Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NUR RAHMA
PO714201171034
D.IV KEPERAWATAN
Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu mengidentifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
2. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
3. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman
kelompok
4. Mampu mengidentifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
akut (hiperglikemi)
5. Mampu mendiskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus tipe dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok
6. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Kasus 1
Ny. ZA, Klien menderita DM sejak 10 tahun dengan terapi novomix 12-15U. Klien mengeluh mual,
badan lemah, nafas sesak dan buang air kecil terus. Hasil laboratorium menunjukkan GDS = 628
mg/dL, A1c = 9,7%; Keton = 0.7.
Aktifitas 1
Identifikasi kata kunci pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi akut (hiperglikemi) secara
mandiri
Kata kunci
1. GDS 628
2. A1c 9,7%
3. Keton 0,7
4. Mual
5. Badan lemah
6. Sesak nafas
7. Sering buang air kecil
8. Terapi novomix 12+15U
9. Menderita DM 10 tahun
Data tambahan
1. Usia
2. Riwayat DM keluarga
3. IMT
4. Pola aktivitas
5. Pola makan
6. Pengetahuan
Aktifitas 2
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
DS :
- Mual
- Badan lemah
- Sesak nafas
- Sering buang air kecil
-
DO :
- GDS 628 mg/dL
- A1c 9,7%
- Keton 0,7
- Terapi novomix 12+15U
DS :
- Klien mengatakan badan lemah
DO :
- GDS 628
- A1c 9,7%
- Keton 0,7
- Menderita DM 10 tahun
Aktifitas 3
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
DS :
- Mual
- Badan lemah
- Sesak nafas
- Sering buang air kecil
-
DO :
- GDS 628 mg/dL
- A1c 9,7%
- Keton 0,7
- Terapi novomix 12+15U
Masalah Keperawatan = Ketidakstabilan Kadar Gula Darah
DS :
- Klien mengatakan badan lemah
DO :
- GDS 628
- A1c 9,7%
- Keton 0,7
- Menderita DM 10 tahun
Aktifitas 4
Identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi)
Aktifitas 5
Diskusikan faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Aktifitas 6
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi) secara
mandiri
Materi Belajar
1. Pengertian hiperglikemia
2. Manifestasi klinis hiperglikemia
3. Etiologi hiperglikemia
4. Patofisiologi hiperglikemia
5. Pencegahan hiperglikemia
6. Pengobatan/penatalaksanaan hiperglikemia
7. Komplikasi yang muncul akibat hiperglikemia
Pertemuan hari II
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi
akut (hiperglikemi) secara mandiri
2. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi
akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman
kelompok
3. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
secara mandiri
1. Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan sering buang air kecil ditandai dengan
GDS : 628 mg/dL
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan badan lemah
Aktifitas 2
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
yang sudah diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan sering buang air kecil ditandai dengan
GDS : 628 mg/dL
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan badan lemah
Aktifitas 3
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes melitus tipe I tanpa komplikasi secara mandir
Materi belajar :
1. Pengertian hiperglikemia
2. Manifestasi klinis hiperglikemia
3. Etiologi hiperglikemia
4. Patofisiologi hiperglikemia
5. Pencegahan hiperglikemia
6. Pengobatan/penatalaksanaan hiperglikemia
7. Komplikasi yang muncul akibat hiperglikemia
8. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus
9. Mengidentifikasi asuhan keperawatan yang diberikan sesuai kasus di atas
Pertemuan hari III
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang telah
dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga terhadap
masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan masalah
tersebut
2. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Mampu menyusun catatan perkembangan pada kasus dibetes dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
4. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan
komplikasi akut (hiperglikemi) yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepahaman kelompok
5. Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hiperglikemi) secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
secara mandir
Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan sering buang air kecil ditandai dengan GDS
: 628 mg/dL
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan ketidakstabilan kadar glukosa darah
dapat teratasi
Kriteria hasil :
- Kadar glukosa darah normal, pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan
pengobatan/menjaga kestabilan kadar glukosa darah.
