Anda di halaman 1dari 9

ETIK DAN ISSU SPRITUAL CARING DALAM

KEPERAWATAN

NAMA : MEIRANI

NIM :

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN HANG TUAH


PRODI SARJANA KEPERAWATAN
T.A 2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada zaman globalisasi seperti sekarang ini, segala hal dituntut untuk semakin maju dan
memenuhi kebutuhan masyarakat. Termasuk salah satunya merambah pada bidang kesehatan
terutama keperawatan. Kualitas pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi kualitas pelayanan
kesehatan, bahkan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan kesehatan (rumah
sakit) di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan kelompok profesi
dengan jumlah terbanyak, paling depan dan terdekat dengan penderitaan orang lain, kesakitan,
kesengsaraan yang dialami masyarakat. Salah satu indikator mutu layanan keperawatan adalah
kepuasan pasien. Perilaku Caring perawat menjadi jaminan apakah layanan perawatan bermutu
apa tidak.
Perawat memerlukan kemampuan khusus saat melayani orang atau pasien yang sedang
menderita sakit. Kemampuan khusus tersebut mencakup keterampilan intelektual, teknikal, dan
interpersonal yang tercermin dalam perilaku caring (Johnson, 1989). Dengan mengetahui
bagaimana caring yang sebenarnya, diharapkan perawat mampu melakukan pelayanan secara
totalitas terhadap kliennya. Selain itu perawat juga memerlukan spiritual didalam dirinya
kemudian bisa memberikan pelayanan untuk masyarakat dalam membuat hubungan saling
percaya kalau tuhan itu ada dan mencapai nilai yang dipercaya oleh masyarkat.

B. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelaskan pengertian spiritual, caring, spiritual caring
2. Memahami aspek utama spiritual caring
3. Menjelaskan faktor-faktor spiritual caring.
4. Memahami hubungan antara keperawatan, caring dan spiritual caring dalam pelayanan
kesehatan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian spritual, caring dan spiritual caring

Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang di percayai oleh seseorang dalam


hubungannya dengan kekuatan yang lebihtinggi (tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan
serta kecitaan terhadap adanya tuhan, dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah
di perbuat.
Spiritual adalah hubungannya dengan yang maha kuasa dan maha pencipta tergantung dengan
kepercayaan yang di anut oleh individu. Spiritual adalah kebutuhan dasar dan pencapaian
tertinggi seorang manusia dalam kehidupan nyata tanpa memandang suku atau asal usul.
Kebutuhan dasar tersebut meliputi kebutuhan fisiologi, keamanan dan keselamatan, cinta kasih,
dihargai dan aktualitas diri. Aktualitas diri merupakan sebuah tahapan spiritual seorang dimana
berlimpah dengan kreativitas intuisi keceriaan, suka cita, kasihs ayang, kedamaian, toleransi,
kerendahatian serta memiliki tujuan hidup yang jelas (maslow 1970), dikutip dari prijosaksona,
2003).
Caring adalah suatu bentuk pemeliharaan hubungan yang berhuhubungan dengan menghargai
orng lain disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab (Swanson,1991 dalam watson,2005).
Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Care mempertegas bahwa caring
adalah sebagai hubungan dan interaksi yang di perlukan antara pemberi dan penerima asuhan
untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai manusia, dengan demikian mempengaruhi
kesanggupan pasien untuk sembuh.
Caring merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang berfikir,
berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain. caring dalam keperawatan di
pelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik.
Spiritual Caring adalah pemeliharaan hubungan yang berhuhubungan dengan menghargai
orng lain serta nilai-nilai yang di percayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan kekuatan
yang lebih tinggi (tuhan).

2. Aspek utama spiritual caring

Milten mayerolf, dalam analisis fenomena tentang makna caring dalam hubungan dengan
manusia (mayeroff, 1972), menggambarkan caring sebagai sesuatu proses yang memberikan
kesempatan pada seseorang (baik pemberian asuhan (carer) mampu menerima asuhan) untuk
pertumbuhan pribadi.
Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek sebagai berikut :

 Berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam hidup
 Menemukan arti dan tujuan hidup
 Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri
 Mempunyai perasaan keterkaitan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi

Aspek utama caring dlam analisis, meliputi :


 Pengetahuan
 Penggantian irama ( belajar dari pengalaman )
 Kesabaran
 Kejujuran
 Rasa percaya
 Kerendahan hati
 Harapan, dan
 Keberanian

