Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
DISUSUN OLEH
DIAN PERMATASARI
200714901293
Disetujui Oleh
(.........................................) (.....................................)
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Potter & Perry, 2006 mengungkapkan kenyamanan/rasa nyaman adalah suatu
keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan
ketentraman (suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari).
Ketidaknyamanan adalah keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak
menyenangkan dalam berespon terhadap suatu ransangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan
kebutuhan keamanan dilakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik
pasien, perawat atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan kebutuhan
tersebut (Asmadi, 2008).
Perubahan kenyamanan adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang
tidak menyenangkan dan berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya
(Carpenito, 2006).
B. Fisiologi Sistem/fungsi Normal Sistem Rasa Aman dan Nyaman
Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang otak
dan thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari
respon stress. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom
menghasilkan respon fisiologis.
C. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan
1. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi
keamanan dan kenyamanan
2. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
3. Gangguan persepsi sensory
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yangberbahaya seperti
gangguan penciuman dan penglihatan
4. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit
5. Tingkat kesadarn
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
6. Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi
sebelumnya.
D. Macam-macam Gangguan Yang Mungkin Terjadi Pada Rasa Aman dan
Nyaman
1. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan dilaporkan dari seluruh kecelakaan
yang terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami pasien lansia
2. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan pasien
3. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata
pencahayaan dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan
pasien rawat inap
E. Manifestasi Klinis
1. Vakolasi
a. Mengaduh
b. Menangis
c. Sesak nafas
d. Mendengkur
2. Ekspresi Wajah
a. Meringis
b. Mengeletuk gigi
c. Mengernyit dahi
d. Menutup mata, mulut dengan rapat
e. Menggigit bibir
3. Gerakan Tubuh
a. Gelisah
b. Imobilisasi
c. Ketegangan otot
d. Peningkatan gerakan jari dan tangan
e. Gerakan ritmik atau gerakan menggosok
f. Gerakan melindungi bagian tubuh
4. Interaksi Sosial
a. Menghindari percakapan
b. Focus hanya pada aktivitas untuk menghilangkan nyeri
c. Menghindar kontak social
d. Penurunan rentang perhatian
F. Komplikasi
1. Hipovolemik
2. Hipertermi
3. Masalah Mobilisasi
4. Hipertensi
5. Edema Pulmonal
6. Kejang
G. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting dilakukan agar dapat mengetahui apakah
ada perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien yang dapat
menyebabkan timbulnya rasa aman dan nyaman seperti :
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
2. Menggunakan skala nyeri
a. Ringan= Skala nyeri 1-3 : Secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik
b. Sedang= Skala nyeri 4-6 : Secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi
nyeri, masih merespon dan dapat mengikuti instruksi yang diberikan
c. Berat= Skala nyeri 7-9 : Secara objektif pasien masih bisa merespon, namun
terkadang klien tidak mengikuti instruksi yang diberikan.
d. Nyeri sangat berat= Skala 10 : Secara objektif pasien tidak mampu
berkomunikasi dan klien merespon dengan cara memukul.
H. Penatalaksanaan
1. Relaksasi
Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan stress.
Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri stress fisik dan emosi pada nyeri. Dalam imajinasi
terbimbing klien menciptakan kesan dalam pikiran, berkonsentrasi pada kesan
tersebut sehingga secara bertahap klien dapat mengurangi rasa nyerinya.
2. Teknik imajinasi
Biofeedback merupakan terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan
individu informasi tentang respon fisiologis misalnya tekanan darah.Hipnosis
diri dapat membantu mengubah persepsi nyeri melalui pengaruh sugesti positif
dan dapat mengurangi ditraksi. Mengurangi persepsi nyeri adalah suatu cara
sederhana untuk meningkatkan rasa nyaman dengan membuang atau
mencegah stimulus nyeri.
3. Teknik Distraksi
Teknik distraksi adalah pengalihan dari focus perhatian terhadap nyeri ke
stimulus yang lain. Ada beberapa jenis distraksi yaitu ditraksi visual (melihat
pertandingan, menonton televise,dll), distraksi pendengaran (mendengarkan
music, suara gemericik air), distraksi pernafasan ( bernafas ritmik), distraksi
intelektual (bermain kartu).
4. Terapi dengan pemberian analgesic
Pemberian obat analgesic sangat membantu dalam manajemen nyeri seperti
pemberian obat analgesik non opioid (aspirin, ibuprofen) yang bekerja pada
saraf perifer di daerah luka dan menurunkan tingkatan inflamasi, dan
analgesic opioid (morfin, kodein) yang dapat meningkatkan mood dan
perasaan pasien menjadi lebih nyaman walaupun terdapat nyeri.
5. Immobilisasi
Biasanya korban tidur di splint yang biasanya diterapkan pada saat kontraktur
atau terjadi ketidakseimbangan otot dan mencegah terjadinya penyakit baru
seperti decubitus
DISPEPSIA
Defisit Nutrisi
Perubahan pada
Muntah Nyeri Akut
kesehatan
Defisit pengetahuan
Risiko ketidakefektifan
Kekurangan cairan
volume cairan
(Pathway Gangguan Nyeri Akut)
Stimulus Nyeri
Kram abdomen,
mual, muntah
Spasme Otot
Nyeri Akut
0 : Tidak Nyeri
1-3 : Nyeri Ringan
4-6 : Nyeri Sedang
7-9 : Nyeri Berat Terkontrol
10 : Nyeri Berat Tak Terkontrol
A. Identitas Klien
Nama : Ny. K. . . No. RM :Dn 05872**...........
Usia : 42. . tahun Tgl. Masuk :10 Oktober 2020...
Jenis kelamin : Laki-laki........................ Tgl. Pengkajian :12 Oktober 2020...
Alamat :Jalan Candi Badut ......... Sumber informasi : Pasien.................
No. telepon :08962989768................. Nama klg. dekat yg bisa dihubungi:........
Status pernikahan :Menikah.......................... Tn. L......................
Agama :Islam................................ Status... : Suami..................
Suku :Jawa................................ Alamat.. :Jalan Candi badut
Pendidikan :D3.................................... No. telepon :02587875864.......
Pekerjaan :Wiraswasta...................... Pendidikan :S1.........................
Lama berkerja :< 2 tahun.......................... Pekerjaan :Guru.....................
B. Status kesehatan Saat Ini
1. Keluhan utama : klien mengeluh nyeri pada perut/ ulu hati, nyeri seperti
ditusuk-tusuk, tenggorokan seperti terbakar, mual dan
tidak nafsu makan..............................................................
2. Lama keluhan : nyeri mulai tanggal 10 Oktober............................................
3. Kualitas keluhan : Klien melakukan aktifitas di tempat tidur karena kaki
mengalami luka akibat kecelakaan
4. Faktor pencetus : Klien mengeluh nyeri saat digerakkan.................................
5. Faktor pemberat : Klien mengeluh nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri
berlangsung terus-menerus, dan kurang saat tidak bergerak......................................
6. Upaya yg. telah dilakukan : klien melakukan tirah baring.............................................
7. Diagnosa medis :
a. Dyspepsia................................................ Tanggal.....................................
b. ................................................................ Tanggal.....................................
c. ................................................................ Tanggal.....................................
C. Riwayat Kesehatan Saat Ini
Pada tanggal 10 september 2020 pukul 13.00 WIB klien datang ke IGD RSUD dengan
keluhan nyeri pada ulu hati, klien mengatakan perut perih seperti ditusuk-tusuk,
tenggorokan seperti terbakar, mual dan tidak nafsu makan. Klien dipindahkan diruang
rawat inap dengan diagnosa medis dyspepsia.................................................................
Laki-laki =
Perempuan =
Klien =
Meninggal = X
Garis Keturunan =
Garis Serumah= - - - - -
Garis Perkawinan =
F. Riwayat Lingkungan
Jenis Rumah Pekerjaan
Kebersihan Bersih, disapu dan dipel 1x/hari Tidak Bekerja
Bahaya Baik Tiak Bekerja
kecelakaan Baik
Polusi Baik Tidak Bekerja
Ventilasi Baik Tidak Bekerja
Pencahayaan Baik Tidak Bekerja
G. Pola Aktifitas-Latihan
Rumah Rumah Sakit
Makan/minum Tidak Ada Masalah (0)........... Ada Masalah (3)..........
Mandi Tidak Ada Masalah (0)........... Ada Masalah (2)..........
Berpakaian/berdandan Tidak Ada Masalah (0)........... Tidak Ada Masalah (0)
Toileting Tidak Ada Masalah (0)........... Ada Masalah (2)..........
Mobilitas di tempat tidur Tidak Ada Masalah (0)........... Tidak Ada Masalah (0)
Berpindah Tidak Ada Masalah (0)........... Tidak Ada Masalah (0)
Berjalan Tidak Ada Masalah (0)........... Ada Masalah (2)..........
Naik tangga Tidak Ada Masalah (0)........... Ada Masalah (2)..........
Pemberian Skor: 0 = mandiri, 1 = alat bantu, 2 = dibantu orang lain, 3 = dibantu orang lain, 4 = tidak
mampu
H. Pola Nutrisi Metabolik
Rumah Rumah Sakit
Jenis diit/makanan Diet garam Diet garama
Frekuensi/pola 3x/hari 3x/hari
Porsi yang dihabiskan 1 porsi ¼ porsi
Komposisi menu Nasi ayam, lauk, sayur Bubur, sayur, buah
Pantangan Tidak ada Tidak ada
Napsu makan Baik Baik
Fluktiuasi BB 6bln terakhir 52 kg 51 kg
Jenis minuman Air putih, teh Air putih, teh
Frekuensi/pola Sampai habis Sampai habis
Gelas yang dihabiskan 5 gelas/hari 2-3 gelas/hari
Sukar menelan Tidak ada ada
Pemakaian gigi palsu Tidak ada Tidak ada
Rwt peyembuhan luka Tidak ada Tidak ada
I. Pola Eliminasi
Rumah Rumah Sakit
BAB:
- Frekuensi/pola 2x sehari..................................... 1x sehari...............
- Konsistensi cair.............................................. padat......................
- Warna & bau khas............................................ khas.......................
- Kesulitan Tidak Ada................................... Tidak Ada...............
- Upaya mengatasi Tidak Ada.................................... Tidak Ada...............
BAK:
- Frekuensi/pola >5x sehari................................... < 3x sehari.............
- Konsistensi cair.............................................. cair........................
- Warna & bau khas............................................ khas.......................
- Kesulitan Tidak ada.................................... Tidak ada...............
- Upaya mengatasi Tidak Ada.................................... Tidak Ada...............
J. Pola Tidur-Istirahat
Rumah Rumah Sakit
Tidur siang:Lamanya 2 jam 30 menit....................... 1 jam........................
- Jam …s/d… jam 12.30 s/d 15.00.............. jam 13.30 s/d 14.30
- Kenyamanan stlh. tidur badan terasa segar............... badan terasa lelah. .
Tidur malam: Lamanya 7 jam .................................... 2 jam 30 menit.........
- Jam …s/d… jam 22.00 s/d 05.00.............. jam 23.00 s/d 01.30
- Kenyamanan stlh. tidur Nyaman................................ Kurang Nyaman.....
- Kebiasaan sblm. tidur Tidak Ada............................. Tidak Ada...............
- Kesulitan Tidak Ada............................. Tidak Ada...............
- Upaya mengatasi Tidak Ada............................. Tidak Ada...............
K. Pola Kebersihan Diri
Rumah Rumah Sakit
Mandi/frekuensi 2x/hari 1x/hari
Penggunaan sabun Menggunakan sabun Menggunakan air hangat
Keramas/frekuensi 2x/minggu Tidak bisa dilakukan dikarenakan
kaki klien terluka
Penggunaan shampoo Menggunakan shampoo menggunakan shampoo
Gosok gigi/frekuensi 2x/hari 2x/hari
Penggunaan odol Menggunakan odol menggunakan odol
Ganti baju/frekuensi 2x/hari 1x/hari
Memotong kuku/frekuensi 1x/minggu Belum potong kuku selama di RS
Kesulitan Mandiri Dibantu oleh keluarga
Upaya yang dilakukan Mandiri Dibantu oleh keluarga
P. Pola Seksualitas
1. Masalah dalam hubungan seksual selama sakit: (√) tidak ada ( ) ada
2. Upaya yang dilakukan pasangan:
(√) perhatian ( ) sentuhan ( ) lain-lain, seperti, .......................................
