadaa
aan
n bera
beratt terjad
terjadii keru
kerusak
sakan
an sel
sel yang
yang tak
tak dapa
dapatt dipu
dipuli
lihk
hkan
an kemb
kembali
ali (syok
(syok
ireversibel, oleh karena itu penting untuk mengenali keadaan-keadaan tertentu yang
dapat mengakibatkan
mengakibatkan syok, gejala dini yang
yang berguna
berguna untuk penegakan
penegakan diagnosis
diagnosis yang
!epat dan tepat untuk selanjutnya dilakukan suatu penatalaksanaan yang sesuai.
satu bentuk syok yang amat berbahaya
berbahaya dan mengan!am jiwa penderitany
penderitanyaa adalah
syok kardiogenik. "ada syok kardiogenik ini terjadi suatu keadaan yang diakibatkan
oleh karena tidak !ukupnya !urah jantung untuk mempertahankan fungsi alat-alat vital
tubuh
tubuh akibat
akibat disfun
disfungsi
gsi otot
otot jantun
jantung.
g. #al ini merupa
merupakan
kan suatu
suatu keadaa
keadaan
n gawat
gawat yang
yang
membutuhk
membutuhkan
an penanganan
penanganan yang !epat dan tepat, bahkan
bahkan dengan
dengan penanganan
penanganan yang
agresif pun angka kematiannya
kematiannya tetap tinggi
tinggi yaitu antara $%-&%'.
$%-&%'. "enanganan
"enanganan yang
!epat
!epat dan tepat
tepat pada
pada pender
penderita
ita syokka
syokkardi
rdioge
ogenik
nik ini mengam
mengambil
bil perana
peranan
n pentin
penting
g di
dalam pengelolaanpenatalaksanaan pasien guna menyelamatkan jiwanya dari an!aman
kematian.
Syok terjadi akibat berbagai keadaan yang menyebabkan berkurangnya aliran darah,
volume
volume darah
darah yang
yang rendah
rendah (akibat
(akibat perdar
perdaraha
ahan
n hebat
hebat atau
atau dehidrasi
dehidrasi atau perubahan
pada pembuluh darah (misalnya karena reaksi alergi atau infeksi.
Dalam makalah ini akan dibahas se!ara detail tentang syok obstruktif.
1.2 Tu
Tujuan
juan
).*.
.*.) +ujuan
juan mu
mum
gar mahasiswai dapat memahami tentang suhan /eperawatan /egawatdaruratan pada
pasien dengan syok obstruktif.
).*.* +ujuan /husus
gar mahasiswai dapat menjelaskan pengertian syok obstruktif
gar mahasiswai dapat menjelaskan penyebab syok obstruktif
gar mahasiswai dapat menjelaskan manifestasi klinis
gar mahasiswai dapat menjelaskan "engkajian, Diagnosa /eperawatan, 0ntervensi
Syok.
1.3 Manfaat
gar mahasiswai keperawatan dapat menerapkan suhan /eperawatan "ada "asien
dengan Syok obstruktif dengan tepat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAA
*
2.1 Def!n!"!
Syok adalah suatu sindrom klinis yang terjadi jika sirkulasi darah arteri tidak
adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan. "erfusi jaringan yang
adekuat tergantung pada 1 faktor utama yaitu !urah jantung, volume darah, dan tonus
vasomotor perifer. 2ika salah satu dari ketiga faktor penentu ini ka!au dan faktor lain
tidak dapat melakukan kompensasi, maka akan terjadi syok. walnya tekanan darah
arteri normal sebagai kompensasi peningkatan isi sekun!up dan !urah jantung. 2ika
syok berlanjut, !urah jantung menurun dan vasokonstriksi perifer meningkat. 2ika
hipotensi menetap dan vasokonstruksi berlanjut, hipoperfusi mengakibatkan asidosis
laktat, oliguria, dan ileus. 2ika tekanan arteri !ukup rendah, terjadi disfungsi otak dan
otot jantung (3ansjoer, )&&&.
Syok obstruktif merupakan gangguan kontraksi jantung akibat dari luar atau
gangguan aliran balik menuju jantung terhambat, akibatnya berkurangnya preload
sehingga Cardiac output berkurang.
Syok obstruktif adalah syok yang terjadi karena sumbatan pembuluh darah baik
karena tromboemboli paru maupun karena tamponade jantung.
Syok obstruktif adalah syok yang terjadi akibat penyumbatan pada pembuluh
darah sentral baik arteri maupun vena di mana tidak terdapat system kolateral.
2.2 Et!#l#g!
Syok obstruktif terjadi akibat aliran darah dari ventrikel mengalami hambatan
se!ara mekanik, diakibatkan oleh gangguan pengisian pada ventrikel kanan maupun kiri
yang dalam keadaan berat bisa menyebabkan penurunan 4ardiaa! 5utput. #al ini biasa
terjadi pada obstruksi vena !ava, emboli pulmonal, pneumotoraks, gangguan pada
peri!ardium (misalnya tamponade jantung ataupun berupa atrial my6oma.
1
+amponade jantung yaitu pengumpulan !airan di dalam kantong jantung
(kantong perikardium, kantong perikardial, yang menyebabkan penekanan terhadap
jantung dan kemampuan memompa jantung. Tamponade jantung terjadi se!ara
mendadak jika begitu banyak !airan terkumpul sehingga jantung tidak dapat berdenyut
se!ara normal. Sebelum timbulnya tamponade, penderita biasanya merasakan nyeri
samar-samar atau tekanan di dada, yang akan bertambah buruk jika berbaring dan akan
membaik jika duduk tegak. Dasar kelainan $ terkumpulnya banyak !airan dalam kavum
perikard.
+amponade jantung merupakan suatu sindroma klinis akibat penumpukan !airan
berlebihan di rongga perikard yang menyebabkan penurunan pengisian ventrikel
disertai gangguan hemodinamik (Dharma, *%%& >?.2umlah !airan yang !ukup untuk
menimbulkan tamponade jantung adalah *@% !! bila pengumpulan !airan tersebut
berlangsung !epat, dan )%% !! bila pengumpulan !airan tersebut berlangsung lambat,
karena peri!ardium mempunyai kesempatan untuk meregang dan menyesuaikan diri
dengan volume !airan yang bertambah tersebut (3uttaAin, *%%& )1?.
• :asa haus
• 8adan lemah
2.% Pat#f!"!#l#g!
C
3enurut patofisiologinya, syok terbagi atas 1 fase yaitu (/omite 3edik, *%%%
). ase /ompensasi
"enurunan !urah jantung (!ardia! output terjadi sedemikian rupa sehingga timbul
gangguan perfusi jaringan tapi belum !ukup untuk menimbulkan gangguan seluler.
3ekanisme kompensasi dilakukan melalui vasokonstriksi untuk menaikkan aliran
darah ke jantung, otak dan otot skelet dan penurunan aliran darah ke tempat yang
kurang vital. aktor humoral dilepaskan untuk menimbulkan vasokonstriksi dan
menaikkan volume darah dengan konservasi air. Eentilasi meningkat untuk mengatasi
adanya penurunan kadar oksigen di daerah arteri. 2adi pada fase kompensasi ini terjadi
peningkatan detak dan kontraktilitas otot jantung untuk menaikkan !urah jantung dan
peningkatan respirasi untuk memperbaiki ventilasi alveolar. Falau aliran darah ke
ginjal menurun, tetapi karena ginjal mempunyai !ara regulasi sendiri untuk
mempertahankan filtrasi glomeruler. kan tetapi jika tekanan darah menurun, maka
filtrasi glomeruler juga menurun.
*. ase "rogresif
+erjadi jika tekanan darah arteri tidak lagi mampu mengkompensasi kebutuhan
tubuh. aktor utama yang berperan adalah jantung. 4urah jantung tidak lagi men!ukupi
sehingga terjadi gangguan seluler di seluruh tubuh. "ada saat tekanan darah arteri
menurun, aliran darah menurun, hipoksia jaringan bertambah nyata, gangguan seluler,
metabolisme terganggu, produk metabolisme menumpuk, dan akhirnya terjadi kematian
sel.
Dinding pembuluh darah menjadi lemah, tak mampu berkonstriksi sehingga terjadi
bendungan vena, vena balik (venous return menurun. :elaksasi sfinkter prekapiler
diikuti dengan aliran darah ke jaringan tetapi tidak dapat kembali ke jantung. "eristiwa
ini dapat menyebabkan trombosis ke!il-ke!il sehingga dapat terjadi koagulopati
intravasa yang luas (D04 G Disseminated 0ntravas!ular 4oagulation.
