Anda di halaman 1dari 7

Pendekatan dan Model Pembelajaran

Pembahasan
Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran adalah suatu upaya menghampiri makna pembelajaran
melalui suatu cara pandang dan pandangan tertentu, atau aplikasi suatu cara pandang dan
pandangan tertentu dalam memahami makna pembelajaran. Berbagai pendekatan yang ada
di dalamnya adalah:
a. Pendekatan filsafati terhadap pembelajaran.
Menurut G.F kneller (1971), E.J Power (1982), Callahan dan Calrk (1983)
mengemukakan ada beberapa aliran filsafat pendidikan. Yang mana di dalamya
memiliki konsepsi yang berbeda-beda yaitu; idealisme, realisme, pragmantisme,
konstruktivisme, eksistensialisme, dan filsafat pedidikan nasional (Pancasila).
b. Pendekatan psikologi terhadap pembelajaran
ada banyak aliran dalam psikologi dalam materi pendekatan pembelajaran, tapi ada
tiga aliran pokok yg digunakan dalam dunia pembelajaran, yaitu :
Behaviorisme : Guru menciptakan lingkungan sebagai stimulus,
Kognitif : Guru yang membimbing siwa melakukan proses internal agar
mengembangkan kemampuan kecerdasan, dan
Humanisme : Guru sebagai fasilitator dan menekankan atas studi-studi sosial yg
berdasarkan atas kepuasan dan keinginan pribadi siswa.
c. Pendekatan sistem terhadap pembelajaran
Pembelajaran banyak disebut sebagai suatu sistem terpadu yang terdiri atas berbagai
komponen yang saling berinteraksi secara fungsional. Komponen-komponen
pembelajaran itu adalah suatu tujuan yang ingin dicapai. Sebagia suatu sistem
semua komponen hendaknya berinteraksi satu dengan lainnya sesuai denggan
fungsinya masing-masing.
Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan
pengelolaan kelas (Arends dalam Trianto, 2010: 51).

Sedangkan menurut Joyce & Weil (1971) dalam Mulyani Sumantri, dkk (1999: 42) model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, dan
memiliki fungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
dalam merencanakan dan melaksanakan aktifitas belajar mengajar. Adapun teori,
pendekatan dan model-model pembelajaran itu digolongkan menjadi empat model utama
yaitu:

1. Model Interaksi Sosial (Social Interaction Model)


Model interaksi sosial ini menekankan pada hubungan personal dan sosial
kemasyarakatan diantara peserta didik. Model tersebut berfokus pada peningkatan
kemampuan peserta didik. untuk berhubungandengan orang lain, terlibat dalam
proses-proses yang demokratis dan bekerja secara produktif dalam masyarakat.

2. Model Proses Informasi (information processing models)


Menurut Robert Gagne (1985), Pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting
dalam perkembangan. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi
yang kemudian diolah sehingga menghasilkan output dalam bentuk hasil belajar.
Dalam pemrosesan informasi terjadi interaksi antara kondisi internal kondisi-
kondisi eksternal. Interaksi antar keduanya akan menghasilkan hasil belajar.
3. Model Personal (Personal Models)
Model berorientasi pada pengembangan individu. Perhatian utamanya pada
emosional peserta didik dalam mengembangkan hubungan yang produktif dengan
lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk
hubungan harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Menurut teori
ini, guru harus berupaya menciptakan kondisi kelas yang kondusif, agar peserta
didik merasa bebas dalam belajar mengembangkan dirin baik emosional maupun
intelektual. Teori humanistik timbul sebagai cara untuk memanusiakan manusia.
Pada teori humanistik ini, pendidik seharusnya berperan sebagai pendorong bukan
menahan sensitivitas peserta didik terhadap perasaanya.

4. Model Modifikasi Tingkah Laku (Behavior Modification Models)


Model behavioral menekankan pada perubahan perilaku yang tampak dari peserta
didik sehingga konsisten dengan konsep dirinya. Model ini lebih menekankan pada
aspek perubahan perilaku psikologis dan perlilaku yang tidak dapat diamati
karakteristik model ini adalah penjabaran tugas-tugas yang harus dipelajari peserta
didik lebih efisien dan berurutan.

Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang


termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau
kekuatan dalam suatu pembelajaran. Dalam pola umum rencana interaksi antara siswa
dengan guru dan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.

Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Strategi


pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik pembelajaran
secara spesifik. Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara
mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan. ( Suparman 1997:157).

Berdasarkan pernyataan di atas bisa disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah


serangkaian rencana kegiatan yang mencangkup pendekatan, model, dan metode
pembelajaran.

