Anda di halaman 1dari 5

JUDUL : Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap implementasi Peraturan

Presiden No 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun
2018 tentang Jaminan Kesehatan terhadap pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di
Provinsi Bali

A. LATAR BELAKANG :

Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan

Kesehatan bahwa terdapat perubahan besaran premi untuk kepesertaan jaminan kesehatan

pada Tahun 2021. Perubahan besaran premi tersebut diperuntukan bagi peserta Pekerja

Bukan Penerima Upah (PBPU) dan peserta Bukan Pekerja (BP) dengan manfaat

pelayanan di ruang perawatan Kelas III, peserta PBPU dan peserta BP dengan manfaat

pelayanan di ruang perawatan Kelas II dan peserta PBPU dan peserta BP dengan manfaat

pelayanan di ruang perawatan Kelas I. Untuk peserta PBPU dan peserta BP dengan

manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III naik menjadi Rp 42.000,- sebelumnya

Rp. 25.500,-, peserta PBPU dan peserta BP dengan manfaat pelayanan di ruang

perawatan Kelas II naik menjadi Rp. 100.000,- sebelumnya Rp. 51.000 dan bagi peserta

PBPU dan peserta BP dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I naik

menjadi Rp. 150.000,-.

Untuk iuran bagi Peserta PBPU dan Peserta BP dengan manfaat pelayanan di

ruang perawatan kelas III terdapat tanggungjawab pembayaran premi oleh Pemerintah

Daerah sebagai bantuan iuran yaitu sebesar Rp 37.800,- sedangkan Rp. 4.200,- menjadi

tanggungjawab Pemerintah Pusat. Dan Pemerintah Provinisi Bali mempunyai

tanggungjawab terhadap pembayaan premi PBI Jamkes sesuai dengan kemampuan fiskal

daerah. Dengan adanya tanggungjawab Pemerintah Daerah tersebut, anggaran yang harus
disiapkan oleh pemerintah daerah mengalami peningkatan. Kesiapan pemerintah daerah

dalam penyediaan anggaran tergantung dari pendapatan anggaran daerah (PAD).

Pemerintah daerah dengan PAD rendah akan mengalami kendala dalam menyiapkan

anggaran tersebut sehingga akan mempengaruhi cakupan kepesertaan JKN di

kabupaten/kota.

Cakupan peserta JKN di Provinsi Bali per Januari 2021 sebesar 91.78% terdapat

8,22% yang belum menjadi peserta JKN. sementara cakupan kepesertaan JKN di Provinsi

Bali Tahun 2020 sebelum diterbitkannya Perpres 64 Tahun Tahun 2020 sebesar 96,70%

( UHC 95%) (Data BPJS Kesehatan 2021). Penurunan cakupan kepesertaan ini

diakibatkan ketidakmampuan pemerintah daerah dalam menyiapkan anggaran untuk

peserta PBPU dan BP dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III sehingga

kepesertaannya dinonaktifkan, dan untuk peserta PBPU dan BP dengan manfaat

pelayanan di ruang perawatan kelas II dan kelas I, masyarakat tidak mampu untuk

membayar premi secara mandiri sehingga kepesertaannya non aktif. Sedangkan untuk

masyarakat yang baru mau mendaftar menjadi peserta JKN tidak memiliki kemampuan

untuk mendaftar jadi peserta JKN. Hal ini mengakibatkan masyarakat tidak mampu untuk

mengakses pelayanan kesehatan sehingga angka kesakitan dan kematian akan meningkat.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu diketahui upaya-upaya yang

dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap implementasi Peraturan Presiden No 64

Tahun 2020 terhadap pecapaian Universal Health Coverage (UHC) di Provinsi Bali

B. TUJUAN
Umum : Mewujudkan UHC di Provinsi Bali

Khusus :

1. Mengetahui cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten/Kota dan Provinsi Bali

2. Mengetahui besaran premi yang disediakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

3. Mengetahui kendala dalam mencapai cakupan kepesertaan JKN di Kabupaten/Kota

4. Mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dan

Pemerintah Provinsi Bali untuk mewujudkan UHC

C. MANFAAT

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Pusat, Pemerintah

Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam meningkatkan cakupan kepesertaan JKN di

Kabupaten/Kota sehingga seluruh masyarakat Bali memiliki jaminan kesehatan (UHC).

D. TINJAUAN PUSTAKA

Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta

memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan

dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran jaminan

kesehatan atau iuran jaminan kesehatannya dibayar oleh pemerintah pusat atau pemerintah

daerah.

Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang selanjutnya disebut PBI Jaminan

Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta Jaminan Kesehatan.

Pekerja Penerima Upah (PPU) adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha atas

risiko tinggi
Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) adalah setiap orang yang bekerja atau berusaha

atas risiko tinggi.

Bukan Pekerja (BP) setiap orang yang bukan termasuk PPU, PBPU, PBI Jaminan

Kesehatan dan penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah.

E. METODOLOGI

1. Desain Penelitian dilakukan secara deskriptif

2. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner (dengan jumlah sampel 30

orang) dan melakukan wawancara mendalam

3. Cara Pengolahan data dengan tahapan editing data, coding data, entry data, cleaning

data, dan tabulasi

4. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat

5. Tempat penelitian dilakukan di 9 Kabupaten/Kota dan di Provinsi Bali dengan

responden unsur Bappeda Provinsi/Kab/Kota, unsur Dinas Kesehatan Provinis/Kab/kota,

unsur FKTP dan FKRTL dan unsur BPJS Kesehatan

6. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret 2021

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjabarkan analisa data kuesioner dan menjabarkan hasil dari wawancara medalam kepada

pemangku kepentingan (Unsur Bappeda Prov/Kab/Kota, Unsur Dinas Kesehatan

Prov/Kab/Kota , unsur FKTP dan FKRTL dan unsur BPJS Kesehatan.

G. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Hasil penelitian tentang upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah terhadap

implementasi Peraturan Presiden No 64 Tahun 2019 terhadap pecapaian Universal Health

Coverage (UHC) di Provinsi Bali disampaikan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah

Provinsi Bali dan Pemerintah Daerah.

H. REFERENSI

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

2. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

3. Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2020 tentang Perubahan Kedua atas Perubahan

Presiden Nomor 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai