Anda di halaman 1dari 7

Nama : Simon Petrus Regi Hurynt

Kelas : A
No.reg.: 22119031
1. Material Penyerap (Absorber)
Material penyerap digunakan jika di dalam ruang didinginkan adanya
pengurangan waktu dengung. Material penyerap ini juga memiliki beberapa jenis
:

 Penyerap Berporos (Lunak) / Porous Absorber


Material ini biasa dianggap mampu menyerap bunyi dengan baik. Namun jika
dilihat lebih jauh bahwa bunyi memiliki sifat yang berbeda-beda di masing-masing
frekuensi, maka material jenis ini cenderung baik dalam menyerap bunyi di
frekuensi tinggi (>1000Hz). Contoh dari material ini adalah panel akustik fabrikasi
seperti amrstrong acoustic panel / jayabell, mineral wool seperti rockwool dan
glass wool, dan karpet / fabric. Setiap produk dan jenis material memiliki koefisien
absorpsinya masing-masing, namun kecenderungan penyerapan dapat dilihat
dalam gambar berikut :

Kecenderungan Penyerapan Mineral Wool Dalam Beberapa Perlakuan

Material berporos memiliki kecenderungan menyerap energi bunyi di frekuensi


tinggi, dalam gambar dicontohkan material berporos yaitu mineral wool dalam
berbagai perlakuan. Yang pertama (kiri) adalah ditempel langsung pada tembok,
yang kedua (tengah) adalah dengan menambahkan rongga udara yang
berpengaruh dalam peningkatan penyerapan di frekuensi rendah, sedangkan yang
ketiga (kanan) adalah dengan menggunakan penutup berupa panel perforasi yang
berpengaruh dalam peningkatan penyerapan di frekuensi tengah namun di
frekuensi tinggi, bunyi tidak diserap seluruhnya.
Mineral Wool Tanpa Penutup Mineral Wool dengan Penutup Perforasi

 Penyerap Membran / Membrane Absorber


Panel ini biasanya digunakan untuk menyerap energi bunyi di frekuensi rendah.
Penyerap membran memanfaatkan ruang hampa udara di belakang membran
untuk menyerap energi bunyi di frekuensi rendah. Membran berfungsi sebagai
penerima energi bunyi yang kemudian bergetar dan diubah menjadi energi panas.
Membran biasanya terbuat dari panel tipis seperti multipleks 6mm atau bisa juga
lembaran kayu solid 9mm. Panel ini bergantung pada massa panel dan jarak rongga
udara. Semakin besar massa panel dan rongga udara, maka energi bunyi di
frekuensi bawah akan semakin terserap.
Kecenderungan Penyerapan Membrane Absorber Membrane Absorber Dengan
dan Tanpa Mineral Wool
2. Material Pemantul (Reflektor)

Panel pemantul digunakan jika menginginkan adanya bunyi pantul yang


mendukung kualitas akustik di posisi tertentu. Bahan yang digunakan biasanya
bersifat licin dan keras sehingga pemantulan spekular dapat terjadi. Hukum
pemantulan bunyi terjadi sesuai dengan kaidah Snellius dimana sudut datang sama
dengan sudut pantul. Dimensi panel setidaknya sepanjang 4 kali panjang
gelombang yang akan dipantulkan sehingga jika panjang gelombang 0,3m (1000Hz)
maka dimensi panel setidaknya 1,2m.

Panjang Minimum Panel Reflektor Terhadap Frekuensi

Yang perlu diperhatikan dalam pemantulan bunyi yang baik adalah adanya waktu
tunda (time delay) bunyi pantulan yang sesuai. Untuk fungsi musik, jarak waktu
antara bunyi langsung dengan bunyi pantulan setidaknya 12-25 mili detik,
sedangkan untuk fungsi speech atau suara manusia setidaknya berjarak kurang dari
15 mili detik.
Time Delay Dalam Menentukan Posisi Panel Reflector

3. Material Penyebar (Diffuser)


Material penyebar bunyi / diffuser dibutuhkan jika menginginkan adanya
distribusi bunyi yang merata dengan mempertahankan waktu dengung ruang.
Dengan adanya diffuser, respon ruang terhadap bunyi menjadi lebih “diffuse”
sehingga tidak terdapat adanya “focusing effect” atau “flutter echo” atau bahkan
“echo” / gema itu sendiri yang dapat mengurangi kejelasan bunyi. Selain itu,
diffuser juga membuat kesan ruang menjadi lebih “live” karena peluruhan waktu
dengung menjadi lebih “smooth”. Dalam penentuan nilai sebar material dikenal
dengan istilah koefisien sebar (scattering coefficient), nilai 0 berarti pantulan
spekular sempurna, sedangkan nilai 1 berarti pantulan sebar sempurna.
Fenomena Penyebaran Bunyi

Panel penyebar yang konvensional seperti Skyline dan QRD diffuser masih sering
digunakan Panel penyebar yang demikian memang efektif dalam menyebarkan
bunyi jika prinsipnya dipenuhi. Sebagai contoh, dapat dilihat dalam gambar di
bawah koefisien sebar dari Skyline dan QRD diffuser. Skyline diffuser terlihat lebih
baik dalam menyebarkan bunyi di frekuensi tinggi daripada QRD, sedangkan QRD
diffuser terlihat lebih baik dalam menyebarkan bunyi di frekuensi rendah. Namun,
nilai tersebut dapat berubah jika dimensi dan kedalaman dari elemen panel
berubah.

Perbandingan Skyline Dengan QRD Diffuser

Seiring perkembangannya, teknologi hybrid seperti diffsorber atau abfussor yang


memiliki kemampuan menyebarkan sekaligus menyerap bunyi semakin populer.
Teknologi yang demikian ini difungsikan untuk menyerap bunyi di frekuensi
tertentu, sedangkan yang tidak terserap akan disebar. Material dalam teknologi ini
tidak berdiri sendiri, material merupakan gabungan atau komposisi dari beberapa
material, oleh karena itu disebut dengan hybrid. Sebagai contoh adalah sebuah
hybrid diffsorber berjenis BAD (Binary Amplitude Diffsorber). Dalam gambar di
bawah, terlihat bahwa diffsorber ini cenderung menyerap frekuensi bawah dan
tengah, sedangkan frekuensi tinggi sebagian disebar. Dalam grafik di bawah, dapat
dilihat juga perbedaan setiap panel dengan perlakuan yang berbeda terhadap
material pendukung berupa mineral wool di balik panel. Semakin tebal mineral
wool, panel semakin menyerap frekuensi bawah.
Perbandingan Koefisien Sebar Setiap Komposisi BAD (Binary Amplitude Diffsorber)
Contoh Penerapan BAD dan Skyline Diffuser dalam Desain Studio Mr. Arthur by
Mystudio

Anda mungkin juga menyukai