Anda di halaman 1dari 32

Manajemen

Konflik
By : Ns. Indri Heri Susanti, S. Kep., M. Kep
Konflik ibarat pedang bermata dua, di satu sisi dapat bermanfaat jika
Conflict digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan/ perubahan, di sisi lain
dapat merugikan jika tidak dikendalikan dan digunakan untuk bertikai/

Introduction
menimbulkan ketegangan.

History Abad 20 Konflik diindikasikan sebagai suatu kelemahan manajemen


di suatu organisasi dan harus dihindarkan.

1. Pandangan tradisional ( The Traditional View )


>> konflik harus dihindari karena akan menimbulkan kerugian.

2. Pandangan hubungan manusia ( The Human Relation View )


>> konflik merupakan sesuatu yang wajar, alamiah dan tidak terelakan dalam setiap
kelompok manusia. Konflik memiliki potensi kekuatan yang positif, sehingga konflik
harus dikelola dengan baik.

3. Pandangan interaksionis ( The Interactionist View )


>> konflik mutlak perlu untuk suatu kelompok agar dapat berkinerja positif, sehingga
konflik harus diciptakan.
Definisi Konflik
Situasi yang terjadi ketika ada perbedaan pendapat atau perbedaan cara
pandang diantara beberapa orang, kelompok atau organisasi.

Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua


kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya
mencapai satu tujuan.
Penyebab Konflik
Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya
kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan
secara kaku. Faktor
3. Ciri-ciri kepriba-dian individual, antara lain sikap Organisasi
egoistis, temperamental, sikap fanatik, dan sikap
otoriter.

1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya


2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi
3. Saling ketergantungan antar kelompok
60% 4. Perbedaan Nilai dan Persepsi
5. Batas-batas aturan tidak jelas/ tanggung
jawab yang tumpang tindih.
6. Masalah “status”
7. Hambatan Komunikasi
Teori Penyebab Konflik
Teori Hubungan Teori Kebutuhan
Masyarakat Manusia Teori Negisiasi Prinsip
Konflik disebabkan oleh posisi-
Konflik terjadi karena Konflik yang berakar
posisi yang tidak selaras dan
ketidakpercayaan dan disebabkan oleh kebutuhan
perbedaan pandangan tentang
permusuhan di antara dasar manusia (fisik, mental
konflik oleh pihak-pihak yang
kelompok yang berbeda dalam dan sosial) yang tidak
mengalami konflik.
suatu masyarakat. terpenuhi atau dihalangi.

Teori Identitas Teori Kesalahpahaman Teori Transformasi


Antar Budaya Konflik
Konflik disebabkan oleh
identitas yang terancam, yang Konflik disebabkan oleh Konflik disebabkan oleh
sering berakar pada hilangnya ketidakcocokan dalam cara- masalah-masalah
sesuatu atau penderitaan di cara komunikasi di antara ketidaksetaraan dan
masa lalu yang tidak berbagai budaya yang ketidakadilan yang muncul
diselesaikan. berbeda. sebagai masalah sosial,
budaya dan ekonomi.
Ciri-ciri Konflik Nawawi (2010)

04 Terdapat pertentangan norma,


02 dan nilai-nilai individu maupun
kelompok.
Terdapat perselisihan dalam mencapai
tujuan yang disebabkan adanya
perbedaan persepsi dalam menafsirkan 02
program organisasi. Adanya perdebatan dan
04 05
pertentangan sebagai akibat
munculnya kreativitas,
inisiatif atau gagasan-gagasan
05 baru dalam mencapai tujuan
organisasi
01 03

Terdapat perbedaan pendapat atau 03 Terdapat pertentangan norma,


01
pertentangan antara individu atau dan nilai-nilai individu maupun
kelompok. kelompok.
S u m b e r
Approach-Approach Konflik
Memilih dua tujuan yang positif dari dua hal yang
memiliki nilai yang kira-kira sama.
Contoh :
Ketika seorang lulus dari sekolah kemudian terdapat
dua bidang pekerjaan yang menawarkannya untuk
bekerja. Kedua pekerjaan tersebut tampaknya adalah
pekerjaan yang baik, prestise yang baik, dan gaji yang
sama.

Approach-Avoidance
Ketika sesuatu yang sebenarnya tujuannya Avoidance-Avoidance
positif namun memiliki dampak lain yang Individu harus memilih antara dua pilihan
negatif. yang sama-sama memiliki nilai yang negatif.
Contoh: Contoh :
Seseorang yang mendapat beasiswa kuliah ke Ibarat seseorang yang menderita sakit gigi, dia
luar negeri yang mana ini merupakan impiannya diberi pilihan antara menahankan rasa sakit
sejak dahulu namun di sisi lain dia sadar bahwa pada gigi atau pergi ke rumah sakit untuk
dia akan jauh dari keluarganya. mengobati namun pengobatannya akan sakit
juga.

Kurt Lewin (Hall, Lindzey, Loehlin, Locke, 1985)


Akibat Konflik
Dampak Positif
1. Membuat organisasi tetap hidup dan harmonis,
2. Berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan,
3. Melakukan adaptasi
4. Memunculkan keputusan-keputusan yang bersifat inovatif.
5. Memunculkan persepsi yang lebih kritis terhadap perbedaan pendapat.
6. Sumber energi dan kreativitas yang positif
7. Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan
dan tanggung jawab mereka,
8. Memberikan saluran baru untuk komunikasi,
9. Menumbuhkan semangat baru pada staf,
10.Memberikan kesempatan untuk menyalurkan emosi,
11. Menghasilkan distribusi sumber tenaga yang lebih merata dalam organisasi.
Akibat Konflik

Dampak Negatif
1. Menghambat komunikasi
2. Mengganggu kohesi (keeratan hubungan)
3. Mengganggu kerjasama atau “team work”
4. Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
5. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
6. Penurunan efektivitas kerja dalam organisasi
Proses Terjadinya Konflik
Manajemen Konflik: Jika konfik sudah benar-
benar diselesaikan maka hal itu akan
meningkatkan hubungan para anggota
organisasi. Hanya saja jika penyelesaian konflik
tidak tepat, maka akan dapat menimbulkan
konflik yang baru.

Konflik dimanifestasikan:
Salah satu pihak memandang Aftermath
pihak lain sebagai penghambat conflict
atau mengancam pencapaian Conflict
tujuannya.
Resolution
Konflik tersembunyi :
Munculnya faktor-faktor Manifest
penyebab konflik dalam Resolusi Konflik:
conflict Konflik yang terjadi
organisasi. Bentuk-bentuk dasar
dari situasi ini ialah pesaingan diselesaikan dengan
untuk memperebutkan sesuatu. Preceived berbagai macam cara dan
Conflict pendekatan.

Konflik yang dipersepsikan :


Konflik Laten
Salah satu pihak memandang
pihak lain sebagai penghambat
atau mengancam pencapaian
tujuannya.
Jenis Konflik Konflik Intergroup
Konflik Intrapersonal Konflik yang terjadi karena adanya perbedaan
Konflik yang terjadi pada diri sendiri, ataupun persaingan diantara dua kelompok,
yang terjadi karena adanya dua karena adanya perbedaan antara pekerja dan
keinginan atau lebih yang tidak dapat manajemen perusahaan ataupun antara unit
dipenuhi sekaligus. kerja yang satu dengan yang lainnya.

Konflik Interorganisasi
Konflik Interpersonal
Konflik yang terjadi antara dua
Konflik yang terjadi karena organisasi atau lebih. Organisasi
pertentangan antar satu individu dengan yang dimaksud disini dapat
individu lainnya baik, dipengaruhi oleh berupa sebuah perusahaan,
adanya perbedaan pendapat, perbedaan partai politik maupun negara.
tujuan maupun persaingan.

Konflik Intragroup
Konflik yang disebabkan oleh individu individu
dalam kelompok itu sendiri, karena adanya
ketidakcocokan ataupun kesalahpahaman
diantara kelompok tersebut.
Jenis 01 Konflik Vertikal
Terjadi antara pimpinan dan bawahan yang tidak

Konflik sependapat tentang cara terbaik untuk menyelesaikan


sesuatu. Misalnya konflik antara Rektor dengan tenaga
kependidikan

02 Konflik Horisontal
Terjadi antar karyawan atau departemen yang memiliki
hierarkhi yang sama dalam organisasi Misalnya antara
tenaga kependidikan.

03 Konflik Lini-Staf
Terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang
keterlibatan staf dalam proses pengambilan keputusan
oleh manajer lini. Misalnya konflik antara Rektor dengan
tenaga administrasi.

04 Konflik Peran
Seserang memiliki lebih dari satu peran. Misalnya rektor
menjabat sebagai ketua dewan pendidikan
Transformasi Konflik
Resolusi Konflik
Menangani sebab-sebab
konflik dan berusaha
Penyelesaian Konflik membangun hubungan baru
Mengakhiri perilaku dan yang bisa tahan lama
kekerasan melalui diantara kelompok-
persetujuan damai. kelompok yang bermusuhan.

Pengelolaan Konflik Transformasi Konflik


Pencegahan Konflik
Mengatasi sumber-sumber
Mencegah timbulnya Membatasi dan
konflik sosial dan politik yang
konflik yang keras menghindari kekerasan
lebih luas dan berusaha
dengan mendorong
mengubah kekuatan negatif
perubahan perilaku positif
dari peperangan menjadi
bagi pihak-pihak yang
kekuatan sosial dan politik
terlibat.
yang positif.
N
O
I
T
A
T
N
Manajemen Konflik

E
S
Langkah-langkah yang diambil pelaku atau pihak ketiga

E
yang bertujuan untuk mengarahkan perselisihan ke arah

R
P
hasil tertentu (penyelesaian konflik, hal positif, kreatif,
bermufakat atau agresif) (Ross, 1993)
Tujuan Manajemen Konflik
Mencegah dan meminimalisir terjadinya
gangguan terhadap anggota organisasi,
sehingga dapat fokus kepada visi dan
misi perusahaan atau organisasi.

Membangun rasa saling menghormati


antar sesama anggota organisasi dan
menghargai keberagaman

Meningkatkan kreativitas anggota


organisasi dengan memanfaatkan
konflik yang terjadi
Strategi Manajemen Konflik
Mengenali permasalahan yang terjadi, siapa saja yang terlibat konflik,
Pengenalan dan bagaimana keadaan di sekitar selama terjadinya konflik.

Menganalisis penyebab konflik, dengan metode yang benar dan


Diagnosis telah teruji, serta berfokus pada masalah utama dalam konflik
yang terjadi.

Merumuskan solusi apa yang paling tepat untuk menyelesaikan


Menyepakati Solusi konflik yang terjadi, yang harus dikompromikan bersama
dengan pihak yang berkonflik dibantu pihak penengah.

Pelaksanaan kesepakatan yang telah dibuat. Semua


Pelaksanaan pihak yang terlibat harus menerima dan melaksanakan
kesepakatan tersebut dengan sebaik-baiknya.

Mengevaluasi & menilai pelaksanaan kesepakatan


Evaluasi tersebut sehingga organisasi dapat melakukan
pendekatan alternatif untuk konflik lain yang
berpotensi terulang.
The Thomas-Kilmann Conflict Mode

Concern For Self

Concern For Others


The Thomas-Kilmann Conflict Mode
Tipe Manajemen Konflik Compromising
Metode penyelesaian konflik dengan
bernegosiasi pada pihak-pihak yang berkonflik
Avoiding untuk mencari jalan tengah bagi kebaikan
bersama. Semua pihak yang berkonflik akan
Menghindari konflik. Berbagai hal sensitif menemukan solusi yang saling memuaskan.
dan berpotensi menyebabkan konflik
sebisa mungkin dihindari.

Competing
Acomodating Mengarahkan pihak yang berkonflik untuk saling
bersaing dan memenangkan kepentingan masing-
Mengumpulkan berbagai pendapat dari
masing. Akhirnya salah satu pihak akan ada kalah
banyak pihak yang terlibat dalam konflik.
dan mengalah atas kepentingan pihak lain.
Dengan mengumpulkan berbagai
macam pendapat, maka organisasi
dapat mencari jalan keluar dengan tetap
mengutamakan kepentingan salah satu Collaborating
pihak yang berkonflik.
Bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
karena semua pihak bersinergi dalam menyelesaikan
masalah dengan tetap memperhatikan kepentingan semua
pihak.
Konsep Negosiasi Komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai
kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki
kepentingan yang berbeda.

Karakteristik

1. Senantiasa melibatkan orang baik sebagai individual, perwakilan organisasi


atau perusahaan, sendiri atau dalam kelompok;
2. Memiliki ancaman terjadinya atau di dalamnya mengandung konflik yang
terjadi mulai dari awal sampai terjadi kesepakatan dalam akhir negosiasi;
3. Menggunakan cara-cara pertukaran sesuatubaik berupa tawar menawar
(bargain) maupun tukar menukar (barter);
4. Hampir selalu berbentuk tatap muka yang menggunakan bahasa lisan,
gerak tubuh maupun ekspresi wajah;
5. Negosiasi biasanya menyangkut hal hal di masa depan atau sesuatu
yang belum terjadi dan kita inginkan terjadi;
6. Ujung dari negosiasi adalah adanya kesepakatan yang diambil oleh kedua
belah pihak, meskipun kesepakatan itu misalnya kedua belah pihak
sepakat untuk tidak sepakat.
Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan agresif : berusaha memperoleh keuntungan dari kerugian
(damage) pihak lawan. Negosiasi
2. Tujuan kompetitif : berusaha memperoleh sesuatu yang lebih
(getting more) dari pihak lawan.
3. Tujuan kooperatif : berusaha memperoleh kesepakatan yang
saling menguntungkan (mutual gain).
4. Tujuan pemusatan diri : berusaha memperoleh keuntungan
tanpa memperhatikan penerimaan pihak lain.
5. Tujuan defensif : berusaha memperoleh hasil dengan
menghindari yang negatif.
6. Tujuan kombinasi Manfaat Negosiasi
Untuk mendapatkan atau menciptakan jalinan kerja sama
antar badan usaha atau institusi ataupun perorangan
untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama
atas dasar saling pengertian.
Persiapan Negosiasi
1. Melakukan pengukuran diri
2. Melakukan pengukuran terhadap pihak lain
3. Melakukan pengukuran terhadap situasi

Jenis Negosiasi
1. Negosiasi kooperatif adalah negosiasi dimana konflik dapat
diminimalisir dan seluruh gagasan yang ada difokuskan kepada tujuan
untuk mencapai solusi yang baik.
2. Negosiasi kompetitif adalah negosiasi dimana terjadi suasana tidak
ramah sebab masingmasing pihak berusaha untuk mendapatkan
tawaran yang lebih baik.
Gaya Negosiasi Gaya promotor :
orang dengan gaya sosial yang
Gaya kontroler : mempunyai sifat cepat
orang yang mempunyai sifat memutuskan, agresif, kreatif,
tidak sabar, ingin kuasa, penuh cenderung verbal dan banyak ide
tekad, berorientasi pada yang muluk-muluk.
hasilnya saja.

Gaya analitik : Gaya fasilitator :


orang dengan gaya sosial orang yang mempunyai sifat
yang memiliki kesabaran, ramah, suka menolong, perasa,
spesifik, terperinci, dan selalu berbicara dan bertindak
pemikir. diplomatis.
Strategi Manajemen Konflik
Strategi Mengatasi Konflik Dalam Diri Individu
1. Menciptakan kontak dan membina hubungan
2. Menumbuhkan rasa percaya dan penerimaan
3. Menumbuhkan kemampuan atau kekuatan diri sendiri.
4. Menentukan tujuan
5. Mencari beberapa alternative
6. Memilih alternative
7. Merencanakan pelaksanaan jalan keluar
Strategi Manajemen Konflik
Mengatasi Konflik Antar Pribadi

Strategi Kalah-Kalah
Keduanya tidak bisa bernegosiasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak
ada yang menang , lebih baik semuanya kalah.

1. Arbitrasi : pihak ketiga bertindak sebagai hakim dan


penengah.
2. Mediasi : mediator tidak mempunyai wewenang
secara langsung terhadap pihak-pihak yang bertikai
dan rekomendasi yang diberikan tidak mengikat.
Strategi Manajemen Konflik
Mengatasi Konflik Antar Pribadi

Strategi Menang-Kalah
Salah satu pihak yang berkonflik mengalami kekalahan tetapi yang
lain memperoleh kemenangan

1. Penarikan diri
2. Taktik-taktik penghalusan dan damai
3. Bujukan
4. Taktik paksaan dan penekanan
5. Taktik tawar-menawar dan pertukaran persetujuan
Strategi Manajemen Konflik
Mengatasi Konflik Antar Pribadi

Strategi Menang-Menang
Menciptakan suasana yang kondusif dan memperoleh kesempatan
untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya
penyelesaian konflik

1. Pemecahan masalah terpadu


2. Konsultasi proses antar pihak
Strategi Manajemen Konflik

Mengatasi Konflik Organisasi


1. Pendekatan Birokratis
2. Pendekatan Intervensi Otoritatif Dalam Konflik Lateral
3. Pendekatan Sistem
4. Reorganisasi struktural
1. Pendekatan KAPOW (Knowledge, Authority, Power, Other, Winning)

❖ KNOWLEDGE (Pengetahuan):
1. Sejauh mana anda mengetahui isu pihak lain?
2. Sejauh mana pihak lain mengetahui isu anda?
3. Sejauh mana anda mengetahui masalahnya?

❖ AUTHORITY (Wewenang):
1. Apakah anda punya wewenang untuk mengambil keputusan?
2. Apakah pihak lain punya wewenang untuk mengambil keputusan?

❖ POWER (Kekuatan):
1. Sejauh mana anda dapat memberi pengaruh terhadap situasi?
2. Seberapa besar kekuatan yang dimiliki pihak lain atas diri anda?

❖ OTHER (Relasi):
1. Seberapa tinggi pentingnya relasi bagi anda?
2. Seberapa tinggi pentingnya relasi bagi pihak lain?

❖ WINNING (Kemenangan):
1. Seberapa pentingnya unsur kemenangan?
2. Apakah anda harus menang?

Penyelesaian Konflik
3. Apakah pihak lain harus menang?
4. Apakah kompromi dapat diterima?
5. Apakah kekalahan dapat diterima?
2. Pendekatan ACES (Asses, Clarify, Evaluated, Solve)

❖ Asses the Situation (Mengenali Situasi)


❖ Clarify the Issues (Memperjelas Permasalahan)
❖ Evaluate Alternative Approaches (Menilai Pendekatan-pendekatan Alternatif)
❖ Solve the Problem (Mengurai Permasalahan)

Penyelesaian Konflik
Peran Manajer dalam mengatasi konflik

1. Manajer perlu menganalisa jumlah dan tipe konflik.


2. Manajer seharusnya mengevaluasi setiap level konflik.
3. Manajer perlu menentukan dan mengidentifikasi isu.
4. Manajer menentukan apakah sikap dalam negosiasi
telah memenuhi standar norma sebelum bernegosiasi.
5. Manajer seharusnya tidak terlalu tertekan dalam
mempersiapkan sebuah negosiasi.
6. Jika manajer melibatkan pihak ketiga, maka manajer
harus mengontrol proses dan hasil dari perdebatan
atau diskusi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai