Disusun Oleh:
KOTA MALANG
TAHUN 2019/2020
1
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul........................................................................................ i
Daftar Isi..................................................................................................... ii
Kata Pengantar.......................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 2
1.3 Tujuan.................................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................... 2
1.3.2 Tujuan Khusus.................................................................................. 2
1.4 Manfaat.................................................................................................. 3
1.4.1 Manfaat Teoritis................................................................................ 3
1.4.2 Manfaat Praktis................................................................................. 3
BAB 2 Tinjauan Pustaka........................................................................... 4
2.1 Konsep Gastritis..................................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Gastritis.......................................................................... 4
2.1.2 Etiologi............................................................................................ 4
2.1.3 Tanda dan Gejala.............................................................................. 5
2.1.4 Pemeriksaan Penunjang.................................................................... 5
2.1.5 Klasifikasi......................................................................................... 6
2.1.6 Komplikasi........................................................................................ 7
2.1.7 Penatalaksaan.................................................................................... 8
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Gastritis.................................................. 9
2.2.1 Pengkajian......................................................................................... 9
2.2.2 Diagnosa Keperawatan..................................................................... 11
2.2.3 Intervensi.......................................................................................... 12
2.2.4 Implementasi..................................................................................... 16
2.2.5 Evaluasi............................................................................................. 20
2.3 Masalah Keperawatan Defisit Nutrisi.................................................... 20
2.3.1 Definisi............................................................................................. 20
2.3.2 Penyebab........................................................................................... 20
2.3.3 Tanda dan Gejala Mayor.................................................................. 21
2.3.4 Tanda dan Gejala Minor................................................................... 21
2.3.5 Kondisi Klinis Terkait...................................................................... 21
2.4 Kerangka Konsep.................................................................................. 22
BAB 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................... 23
3.1 Desain................................................................................................... 23
3.2 Batasan Istilah....................................................................................... 23
3.3 Format Askep........................................................................................ 23
3.4 Analisa Data.......................................................................................... 23
2
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 25
LAMPIRAN ............................................................................................... 26
Lampiran 1. BAB 1 Sebelumnya................................................................. 26
Lampiran 2. Spiderwab................................................................................ 27
Lampiran 3. Format Asuhan Keperawatan.................................................. 28
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Medotologi
Riset yang berjudul “Asuhan Keperawatan pada Tn.Z dengan Masalah
Keperawatan Defisit Nutrisi pada Kasus Gastritis” sesuai dengan waktu yang
ditetapkan. Proposal ini penulis susun guna memenuhi tugas Metodologi Riset.
Penulis
4
5
BAB I
PENDAHULUAN
1
Penyakit gastritis ini dapat dicegah dengan cara menjaga pola makan,
berhenti mengonsumsi alkohol, obat-obat NSAID, merokok, menghindari stres.
Menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga penting dilakukan untuk
mengurangi resiko terinfeksi oleh Helicobacter pylori.Dengan cara
menerapkan higiene yang baik dan benar. Seperti mencuci tangan dengan
sabun dan air yang bersih setalah dari kamar mandi dan sebelum makan, bahan
makan sayur maupun buah harus dicuci bersih, serta diolah dengan baik
sebelum dimakan, air minum yang aman dan bersih.
1.3 Tujuan
2
1.4 Manfaat
1.4.1 Manfaat Teoritis
Bagi institusi pendidikan poltekkes RS dr. Soepraoen diharapkan hasil
penelitian ini dapat bermanfaat sebagai tambahan informasi dan referensi
bagi perputakaan dan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut, baik penelitian serupa atau penelitian yang lebih kompleks
mengenai asuhan keperawatan pada Tn. Z dengan masalah keperawatan
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan kasus
penyakit gastritis.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Peneliti
Dapat menambah,memperluas wawasan dan memberikan pengalaman
langsung bagi peneliti selanjutnya dalam melaksanakan penelitian serta
mengaplikasikan berbagai teori dan konsep mengenai gastritis.
1.4.2.2 Bagi Masyarakat
Menambah informasi pada masyarakat tentang asuhan keperawatan
penyakit gastritis.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
4
a. Infeksi bakteri
d. Stres
e. Autoimun
5
c. Analisa gaster yaitu dapat dilakukan untuk menentukan adanya darah,
mengkaji aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh peningkatan asam
hidroklorik dan pembentukan asam nokturnal penyebab ulkus
duodenal. Penurunan atau jumlah normal diduga ulkus gaster,
dipersekresi berat dan asiditas menunjukkan sindrom Zollinger-
Ellison.
d. Angiografi yaitu vaskularisasi GI dapat dilihat bila endoskopi tidak
dapat disimpulkan atau tidak dapat dilakukan. Menunjukkan sirkulasi
kolatera dan kemungkinan isi perdarahan.
e. Amilase serum yaitu meningkat dengan ulkus duodenal, kadar rendah
diduga gastritis (Doengoes, 1999, hal: 456).
2.1.5 Klasifikasi
a. Gastritis Akut
6
b. Gastritis Kronis
2.1.6 Komplikasi
7
4) Kanker lambung
2.1.7 Penatalaksaan
1) Tirah baring
2) Mengurangi stress
3) Diet
Air teh, air kaldu, air jahe dengan soda kemudian diberikan peroral
pada interval yang sering. Makanan yang sudah dihaluskan seperti
pudding, agar-agar dan sup, biasanya dapat ditoleransi setelah 12 – 24
jam dan kemudian makanan-makanan berikutnya ditambahkan secara
bertahap. Pasien dengan gastritis superficial yang kronis biasanya
berespon terhadap diet sehingga harus menghindari makanan yang
berbumbu banyak atau berminyak. (Dermawan, 2010)
8
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Gastritis
2.2.1 Pengkajian
c. Pola Eliminasi
9
orientasi klien terhadap waktu, tempat, dan nama (orang, atau benda
yang lain). Tingkat pendidikan, persepsi nyeri dan penanganan nyeri,
kemampuan untuk mengikuti, menilai nyeri skala 0-10, pemakaian alat
bantu dengar, melihat, kehilangan bagian tubuh atau fungsinya, tingkat
kesadaran, orientasi pasien, adakah gangguan penglihatan,
pendengaran, persepsi sensori (nyeri), penciuman dan lain-lain.
f. Pola Istirahat-Tidur
i. Pola Reproduksi/Seksual
10
pemeriksaan mamae sendiri, riwayat penyakit hubungan seksual,
pemeriksaan genital.
11
2.2.3 Intervensi
12
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan penurunan intake asupan gizi.
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi status nutrisi
keperawatan selama 3x24 jam 2. Identifikasi alergi dan intoleransi
diharapkan status nutrisi makanan
membaik, dengan kriteria hasil : 3. Identifikasi makana yang disukai
- Porsi makan yang 4. Identifikasi kebutuhan kalori dan
dihabiskan meningkat (5) jenis nutrien
- Berat badan membaik (5) 5. Identifikasi perlunya penggunaan
- Indeks Massa Tubuh (IMT) selang nasogastrik
membaik (5) 6. Monitor asupan makanan
7. Monitor berat badan
8. Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
9. Lakukan oral hygiene sebelum
makan, jika perlu
10. Fasilitasi menentukan pedoman
diet (mis Piramida makanan)
11. Sajikan makanan secara menarik
dengan suhu yang sesuai
12. Berikan makanan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
13. Berikan makanan tinggi kalori
tinggi protein
14. Berikan suplemen makanan, jika
perlu
15. Hentikan pemberian makanan
melalui selang NGT jika asupan
oral dapat ditoleransi
16. Anjurkan posisi duduk, jika perlu
17. Ajarkan diet yang diprogramkan
18. Kolaborasi pemberian medikasi
13
sebelum makan (mis. Pereda
nyeri, antiemtik), jika perlu
19. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrien yang dibutuhkan,
jika perlu
14
bermain)
11. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
Suhu ruangan, pencehayaan,
kebisingan)
12. Fasilitasi istirahat dan tidur
13. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
14. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
15. Jelaskan strategi meredakan nyeri
16. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
17. Anjurkan menggunakan analgetik
secara tepat
18. Ajarkan teknik nonfarmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
19. Kolaborasi pemberian analgetik,
jika perlu
15
2.2.4 Implementasi
Intervensi Implementasi
1. Periksa tanda dan gejala 1. Memeriksa tanda dan gejala
hipovolemia (mis. Frekuensi hipovolemia (mis. Frekuensi
nadi, nadi teraba lemah, nadi, nadi teraba lemah, tekanan
tekanan darah menurun, tugor darah menurun, tugor kulit
kulit menurun, membran menurun, membran mukosa
mukosa kering volume urine kering volume urine menurun,
menurun, halus, lemah) halus, lemah)
2. Monitor intake dan output 2. Memonitor intake dan output
3. Hitung kebutuhan cairan 3. Menghitung kebutuhan cairan
4. Berikan posisi modified 4. Memberikan posisi modified
Trendelenburgf Trendelenburgf
5. Berikan asupan cairan oral 5. Memberikan asupan cairan oral
6. Anjurkan memperbanyak 6. Menganjurkan memperbanyak
asupan cairan oral asupan cairan oral
7. Anjurkan menghindari 7. Menganjurkan menghindari
perubahan posisi mendadak perubahan posisi mendadak
8. Kolaborasi pemberian cairan 8. Mengkolaborasikan pemberian
IV isotonis (mis. NaCl, RL) cairan IV isotonis (mis. NaCl,
9. Kolaborasi pemberian IV RL)
hipotonis (mis. Glukosa 2,5%, 9. Mengkolaborasikan pemberian
NaCl 0,4%) IV hipotonis (mis. Glukosa
10. Kolaborasi pemberian cairan 2,5%, NaCl 0,4%)
koloid (mis. Albumin, 10. Mengkolaborasikan pemberian
Plasmanate) cairan koloid (mis. Albumin,
11. Kolaborasi pemberian produk Plasmanate)
darah 11. Mengkolaborasikan pemberian
produk darah
b. Defisit nutrisi berhubungan dengan penurunan intake asupan gizi.
16
Intervensi Implementasi
1. Identifikasi status nutrisi 1. Mengidentifikasi status nutrisi
2. Identifikasi alergi dan 2. Mengidentifikasi alergi dan
intoleransi makanan intoleransi makanan
3. Identifikasi makana yang 3. Mengidentifikasi makanan yang
disukai disukai
4. Identifikasi kebutuhan 4. Mengidentifikasi kebutuhan
kalori dan jenis nutrien kalori dan jenis nutrien
5. Identifikasi perlunya 5. Mengidentifikasi perlunya
penggunaan selang penggunaan selang nasogastrik
nasogastrik 6. Memonitor asupan makanan
6. Monitor asupan makanan 7. Memonitor berat badan
7. Monitor berat badan 8. Memonitor hasil pemeriksaan
8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
laboratorium 9. Melakukan oral hygiene sebelum
9. Lakukan oral hygiene makan, jika perlu
sebelum makan, jika perlu 10. Memfasilitasi menentukan
10. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis Piramida
pedoman diet (mis Piramida makanan)
makanan) 11. Menyajikan makanan secara
11. Sajikan makanan secara menarik dengan suhu yang sesuai
menarik dengan suhu yang 12. Memberikan makanan tinggi serat
sesuai untuk mencegah konstipasi
12. Berikan makanan tinggi 13. Memberikan makanan tinggi
serat untuk mencegah kalori tinggi protein
konstipasi 14. Memberikan suplemen makanan,
13. Berikan makanan tinggi jika perlu
kalori tinggi protein 15. Menghentikan pemberian
14. Berikan suplemen makanan, makanan melalui selang NGT jika
jika perlu asupan oral dapat ditoleransi
15. Hentikan pemberian 16. Menganjurkan posisi duduk, jika
makanan melalui selang perlu
17
NGT jika asupan oral dapat 17. Mengajarkan diet yang
ditoleransi diprogramkan
16. Anjurkan posisi duduk, jika 18. Mengkolaborasikan pemberian
perlu medikasi sebelum makan (mis.
17. Ajarkan diet yang Pereda nyeri, antiemtik), jika
diprogramkan perlu
18. Kolaborasi pemberian 19. Mengkolaborasikan dengan ahli
medikasi sebelum makan gizi untuk menentukan jumlah
(mis. Pereda nyeri, kalori dan jenis nutrien yang
antiemtik), jika perlu dibutuhkan, jika perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
18
pada kualitas hidup komplementer yang sudah
8. Monitor keberhasilan terapi diberikan
komplementer yang sudah 9. Memonitor efek samping
diberikan penggunaan analgetik
9. Monitor efek samping 10. Memberikan teknik
penggunaan analgetik nonfarmakologis untuk
10. Berikan teknik mengurangi rasa nyeri (mis. Terpi
nonfarmakologis untuk musik, aromaterapi, kompres
mengurangi rasa nyeri (mis. hangat/dingin, terapi bermain)
Terpi musik, aromaterapi, 11. Mengkontrol lingkungan yang
kompres hangat/dingin, memperberat rasa nyeri (mis.
terapi bermain) Suhu ruangan, pencehayaan,
11. Kontrol lingkungan yang kebisingan)
memperberat rasa nyeri 12. Memfasilitasi istirahat dan tidur
(mis. Suhu ruangan, 13. Mempertimbangkan jenis dan
pencehayaan, kebisingan) sumber nyeri dalam pemilihan
12. Fasilitasi istirahat dan tidur strategi meredakan nyeri
13. Pertimbangkan jenis dan 14. Menjelaskan penyebab, periode,
sumber nyeri dalam dan pemicu nyeri
pemilihan strategi 15. Menjelaskan strategi meredakan
meredakan nyeri nyeri
14. Jelaskan penyebab, periode, 16. Menganjurkan memonitor nyeri
dan pemicu nyeri secara mandiri
15. Jelaskan strategi meredakan 17. Menganjurkan menggunakan
nyeri analgetik secara tepat
16. Anjurkan memonitor nyeri 18. Mengajarkan teknik
secara mandiri nonfarmakologis untuk
17. Anjurkan menggunakan mengurangi rasa nyeri
analgetik secara tepat 19. Mengkolaborasikan pemberian
18. Ajarkan teknik analgetik, jika perlu
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
19
19. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
2.2.5 Evaluasi
2.3.1 Definisi
2.3.2 Penyebab
20
2.3.3 Tanda dan Gejala Mayor
Sebjektif Objektif
(tidak tersedia) 1. Berat badan menurun minimal
10% dibawah rentang ideal
Sebjektif Objektif
1. Cepat kenyang setelah makan 1. Bising usus hiperaktif
2. Kram/nyeri abdomen 2. Otot penguyah lemah
3. Nafsu makan menurun 3. Otot menelan lemah
4. Membran mukosa pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok berlebih
8. Diare
21
Input Proses Output
Defisit Nutrisi
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain
3.1.1 Desain Penelitain : Studi Kasus
3.2 Subjek Penelitian
Tn. Z dengan masalah keperawatan defisit nutrisi pada kasus gastritis
3.3 Batasan Istilah
3.3.1 Gastritis adalah proses inflamasi pada mukosa dan submukosa
lambung atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi
dan infeksi
3.3.2 Defisit Nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme
3.3.3 Pengkajian merupakan tahap yang sistematis dalam pengumpulan data
tentang individu, keluarga, dan kelompok (Carpenito dan Moyet 2007,
dalam Haryanto 2008). Pengkajian harus dilakukan secara
komperhensif terkait dengan aspek biologis, psikologis, sosial, maupun
spiritual.
3.3.4 Diagnosis keperawatan merupakan keputusan klinik tentang respon
individu, keluarga dan masyarakat tentang masalah kesehatan aktual
atau potensial, dimana berdasarkan pendidikan dan pengalamannya,
perawat secara akuntabilitas dapat mengidentifikasi dan memberikan
intervensi secara pasti untuk menjaga, menurunkan, membatasi,
mencegah dan merubah status kesehatan klien (Herdman, 2012).
3.3.5 Intervensi keperawatan adalah tindakan yang dirancang untuk
membantu klien dalam beralih dari tingkat kesehatan saat ini ke tingkat
yang diinginkan dalam hasil yang diharapkan (Gordon, 1994)
3.3.6 Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994)
23
3.3.7 Evaluasi diartikan sebagai proses yang disengaja dan sistematik
dimana penilaian dibuat mengenai kualitas, nilaiatau kelayakan dari
sesuai dengan membandingkan pada kriteria yangdiidentifikasi atau
standar sebelumnya (Wilkinson 2007)
3.4 Format Askep
3.4.1 Recorder
3.4.2 Alat Pemeriksaan Fisik
3.5 Analisa Data
3.5.1 Triangulasi Waktu
3.5.2 Triangulasi Sember :
1) Pasien
2) Keluarga
3) Tenaga medis
24
DAFTAR PUSTAKA
25