Anda di halaman 1dari 2

Pendapat saya terkait artikel diatas adalah, sebuah bisnis yang di jalankan tentunya harus di

manfatkan dengan serius, sebuah bisnis harus di kelola dengan cara yang matang dengan mementingkan
sebuah pelayanan dan kepuasan terhadap konsumen, kepuasan konsumen tentunya harus bisa di raih agar
sebuah bisnis bisa berkembang dan melebarkan sayapnya, tentu saja upaya yang di lakukan haruslah
membuat sebuah taktik bagaimana caranya menciptakan sebuah management yang dapat memberikan
benefit positif. Tujuan dari sebuah managemen taktik adalah merancang pengalaman yang banyak,
terintegrasi dan relevan bagi konsumen atau calon pembeli, dengan adanya sebuah pengalaman
bertransaksi maka akan memberikan sebuah harapan pelanggan dalam bentuk bisnis tersebut

Biasanya pengalaman sebuah berbelanja tersebut dapat menimbulkan sebuah pengalaman


tersendiri bagi para pembelinya, contohnya, pelanggan biasanya harus dating ke toko apabila ingin
membeli sesuatu, dengan berbekal catatan yang telah di siapkan maka pembeli dating ke toko dan
membelinya, itu adalah cara komersil yang di lakukan dari dahulu hingga beberapa tahun kebelakang.
Namun kini cara tersebut sudah dapat di gantikan dengan hanya berbekas sebuah gadget (handphone)
untuk melakukan aktifitas belanja, hanya cukup membuka situs belanja maka para pembeli tidak usah
jauh jauh mendatangi kembali toko tersebut dan tinggal memilih kebutuhan mereka dan barangpun sudah
sampai ke tempat si pembeli. Hal inilah yang mendasari pengalaman berbelanja bagi para konsumen,
betapa mudahnya berbelanja apa yang di butuhkan tanpa harus melangkah pergi ke luar rumah.

Namun hal tersebut tentunya bukan tanpa kekurangan dan resiko, tidak adanya hubungan
langsung antara pembeli dan karyawan toko adalah sebuah kekurangan, mengapa demikian, karna
sedikitnya pembeli tidak akan mengetahui detail bagaimana komposisi prodak itu atau cara menggunakan
prodak tersebut, serta kurang akuratnya atas apa yang tampak di layar dan bentuk aslinya itulah yang
mendasari terkadang adanya ketidak puasan terhadap pembelian barang online. Dengan kata lain terdapat
resiko dalam proses pembelian online tanpa membaca deskripsinya terlebih dahulu.

Ini berarti perusahaan yang memang mengembangkan bisnisnya yang mengikuti era digital harus
banyak melakaukan riset terlebih dahulu tentang apa saja yang di butuhkan oleh para calon pembeli, serta
memikirkan tata letak sebuah web-site yang baik dan benar serta dapat memudahkan pencarian barang
tersebut.perusahaan harus mengembangkan proses dinamis dalam mendesign sebuah aktivitas yang
menyenangkan dalam berbelanja digital di berbagai langkah perjalanan dan mengelolanya secara terpadu
untuk terus melakukan promosi yang positif serta menambahkan pengalaman yang menyenangkan.

Dengan melakukan sebuah inovasi maka tentunya kepuasan tertentu menciptakan sebuah
loyalitas karena konsumen yang puas pun dapat menimbulkan minat untuk berbelanja dan memberitahu
kepada pihak lainnya yang berarti hal tersebut dapat memberikan sebuah promosi yang gratis karna hal
tersebut dilakukan oleh pembeli yang puas. Dengan menciptakan konsumsi yang puas dan mengesankan
dan menyenangkan makademikian mengembangkan hubungan emosional terhadap para calon/pembeli
setia yang berlandaskan kepuasan karna melebihi harapan konsumen.

Kesimpulan :

Jadi dalam era digital yang kini sedang merambak, para perusahaan harus berperan aktif dalam mengikuti
perkembangan tersebut, tidak hanya mengandalkan toko offline saja tapi mereka harus ikut membuat toko
online yang dimana memudahkan para calon pembeli untuk dapat berbelanja tanpa harus dating langsung
ke tempat offline. Maka perusahaan tersebut haruslah berhasil mengintegrasikan toko fisik, situs web,
media sosial, dan aplikasi seluler untuk menyediakan pengalaman berbelanja yang di inginkan oleh
konsumen dan meningkatkan fokus pengalaman pelanggan yang akan menjadi fundamental bagi strategi
bisnis mereka serta keterlibatan dalam pelayanan digital.

Anda mungkin juga menyukai