Disusun Oleh :
Rian Handriyanto
20201331029
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2020
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi
petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta
salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat
Dan segala Syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
ini . makalah ini merupakan pengetahuan tentang konsep aqidah dalam islam, semua
ini di rangkup dalam makalah ini , agar pemahaman terhadap permasalahan lebih
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................1-2
1.3 TUJUAN MAKALAH.......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1 PENGERTIAN AQIDAH ISLAM.....................................................3
2.2 MACAM – MACAM AQIDAH.........................................................4-5
2.3 RUANG LINGKUP AQIDAH...........................................................6
2.4 SUMBER AQIDAH...........................................................................7-8
2.5 FUNGSI AQIDAH.............................................................................8-9
2.6 PRINSIP AQIDAH............................................................................9-12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Aqidah adalah pokok-pokok keimanan yang telah ditetapkan oleh Allah, dan kita
sebagai manusia wajib meyakininya sehingga kita layak disebut sebagai orang yang
beriman (mu’min).
Namun bukan berarti bahwa keimanan itu ditanamkan dalam diri seseorang
secara dogmatis, sebab proses keimanan harus disertai dalil-dalil aqli. Akan tetapi,
karena akal manusia terbatas maka tidak semua hal yang harus diimani dapat diindra
Para ulama sepakat bahwa dalil-dalil aqli yang haq dapat menghasilkan
keyakinan dan keimanan yang kokoh. Sedangkan dalil-dalil naqli yang dapat
Makalah kecil ini menampilkan beberapa bahasan yang bisa membantu siapa saja
2. Rumusan Masalah
1
3. Tujuan Makalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
berarti iman. Semua sistem kepercayaan atau keyakinan bisa dianggap sebagai salah
satu akidah. Fondasi akidah Islam didasarkan pada hadits Jibril, yang memuat definisi
Akidah secara etimologis berarti yang terikat. Setelah terbentuk menjadi kata,
akidah berarti perjanjian yang teguh dan kuat, terpatri dan tertanam di dalam lubuk
Secara terminologis berarti credo, creed, keyakinan hidup iman dalam arti
khas, yakni pengikraran yang bertolak dari hati. Dengan demikian akidah adalah
urusan yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, menentramkan jiwa, dan menjadi
Secara Terminologi
Menurut Abu Bakar Jabir al Jazairy, Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang
dapat diterima secara umum (aksioma) oleh manusia berdasarakan akal, wahyu dan
fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan
dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu.
3
Secara Etimologi
Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. Aqidah adalah apa
yang diyakini oleh seseorang. Aqidah merupakan perbuatan hati, yaitu kepercayaan
Secara Syara’
dan kepada hari Akhir serta kepada qadar baik yang baik maupun yang buruk (rukun
iman).
Jadi, aqidah Islamiyyah adalah iman yang teguh dan terikat kepada Allah dengan
4
“Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Esa, tidak ada Tuhan
(yang berhak disembah) selain Dia. Maha suci Allah dari apa yang mereka
Ayat ini menunjukkan bahwa aqidah yang benar adalah aqidah tauhid. Aqidah
tauhid adalah keyakinan bahwa satu-satunya Tuhan hanyalah Allah SWT. Aqidah
tauhid sendiri terbagi lagi dalam beberapa macam. Berikut ini adalah penjelasan
Tauhid Al-Uluhiyyah,
Aqidah tauhid uluhiyah adalah keyakinan bahwa segala macam ibadah hanya
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara
keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-
nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut
disembah)?” (Maryam: 65).
5
Tauhid rububiyah merupakan bentuk pengakuan bahwa Allah adalah pencipta
Jenis aqidah yang terakhir adalah aqidah tauhid asma wa sifat.Aqidah tauhid
asma wa sifat adalah keyakinan terhadap sifat dan nama milik Allah. Sebagai seorang
muslim, kita diwajibkan mengimani sifat dan nama Allah yang biasa disebut Asmaul
Husna.
Hasan Al-Banna pernah membuat sistematika ruang lingkup aqidah, yaitu sebagai
berikut.
a. Ilahiyat
Ilahiyat adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(Allah), nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan (Af’al) Allah dan lain-
lain.
b. Nubuwat
Nubuwat adalah perbuatan tentang segala sesuatu yang berhubugan dengan Nabi dan
sebaginya.
6
c. Rukhaniyat
Alam metafisik, seperti setan, jin, iblis, malaikat, roh dan sebagainya.
d. Sam’iyat
Sam’iyat adalah pembahasan tentang sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i
yakni dalil naqli berupa Al-Qur’an dan Al-Sunnah, seperti alam barzakh, azab kubur,
4. Sumber Aqidah
Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Artinya apa saja yang
disampaikan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan oleh Rasulullah dalam Sunnahnya
Akal pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami
nash-nash yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau
7
Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat
terbatas. Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai sesuatu yang tidak
terbatas. Misalkan, saat ditanya, kekal (sesuatu yang tidak terbatas) itu sampai
kapan?, maka akal tidak akan mampu menjawabnya karena akal itu terbatas.
