Anda di halaman 1dari 24

PEMUNGUT PAJAK

PERTAMBAHAN NILAI
PEMUNGUT PPN

Pemungut Pajak Pertambahan Nilai adalah bendahara


Pemerintah, badan, atau instansi pemerintah yang
ditunjuk oleh Menteri Keuangan untuk memungut,
menyetor, dan melaporkan pajak yang terutang oleh
Pengusaha Kena Pajak atas penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada
bendahara Pemerintah, badan, atau instansi Pemerintah
tersebut.
PEMUNGUT PPN

:
Bendaharawan
Pemungut Pajak
Pertambahan KPPN (Kantor Pelayanan
Nilai antara lain Perbendaharaan Negara)

BUMN

Kontraktor Kontrak
Kerja Sama
PEMUNGUT PPN

Memungut
PKP
PPN
Pemungut Rekanan
PPN

Penyerahan BKP/JKP

Setor Tagihan
PPN Faktur Pajak
SSP

Kas
Negara
PEMUNGUT PPN

I. Bendaharawan Pemerintah dan Kantor


Perbendaharaan Kas Negara (berdasarkan
KMK 563/KMK.03/2003)

Pemungut PPN yang melakukan pembayaran atas


penyerahan BKP dan/atau JKP oleh Pengusaha Kena
Pajak Rekanan Pemerintah, wajib memungut,
menyetor dan melaporkan PPN dan PPn BM yang
terutang
PEMUNGUT PPN

Kewajiban Pemungut PPN :


1. Memungut PPN yang terutang atas penyerahan
BKP dan/atau JKP oleh PKP;
2. Menyetorkan PPN yang terutang; dan
3. Melaporkan PPN yang terutang;
4. Apabila pembayaran melalui KPPN,
Bendaharawan wajib melaporkan PPN yang
terutang yang dipungut oleh KPPN.
PEMUNGUT PPN

Pembayaran atas
penyerahan BKP dan
atau JKP sudah
termasuk PPN & PPn
BM
PEMUNGUT PPN
PPN dan PPn BM yang tidak dipungut oleh Bendaharawan adalah
pembayaran atas :

1. jumlahnya paling banyak Rp. 1 juta dan tidak merupakan


pembayaran yang terpecah-pecah;
2. untuk pembebasan tanah;
3. penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN nya
dibebaskan dan atau tidak dipungut PPN nya;
4. penyerahan BBM & Non BBM oleh PERTAMINA;
5. rekening telepon;
6. jasa angkutan udara yang diserahkan perusahaan penerbangan
7. penyerahan barang dan jasa yang tidak terutang PPN
PEMUNGUT PPN
Mekanisme pemungutan :

1. dilakukan pada saat pembayaran dengan cara pemotongan


secara langsung dari tagihan PKP Rekanan Pemerintah;
2. faktur pajak dan surat setoran pajak dibuat oleh PKP Rekanan
Pemerintah;
3. SSP dibuat atas nama PKP Rekanan Pemerintah dan yang
menyetorkan PPN terutang adalah Bendaharawan Pemerintah;
4. penyetoran PPN yang terutang dilakukan paling lambat 7 hari
setelah bulan terjadinya pembayaran tagihan;
5. Pencatatan penyetoran PPN & PPn BM yang dipungut oleh
KPPN, dilakukan pada saat pemungutan PPN & PPn BM, yaitu
pada saat pembayaran oleh KPPN kepada PKP Rekanan;
PEMUNGUT PPN
6. Bendaharawan pemerintah wajib melaporkan PPN & PPn BM
yang telah dipungut dan disetorkan ke Kas Negara, paling
lambat 20 hari setelah berakhirnya bulan dilakukan pembayaran
tagihan;
7. Pelaporan PPN & PPn BM yang telah dipungut dan disetor ke Kas
Negara dengan menggunakan SPT Masa bagi Pemungut PPN
PEMUNGUT PPN

contoh
penghitungan
PEMUNGUT PPN

1. Jumlah PPN yang dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah atas


penyerahan BKP dari PKP Rekanan adalah sebesar 10/110
bagian dari jumlah pembayaran.

Contoh :
- Jumlah pembayaran Rp. 11.000.000,-
- Jumlah PPN yang dipungut :
10/110 x Rp. 11.000.000 = Rp. 1.000.000,-
- Sisa yang dibayarkan kepada PKP Rekanan Rp. 10.000.000,-
PEMUNGUT PPN
2. Apabila penyerahan BKP dari PKP Rekanan terutang PPN & PPn
BM jumlah PPN yang dipungut oleh Bendaharawan Pemerintah
perhitungannya sebagai berikut :

Contoh :
Penyerahan BKP terutang PPn BM sebesar 20 %
- Jumlah pembayaran Rp. 13.000.000,-
- Jumlah PPN yang dipungut :
10/130 x Rp. 13.000.000 = Rp. 1.000.000,-
- Jumlah PPn BM yang dipungut :
20/130 x Rp. 13.000.000 = Rp. 2.000.000,-
- Sisa yang dibayarkan kepada PKP Rekanan Rp. 10.000.000,-
PEMUNGUT PPN
3. Jumlah pembayaran paling banyak sebesar Rp. 1.000.000,-. Batas
jumlah tersebut termasuk PPN & PPn BM