3enurunnya aliran darah ke otak menyebabkan kerusakan pusat vasomotor dan
respirasi di otak. /eadaan ini menambah hipoksia jaringan. #ipoksia dan anoksia
menyebabkan terlepasnya toksin dan bahan lainnya dari jaringan (histamin dan
bradikinin yang ikut memperjelek syok (vasodilatasi dan memperlemah fungsi
jantung. 0skemia dan anoksia usus menimbulkan penurunan integritas mukosa usus,
pelepasan toksin dan invasi bakteri usus ke sirkulasi.
0nvasi bakteri dan penurunan fungsi detoksikasi hepar memperjelek keadaan.
Dapat timbul sepsis, D04 bertambah nyata, integritas sistim retikuloendotelial rusak,
integritas mikro sirkulasi juga rusak. #ipoksia jaringan juga menyebabkan perubahan
@
metabolisme dari aerobik menjadi anaerobik. kibatnya terjadi asidosis metabolik,
terjadi peningkatan asam laktat ekstraseluler dan timbunan asam karbonat di jaringan.
1. ase 0revesibel
/arena kerusakan seluler dan sirkulasi sedemikian luas sehingga tidak dapat
diperbaiki. /ekurangan oksigen memper!epat timbulnya ireversibilitas syok. =agal
sistem kardiorespirasi, jantung tidak mampu lagi memompa darah yang !ukup, paru
menjadi kaku, timbul edema interstisial, daya respirasi menurun, dan akhirnya
anoksia dan hiperkapnea.
) Syok :ingan
"enurunan perfusi hanya pada jaringan dan organ non vital seperti kulit, lemak,
otot rangka, dan tulang. 2aringan ini relatif dapat hidup lebih lama dengan perfusi
rendah, tanpa adanya perubahan jaringan yang menetap (irreversible. /esadaran
tidak terganggu, produksi urin normal atau hanya sedikit menurun, asidosis metabolik
tidak ada atau ringan.
* Syok Sedang
"erfusi ke organ vital selain jantung dan otak menurun (hati, usus, ginjal. 5rgan-
organ ini tidak dapat mentoleransi hipoperfusi lebih lama seperti pada lemak, kulit
dan otot. "ada keadaan ini terdapat oliguri (urin kurang dari %,@ mgkgjam dan
asidosis metabolik. kan tetapi kesadaran relatif masih baik.
1 Syok 8erat
"erfusi ke jantung dan otak tidak adekuat. 3ekanisme kompensasi syok beraksi
untuk menyediakan aliran darah ke dua organ vital. "ada syok lanjut terjadi
vasokontriksi di semua pembuluh darah lain. +erjadi oliguri dan asidosis berat,
gangguan kesadaran dan tanda-tanda hipoksia jantung (7/= abnormal, !urah jantung
menurun.
2.( )*+
Syok obstruktif
>
7mboli paru tamponade jantung
#iperventilasi
2., Penatalak"anaan
?
*. "asang akses ke intravena
1. 3engembalikan !airan
C. "ertahankan produksi urine H%,@ mlkg88jam
2.- #/l!ka"!
)./egagalan multi organ akibat penurunan alilran darah dan hipoksia jaringan yang
berkepanjangan.
*. Sindrom distress pernapasan dewasa akibat destruksi pertemuan alveolus kapiler karena
hipoksia.
1. D04 (/oagulasi intravas!ular diseminata akibat hipoksia dan kematian jaringan yang luas
sehingga terjadi pengaktifan berlebihan jenjang koagulasi.
BAB III
PEMBAHASAN
$
a. 0dentitas /lien
3en!akup ama, umur 2enis /elamin alamat, pekerjaan pendidikan agama dll.
b. :iwayat kesehatan
) :/D
pakah pasien pernah menderita penyakit jantung, penyakit infeksi dan
neoplastik, penyakit ginjal
* :/S
8iasanya pasien datang dengan kondisi !edera tumpul atau !edera tembus
pada dada, leher punggung atau perut, perbaikan pada lesi jantung, dispnea,
!emas, nyeri dada, lemah
1 "emeriksaan fisik
a. irway +idak ditemukan adanya tanda dan gejala.
b. 8reathing - +akipnea - +anda /usmaul peningkatan tekanan vena saat
inspirasi ketika bernafas spontan
!. 4ir!ulation - takikardi, - peningkatan volume vena intravaskular. - pulsus
paradoksus H)%mm#g, +D I1%mm#g, tekanan sistolik I)%%mm#g, -
peri!ardial fri!tion rub, - pekak jantung melebar, - +rias !lassi! be!k berupa
(distensis vena leher, bunyi jantung melemah redup dan, hipotensi didapat
pada sepertiga penderita dengan tamponade. - tekanan nadi terbatas, - kulit
lembab, bibir, jari tangan dan kaki sianosis,
d. Disability - "enurunan tingakat kesadaran
e. 76posure - danya jejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada.
f. ive 0ntervensi - oto thora6 menunjukkan pembesaran jantung - 7/=
menunjukkan ele!tri!al alternas amplitude gelombang "BJ:S yang
berkurang pada setiap gelombang berikutnya. - 7!ho!ardiografi adanya efusi
pleura.
g. =ive 4omfort - +idak terdapat tanda dan gejala
h. #ead to +oe - /epala dan wajah pu!at, bibir sianosis. - 9eher peninggian
vena jugularis. - Dada ada jejas trauma tajam dan tumpul di daerah dada,
tanda kusmaul, takipnea, bunyi jantung melemah redup dan pekak jantung
melebar. - bdomen dan pinggang tidak ada tanda dan gejala. - "elvis dan
"erineum tidak ada tanda dan gejala. - 7kstrimitas pu!at, kulit dingin, jari
tangan dan kaki sianosis.
i. 0nspeksi 8a!k "osterior Surfa!e - +idak ada tanda dan gejala.
&
a. "ola nafas tidak efektif b.d hiperventilasi
N*+ $
:espiratory status ventilation
:espiratory status airway paten!y
Eital sign status
NI+ $
A!ra' anageent $
8uka jalan nafas, gunakan teknik !hin lift atau jaw trust bila perlu
"osisikan klien untuk memeksimalkan ventilasi
uskultasi suara nafas, !atat adanya suara tambahan
tur intake !airan untuk mengoptimalkan keseimbangan
3onitor respirasi dan status 5*
*'gen t0era/' $
tur peralatan oksigenasi
3onitor aliran oksigen
"ertahankan posisi pasien
4!tal "!gn #n!t#r!ng $
3onitor +D, nadi dan ::
4atat adanya fluktuasi tekanan darah
3onitor vital sign saat pasien duduk, berbaring dan berdiri
3onitor +D, nadi, :: sebelum, selam dan sesudah aktivitas
3onitor kualitas dari nadi
3onitor frekuensi dan irama nafas
3onitor suara paru
3onitor pola pernafasan abnormal
3onitor suhu, warna dan kelembapan kulit
3onitor sianosis perifer
3onitor adanya !husing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik
0dentifikasi penyebab dari perubahan vital sign
)%
3onitor +D, nadi dan ::
4atat adanya fluktuasi tekanan darah
3onitor vital sign saat pasien duduk, berbaring dan berdiri
3onitor +D, nadi, :: sebelum, selam dan sesudah aktivitas
3onitor kualitas dari nadi
3onitor frekuensi dan irama nafas
3onitor suara paru
3onitor pola pernafasan abnormal
3onitor suhu, warna dan kelembapan kulit
3onitor sianosis perifer
3onitor adanya !husing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi,
peningkatan sistolik
0dentifikasi penyebab dari perubahan vital sign
))
BAB I4
PENUTUP
%.1 e"!/ulan
Syok obstruktif merupakan gangguan kontraksi jantung akibat dari luar atau
gangguan aliran balik menuju jantung terhambat, akibatnya berkurangnya preload
sehingga Cardiac output berkurang. Syok obstruktif ini bisa disebabkan oleh emboli paru
dan tamponade jantung. Syok obstruktif ini bisa ditandai dengan pernapasan !epat B
dangkal, nadi !apat dan lemah, akral pu!at, dingin B lembab, sianosis bibir, kuku, lidah
B !uping hidung, mual dan mungkin muntah, rasa haus, badan lemah, kepala terasa
pusing.
%.2 Saran
/ami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, maka kami menerima kritik dan sar an
yang membangun dari semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.
)*
DA7TA8 PUSTAA
Guyton A.C., Hall J.E.(1997), u!u A"ar #isiolo$i %edo!teran. EGC, Ja!arta.
a!ta & 'ade., uasti!a & %etut.( 197), Ga*at +arurat di idan$ enya!it +alam . EGC
.Ja!arta
melt-er, u-anne C. and renda G. are. //. u!u A"ar %epera*atan 'edi!al edah 0
runner uddarth, ol. 1. EGC 0 Ja!arta.
'ans"oer, 1999, %apita ele!ta %edo!teran, Edisi %e23 Jilid 1, 'edia Aesculapius,
Ja!arta
)1