Anda di halaman 1dari 11

Pengantar bisnis digital dan e-commerece

Ringkasan Mata Kuliah


Untuk memenuhi Tugas Ekonomi Digital

Dosen Pengampu : Khresna Bayu Sangka, SE, MM, Ph.D


Oleh kelompok 7 :

1. Ravinka Oktatiara Nur S K7619064


2. Ryzki Tri Rahma Dewi K7619067
3. Setiawan Nur Evendi K7619068

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2021
A. Dampak Komuikasi Elektronik pada bisnis tradisional
Selama beberapa periode perusahaan-perusahaan besar telah menerapkan teknologi
komunikasi elektronik terbaru untuk mengubah perusahaan/organisasi mereka. Inovasi yang
tiada henti, pengenalan teknologi baru secara terus menerus, model bisnis baru dan
pendekatan komunikasi terbaru, merupakan alasan penting mengapa perusahaan harus
menerapkan ekonomi digital dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis mereka. Maka
dari itu semua organisasi perlu meninjau pendekatan komunikasi elektronik dan berbasis
Internet terbaru sebagai potensi mereka dalam membuat bisnis mereka lebih kompetitif dan
juga mengelola risiko yang sedang berlangsung seperti keamanan dan kinerja perusahaan.
Menurut Dave Chaffey (2018) ada dua peluang utama transformasi digital yang terbuka
untuk sebagian besar bisnis, yaitu: inbound marketing dan mobile marketing.
1. Inbound marketing
Inbound marketing adalah sebuah strategi yang menghubungkan pelanggan potensial
melalui materi dan pengalaman yang mereka anggap berguna. Dengan menggunakan
media elektronik seperi blog dan jejaring sosial, pemasar berhadap dapat menghibut
dan menginformasikan kepada pengunjung dengan konten yang mereka cari sendiri di
internet (Patrutiu, 2016).
Inbound marketing sangatlah kuat karena pemborosan iklan berkurang. Pemasaran
pencarian, pemasaran konten, dan juga pemasaran jejaring sosial dapat digunakan
untuk menargetkan prospek dengan kebutuhan yang ditentukan – mereka proaktif dan
memilih sendiri. Namun, ini juga bisa menjadi kelemahan karena pemasar mungkin
memiliki kontrol yang lebih sedikit daripada dalam komunikasi secara tradisional
dimana pesan didorong ke pengunjung yang ditentukan dan dapat membantu
menghasilkan kesadaran dan permintaan.
2. Mobile marketing
Mobile marketing adalah transaksi dan komunikasi elektronik yang dilakukan
menggunakan perangkat seluler seperti smartphone dan tablet, dan biasanya dengan
koneksi tanpa kabel (wireless). Sedangkan Mobile Marketing Association (MMA,
2008) mendefinisikan mobile marketing sebagai serangkaian praktek yang
memungkinkan organisasi untuk berkomunikasi dan terlibat dengan audiens mereka
secara interaktif dan relevan melalui perangkat seluler atau jaringan apapun.
Potensi perdagangan seluler (m-commerce) terbukti dari prediksi Mary Meeker,
seorang analis di Kleiner Perkins Caufield Byers yang berbagi wawasannya tentang
keadaan Internet saat ini dalam presentasi yang disebut Tren Internet. Salah satu
prediksi paling berani Meeker dari tahun 2008 adalah bahwa penggunaan web seluler
akan melampaui penggunaan web desktop pada tahun 2014, dan saat ini sedang
direncanakan untuk diterapkan di tingkat global. Pertumbuhan popularitas aplikasi
seluler dari toko iPhone, Google Android Play, toko aplikasi Microsoft Windows, dan
vendor ponsel lainnya, merupakan perkembangan signifikan lainnya dalam
komunikasi seluler.

B. Apa perbedaan antara bisnis digital dan e-commerce?


1. Definisi E-commerce
E-commerce adalah semua pertukaran informasi yang dimediasi (digabungkan menjadi
satu) secara elektronik antara organisasi dan pemangku kepentingan eksternal. Pengertian e-
commerce menurut Romindo, dkk (2019) adalah hasil teknologi informasi saat ini yang
sedang berkembang dengan begitu cepat terhadap pertukaran barang, jasa dan informasi
melalui sistem elektronik seperti: internet, televisi dan jaringan komputer lainnya.
Cakupan e-commerce lebih sempit dibandingkan dengan bisnis digital. Hal ini sering
dianggap hanya untuk merujuk pada pembelian dan penjualan menggunakan internet.
Berdasarkan definisi dari para ahli mengenai e-commerce, dapat disimpulkan bahwa e-
commerce memiliki karakteristik yang tidak bisa dihilangkan, diantaranya:
1. Transaksi antara pihak pembeli dan penjual;
2. Pertukaran barang, jasa, dan informasi;
3. Sistem elektronik seperti: internet, televisi dan jaringan komputer lainnya.

Kalakota dan Whinston (1997) merujuk pada berbagai perspektif berbeda untuk e-
commerce yang masih berlaku sampai sekarang:

1. Perspektif komunikasi - penyampaian informasi, produk atau layanan atau


pembayaran melalui elektronik.
2. Perspektif proses bisnis - penerapan teknologi menuju otomatisasi transaksi bisnis
dan alur kerja.
3. Perspektif layanan - memungkinkan pemotongan biaya pada saat yang sama
dengan meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan pengiriman.
4. Perspektif online - pembelian dan penjualan produk dan informasi secara online.
Definisi ini menunjukkan bahwa perdagangan elektronik tidak hanya terbatas pada
pembelian dan penjualan produk yang sebenarnya, tetapi juga mencakup aktivitas pra-
penjualan dan purnajual di seluruh rantai pemasok.

Ketika mengevaluasi dampak strategis e-commerce pada sebuah organisasi, akan lebih
baik apabila mengindentifikasi peluang untuk transaksi e-commerce “buy side” dan “sell-
side” seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.4, karena sistem dengan fungsi yang berbeda
maka perlu diciptakan dalam organisasi. Untuk mengakomodasi transaksi dengan pembeli
dan dengan pemasok. E-commerce “buy side” mengacu pada transaksi untuk mendapatkan
sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi dari para pemasoknya, sedangkan e-commerce
“sell side” mengacu pada transaksi yang terlibat dengan menjual produk ke pelanggan
organisasi.

2. Definisi Bisnis Digital


Bisnis digital merupakan bisnis yang memiliki cakupan yang lebih luas daripada e-
commerce. Ini mirip dengan istilah e-business (yang pertama kali diciptakan oleh IBM), yang
menggambarkannya pada tahun 1997 sebagai transformasi proses bisnis utama melalui
penggunaan teknologi internet. Dengan kata lain, bagaimana suatu bisnis menerapkan
teknologi dan media digital untuk meningkatkan daya saing organisasi mereka melalui
optimalisasi proses internal dengan saluran online dan tradisional ke pasar dan pemasok.
Kunci proses digital bisnis itu sendiri adalah proses atau unit organisasi gambar 1.4 bagian
tengah. Mereka mencakup penelitian dan pengembangan, pemasaran, manufaktur, dan
logistik masuk dan keluar.

