MASALAH HIPERTIROID
2021
A. DEFINISI
B. ETIOLOGI
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves, suatu penyakit
tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormon
yang berlebihan. Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid,
hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan
disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif hormon tiroid
terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipofisis
memberikan gambaran kadar hormon tiroid dan TSH yang finggi. TRF akan
Tendah karena uinpan balik negatif dari hormon tiroid dan TSH. Hipertiroidisme
akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan hormon tiroid yang finggi
disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
Pada penyakit Graves’ terdapat dua kelompok gambaran utama yaitu tiroidal dan
ekstratiroidal yang keduanya mungkin tidak tampak. Ciri-ciri tiroidal berupa goiter
akibat hiperplasia kelenjar tiroid dan hipertiroidisme akibat sekresi hormon tiroid
yang berlebihan. Gejala-gejala hipertiroidisme berupa manifestasi
hipermetabolisme dan aktifitas simpatis yang berlebihan.5 Pasien mengeluh lelah,
gemetar, tidak tahan panas, keringat semakin banyak bila panas, kulit lembab, berat
badan menurun walaupun nafsu makan meningkat, palpitasi, takikardi, diare dan
kelemahan serta atrofi otot.2,3,5 Manifestasi ekstratiroidal berupa oftalmopati dan
infiltrasi kulit lokal yang biasanya terbatas pada tungkai bawah. Oftalmopati yang
ditemukan pada 50% sampai 80% pasien ditandai dengan mata melotot, fissura
palpebra melebar, kedipan berkurang, lid lag (keterlambatan kelopak mata dalam
mengikuti gerakan mata) dan kegagalan konvergensi. Gambaran klinik klasik dari
penyakit Graves’ antara lain adalah tri tunggal Universitas Sumatera Utara
hipertitoidisme, goiter difus dan eksoftalmus.2,3 Pada penderita yang berusia lebih
muda, manifestasi klinis yang umum ditemukan antara lain palpitasi, nervous,
mudah capek, hiperkinesia, diare, berkeringat banyak, tidak tahan panas dan lebih
senang cuaca dingin. Pada wanita muda gejala utama penyakit Graves’ dapat
berupa amenore atau infertilitas. Pada anakanak, terjadi peningkatan pertumbuhan
dan percepatan proses pematangan tulang. Sedangkan pada penderita usia tua ( > 60
tahun ), manifestasi klinis yang lebih mencolok terutama adalah manifestasi
kardiovaskuler dan miopati, ditandai dengan adanya palpitasi, dyspnea d’effort,
tremor, nervous dan penurunan berat badan. 3,4,7.
D. PATOFISIOLOGI
E. PATHWAY
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
c. TSH rendah pada hipotiroid sekunder. - Kegalan hipofisis: respon TSH terhadap
TRH mendatar. Ketidakefektifan pola napas Kontraksi jantung menurun - Penyakit
Hipotalamus: TSH dan TRH meningkat.
e. Peningkat kolestrol.
G. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau
1. Obat antitiroid
pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
c. Persiapan tiroidektomi
Obat
Pemeriksaan (mg/hari)
- Karbimatol
- Metimazol
- Propiltiourasil
30 – 60
30 – 60
300 – 600
5 – 20
5 – 20
50 – 200
diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih
lagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang
keluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.
3. Operasi
adalah:
a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat
antitiroid
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis
besar
radioaktif.
e. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
sampai eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau
cairan lugol 10-14 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk
4. Pengobatan tambahan
a. Sekat β-adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis
diberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia
b. Yodium
dengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada
c. Ipodat
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut
d. Litium
1. Pengkajian
2. Sirkulasi
tekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat,
3. Eliminasi
menjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia berat), urine berkabut,
bau busuk (infeksi), bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare).
4. Integritas / Ego
a. Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yang
5. Makanan / Cairan
a. Gejala : Hilang nafsu makan, mual atau muntah, tidak mengikuti diet,
(peningkatan
atau
6. Neurosensori
a. Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala kesemutan, kelemahan pada otot
gangguan memori baru masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam
7. Nyeri / Kenyamanan
a. Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), wajah meringis
8. Pernapasan
9. Keamanan
10. Seksualitas
b. Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasma
positif secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterol
meningkat.
B. DiagnosaKeperawatan
energi.
. Intervensi keperawatan
Tujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan
Intervensi :
Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika
dari
pasien.
Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh
Auskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti
krekels)
Observasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering, nadi
dehidrasi berat
energi
energi
Intervensi :
o Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.
mungkin ditemukan
menimbulkan
agitasi, hiperaktif dan insomnia
Intervensi :
gangguan
Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari
masukan
antitiroid
vitamin
o Rasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin
pemasukan zat-zat
sesuai.
mata/eksoftalmus
Intervensi :
retroorbita
Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
Intervensi :
insomnia
kesalahan interpretasi
Intervensi :
tahun kedepan
Intervensi :
Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadap
sensitifitas
sesungguhnya
kesadaran
pada realita/lingkungan
saraf/agitasi
D. Implementasi
tindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang nyata dan terpadu guna
E. Evaluasi
1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
tubuh
ulkus
DAFTAR PUSTAKA