Contoh :
- Harga Jual Rp. 900.000,-
- PPN 10 % x Rp. 900.000,- Rp. 90.000,-
- PPn BM ( mis. 20 % )
20 % x Rp. 900.000,- Rp. 180.000,-
- Harga Jual termasuk PPN & PPn BM Rp. 1.170.000,-
PEMUNGUT PPN
II. BUMN
PPN dan PPn BM yang tidak dipungut oleh BUMN adalah
pembayaran atas :
1. jumlahnya paling banyak Rp. 10 juta termasuk PPN & PPn BM
yang terutang dan tidak merupakan pembayaran yang
terpecah-pecah;
2. penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN nya
dibebaskan dan atau tidak dipungut PPN nya;
3. penyerahan BBM & Non BBM oleh PERTAMINA;
4. rekening telepon;
5. jasa angkutan udara yang diserahkan perusahaan penerbangan
6. penyerahan barang dan jasa yang tidak terutang PPN;
PEMUNGUT PPN
Penyerahan BKP dan/
Faktur Pajak atau JKP
harus dibuat
pada saat Penerimaan pembayaran
dalam hal pembayaran
diterima sebelum
penyerahan BKP/JKP

Penerimaan pembayaran
termin dalam penyerahan
sebagian tahap pekerjaan
PEMUNGUT PPN
Kewajiban BUMN :

1. wajib menyetorkan PPN dan /atau PPn BM yang terutang ke Kas


Negara paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir;
2. wajib melaporkan PPN dan/atau PPn BM yang telah dipungut
dan disetorkan, ke KPP tempat BUMN terdaftar paling lama
pada akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak;
3. pelaporan atas pemungutan dan penyetoran PPN dan/atau PPn
BM tersebut dengan menggunakan SPT Masa Pemungut PPN;
PEMUNGUT PPN

III. KONTRAKTOR KERJA SAMA


PENGUSAHAAN MIGAS DAN
KONTRAKTOR ATAU PEMEGANG
KUASA/PEMEGANG IZIN PENGUSAHAAN
SUMBER DAYA PANAS BUMI
PEMUNGUT PPN
Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Izin adalah :

a. kontraktor kontrak kerja sama pengusahaan migas;

b. kontraktor atau pemegang kuasa/pemegang izin


pengusahaan sumber daya panas bumi
PEMUNGUT PPN
PPN dan PPn BM yang tidak dipungut oleh Kontraktor atau
Pemegang Kuasa/Pemegang Izin adalah pembayaran atas :

1. jumlahnya paling banyak Rp. 10 juta termasuk PPN & PPn BM


yang terutang dan tidak merupakan pembayaran yang
terpecah-pecah;
2. penyerahan BKP dan/atau JKP yang mendapat fasilitas PPN nya
dibebaskan dan atau tidak dipungut PPN nya;
3. penyerahan BBM & Non BBM oleh PERTAMINA;
4. rekening telepon;
5. jasa angkutan udara yang diserahkan perusahaan penerbangan
6. penyerahan barang dan jasa yang tidak terutang PPN;
PEMUNGUT PPN
Penyerahan BKP dan/
Faktur Pajak
atau JKP
harus dibuat
oleh rekanan
pada saat Penerimaan pembayaran
dalam hal pembayaran
diterima sebelum
penyerahan BKP/JKP

Penerimaan pembayaran
termin dalam penyerahan
sebagian tahap pekerjaan
PEMUNGUT PPN
Kewajiban Kontraktor atau Pemegang Kuasa/Pemegang Izin :

1. wajib menyetorkan PPN dan /atau PPn BM yang terutang ke Kas


Negara paling lama tanggal 15 bulan berikutnya setelah Masa
Pajak berakhir;
2. wajib melaporkan PPN dan/atau PPn BM yang telah dipungut
dan disetorkan, ke KPP tempat BUMN terdaftar paling lama
pada akhir bulan berikutnya setelah berakhirnya Masa Pajak;
3. pelaporan atas pemungutan dan penyetoran PPN dan/atau PPn
BM tersebut dengan menggunakan SPT Masa Pemungut PPN;
LATIHAN
1. PT. Anugerah Jaya memperoleh pesanan pengadaan 25 unit AC dari Dinas
Pariwisata Pemerintah Kota Malang. Berdasarkan Surat Perjanjian Kontrak yang
telah disepakati harga per unit AC tersebut adalah sebesar Rp. 5.500.000,- per
unit ( sudah termasuk PPN ). Hitung :
a. Berapa jumlah PPN yang harus dipungut oleh PT. Anugerah Jaya ?
b. Berapa jumlah biaya yang harus diserahkan oleh Dinas Pariwisata kepada
PT. Anugerah Jaya setelah dikurangi dengan PPN yang telah disetorkan ke
Kas Negara?

2. Bapak Ahmad seorang Pedagang Eceran pemilik Toko “ Maju Terus “ adalah
seorang PKP, pada bulan Maret menjual 500 kg Beras kepada Dinas Sosial
Pemkab Malang untuk keperluan pembagian sumbangan paket Sembako kepada
warga kurang mampu di daerah Kabupaten Malang. Harga jual beras adalah
sebesar Rp. 8.500,- / kg. Hitung jumlah PPN yang dipungut oleh Dinas Sosial
Pemkab Malang tersebut.
CV. Alam Makmur menyerahkan 50 tas sekolah
kepada Dinas Pendidikan & Kebudayaan dengan
harga jual Rp. 110.000,- / tas sekolah. Pada bulan
yang sama CV. Alam Makmur menjual 100 tas
sekolah kepada konsumen akhir dengan total
penjualan sebesar Rp. 25. 000.000,-. Jumlah PPN
atas pengadaan tas dari pabrikan sebesar Rp.
1.500.000,-.
Hitung jumlah PPN yang masih harus dibayar oleh
PKP tersebut

Anda mungkin juga menyukai