C. Perbedaan tipe-tipe sell-side e-commerce


Sell-side e-commerce bukan hanya melibatkan penjualan produk secara online saja,
tetapi juga melibatkan penggunaan teknologi digital ke layanan pasar dengan berbagai teknik.
Tidak semua barang cocok untuk dijual secara online, maka cara situs yang digunakan untuk
memasarkan barang akan sangat bervariasi. Hal ini bermanfaat untuk meninjau lima jenis
utama kehadiran online untuk sisi penjualan e-commerce, dimana masing-masing memiliki
tujuan yang berbeda dan sesaui untuk pasar yang berbeda. Ketika Anda meninjau situs web,
perhatikan bagaimana organisasi memiliki bagian situs yang berbeda yang berfokus kepada
lima fungsi berikut ini:
1. Situs e-commerce transaksional. Ini memungkinkan pembelian produk secara online.
Kontribusi bisnis utama situs ini adalah melalui penjualan produk-produk ini. Situs
tersebut juga mendukung bisnis dengan memberikan informasi bagi konsumen yang
lebih memilih untuk membeli produk secara offline. Ini termasuk situs ritel, situs
perjalanan, dan layanan perbankan online.
2. Situs web pembangunan hubungan yang berorientasi pada layanan. Berikan informasi
untuk meningkatkan pembelian dan membangun hubungan, terutama jika produk
tidak cocok untuk dijual secara online. Informasi disediakan melalui situs web dan
buletin elektronik untuk menginformasikan keputusan pembelian. Kontribusi bisnis
utama adalah dengan mendorong penjualan offline dan menghasilkan pertanyaan atau
prospek dari calon pelanggan, yang dikenal sebagai perolehan prospek.
3. Situs membangun merek/brand. Berikan pengalaman untuk mendukung merek.
Produk biasanya tidak tersedia untuk pembelian online. Fokus utama mereka adalah
mendukung merek dengan mengembangkan pengalaman merek/brand secara online.
Mereka tipikal untuk barang konsumen yang bergerak cepat dan bernilai rendah
dengan volume tinggi (merek FMCG).
4. Penerbit atau situs media. Memberikan informasi, berita atau hiburan tentang berbagai
topik. Ini adalah informasi baik di situs maupun melalui tautan ke situs lain. Situs
media memiliki beragam pilihan untuk menghasilkan pendapatan, termasuk iklan,
penjualan berbasis komisi, dan penjualan data pelanggan (daftar).
5. Situs jaringan sosial (SNS). Jejaring sosial dapat dianggap sebagai kategori
sebelumnya karena mereka sering didukung oleh iklan, namun pengaruh jejaring
sosial seperti Facebook, LinkedIn dan Twitter pada perusahaan dan komunikasi
pelanggan menunjukkan bahwa mereka membentuk kategori terpisah.

D. Peluang Bisnis Digital


Bisnis digital telah memperkenalkan peluang baru bagi organisasi kecil dan besar untuk
bersaing di pasar global. Internet juga memberikan peluang yang signifikan bagi banyak
bisnis untuk membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan pemasok yang
ada secara online untuk membantu mencapai antusias pelanggan. Selain itu juga mendorong
penggunaan layanan bisnis digital online oleh pelanggan dan pemasok dapat secara signifikan
mengurangi biaya di samping menyediakan saluran baru yang nyaman untuk pembelian dan
layanan pelanggan. Melalui penyediaan layanan online berkualitas tinggi, organisasi dapat
membangun hubungan yang langgeng dengan pemangku kepentingan mereka.
1. Pendorong Adopsi Teknologi Digital
Adopsi bisnis e-commerce dan bisnis digital didorong oleh manfaat berbagai bagian
organisasi. Namun, bagaimana manfaat dari bisnis digital akan berdampak pada
profitabilitas atau menghasilkan nilai bagi organisasi. Dua cara utama untuk mencapai
hal ini adalah:
a. Potensi peningkatan pendapatan yang timbul dari peningkatan jangkauan
ke basis pelanggan yang lebih besar dan mendorong loyalitas serta
pembelian berulang di antara pelanggan yang sudah ada.
b. Pengurangan biaya dicapai melalui pemberian layanan secara elektronik.
Pengurangan termasuk biaya staf, biaya transportasi dan biaya bahan
seperti kertas.

Untuk mengidentifikasi dua kategori utama pendorong yang tetap relevan saat ini
untuk memperkenalkan teknologi baru, sebagai berikut:

a. Penggerak biaya/ efisiensi


 Meningkatkan kecepatan untuk memperoleh suplai
 Meningkatkan kecepatan pengiriman barang
 Mengurangi biaya penjualan dan pembelian
 Mengurangi biaya pengoperasian
b. Penggerak daya saing
 Permintaan pelanggan
 Meningkatkan jangkauan dan kualitas layannan yang ditawarkan
 Menghindari kehilangan pangsa pasar kerena bisnis yang sudah
menggunakan e-commerce.
2. Manfaat Nyata dan Tidak Berwujud dari E-Commerce dan Bisnis Digital
a. Manfaat Nyata
 Peningkatan penjualan dari prospek penjualan baru yang
meningkatkan pendapatan dari: - pelanggan baru, pasar baru -
pelanggan yang sudah ada (cross-selling)
 Pengurangan biaya pemasaran dari: - mengurangi waktu dalam
layanan pelanggan - penjualan online - mengurangi biaya pencetakan
dan distribusi komunikasi pemasaran
 Pengurangan biaya rantai pasokan dari: - berkurangnya tingkat
persediaan - waktu siklus yang lebih singkat dalam pemesanan
 Pengurangan biaya administrasi dari proses bisnis rutin yang lebih
efisien seperti rekrutmen, pembayaran faktur dan otorisasi hari libur.
b. Manfaat Tidak Berwujud
 Komunikasi citra perusahaan
 Peningkatan merek
 Komunikasi pemasaran yang lebih cepat dan lebih responsif,
termasuk PR
 Siklus pengembangan produk yang lebih cepat memungkinkan
respons yang lebih cepat terhadap kebutuhan pasar
 Peningkatan layanan pelanggan
 Belajar untuk masa depan
 Memenuhi harapan pelanggan untuk memiliki situs web
 Mengidentifikasi mitra baru, mendukung mitra yang ada dengan lebih
baik
 Pengelolaan informasi pemasaran dan informasi pelanggan yang lebih
baik
 Umpan balik dari pelanggan tentang produk.

E. Risiko dan hambatan untuk adopsi bisnis


Bisnis online menjadi pilihan banyak orang untuk membangun usaha sendiri di era
digital seperti sekarang. Jika di-break down lagi, jenis bisnis ini pun cukup banyak bentuknya.
Mulai dari membuka online shop melalui Instagram, mendirikan website e-commerce, hingga
memasang iklan di blog. Meski terdengar praktis karena segala sesuatunya dilakukan melalui
ranah online, sebenarnya bisnis online juga memiliki risiko sama seperti bisnis pada
umumnya. Di setiap sektor bisnis, beberapa perusahaan telah memanfaatkan e-business dan
mendapatkan keunggulan kompetitif. Tetapi ada juga perusahaan yang berinvestasi dalam
bisnis elektronik tanpa mencapai tingkat pengembalian yang diharapkan, baik karena eksekusi
dari rencana itu cacat, atau hanya karena pendekatan yang direncanakan untuk pasar mereka
tidak pantas. Dampak internet dan teknologi bervariasi menurut industri.
Selain risiko strategis, ada juga banyak risiko praktis untuk mengelola, jika diabaikan,
dapat menyebabkan pengalaman buruk pelanggan dan berita buruk yang menyebabkan
kerusakan reputasi perusahaan. Di bagian peluang e-bisnis, kami meninjau ulang konsep soft
lock-in. Namun, jika pengalaman pelanggan atas suatu layanan sangat buruk, maka mereka
akan berhenti menggunakannya dan beralih ke opsi online lainnya.
Contoh pengalaman pelanggan online yang buruk yang pasti akan Anda kenal meliputi:
1. Situs web yang gagal karena lonjakan lalu lintas pengunjung setelah iklan TV pada
jam sibuk.
2. Peretas menembus keamanan sistem dan mencuri rincian kartu kredit.
3. Perusahaan mengirim email kepada pelanggan tanpa menerima izin mereka, sehingga
mengganggu pelanggan dan berpotensi melanggar hukum privasi dan perlindungan
data.
4. Masalah pemenuhan barang yang dipesan secara online, berarti pesanan pelanggan
hilang atau tertunda.
5. Email terkait pertanyaan layanan pelanggan dari situs web tidak sampai ke orang yang
tepat dan diabaikan
Beberapa manfaat layanan online dirangkum dalam 'Six Cs', sebuah mnemonik
sederhanauntuk menunjukkan berbagai jenis nilai pelanggan:
1. Content - Pada pertengahan tahun 1990an sering dikatakan bahwa 'konten adalah raja'.
Nah, konten yang bervariasi masih menjadi andalan. Ini berarti lebih rinci, informasi
yang lebih lengkap dapat mendukung proses pembelian untuk situs transaksional
2. Customization - Dalam kasus penyesuaian kustomisasi kategori ini, apakah diterima
sebagai halaman situs web seperti 'Amazon recommends' atau e-mail alert, dan
umumnya dikenal sebagai 'personalisasi'.
3. Community - Internet membebaskan konsumen untuk mendiskusikan apa pun yang
mereka inginkan melalui forum, ruang obrolan, dan komentar blog.
4. Convenience - Ini adalah kemampuan untuk memilih, membeli, dan dalam beberapa
kasus menggunakan produk dari desktop anda kapan saja: ketersediaan layanan 24 × 7
× 365. Penggunaan produk secara online, tentu saja terbatas pada produk digital
seperti musik atau layanan data lainnya.
5. Choice - Web memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih luas daripada
melalui saluran distribusi konvensional. Keberhasilan perantara online seperti Kelkoo
(www.kelkoo. com) dan Reevoo (www.reevoo.com) adalah buktinya. Demikian pula,
Tesco.com sebagai platform untuk memberi konsumen pilihan produk yang lebih luas
(keuangan, perjalanan, white goods) dengan informasi yang lebih rinci daripada yang
tersedia secara fisik di dalam toko.
6. Cost Reduction - Internet secara luas dianggap sebagai tempat pembelian yang relatif
murah. Seringkali pelanggan berharap untuk mendapatkan penawaran yang bagus
secara online karena mereka menyadari bahwa pedagang online memiliki basis biaya
yang lebih rendah karena mereka memiliki staf dan biaya distribusi yang lebih rendah
daripada retailer yang menjalankan jaringan toko-toko jalanan. Perbedaan harga
sederhana adalah pendekatan utama untuk mendorong penggunaan layanan
online.Sebagai contoh, pada akhir 1990-an, maskapai penerbangan berbiaya rendah
easyJet mendorong perilaku perubahan terbatas yang diperlukan untuk beralih dari
pemesanan telepon ke pemesanan online dengan menawarkan diskon £ 2,50 untuk
pemesanan penerbangan online.