Intervensi :
1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Monitor kadar glukosa darah
3. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
4. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan aktivitas fisik/latihan
5. Ajarkan pengelolaan diabetes secara mandiri
6. Libatkan keluarga pasien dalam pengelolaan diabetes pasien
Rasional :
1. Membantu proses mengkaji faktor pemicu ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Membantu/mempertahankan kadar glukosa darah dalam kondisi normal
3. Memberikan kewenangan mandiri pada pasien dalam pemantauan glukosa darah
4. Memutus rantai pemicu ketidakstabilan kadar glukosa darah
5. Memberikan kewenangan pasien dalam pengobatan penyakit
6. Memberikan peran aktif kepada keluarga pasien
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan badan lemah
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan intoleransi aktivitas teratasi
Kriteria hasil :
- KU baik, pasien tidak lagi melaporkan kondisi kelelahan/kelemahan fisik, pasien memenuhi
kebutuhan aktivitas fisik
Intervensi :
1. Kaji keadaan umum
2. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan/kelemahan
3. Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
4. Anjurkan tirah baring
5. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
6. Beri HE tentang pentinya aktivitas/latihan fisik
Rasional :
1. Mengetahui adanya perubahan dari keadaan normal
2. Mengetahui bagian tubuh yang mengalami penurunan aktivitas
3. Menjaga pemenuhan aktivitas fisik
4. Membantu mengurangi kerja tubuh setelah beraktivitas
5. Memandirikan pasien dalam pemenuhan aktivitas fisik
6. Memberi pemahaman manfaat aktivitas fisik terhadap kesehatan
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan sering buang air kecil ditandai dengan GDS
: 628 mg/dL
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan ketidakstabilan kadar glukosa darah
dapat teratasi
Kriteria hasil :
- Kadar glukosa darah normal, pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan
pengobatan/menjaga kestabilan kadar glukosa darah.
Intervensi :
1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Monitor kadar glukosa darah
3. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
4. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan aktivitas fisik/latihan
5. Ajarkan pengelolaan diabetes secara mandiri
6. Libatkan keluarga pasien dalam pengelolaan diabetes pasien
Rasional :
1. Membantu proses mengkaji faktor pemicu ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Membantu/mempertahankan kadar glukosa darah dalam kondisi normal
3. Memberikan kewenangan mandiri pada pasien dalam pemantauan glukosa darah
4. Memutus rantai pemicu ketidakstabilan kadar glukosa darah
5. Memberikan kewenangan pasien dalam pengobatan penyakit
6. Memberikan peran aktif kepada keluarga pasien
Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan badan lemah
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan intoleransi aktivitas teratasi
Kriteria hasil :
- KU baik, pasien tidak lagi melaporkan kondisi kelelahan/kelemahan fisik, pasien memenuhi
kebutuhan aktivitas fisik
Intervensi :
1. Kaji keadaan umum
2. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan/kelemahan
3. Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
4. Anjurkan tirah baring
5. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
6. Beri HE tentang pentinya aktivitas/latihan fisik
Rasional :
1. Mengetahui adanya perubahan dari keadaan normal
2. Mengetahui bagian tubuh yang mengalami penurunan aktivitas
3. Menjaga pemenuhan aktivitas fisik
4. Membantu mengurangi kerja tubuh setelah beraktivitas
5. Memandirikan pasien dalam pemenuhan aktivitas fisik
6. Memberi pemahaman manfaat aktivitas fisik terhadap kesehatan
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
secara mandiri
1. Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan sering buang air kecil ditandai dengan
GDS : 628 mg/dL
Implementasi :
1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Memonitor kadar glukosa darah
3. Menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
4. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan aktivitas fisik/latihan
5. Mengajarkan pengelolaan diabetes secara mandiri
6. Melibatkan keluarga pasien dalam pengelolaan diabetes pasien
Evaluasi :
S:-
O : Kadar glukosa darah normal, pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan
pengobatan/menjaga kestabilan glukosa darah
A : Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
P : Pertahankan intervensi
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan badan lemah
Implementasi :
1. Mengkaji keadaan umum
2. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan/kelemahan
3. Melakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
4. Menganjurkan tirah baring
5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
6. Memberi HE tentang pentinya aktivitas/latihan fisik
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan kondisi tubuh sudah terasa enakan
O : KU baik, pasien tidak lagi melaporkan kondisi kelelahan/kelemahan fisik, pasien memenuhi
kebutuhan aktivitas fisik
A : Intolerasi aktivitas teratasi
P : Pertahankan intervensi
Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan sering buang air kecil ditandai dengan
GDS : 628 mg/dL
Implementasi :
1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Memonitor kadar glukosa darah
3. Menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
4. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan aktivitas fisik/latihan
5. Mengajarkan pengelolaan diabetes secara mandiri
6. Melibatkan keluarga pasien dalam pengelolaan diabetes pasien
Evaluasi :
S:-
O : Kadar glukosa darah normal, pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan
pengobatan/menjaga kestabilan glukosa darah
A : Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
P : Pertahankan intervensi
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan badan lemah
Implementasi :
7. Mengkaji keadaan umum
8. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan/kelemahan
9. Melakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
10. Menganjurkan tirah baring
11. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
12. Memberi HE tentang pentinya aktivitas/latihan fisik
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan kondisi tubuh sudah terasa enakan
O : KU baik, pasien tidak lagi melaporkan kondisi kelelahan/kelemahan fisik, pasien memenuhi
kebutuhan aktivitas fisik
A : Intolerasi aktivitas teratasi
P : Pertahankan intervensi
Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hiperglikemi)
secara mandiri
1. Ketidakstabilan Kadar Gula Darah berhubungan dengan sering buang air kecil ditandai dengan
GDS : 628 mg/dL
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan ketidakstabilan kadar glukosa darah
dapat teratasi
Kriteria hasil :
- Kadar glukosa darah normal, pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan
pengobatan/menjaga kestabilan kadar glukosa darah.
Intervensi :
1. Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Monitor kadar glukosa darah
3. Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
4. Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan aktivitas fisik/latihan
5. Ajarkan pengelolaan diabetes secara mandiri
6. Libatkan keluarga pasien dalam pengelolaan diabetes pasien
Rasional :
1. Membantu proses mengkaji faktor pemicu ketidakstabilan kadar glukosa darah
2. Membantu/mempertahankan kadar glukosa darah dalam kondisi normal
3. Memberikan kewenangan mandiri pada pasien dalam pemantauan glukosa darah
4. Memutus rantai pemicu ketidakstabilan kadar glukosa darah
5. Memberikan kewenangan pasien dalam pengobatan penyakit
6. Memberikan peran aktif kepada keluarga pasien
Implementasi :
1. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2. Memonitor kadar glukosa darah
3. Menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
4. Menganjurkan kepatuhan terhadap diet dan aktivtas fisik/latihan
5. Mengajarkan pengelolaan diabetes secara mandiri
6. Melibatkan keluarga pasien dalam pengelolaan diabetes pasien
Evaluasi :
S:-
O : Kadar glukosa darah normal, pasien dan keluarga terlibat dalam perencanaan
pengobatan/menjaga kestabilan glukosa darah
A : Ketidakstabilan kadar glukosa darah teratasi
P : Pertahankan intervensi
2. Intoleransi Aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai dengan badan lemah
Tujuan :
- Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan Intoleransi aktivitas teratasi
Kriteria hasil :
- KU baik, pasien tidak lagi melaporkan kondisi kelelahan/kelemahan fisik, pasien memenuhi
kebutuhan aktivitas fisik
Intervensi :
1. Kaji keadaan umum
2. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan/kelemahan
3. Lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
4. Anjurkan tirah baring
5. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
6. Beri HE tentang pentinya aktivitas/latihan fisik
Rasional :
1. Mengetahui adanya perubahan dari keadaan normal
2. Mengetahui bagian tubuh yang mengalami penurunan aktivitas
3. Menjaga pemenuhan aktvitas fisik
4. Membantu mengurangi kerja tubuh setelah beraktivitas
5. Memandirikan pasien dalam pemenuhan aktivitas fisik
6. Memberi pemahaman manfaat aktivitas fisik terhadap kesehatan
Implementasi :
1. Mengkaji keadaan umum
2. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan kelelahan/kelemahan
3. Melakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
4. Menganjurkan tirah baring
5. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
6. Memberi HE tentang pentinya aktivitas/latihan fisik
Evaluasi :
S : Pasien mengatakan kondisi tubuh sudah terasa enakan
O : KU baik, pasien tidak lagi melaporkan kondisi kelelahan/kelemahan fisik, pasien memenuhi
kebutuhan aktivitas fisik
A : Intolerasi aktivitas teratasi
P : Pertahankan intervensi
Informasi pada bagian ini:
Tanda chek
Pertanyaan Pernyataan Tanda chek (√)
(√)
Tidak relevan dengan praktik
Sangat sedikit
klinik
Sesuai Membosankan
Terlalu banyak Kurang menarik
Terlalu sederhana Sangat menarik
Kurang komplek Terlalu teoritis
Terlalu komplek Teori tepat untuk saya
Relavan dengan praktik klinik Teori tidak cukup
Pengetahuan yang saya peroleh meningkatkan kemampuan saya untuk memberikan asuhan
keperawatan pada penderita DM (berikan tanda √ pada kotak yang disediakan) :
Ya, pasti
Mungkin
Tidak
NIM : PO714201171034
Tanda tangan :