Ada 4 contoh strategi pembelajaran, yaitu ;

1. Pembelajaran penerimaan (reception learning)


menurut Ausubel. Pendekatan ini dapat disebut dengan proses informasi. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Penerimaan terhadap prinsip-prinsip umum, aturan-aturan, serta ilustrasi khusus.
b. Pemahaman terhadap prinsip umum. Pengujian dilakukan dengan tes yang
menuntut pernyataan ulang mengenai prinsip-prinsip dan contoh-contoh yang
telah diberikan.
c. Partikularisasi, penerapan prinsip umum ke dalam situasi/keadaan tertentu.
d. Tindakan, gerakan dari suasana kognitif dan proses symbol ke suasana
perbuatan/tindakan
2. Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Menurut Piaget dan bruner. Pendekatan ini dapat disebut dengan proses
Pengalaman. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
a. Tindakan dalam instansi tertentu. Siswa melakukan tindakan dan mengamati
pengaruh-pengaruhnya. Pengaruh-pengaruh tersebut mungkin sebagai ganjaran
atau hukuman (operant conditioning) atau memberikan keterangan mengenai
hubungan sebab akibat.
b. Pemahaman kasus tertentu. Apabila keadaan yang sama muncul kembali, maka
dia dapat mengantisipasi pengaruh yang bakal terjadi, dan konsekuensinya apa
yang akan terasakan.
c. Generalisasi. Siswa membuat kesimpulan atas prinsip-prinsip umum
berdasarkan pemahaman terhadap instansi tersebut
d. Tindakan dalam suasana baru. Siswa menerapkan prinsip dan mengantisipasi
pengaruhmya.

3. Pembelajaran Penguasaan (Mastery Learning)


Menurut Carrol, yang memadukan teori behavioristik dan humanistic. Belajar
tuntas adalah strategi pembelajaran yang individualisasikan dengan menggunakan
pendekatan kelompok (group based approach). Pendekatan ini memungkinkan para
siswa belajar bersama-sama dengan memperhatikan bakat dan ketekunan siswa,
pemberikan waktu yang cukup dan bantuan bagi siswa yang mengalami kesulitan.
Langkah-langkahnya :
a. Mengerjakan satuan pelajaran pertama dengan menggunakan metode kelompok
b. Meberikan tes diagnostic untuk memeriksa kemajuan belajara siswa setelah
disampaikan satuan pelajaran tersebut. Hasil tes ini menunjukkan siswa yan
telah memenuhi kriteria dan yang belum
c. Siswa yang telah memenuhi kriteeeeeeeria keberhasilan yang telah ditetapkan
diperkenankan menempuh pengajaran berikutnya sedangkan bagi yang belum
diberikan kegiatan korektif.
d. Melakukan pemerikasaan akhir untuk mengetahui hasil belajar yang telah
tercapai oleh siswa dalam jangka waktu tertentu

4. Pembelajaran Terpadu (Unit Learning)


Pendekatan ini pada mulanya disebut metode proyek yang dikembangkan Dr. J.
Dewey, dan orang pertama yang menggunakan istilah unit adalah Morrison.
Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari
suatu masalah atau proyek, yang dipelajari oleh siswa aik secara individual maupun
secara kelompok, dengan metode bervariasi dan dengan bimbingan guru guna
mengembangkan pribadi siswa secara utuh dan terintegrasi.
Langkah – langkahnya :
a. Menyusun sumber unit yang luas bertitik tolak dari topic atau masalah tertentu
b. Menyusun unit pembelajaran, sebagai bagian dari sumber unit, yang dirancang
dengan pola tertentu.
c. Menyusun unit lesson dalam rangka melaksanakan unit pengajaran yang telah
dikembangkan itu.

1. Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang


dilakukan oleh guru dalam menjalani peranan-peranan tertentu untuk mencapai
tujuan pendidikan yang sudah diterapkan.

Dalam pembelajaran banyak sekali pandangan orang-orang terhadapnya


sehingnnga memunculkan perbedaan makna pembelajaran. Untuk memaknai makna
pembelajaran maka munculah pendekatan-pendekatan seperti pendekatan filsafati
yang didalamnya terdapat banyak konsepsi pembelajaran. Pendekatan psikologi
yaitu memahami makna melalui aliran psikologi behaviorisme, kognitif, dan
humanisme. Dengan adanya berbagai pandangan dan memunculkan banyak makna
yang berbeda terhadap pembelajaran, maka hal tersebut juga berpengaruh terhadap
strategi dan model pembelajaran yang akan digunakan.

Model pembelajaran di rancang oleh guru untuk menentukan bagaimana


proses pembelajaran berlangsung bauk tatap muka dikelas ataupun si luar kelas,
model pembelajaran ini tidak lepas dari stategi pembelajaran yang mana strategi
pembelajaran adalah pola umum rencana berinteraksi antara guru dengan siswa
yang mana itu akan mempengaruhi terhadap hasil atau tujuan pembelajaran yang
optimal.

Di dalam model dan strategi pembelajaran guru dan siswa saling membantu
untuk mencapai tujuan masing-masing. Namun pada tujuan umumnya ada model
dan strategi adalah untuk melatih, membingbing, mendamingi, serta mengarahkan
siswa kepada kemampuan individu siswa. Tidak hanya kemampuan dalam bidang
akademis namun juga kemampuan dalam kehidupan sosial.

Anda mungkin juga menyukai