F. Hambatan untuk adopsi internet oleh konsumen


Semakin besar dan rumit inovasi, semakin lama waktu yang dibutuhkan dalam
perkembangan oleh konsumen.
Indikasi dari beberapa hambatan dalam menggunakan Internet, khususnya untuk
pembelian konsumen, terlihat jelas dari sebuah survei (Booz Allen Hamilton, 2002) tentang
persepsi di berbagai negara. Tercatat bahwa hambatan konsumen untuk mengadopsi Internet
meliputi:
1. Tidak ada manfaat yang dirasakan
2. Kurangnya kepercayaan
3. Masalah keamanan
4. Kurangnya keterampilan
5. Biaya
Namun demikian, juga hambatan tersebut dapat teratasi, menurut Ritchie dan Brindley
(2005) banyak aktivitas positif yang dapat dilakukan yang berdampak pada peningkatan nilai
tambah. Termasuk dalah aktivitas tersebut adalah pencarian informasi dan akuisisi
pengetahuan, komunikasi yang efektif, efisiensi dan efektivitas transaksi, evaluasi dan
pengendalian, prakter kerja yang semakin baik, dan pembangunan hubungan
DAFTAR PUSTAKA
Patrutiu-Baltes, L. (2016). Inbound Marketing-the most important digital marketing
strategy. Bulletin of the Transilvania University of Brasov. Economic Sciences. Series
V, 9(2), 61.
MMA (Mobile Marketing Association). (2008). Diperoleh 1 Maret 2021, dari
http://mmaglobal.com/wiki/mobilemarketing
Romindo, R., dkk. (2019). E-Commerce: Implementasi, Strategi dan Inovasinya. Yayasan
Kita Menulis.
Dave Chaffey. (2018). Digital Business and E-Commerce Management – Strategy,
Implementation and Practice. Harlow: Pearson, Six Edition

Anda mungkin juga menyukai