DIODA PENYEARAH
Disusun Oleh :
185060301111039
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2020
1. Penyearah Diode 6 Fasa dengan Hubungan Star dan Beban Resistor
Dalam penyearah ini, terdapat 6 dioda yang digunakan, dan beban R dihubungkan dengan
ground serta titik A.
Pada kondisi fasa pertama lebih besar dibandingkan dengan fasa lainnya, maka V pada node
A akan sama dengan V1(t). Karena V1(t) lebih dari V2(t), V3(t)… V6(t) maka tegangan pada
diode akan menjadi negatif sehingga hanya D1 yang mengalami konduksi. Kondisi ini dapat
ditunjukkan pada gambar grafik dengan ditandai kotak berwarna kuning.
1
2. Penyearah Diode 3 Fasa
Penyearah Diode 3 Fasa Setengah Gelombang dengan Hubungan Star
Dalam
hal ini, karena 3 fasa sehingga terdapat Va, Vb, dan Vc.
Ketika kondis D2 konduksi, pada fasa B, D1 akan mati, karenanya V pada node A
sama dengan VB dan VD1= VA-VB. Sedangkan pada fasa ketiga yaitu C, D3 akan
konduksi maka V pada node A = VC sehingga VD1 = VA – VC.
Va=Vm sin ωt
2
1 T
6
T
Vout= ∫ Vm cos (2 π ¿ t ¿ ¿ T ) dt ¿ ¿
3 −T
6
Vout=3 Vm ¿
3
Vout =3 Vm √
2π
Dioda bagian atas menunjukkan V saat positif dan bagian bawah saat negatif. Pada grafik
tersebut, apabila terdapat suatu fasa yang lebih tinggi dari yang lain maka diode bagian
atas mengalami konduksi dan saat salah satu fasa
kurang dari fasa lainnya maka diode bagian
bawah akan mengalami konduksi.
3
Pada interval ini, dapat diketahui bahwa Va > Vb dan Vc maka D 1 akan konduksi dank arena
pada interval tersebut Vc memiliki grafik yang paling rendah, maka D 4 akan mengalami
konduksi.
Karena Va serta
Vb terhubung
seperti pada
gambar
tersebut, maka
Vbeban pada
interval tersebut akan sama dengan Vab.
Pada interval selanjutnya, karena Va lebih besar dibandingkan dengan Vb dan Vc sehingga
D1 konduksi. D6 akan konduksi karena Vc merupakan grafik terendah yang terdapat pada
interval tersebut. Sehingga Vbeban = Vac. Va dan Vc terhubung seperti pada gambar.
Di interval
tersebut, Vb > Va dan Vc, oleh karenanya D3 on. D6
mengalami konduksi karena diinterval tersebut Vc
4
memiliki grafik yang paling rendah. Karena Vb dan Vc terhubung seperti gambar, maka V
pada beban akan sama dengan Vbc.
5
Pada interval Vcb tidak ada diode yang konduksi, sehingga tidak terdapat V pada line yang
ditandai dengan x. Hal tersebut mengakibatkan arus input sama dengan 0.
Karena terdapat 6 pulsa, maka dapat diketahui bahwa lebar tiap pulsa = T/6.
Sehingga :
1 T
12
T 2 πt
Vout=
6 ∫ √ 3 Vm cos ( T )dt
−T
12
Vm
Vout=3 √ 3 ¿
π
6
Vm
Vout=3 √ 3
π
Sedangkan pada setengah gelombang kedua, Vin yang ada adalah negatif, sehingga Dm on
atau konduksi dan D1 off. Pada kondisi di titik 0 saat perpindahahn dari siklus positif ke
negatif, Iin akan mengalami drop sampai dengan 0, dan Dm mengalami kenaikan sampai
dengan level tertentu. Hal ini dakibatkan karenan rangkaian tidak memiliki komponen
inductor untuk mengontrol di/dt sehingga pada grafik Iin terdapat di/dt yang signifikan dan
tidak terdapat pengaruh dari VL.
7
mana Iin aka mengalami drop menjadi 0 sedangkan Iin naik. Hal tersebut menunjukkan
bahwa di/dt dipengaruhi oleh impedansi saluran.
Pada kondisi ini, diantara interval setengah gelombahg kedua D1 akan mengalami off.
Sedangkan pada interval setengah gelombang pertama
terdapat V positif dan Dm akan off serta D1 konduksi.
Dapat disimpulkan bahwasanya pengaruh dari impedansi saluran dapat ditemui sebanyak 2
kali, yaitu pada tiap kondisi awal baik setengah gelombang pertama saat permulaai siklus
positif atau saat awal setengah gelombang kedua yaitu saat permulaan siklus negatif.
8
Untuk menghitung waktu t1 dapat diketahui dengan persamaan berikut :
Vin=V L
Sehingga , V Dm =0
di 2 πt
V L=L
dt
=Vm sin
T ( )
Vm 2 πt
di=
L
sin
T ( )
dt
1 1
∫ di=∫ Vm
L
sin (
2 πt
T )
dt
0 0
2 π t1
I=
VmT
2 πL [ ( ) ]
−cos
T
+1
cos ( 2 πT t )= 2VmT
1 πLI
T
1
Vout= ∫ Vout ( t ) dt
T 0
T/2
1
Vout=
T
∫ V msin( 2Tπt ) dt
t1
2π t1
Vout=
Vm
2π [
− cos ( π )+ cos ( )]
T
Vm 2 πLI
Vout=
2π
1+1− [
VmT ]
Vm LI
Vout= −
π T
9
Pengaruh Induktansi Saluran terhadap Output pada Penyearah Gelombang
Penuh 1 Fasa
Pada gambar diatas, ketika D3 dan D2 mengalami konduksi, Vin akan menjadi positif
sehingga D1 dan D4 dapat dinyalakan. Iout konstan, Jika I pada loop biru naik maka I lainnya
akan turun. Sehingga Vinput = Vpada inductor.
10
Dalam gambar rangkaian tersebut, D4 dan D5 mengalami konduksi dan Va > Vc
sehingga D1 harus turn on. Tetapi karena adanya impedansi saluran arus tidak dapat
naik secara langsung. Oleh karenanya di/dt perlu diperhatikan. Jika Iout = Ia + Ic, Iin
akan naik melalui Ia sehingga ID1 akan naik. Arus pada Vc akan turun, yang artinya ID5
akan turun. Hal tersebut menunjukkan bahwa : ID1 + ID5 = Iout.
Dengan ini, untuk mengetahui efek dari impedansi saluran dapat dilihat dengan
memperhatikan rangkaian hubung singkat seperti pada gambar tersebut.
11
Pada interval V3=0 pada awal setengah gelombang pertama, Iin akan mengalami
kenaikan. Dalam hal ini, di/dt dikontrol oleh impedansi saluran. Jika pada terminal V2
dihubungkan dengan suatu perangkat lain, maka grafik keluarannya bukan merupakan
gelombang sinusoidal murni, begitu juga jika kondisi yang sama terjadi pada terminal
V1.
Untuk itu, diperlukan pemahaman mengenai konsep dari tcommutation dan mengontrol
Iout melalui peningkatan terhadap Vin serta V pada tidap terminal.
12