Konflik
By : Ns. Indri Heri Susanti, S. Kep., M. Kep
Konflik ibarat pedang bermata dua, di satu sisi dapat bermanfaat jika
Conflict digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan/ perubahan, di sisi lain
dapat merugikan jika tidak dikendalikan dan digunakan untuk bertikai/
Introduction
menimbulkan ketegangan.
Approach-Avoidance
Ketika sesuatu yang sebenarnya tujuannya Avoidance-Avoidance
positif namun memiliki dampak lain yang Individu harus memilih antara dua pilihan
negatif. yang sama-sama memiliki nilai yang negatif.
Contoh: Contoh :
Seseorang yang mendapat beasiswa kuliah ke Ibarat seseorang yang menderita sakit gigi, dia
luar negeri yang mana ini merupakan impiannya diberi pilihan antara menahankan rasa sakit
sejak dahulu namun di sisi lain dia sadar bahwa pada gigi atau pergi ke rumah sakit untuk
dia akan jauh dari keluarganya. mengobati namun pengobatannya akan sakit
juga.
Dampak Negatif
1. Menghambat komunikasi
2. Mengganggu kohesi (keeratan hubungan)
3. Mengganggu kerjasama atau “team work”
4. Mengganggu proses produksi, bahkan dapat menurunkan produksi.
5. Menumbuhkan ketidakpuasan terhadap pekerjaan.
6. Penurunan efektivitas kerja dalam organisasi
Proses Terjadinya Konflik
Manajemen Konflik: Jika konfik sudah benar-
benar diselesaikan maka hal itu akan
meningkatkan hubungan para anggota
organisasi. Hanya saja jika penyelesaian konflik
tidak tepat, maka akan dapat menimbulkan
konflik yang baru.
Konflik dimanifestasikan:
Salah satu pihak memandang Aftermath
pihak lain sebagai penghambat conflict
atau mengancam pencapaian Conflict
tujuannya.
Resolution
Konflik tersembunyi :
Munculnya faktor-faktor Manifest
penyebab konflik dalam Resolusi Konflik:
conflict Konflik yang terjadi
organisasi. Bentuk-bentuk dasar
dari situasi ini ialah pesaingan diselesaikan dengan
untuk memperebutkan sesuatu. Preceived berbagai macam cara dan
Conflict pendekatan.
Konflik Interorganisasi
Konflik Interpersonal
Konflik yang terjadi antara dua
Konflik yang terjadi karena organisasi atau lebih. Organisasi
pertentangan antar satu individu dengan yang dimaksud disini dapat
individu lainnya baik, dipengaruhi oleh berupa sebuah perusahaan,
adanya perbedaan pendapat, perbedaan partai politik maupun negara.
tujuan maupun persaingan.
Konflik Intragroup
Konflik yang disebabkan oleh individu individu
dalam kelompok itu sendiri, karena adanya
ketidakcocokan ataupun kesalahpahaman
diantara kelompok tersebut.
Jenis 01 Konflik Vertikal
Terjadi antara pimpinan dan bawahan yang tidak
02 Konflik Horisontal
Terjadi antar karyawan atau departemen yang memiliki
hierarkhi yang sama dalam organisasi Misalnya antara
tenaga kependidikan.
03 Konflik Lini-Staf
Terjadi karena adanya perbedaan persepsi tentang
keterlibatan staf dalam proses pengambilan keputusan
oleh manajer lini. Misalnya konflik antara Rektor dengan
tenaga administrasi.
04 Konflik Peran
Seserang memiliki lebih dari satu peran. Misalnya rektor
menjabat sebagai ketua dewan pendidikan
Transformasi Konflik
Resolusi Konflik
Menangani sebab-sebab
konflik dan berusaha
Penyelesaian Konflik membangun hubungan baru
Mengakhiri perilaku dan yang bisa tahan lama
kekerasan melalui diantara kelompok-
persetujuan damai. kelompok yang bermusuhan.
E
S
Langkah-langkah yang diambil pelaku atau pihak ketiga
E
yang bertujuan untuk mengarahkan perselisihan ke arah
R
P
hasil tertentu (penyelesaian konflik, hal positif, kreatif,
bermufakat atau agresif) (Ross, 1993)
Tujuan Manajemen Konflik
Mencegah dan meminimalisir terjadinya
gangguan terhadap anggota organisasi,
sehingga dapat fokus kepada visi dan
misi perusahaan atau organisasi.
Competing
Acomodating Mengarahkan pihak yang berkonflik untuk saling
bersaing dan memenangkan kepentingan masing-
Mengumpulkan berbagai pendapat dari
masing. Akhirnya salah satu pihak akan ada kalah
banyak pihak yang terlibat dalam konflik.
dan mengalah atas kepentingan pihak lain.
Dengan mengumpulkan berbagai
macam pendapat, maka organisasi
dapat mencari jalan keluar dengan tetap
mengutamakan kepentingan salah satu Collaborating
pihak yang berkonflik.
Bekerja sama untuk mendapatkan hasil yang memuaskan
karena semua pihak bersinergi dalam menyelesaikan
masalah dengan tetap memperhatikan kepentingan semua
pihak.
Konsep Negosiasi Komunikasi dua arah yang dirancang untuk mencapai
kesepakatan pada saat kedua belah pihak memiliki
kepentingan yang berbeda.
Karakteristik
Jenis Negosiasi
1. Negosiasi kooperatif adalah negosiasi dimana konflik dapat
diminimalisir dan seluruh gagasan yang ada difokuskan kepada tujuan
untuk mencapai solusi yang baik.
2. Negosiasi kompetitif adalah negosiasi dimana terjadi suasana tidak
ramah sebab masingmasing pihak berusaha untuk mendapatkan
tawaran yang lebih baik.
Gaya Negosiasi Gaya promotor :
orang dengan gaya sosial yang
Gaya kontroler : mempunyai sifat cepat
orang yang mempunyai sifat memutuskan, agresif, kreatif,
tidak sabar, ingin kuasa, penuh cenderung verbal dan banyak ide
tekad, berorientasi pada yang muluk-muluk.
hasilnya saja.
Strategi Kalah-Kalah
Keduanya tidak bisa bernegosiasi secara sehat, maka mereka berprinsip jika tidak
ada yang menang , lebih baik semuanya kalah.
Strategi Menang-Kalah
Salah satu pihak yang berkonflik mengalami kekalahan tetapi yang
lain memperoleh kemenangan
1. Penarikan diri
2. Taktik-taktik penghalusan dan damai
3. Bujukan
4. Taktik paksaan dan penekanan
5. Taktik tawar-menawar dan pertukaran persetujuan
Strategi Manajemen Konflik
Mengatasi Konflik Antar Pribadi
Strategi Menang-Menang
Menciptakan suasana yang kondusif dan memperoleh kesempatan
untuk mengembangkan potensi masing-masing dalam upaya
penyelesaian konflik
❖ KNOWLEDGE (Pengetahuan):
1. Sejauh mana anda mengetahui isu pihak lain?
2. Sejauh mana pihak lain mengetahui isu anda?
3. Sejauh mana anda mengetahui masalahnya?
❖ AUTHORITY (Wewenang):
1. Apakah anda punya wewenang untuk mengambil keputusan?
2. Apakah pihak lain punya wewenang untuk mengambil keputusan?
❖ POWER (Kekuatan):
1. Sejauh mana anda dapat memberi pengaruh terhadap situasi?
2. Seberapa besar kekuatan yang dimiliki pihak lain atas diri anda?
❖ OTHER (Relasi):
1. Seberapa tinggi pentingnya relasi bagi anda?
2. Seberapa tinggi pentingnya relasi bagi pihak lain?
❖ WINNING (Kemenangan):
1. Seberapa pentingnya unsur kemenangan?
2. Apakah anda harus menang?
Penyelesaian Konflik
3. Apakah pihak lain harus menang?
4. Apakah kompromi dapat diterima?
5. Apakah kekalahan dapat diterima?
2. Pendekatan ACES (Asses, Clarify, Evaluated, Solve)
Penyelesaian Konflik
Peran Manajer dalam mengatasi konflik