DOSEN PENGAMPU:
OLEH :
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan karunia-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah “Teori dan Konsep Penilaian”. Adapun maksud
penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Hasil Belajar. Rasa
terima kasih kami ucapkan kepada yang terhormat bapak Drs. M. Salam, M.Si selaku dosen
pengampu. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Harapan kami bahwa karya tulis ini semoga dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Bermanfaat bagi para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Ranah Politik.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan
dan kelebihannya dan jauh dari kata sempurna. Sebelumnya kami minta maaf apabila ada
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan dimasa depan.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Konsep Penilaian..........................................................................................................3
2.2 Prinsip- prinsip Penilaian Hasil Belajar........................................................................6
2.3 Fungsi Penilaian Hasil Belajar.....................................................................................8
2.4 Pengertian Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan Tes...................................................10
2.5 Tujuan Penilaian............................................................................................................11
2.6 Pendekatan Penilaian
2.7 Ruang Lingkup Penilaian
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................15
3.2 Saran..............................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan.
Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat
pada guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang
berorientasi diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa. Keseluruhan
perubahan itu akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian yang dilakukan
sekolah, terutama yang berkaitan dengan penilaian kelas, memperlihatkan pencapaian
hasil belajar siswa. Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber
belajar yang diterapkan guru dalam proses pembelajaran.
Penilaian dan kegiatan pembelajaran bermuara pada penguasaan kompetensi yang
diharapkan. Selama ini pelaksanaan penilaian di kelas kurang mampu menggambarkan
kemampuan siswa yang beragam karena cara dan alat yang digunakan kurang sesuai dan
kurang bervariasi. Karena keterbatasan kemampuan dan waktu, penilaian cenderung
dilakukan dengan menggunakan cara dan alat yang lebih menyederhanakan tuntutan
perolehan siswa. Hasil evaluasi pelaksanaan Kurikulum menunjukkan bahwa penilaian
yang dilakukan di kelas kurang mampu memperlihatkan tuntutan hasil belajar siswa,
yaitu:
1. mengungkapkan pemahamannya dengan kalimat sendiri secara lisan dan tertulis;
2. mengekspresi gagasan, khususnya dalam bentuk gambar, grafik, diagram, atau
simbol lainnya;
3. mengembangkan keterampilan fungsional sebagai hasil interaksi dengan
lingkungan fisik, sosial, dan budaya;
4. menggunakan lingkungan (fisik, sosial, dan budaya) sebagai sumberdan media
belajar
5. membuat laporan penelitian dan membuat sinopsis; dan
6. mengembangkan kemampuan bereksporasi dan mengaktualisasi diri.
Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar
ranah kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam
lingkup ranah afektif dan psikomotor. Diharapkan penilaian kelas mampu mengatasi
permasalahan penilaian yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
Melihat dasar permasalahan di atas, maka penulis mencoba membuat makalah
dengan mengakaji tentang penilaian.
1.2. Rumusan Masalah
Untuk membatasi makalah ini, pembahasan yaitu meliputi antara lain :
1. Jelaskan bagaimana Konsep penilaian?
2. Jelaskan apa saja Prinsip penilaian?
3. Jelaskan fungsi penilaian hasil belajar?
4. Jelaskan Pengertian Evaluasi, Peniliaian, Pengukuran, dan Tes?
5. Jelaskan Hakikat dan Prinsip Penilaian?
6. Jelaskan Tujuan dan Pendekatan Penilaian?
7. Jelaskan Ruang Lingkup Penilaian?
1.3. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut :
1. Mengkaji lebih mendalam tentang Konsep Penilaian.
2. Memberikan informasi seputar penilaian kelas
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Konsep Penilaian
Penilaian (assessment) adalah istilah umum yang mencakup semua metode yang
biasa digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok peserta didik. Proses
penilaian mencakup pengumpulan bukti yang menunjukkan pencapaian belajar peserta
didik. Penilaian merupakan suatu pernyataan berdasarkan sejumlah fakta untuk
menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu (Griffin & Nix, 1991). Penilaian
mencakup semua proses pembelajaran. Oleh karena itu, kegiatan penilaian tidak terbatas
pada karakteristik peserta didik saja, tetapi juga mencakup karakteristik metode mengajar,
kurikulum, fasilitas, dan administrasi sekolah. Instrumen penilaian untuk peserta didik
dapat berupa metode dan/atau prosedur formal atau informal untuk menghasilkan
informasi tentang peserta didik. Instrumen penilaian dapat berupa tes tertulis, tes lisan,
lembar pengamatan, pedoman wawancara, tugas rumah, dan sebagainya. Penilaian juga
diartikan sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran atau kegiatan untuk
memperoleh informasi tentang pencapaian kemajuan belajar peserta didik.
1. Sahih
1. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai. Dalam hal ini pendidik harus menggunakan rubrik atau
pedoman dalam memberikan skor terhadap jawaban peserta.
3. Adil
5. Terbuka
7. Sistematis
9. Akuntabel
8. Penilaian kelas dapat dilakukan dengan cara penilaian unjuk kerja,penilaian sikap,
penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan
penilaian diri.
Dengan mengetahui makna penilaian ditinjau dari berbagai segi dalam sistem
pendidikan, maka dengan cara lain dapat dikatakan bahwa tujuan penalaian tersebut
adalah sebagai berikut:
Fungsi dari penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu
program berhasil diterapkan.
5. Umpan balik
Hasil suatu pengukuran atau skor tes tertentu dapat digunakan sebagai
umpan balik, baik bagi individu yang menempuh tes maupun bagi guru yang berusaha
mentransfer kemampuan kepada siswa.
Bagi mereka yang memperoleh hasil penilaian yang kurang baik seharusnya
menjadi cambuk untuk lebih berhasil dalam kegiatan penilaian yang akan datang dan
secara tepat dapat mengetahui kelemahannya. Sedangkan bagi yang memperoleh
nilai hasil baik tentu saja hasil itu dapat menjadi motivasi mempertahankan dan
meningkatkan hasilnya. Selain mendorong siswa untuk belajar lebih baik, dengan
adanya penilaian juga dapat mendorong guru untuk mengajar lebih baik.
7. Pengembangan ilmu
Ilmu seperti pengukuran pendidikan sangat tergantung pada hasil-hasil tes,
pengukuran dan penilaian yang dilakukan sebagai kegiatan sehari-hari guru dan
pendidik lainnya. Pengukuran dan penilaian akan diperoleh pengetahuan empirik yang
sangat berharga untuk pengetahuan ilmu dan teori.
Banyak dikalangan kita yang masih secara sepintas menganggap sama pengertian
antara evaluasi, pengukuran (measurement), tes, dan penilaian (assessment), tetapi kalau
kita menggkaji semuanya terdapat pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan
identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai
atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement).
Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996) memengemukakan bahwa : educational
evaluation is the process of delineating, obtaining,and providing useful, information for
judging decision alternatif . Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa
esensi dari evaluasi yakni memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan
keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum
baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru.
Dari keenam tujuan penilaian tersebut, tujuan untuk melihat tingkat penguasaan
kompetensi, bimbingan, dan diagnostik merupakan peranan utama dalam penilaian.
Sesuai dengan tujuan tersebut, penilaian menuntut guru agar secara langsung
atau tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses
pembelajaran. Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai beragam kompetensi,
tentu saja berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan
dinilai, seperti unjuk kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek), hasil karya
(produk), kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and
pencil test). Jadi, tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara
komprehensif tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan
pembelajaran berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan
berbagai cara penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta
didik.
2.6. Pendekatan Penilaian
Ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian hasil
belajar, yaitu penilaian yang mengacu kepada norma (Penilaian Acuan Norma atau
norm-referenced assessment) dan penilaian yang mengacu kepada kriteria (Penilaian
Acuan Kriteria atau criterion referenced assessment). Perbedaan kedua pendekatan
tersebut terletak pada acuan yang dipakai. Pada penilaian yang mengacu kepada norma,
interpretasi hasil penilaian peserta didik dikaitkan dengan hasil penilaian seluruh peserta
didik yang dinilai dengan alat penilaian yang sama. Jadi hasil seluruh peserta didik
digunakan sebagai acuan. Sedangkan, penilaian yang mengacu kepada kriteria atau
patokan, interpretasi hasil penilaian bergantung pada apakah atau sejauh mana seorang
peserta didik mencapai atau menguasai kriteria atau patokan yang telah ditentukan.
Kriteria atau patokan itu dirumuskan dalam kompetensi atau hasil belajar dalam
kurikulum berbasis kompetensi.
Dalam pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi, pendekatan penilaian yang
digunakan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria atau patokan. Dalam hal ini
prestasi peserta didik ditentukan oleh kriteria yang telah ditetapkan untuk penguasaan
suatu kompetensi. Meskipun demikian, kadang kadang dapat digunakan penilaian acuan
norma, untuk maksud khusus tertentu sesuai dengan kegunaannya, seperti untuk memilih
peserta didik masuk rombongan belajar yang mana, untuk mengelompokkan peserta
didik dalam kegiatan belajar, dan untuk menyeleksi peserta didik yang mewakili sekolah
dalam lomba antar-sekolah.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Banyak dikalangan kita yang masih secara sepintas menganggap sama pengertian
antara evaluasi, pengukuran (measurement), tes, dan penilaian (assessment), tetapi kalau
kita menggkaji semuanya terdapat pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan
identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai
atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi
pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement).
Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996) memengemukakan bahwa : educational
evaluation is the process of delineating, obtaining,and providing useful, information for
judging decision alternatif . Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa
esensi dari evaluasi yakni memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan
keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum
baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru.
Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik
pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat
tertentu yang jelas.
Sesuai dengan tujuan tersebut, penilaian menuntut guru agar secara langsung atau
tak langsung mampu melaksanakan penilaian dalam keseluruhan proses pembelajaran.
Untuk menilai sejauhmana siswa telah menguasai beragam kompetensi, tentu saja
berbagai jenis penilaian perlu diberikan sesuai dengan kompetensi yang akan dinilai,
seperti unjuk kerja/kinerja (performance), penugasan (proyek), hasil karya (produk),
kumpulan hasil kerja siswa (portofolio), dan penilaian tertulis (paper and pencil test).
Jadi, tujuan penilaian adalah memberikan masukan informasi secara komprehensif
tentang hasil belajar peserta didik, baik dilihat ketika saat kegiatan pembelajaran
berlangsung maupun dilihat dari hasil akhirnya, dengan menggunakan berbagai cara
penilaian sesuai dengan kompetensi yang diharapkan dapat dicapai peserta didik.
3.2. Saran
Dari beberapa kajian yang berhubungan dengan penilaian pada bab sebelumnya,
ada beberapa sara khususnya bagi penilai antara lain :
1. Jangan memberikan nilai dadakan untuk nilai raport taanpa memeriksa hasil
ulangan mereka.
2. Jangan menebak-nebak nilai siswa tanpa memeriksa hasil ulangan.
3. Lakukanlah penilaian siswa secara autentik
4. Hargailah nilai siswa sekecil apapun
5. Lakukan prosedur penilaian agar penilaian dapat maksimal
DAFTAR PUSTAKA
Rasyid, Harun dan Mansur, (2007). Penilaian Hasil Belajar. Bandung : PT. Wacana Prima