3. Faktor faktor spiritual caring


a. Perkembangan
Usia perkembangan dapat menentukan proses pemenuhan kebutuhan spiritual, karenasetiap
tahap perkembangan memiliki cara meyakini kepercayaan terhadap tuhan.
b. Keluarga
Keluarga memiliki peran yang cukup strategis dalam memenuhi kebutuhan spiritual. Karena
keluarga memiliki ikatan nasional yang kuat dan selau berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari.
c. Ras atau suku
Memiliki keyakinan atau kepercayaan yang berbeda, sehingga proses pemenuhan kebutuhan
spiritual pun berbeda sesuai dengan keyakinan yang di miliki.
d. Agama yang di anut
Keyakinan pada agama tertentu yang di miliki oleh seseorang dapat menentukan arti
pentingnya kebutuhan spiritual.
e. Kegiatan keagamaan
Adanya kegiatan keagamaan dapat selalu mengingatkan keberadaan dirinya dengantuhan dan
selalu mendekatkan dirinya pada penciptanya.
4. Hubungan antara keperawatan, caring dan spiritual caring dalam pelayanan kesehatan

Agama merupakan petunjuk perilaku karena di dalam agama terdapat ajaran baik dan
larangan yang dapat berdampak pada kehidupan dan kesehatan seseorang, contohnya minuman
beralkohol sesuatu yang di larang agama dan berdampak bagi kesehatan bila di konsumsi
manusia. Agama sebagai sumber dukungan bagi seseorang yang mengalami kelemahan (dalam
keadaan sakit) untuk membangkitkan semangan untuk sehat, atau dapat juga untuk
mempertahankan kesehatan untuk mencapai kesejahteraan. Sebagai contoh orang sakit dapat
memperoleh kekuatan dengan menyerahkan diri atau memohon pertolongan pada Tuhannya.
Keyakinan spiritual sangat penting karena dapat mempengaruhi kesehatan dan perilaku selfcare
klien. Pengaruh dari keyakinan spiritual yang perlu di pahami adalah sebagai berikut:

a. Menuntun kebiasan hidup


Praktik tertentu pada umumnya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan mungkin
mempunyai makna keagamaan bagi pasien.

b. Sumber Dukungan
Pada saat mengalami stress , individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya.
Dukungan ini sangat di perlukan untuk dapat menerima keadaan sakit yang di alami,khususnya
jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dengan hasil yang belum
pasti.

c. Sumber kekuatan dan penyembuhan


Individu cenderung dapat menahan stress baik fisik maupun psikis yang luar biasa karena
mempunyai keyakinan yang kuat. Keluarga klien akan mengikuti semua proses penyembuhan
yang membutuhkan upaya ekstra, krena keyakinan bahwa semua upaya tersebut akan berhasil.

d. Sumber konflik
Pada suatu situasi tertentu, bisa terjadi konflikantara keyakinan agama dengan praktik kesehatan.

McFarlane ( 1976) mengartikan keperawatan sebagai proses “menolong, membantu,


melayani, dan caring”. Menunjukan bahwa keperawatan dan caring adalah sesuatu yang tidak
bisa di pisahkan dan pada saat yang sama mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas praktik
dilakukan dalam proses caring di lingkungan keperawatan. Sudut pandang ini di perluas dan di
adopsi oleh Griffin (1980, 1983) yang membagi konsep caring kedalam domain utama. Salah
satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sedangkan konsep caring
yang lain berfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi
keperawatan.
Griffin (1983) menggambarkan caring dalam keperawatan sebagai sebuah proses
interpersonal esensial yang mengharuskan perawat melakukan peran yang spesifik dalam sebuah
cara dengan sebuah cara dengan menyampaikan ekspresi emosi-emosi tertentu kepada repisien.
Aktifitas tersebut menurut Giffin meliputi membantu, menolong, dan melayani orang yang
mempunyai kebutuhan khusus. Proses ini dipengaruhi oleh hubungan perawat dengan pasien.
Emosi “menyukai” dan “kasih sayang” ditawarkan secara sementara sebagai respons afektif
penting yang diekspresikan dalam hubungan ini.

Kebutuhan spiritual merupakan kebutuhan dasar yang di butuhkan oleh setiap manusia
apabila seseorang dalam keadaan sakit, maka hubungan dengan tuhannya semakin dekat,
mengingat seseorang dalam kondisi sakit menjadi lemah dalam segala hal, tidak ada yang
mampu membangkitkannya dari kesembuhan, kecuali insang pencipta. Dalam pelayanan
kesehatan, perawat sebagai petugas kesehatan harus memiliki peran utama dalam memenuhi
kebutuhan spiritual. Perawat dituntut mampu memberikan pemenuhan yang lebih pada saat
pasien krisis atau menjelang ajal.

Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan, yaitu
kebutuhan dasar manusia yang di berikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek
biologis, tetapi juga aspek spirutual. Aspek spirutual dapat membantu membangkitkan semangat
pasien dalam proses penyembuhan.

5. Pasien yang membutuhkan dukungan spiritual

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan dukungan spiritual pasien, yakni
kondisi pasien dan masalah kebutuhan spiritual.

Berikut ini adalah kondisi pasien yang membutuhkan dukungan spiritual;

 Pasien Kesepian
Pasien dalam keadaan sepi dan tidak ada yang menemani akan membutuhkan bantuan karena
mereka merasakan tidak ada kekuatan selain kekuatan Tuhan, tidak ada yang menyertainya
kecuali Tuhan.

 Pasien Ketakutan dan Cemas


Adanya ketakutan dan kecemasan dapat menimbulkan perasaan kacau, yang dapat membuat
pasien membutuhkan ketenangan pada dirinya, dan ketenangan yang paling besar adalah
bersama Tuhan.

 Pasien yang harus Mengubah Gaya Hidup


Pola gaya hidup dapat mengacaukan keyakinan individu pasien bila ke arah yang lebih buruk
dan begitu juga sebaliknya dapat menenteramkan bila ke arah yang lebih baik.
Masalah kebutuhan spiritual atau Distress Spiritual, yakni suatu keadaan ketika individu atau
kelompok mengalami atau beresiko mengalami gangguan dalam kepercyaan atau sistem nilai
yang memberikannya kekuatan, harapan dan arti kehidupan.
Berikut macam – macam distres Spiritual;

 Spiritual yang sakit, yaitu kesulitan menerima kehilangan dari orang yang dicintai atau dari
penderitaan yang berat,

 Spiritual yang khawatir yaitu terjadinya pertentangan kepercayaan dan sistem nilai seperti
adanya aborsi,

 Spiritual yang hilang yaitu adanya kesulitan menemukan ketenangan dalam kegiatan
keagamaan.
BAB III
PENUTUP

Spiritualitas (spirituality) merupakan sesuatu yang di percayai oleh seseorang dalam


hubungannya dengan kekuatan yang lebihtinggi (tuhan), yang menimbulkan suatu kebutuhan
serta kecitaan terhadap adanya tuhan, dan permohonan maaf atas segala kesalahan yang pernah
di perbuat.
Caring adalah suatu bentuk pemeliharaan hubungan yang berhuhubungan dengan menghargai
orng lain disertai perasaan memiliki dan tanggung jawab.
Spiritual Caring adalah pemeliharaan hubungan yang berhuhubungan dengan menghargai
orng lain serta nilai-nilai yang di percayai oleh seseorang dalam hubungannya dengan kekuatan
yang lebih tinggi (tuhan).
Hubungan antara spiritual, caring dan spiritual caring merupakan proses menolong,
membantu, melayani, dan caring. Menunjukan bahwa keperawatan dan caring adalah sesuatu
yang tidak bisa di pisahkan dan pada saat yang sama mengindikasikan bahwa beberapa aktivitas
praktik dilakukan dalam proses caring di lingkungan keperawatan.
Faktor-faktor yang mempengarhi spiritual caring antara lain :
1. Perkembangan
2. Keluarga
3. Ras atau suku
4. Agama yang dianut
5. Kegiatan keagamaan

Dengan demikian, terdapat keterkaitan antara keyakinan dengan pelayanan kesehatan, yaitu
kebutuhan dasar manusia yang di berikan melalui pelayanan kesehatan tidak hanya berupa aspek
biologis, tetapi juga aspek spirutual. Aspek spiritual dapat membantu membangkitkan semangat
pasien dalam proses penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA

http://dwimelinda447.blogspot.com/2016/06/spiritual-caring-dan-spiritual-
caring.html

https://sites.google.com/site/penawaranjasadaninformasi/silabus-dan-ilmu-
keperawatan/konsep-spiritual-dalam-keperawatan

Anda mungkin juga menyukai