5798 9924 2 PB
5798 9924 2 PB
The succes of general election either is carried out in direct system or Indirect sys-
tem, will be determinedby allof election components such as society, politic al elites
and powerelites. The elections is the instrument of democracy to reach the good
governance to achieve the good society, state and regional autonomy. The direct
presidential election will showthatpeople'choice is themanifestation ofsoveregnity
of the people to determine who will be the chiefof the nation. In the modern democ
racy. the mostimportant aspect oftheintegration ofnation is constitution. The presi
dential direct election isjust one themechanisme tomeasure howgood thedemocration
system run.
Reformasi yang lebih bertumpu pada dengan Pemerintahan Daerah maupun antar
suasana demokratis khususnya di tingkat Pemerintahan di daerah, nampak sekaii
lokal {local democracy). Penonjolan otoritas lebih berperspektif the process of political
diganti dengan penonjolan kompatibilitas Interaction daripada technical administration
didalam kerangka penerapan sistem politik atau practical administration. Dengan
dan pemerintahan yang governance. Dimana banyaknya pasai-pasai yang muititafsir atau.
pemerintahan tidak lag! merupakan. agen mis-interpretation, maka penerapan Undang-
tunggal, tetapl shan'ng kewenangan dengan Undang ini menjadi agak kacau. Lebih-iebih
private dan juga community. Undang-Undang ini masih harus diiengkapi
Di bidang pemerintahan disepakati dengan peraturan ataupun ketentuan
perubahan formulasi dan implementasi pelengkapnya yang berjumlah puiuhan.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Keadaan ini menjadikan makna otonomi.
Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan DI atau desentraiisasi menjadi bergeser, antara
Daerah menjadi Undang-Undang Nomor22 lain hanya bertitik tekan kepada Uang atau
Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah. PAD dan/atau DAU, ataupun sekedar
Didaiam suasana penerapan seiama 25 perebutan kewenangan atau tarik menarik
tahun, Undang-Undang NomorSTahun 1974 kepentingan diantara pusat, propinsi,
Tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di kabupaten dan kota. Tumbuhnya arogan-
Daerah, dimana penerapan dekonsentrasi isme daerah yang menjadikan daerah agak
iebih overshadowing terhadap desentraiisasi tertutup dan juga menimbulkan exclusivisme
atau otonomi, maka nampak sekali daerah yang menjurus kepada terjadinya
kurangnya suasana demokratis pemerin disintegrasi. Demikian pula dikarenakan
tahan di daerah-daerah. Dimana, kewe sosialisasi Undang-Undang ini yang teriaiu
nangan rakyat yang disaiurkan meiaiui pendek dan cepat, berakibat adanya
badan legisiatip iaiah DPRD baik tingkat i anggapan bahwa Undang-Undang ini
maupun tingkat ii tidak memiliki makna hanyaiah Undang-Undangnya Departemen
adanya demokrasl dikarenakan kekuasaan Daiam Negerl. Akibatnya iebih jauh
dan kekuatan eksekutif (daiam hai iniKepaia Departemen atau instansi Vertikal lainnya
Daerah) menjadi sangat kuat sekaii. tidak merasa terikat dengan diundang-
Dengan diterapkannya dekonsentrasi sama kannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun
pentingnya dengan desentraiisasi, maka 1999 dan 25 Tahun 1999 ini. Disamping juga
kedudukan Gubernurdan/atau Bupati serta formulas! Undang - Undang dan makna
Waiikota seba^^a! Wakil Pemerintah Pusat desentraiisasi atau otonomi yang kurang
menjadi lebih besar dan kuat daripada mengakar di daerah. Desentraiisasi sekedar
sebagal Kepaia Daerah. Dengan diundang- diketahui sebagai- devolution .atau
kannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun kebebasan, kemerdekaan tanpa adanya
1999 Tentang Pemerintahan Daerah, dan keterikatan.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 Didaiam suasana reformasi yang
Tentang Perimbangan Keuangan Antara "demokratis" dengan dikeiuarkannya
Pusat dan Daerah, dimaksudkan agar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
supaya demokrasipun terjadi di daerah tidak Tentang Pemerintahan Daerah dan juga
hanya demokrasi di tingkat nasional. Tetapi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999
didaiam impiementasinya terjadi bahwa Tentang Perimbangan Keuangan Antara
hubungan diantara Pemerintah Pusat Pusat dengan Daerah serta Peraturan
•••