Aqidah itu mempunyai sifat keyakinan dan kepastian sehingga tidak mungkin ada
peluang bagi seseorang untuk meragukannya. Dan untuk mencapai tingkat keyakinan
ini, aqidah Islam wajiblah bersumber pada dua warisan tersebut (Al-Qur’an Hadits)
yang tidak ada keraguan sedikit pun padanya. Dan akal bukanlah bagian dari sumber
Dengan kata lain, untuk menjadi sumber aqidah, maka asal dan indikasinya
haruslah pasti dan meyakinkan, tidak mengandung sedikut pun keraguan. Jika kita
memandang Al-Qur’an dari segi wurud, maka ia adalah pasti lagi meyakinkan karena
telah ditulis selagi Rasulullah masih hidup dan juga dihafal serta sejumlah besar
sehabat yang mustahil mereka sepakat berdusta untuk memalsukannya. Dan juga
karena itu, tidak pernah timbul perselisihan tentang kesahihan Al-Qur’an di kalangan
Pada hakikatnya, iman yang dalam hati itu atau aqidah ibarat nur atau cahaya yang
menerangi hati dan sangat diperlukan oleh manusia dalam kehidupannya di dunia.
Tanpa cahaya itu hati sangat gelap, sehingga akan sangat mudah orang tergelincir
dalam lembah maksiat. Ibarat orang yang berjalan pada waktu malam tanpa lampu
atau cahaya, ia akan sangat mudah terperosok ke dalam lobang atau jurang.
8
kepribadian yang kukuh dan selalu mengawal serta membuat hati agar selalu baik dan
bersih, sehingga dapat memberi bimbingan bagi manusia ke arah kehidupan yang
5. Fungsi Aqidah
bangunan yang akan didirikan harus semaikn kokh pula fondasi yang dibuat. Kalau
fondasi lemah bangunan itu akan cepat ambruk. Tidak ada bangunan tanpa fondasi.
Kalau ajaran islam kita bagi dalam sistematika Aqidah Ibadah Akhlak dan
Mu’amalat, atau Aqidah Syari’ah dan Akhlak, atau Iman Islam dan Ihsan, maka
ketiga/keempat aspek tersebut tidak bisa dipisahkan sama sekali. Satu sama lain
saling terkait. Seseorang yang memiliki aqidah yang kuat, pasti akan melaksanakan
ibadah dengan tertib, memiliki akhlak yang mulia dan bermu’amalat dengan baik.
Ibadah seseorang tidak akan diterima oleh Allah swt. Kalau tidak dilandasi dengan
aqidah. Misalnya orang nonmuslim memberi beras kepada seorang yang miskin, amal
ibadah orang itu nilainya NOL di hadapan Allah, Allah tidak menerima ibadahnya
Bisa saja merekayasa untuk terhindar dari kewajiban formal, misalnya zakat, tapi
dia tidak akan bisa menghindar dari aqidah. Misalnya, aqidah mewajibkan orang
percaya bahwa Tuhan itu Cuma satu yaitu Allah, orang yang menuhankan Allah dan
sesuatu yang lain (uang) maka akan kelihatan nanti, tidak dapat ditutup-tutupi, tidak
bisa direkayasa. Entah dari bicaranya yang seolah-olah uang telah membantu, tanpa
9
uang dia tidak akan bisa hidup, atau dari perilakunya yang satu minggu sekali datang
dakwahnya untuk membangun aqidah yang benar dan kokoh. Jika bangunan islam
dengan mudah di periode Madinah. Dalam dunia nyatapun ternyata modal untuk
Jadi aqidah bekerja sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka
6. Prinsip Aqidah
beriman kepada Allah adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah
adalah dzat yang paling berhak disembah, karena Dia menciptakan, membina,
beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa Allah
10
2. sebagai penyampai wahyu
Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk membawa kabar gembira kepada umat
manusia, memberi teladan akhlak mulia dan berpegang teguh terhadap ajaran Allah.
Sifat-sifat yang ada pada diri Nabi dan Rasul Allah adalah :
1. Shiddiq artinya benar. Apa yang disabdakan Nabi adalah benar karena Nabi
sebaik-baiknya.
11
4. Tabligh artinya menyampaikan. Nabi menyampaikan kepada umatnya apa
Beriman kepada hari akhir adalah meyakini bahwa manusia akan mengalami
hari kiamat, dengan nama-nama yang unik, misalnya al-zalzalah, al-qariah, an-naba’
Allah sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang
sesuai dengan penetapan. Iman kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin
dengan sepenuh hati bahwa Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi
makhluknya.
1. Takdir mualaq adalah takdir yang berkaitan dengan ikhtiar (usaha) manusia
12
2. Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa
sepenuhnya adalah informasi yang disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-Qur’an
13
manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam sebagai bukti
hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu serba teratur,
cermat dan berhati-hati.Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal
pikiran tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash
yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan –
Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal sangat terbatas.
Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai sesuatu yang tidak terbatas.
Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan agama, tanpa ruh/aqidah maka
2. Saran
Semoga apa yang telah di uraikan di atas kita bisa ambil intisari dari konsep
aqidah dalam Islam tersebut. Selalu berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
DAFTAR PUSTAKA
14
Dr. Ahmad Daudy, Kuliah Aqidah Islam. Jakarta. Bulan Bintang. 1997
https://www.gurupendidikan.co.id/aqidah/
15