Q. Pola Nilai & Kepercayaan
1. Apakah Tuhan, agama, kepercayaan penting untuk Anda, Ya/Tidak
2. Kegiatan agama/kepercayaan yg dilakukan dirumah (jenis & frekuensi):setiap hari
rabu pasien mengikuti kegiatan keagamaan disekitar rumah......................................
3. Kegiatan agama/kepercayaan tidak dapat dilakukan di RS: Tidak dapat mengikuti
kegiatan keagamaan...................................................................................................
4. Harapan klien terhadap perawat untuk melaksanakan ibadahnya:segera sembuh
agar bisa mengikuti kegiatan keagamaan disekitar rumah .........................................
R. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum: Baik..................................................................................................
Kesadaran: Compos mentis......................................................................................
Tanda-tanda vital: - Tekanan darah :150/100 mmH - Suhu :36,8 oC
- Nadi: 80… x/meni - RR :22 x/menit
Tinggi badan: 152 cm.. Berat Badan: 51 kg
2. Kepala & Leher
a. Kepala:
Tidak ada gangguan yaitu, normo cephalik, simetris, tidak ada penonjolan, tidak
ada nyeri kepala, persebaran rambut merata dan semua berwarna hitam........................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
b. Mata:
Pupil mata kanan dan kiri berespon terhadap cahaya, konjungtiva tidak anemis....
c. Hidung:
Tidak ada deformitas, tak ada pernafasan cuping hidung.......................................
e. Telinga:
Pendengaran normal, bentuk telinga normal..........................................................
f. Leher:
Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada penonjolan, reflek menelan ada
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
3. Thorak & Dada:
Jantung
- Inspeksi: Tidak tampak iktus jantung..................................................................
- Palpasi: iktus tidak teraba...................................................................................
- Perkusi: Suara dullness......................................................................................
- Auskultasi: Suara S1 dan S2 normal, tunggal, regular lup dup, tak ada mur-
mur.....................................................................................................................
Paru
- Inspeksi: Tidak menggunakan alat bantu pernafasan (otot-otot bantu
pernafasan tidak ada).........................................................................................
- Palpasi: Pergerakan sama atau simetris, fermitus raba sama............................
- Perkusi: Suara ketok sonor, tak ada redup atau suara tambahan lainnya..........
- Auskultasi: Suara nafas normal, tak ada wheezing, atau suara tambahan
lainnya seperti stridor dan ronchi.
6. Abdomen
Inspeksi: Terdapat penegangan, Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada
retraksi dada Bentuk datar, simetris,.........................................................................
Palpasi: Nyeri tekan, Tugor baik, tidak ada defands muskuler, hepar tidak teraba.. .
Perkusi: Suara thympani, ada pantulan gelombang cairan.......................................
Auskultasi: Peristaltik usus ± 33 kali/menit................................................................
8. Ekstermitas
Atas: tidak ada masalah pada ekstermitas atas (5/5)................................................
Bawah: ektermitas dekstra mengalami penurunan kekuatan otot (4/4).......................
9. Sistem Neorologi
Pada refeks fisiologis tidak ada kaku kuduk, pada ektermitas dekstra mengalami
penurunan kekuatan otot, ada pergerakan sendi tetapi pasien tidak mampu
melawan gravitasi ...................................................................................................
T. Terapi
Inf. RL 20 tmp, Ranitidin 2x1 mg, Ceptriaxone 2x1 mg, Ondansentron 3x1 mg,
keterolac 3x1 gr, Curcuma 3x1 tab .................................................................................
V. Kesimpulan
Klien didiagnosa dengan dyspepsia, dengan keluhan nyeri pada perut/ ulu seperti
ditusuk-tusuk dengan skala nyeri 7, tenggorokan seperti terbakar, mual dan tidak nafsu
makan. Klien sudah dirawat inap selama 3 hari di RSUD Sidoarjo .................................
W.Perencanaan Pulang
Tujuan pulang: jika kondisi klien telah pulih, klien akan pulang ke rumah di jalan
candi badut malang.....................................................................................................
Transportasi pulang: Kendaraan pribadi......................................................................
Dukungan keluarga: Seluruh anggota keluarga (suami dan anak)..............................
Antisipasi bantuan biaya setelah pulang: Pasien menggunakan BPJS kelas 1...........
Antisipasi masalah perawatan diri setalah pulang: Pembatasan aktivitas, asupan
cairan dan kebutuhan nutrisi........................................................................................
Pengobatan: mengkonsumsi obat yang sudah diresepkan oleh tim medis..................
Rawat jalan ke: Poli Penyakit dalam............................................................................
Hal-hal yang perlu diperhatikan di rumah: Pembatasan aktivitas sehari-hari klien......
Keterangan lain: Tidak ada..........................................................................................
ANALISA DATA
Spasme Otot
Data Objektif:
Pasien tampak meringis
Timbul nyeri
kesakitan
Pasien tampak memegangi
area perut
Nyeri Akut
Nyeri tekan abdomen
Skala nyeri
P: nyeri timbul saat bergerak
Q: seperti ditusuk-tusuk
R: nyeri tidak menyebar
S: skala nyeri 7 dari 1-10
T: nyeri terus-menerus
Otot
Pasien mengatakan
pengunyah lemas
lemah
Data Objektif:
Nafsu makan menurun
Keadaan umum: cukup
Bising usus 33x
Defisit
Nyeri telan Nutrisi
Porsi makan menurun
3 Data Subjektif: Intoleransi Aktivitas
Nyeri akut
berhubungan dengan Tirah
Pasien mengatakan lemas
Baring ditandai dengan Pasien
merasa lelah.
Data Objektif:
Lemas
Kekuatan otot
5 5
Tirah Baring
4 4
4. Data Subjektif:
Nyeri akut Gangguan Pola Tidur
Pasien mengatakan porsi berhubungan dengan kurang
tidurnya berkurang kontrol tidur ditandai dengan
Sering terjaga akibat 4-5 jam
nyeri
Pasien mengatakan sering Nyeri.
terbangun akibat nyeri
Istirahat tidak cukup
Data Objektif:
- Gangguan Pola
Tidur
Diagnosa Keperawatan
No DX Diagnosa Keperawatan
Nyeri Akut berhubungan dengan Agen Pencedera Fisiologis ditandai dengan pasien
1
mengeluh nyeri
Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan Menelan Makanan ditandai dengan
2
Nafsu Makan Menurun
3 Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan Tirah Baring ditandai dengan Pasien merasa lelah
4 Gangguan Pola Tidur berhubungan dengan kurang kontrol tidur ditandai dengan Nyeri.
Intervensi
No Diagnosa SLKI SIKI
1 Nyeri Akut SLKI : Tingkat Nyeri (L. 08066) SIKI: Manajemen Nyeri (I.
berhubungan Setelah diberikan tindakan
08238)
dengan Agen keperawatan selama 1x24 jam Observasi:
Pencedera fisiologis diharapkan rasa nyeri pasien
1. Identifikasi lokasi,
ditandai dengan berkurang/teratasi, dengan kriteria karakteristik, durasi,
pasien mengeluh hasil : frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri. No Indikator 1 2 3 4 5 nyeri
1 Keluhan √ √ √ √ 2. Identifikasi skala nyeri
Kategori: Psikologis Nyeri 3. Identifikasi respon nyeri
Subkategori: Nyeri 2 Meringis √ √ √ √ √ non verbal
dan Kenyamanan 3 Mual √ √ √ √ √ 4. Identifikasi faktor yang
D. 0077 4 Muntah √ √ √ √ √ memperberat dan
Keterangan penilaian : memperingan nyeri
1. Menurun 5. Identifikasi pengetahuan
2. Cukup Menurun dan keyakinan tentang nyeri
3. Sedang 6. Identifikasi pengaruh nyeri
4. Cukup Meningkat pada kualitas hidup
5. Meningkat 7. Monitor efek samping
penggunaan analgetik.
No Indikator 1 2 3 4 5 Terapeutik:
1 Tekanan √ √ √ √ √ 1. Berikan teknik
Darah nonfarmakologis untuk
2 Nafsu √ √ √ √ √ menurangi rasa nyeri
Makanan 2. Fasilitasi istirahat dan tidur
Keterangan penilaian :
3. Pertimbangkan jenis dan
1. Memburuk
sumber nyeri dalam pemilihan
2. Cukup Memburuk
strategi meredakan nyeri
3. Sedang
Edukasi:
4. Cukup Membaik
1. Jelaskan penyebab, periode,
5. Membaik
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredahkan nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu