Anda di halaman 1dari 10

Askep Gangguan Pola Tidur

KONSEP DASAR

1. PENGERTIAN
Tidur adalah suatu keadaan tidak sadarkan diri yang relatif bukan merupakan
keadaan penuh ketenangan tanpa kegiatan merupakan suatu urutan siklus yang berulang.
Tingkat kesadaran berfluktuasi selama berbagai tahap/fase dalam tidur.
Fisiologi tidur = Tidur merupakan proses fisiologis yang bersiklus yang bergantian dengan
periode yang lebih lama dari keterjagaan.

 Pengaturan tidur
            Terdapat dua sistem yang mengatur :
1.      reticular Activating system (RAS)
2.      bulbar Syndhronizing region (BSR)
keduanya bekerja secara bersamaan untuk mengontrol siklus alam tidur namun waktunya
yang berbeda.
           
 Circadian rhythms
Menjelaskan tentang perubahan/fluktuasi dari HR, tensi, temperatur tubuh, sekresi
hoemone, metabolisme, penampilan individu serta perasaan.
Circadian synchronization  ada, jika individu mengikuti pola tidur – bangun secara
biologis. Jika irama fisiologi & psikologi tinggi / lebih aktif  orang tersebut dalam keadaan
bangun. Jika irama rendah / lemah  orang tersebut dalam keadaan tidur.

 Stage of sleep
 Ada 2 fase
1.      Non rapid eye movement (NREM)
Gerak bola mata secara tidak cepat
2.      Rapid Eye movement (REM)
Gerak bola mata secara cepat
            Dapat dipelajari dan dianalisa dengan :
a.       Electro Enchephalograph
b.      Electro Oculogram
c.       Electro Myogram
 Kebutuhan dan pola tidur
-         bervariasi secara jelas dimasyarakat  standart umum ± 8 jam setiap malam  tidak
ada rumus tertentu
-         Penting bagi setiap orang mengikuti suatu pola istirahat tertentu  untuk
mempertahankan kesehatan/kesegaran jasmani.
-         Kebutuhan jam tidur tiap-tiap usia :
Bayi                       : 13-16 jam
Anak                      : 8-12 jam
Dewasa                  : 6-9 jam
Usia lanjut              : 5-8 jam

 Fungsi tidur
      Dikemukakan beberapa teori mengenai fungsi tidur :
1.      Teori hipnotoksin
Pada saar kita bangun  hipnotoksin menumpuk dibadan kita  memacu keadaan
mengantuk. Hipnotoksin ini hanya dapat di detiksifikasi/ dinetralisasi waktu kita tidur

2.      Meningkatkan fungsi imunitas

3.      Regulasi suhu

4.      Homeostasis
Diduga beberapa mediator ikut berperan untuk mediasi dorongan homeostasis untuk tidur,
yaitu : adenosin, interleukin, tumor necrosing faktor, ptostaglandin, lipopolisakarida, d
(delta) – producing faktor.

5.      Teori konservasi energi


- Adanya penemuan bahwa sewaktu bangun nergi di otak (ATP, glikogen, Adenosin)
menurun, dan akan meningkat kembali sewaktu tidur.
- Waktu tidur penggunaan energi menurun sebanyak 15 – 20 % dan komsumsi oksigen
menurun

6.      Teori restorasi
Tidur merupakan waktu untuk restorasi dan tumbuh bagi badan dan otak. Hormone
pertumbuhan ( growth hoemone ) dilepas waktu kita tidur
                       
                         Gangguan yang umum pada pola tidur
Gangguan tidur adalah kondisi yang jika di obati, secara umum akan menyebabkan
gangguan tidur malam yang mengakibatkan munculnya salah satu dari ketiga masalah
berikut : insomnea : gerakan atau sensasi abnormal dikala tidur atau ketika terjaga di tengah
malam ; atau rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari.
Gangguan pola tidur adalah keadaan ketika individu mengalami atau berisiko
mengalami suatu perubahan dalam kuantitas atau kualitas pola istirahatnya yang
menyebabkan rasa tidak nyaman atau mengganggu gaya hidup yang diinginkannya

4 klasifikasinya adalah :
1.      Primary sleep disorder
a.       Insomnia
Adalah gejala yang dialami oleh klien yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur,
sering terbangun dari tidur, dan/atau tidur singkat atau tidur nonrestoratif. Penderita
insomnia mengeluhkan rasa kantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas
tidurnya tidak cukup. Namun, seringkali klien tidur lebih banyak dari yang disadarinya.
Insomnia dapat menandakan adanya gangguan fisik atau psikologis.

b.      Hypersomnia
c.       Narcolepsi 
Adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur. EDS adalah
keluhan utama paling sering yang terkaitan dengan gangguan ini. Di siang hari seseorang
dapat merasakan kantuk berlebihan yang datang secara mendadak dan jatuh tertidur. Tidur
REM dapat terjadi dalam 15 menit sewaktu tertidur. Katapleksi, atau kelemahan otot yang
tiba-tiba disaat emosi sedang kuat seperti marah, sedih, atau tertawa, dapat terjadi kapan
saja di siang hari. Apabila serangan kata pleksi parah, klien dapat kehilangan kontrol oto
volunter dan jatuh ke lantai.

d.      Sleep Apnea
Adalah gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara melalui hidung dan
mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat tidur. Ada tiga jenis apnea tidur : apnea
sentral, obstruktif, dan campuran yang mempunyai komponen apnea sentral dan obstruktif.

2.      Secondary sleep disorder


a.       Hypothyroid
b.      Hyperthyroid
c.       Gangguan ginjal kronik
d.      Depresi
Adalah masalah yang dihadapi banyak klien  sebagai akibat disomnia. Penyebabnya
dapat mencakup penyakit, stres emosional, obat-obatan gangguan lingkungan, dan
keanekaragaan waktu tidur yang terkait dengar. Waktu kerja.
Hospitalisasi, terutama di unit perawatan intensif, membuat klien rentan terhadap gangguan
tidur ekstrinsik dan sirkadian. Deprivasi tidur melibatkan penurunan kuantitas dan kualitas
serta ketidakkonsistenan waktu tidur.

e.       Schizoprenia
f.        Lkoholisme
g.       Anoreksia Nervosa
3.      Parasomnia
Adalah masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak daripada orang
dewasa. Sindrom kematian bayi mendadak, dihipotesis berkaitan dengan apnea, hipoksia,
dan aritmia jantung yang disebabkan disebabkan oleh abnormalitas dalam sistem saraf
otonom yang dimanifestasikan selama tidur.
Parasomnia yang terjadi pada anak-anak meliputi somnambulisme, terjaga malam, mimpi
buruk, enuresis nokturnal (ngompol), dan menggeretakkan gigi. Apabila orang dewasa
mengalami hal ini maka hal tersebut dapat mengindikasikan gangguan yang lebih serius.
Terdiri dari :
a.       Somnabulisme
b.      Sleep talking
c.       Bruxisme
d.      Eneurism nocturnal
4.      Sleep disorder
a.       REM Deprivasion
b.      NREM
c.       Total sleep

2. ETIOLOGI
Faktor-faktor yang mempengaruhi
a. Penyakit fisik
Setiap penyakit yang menyebabkan nyeri, ketidaknyamanan fisik (mis. Kesulitan bernapas),
atau masalah suasana hati, seperti kecemasan atau depresi, dapt menyebabkan masalah
tidur.
b. Obat-obatan dan substansi
Dari daftar obat di PDR 1990, dengan 584 obat resep atau obat bebas menuliskan
mengantuk sebagai salah satu efek samping, 486 menulis imsomnia, dan 281 menyebabkan
kelelahan. Mengantuk dan deprsi tidur adalah efek samping mediksi yang umum. Mediksi
yang diresepkan untuk tidur seringkali menyebankan masalah daripada keuntungan.
c. Gaya hidup
Rutinitas harian seseorang mempengaruhi pola tidur. Individu yang bekerja bergantian
berputar (mis. 2 minggu siang diikuti 1 minggu malam) seringkali mempunyai kesulitan
menyesuaikan perubahan jadwal tidur.
d. Stres emosional
Kecemasan tentang masalah pribadi atau situasi dapat mengganggu tidur. Stres emosional
menyebabklan seseorang menjadi tegang dan seringkali mengarah frustasi apabila tidur.
Stres juga menyebabkan seseorang mencoba terlalu keras untuk tertidur, sering terbangun
selama siklus tidur, atau terlalu banyak tidur. Stres yang berlanjut dapat menyebabkan
kebiasaan tidur yang buruk.
e. Lingkungan
Lingkungan fisik tempat seseorang tidur berpengaruh peting pada kemampuan untuk
tertidur dan tetap tertidur. Ventilasi yang baik dalah esensial untuk tidur tenang. Ukuran,
kekerasan, dan posisi tempat tidur mempengaruhi kualitas tidur. Tempat tidur rumah sakit
seringkali lebih keras daripada di rumah. Suara juga mempengaruhi tidur. Tingkat suara
yang diperlukan untuk membangunkan orang tergantung pada tahap tidur.
f. Latihan fisik dan kelelahan
Seseorang yang kelelahan menengah (moderate) biasanya memperoleh tidur yang
mengistirahatkan, khususnya jika kelelahan adalah hasil dari kerja atau latihan yang
menyenangkan. Latihan 2 jam atau lebih sebelum waktu tidur membuat tubuh mendingin
dan mempertahankan suatu keadaan melelahkan yang meningkatkan relaksasi. Akan tetapi
kelelahan yang berlebihan yang dihasilkan dari kerja yang meletihkan atau penuh stres
membuat sulit tidur.
g. Asupan makanan dan kalori
Orang tidur lebih baik ketika sehat sehingga mengikuti kebiasaan makan yang baik adalah
penting untuk kesehatan yang tepat dan tidur. Makan besar, berat, dan/atau berbumbu pada
makan malam dapat menyebabkan tidak dapat dicerna yang mengganggu tidur. Kafein dan
alkohol yang dikomsumsi pada malam hari mempunyai efek produksi-insomnia sehingga
mengurangi atau menghindari zat tersebut secara drastis adalah strategi penting yang
digunakan untuk meningkatkan tidur.
            Etiologi
a.       Rasa tidak nyaman O.K. nyeri
b.      Perubahan tidur
c.       Perubahan lingkungan tidur
d.      Perubahan siklus tidur
e.       Penggunaan siklus tidur / alcohol sebelum tidur
f.        Ketergntungan terhadap obat
g.       Gejala-gejala dari penyakit fisik

3. DATA MAYOR DAN DATA MINOR


♥          Data mayor
            Kesukaran untuk tertidur atau tidur tetap
♥          Data minor
            Keletihan waktu bangun tidur atau sepanjang hari
            Perubahan suasana hati
            Tidur sejenak sepanjang hari
            Agitasi
BAB II

1.                  ANALISA DATA
-         PENGKAJIAN TIDUR
Kebanyakan individu dapat memberi perkiraan yang akurat dan beralasan tentang
pola tidur mereka, terutama jika terjadi suatu perubahan. Salah satu metode yng singkat dan
efektif untuk mengkaji kualitas tidur adala dengan menggunakan skala analog visul ( closs,
1988). Perawat membuat sebuah garis horizontal sepanjang kira-kira 10 cm. Tulis
pernyataan-pernyataan yang berlawanan seperti ”tidur malam yang terbaik” dan ”tidur
malam yang terburuk” pad setiap ujung garis. Klien diminta untuk memberi tnda titik pada
garis yang menandakan persepsi mereka terhadap tidur malam.pengkajian juga dilakukan
untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan yng dilakukan sebalum tidur, apakah klien harus
membaca dulu sebelum tidur, maka perawat menawarkan buku bcaan kepada klien.
Ataupun kebiasaan-kebiasaan yang lainnya.
Sumber untuk pengkajian tidur. Biasanya klien merupakan sumber yang terbaik
untuk menggambarkan masalah tidur dan sampai sejauh mana masalah tersebut mengubah
pola tidur dan bangun mereka yang biasa. Seringkali klien mengetahui penyebab masalah
tidur tersebut, seperti kebisingan lingkungan atau kekhawatiran akan suatu hubungan.
Pada saat merawat anak-anak, perawat perlu mencari informasi tentang pola tidur dari
orang tua karena biasanya mereka dlah sumber informasi yang baik tentang mengapa anak
mereka mengalami msalah tidur.

-         Riwayat tidur
Untuk memulai perawat perlu terlebih dahulu memahami sifat dari masalah tidur, tnd dan
gejalanya, awitan dan durasinya, keparahannya, dan adanya faktor pencetus atau penyebab-
penyebabnya, serta efeknya secara umum pada klien. Pertanyaan-pertanyaan pengkajian
antara lain mencakup:
1.      sifat dari masalah : beritahu saya jenis masalah tidur apa yng anda alami.
Beritahu saya mengapa anda beranggapan bahwa tidur anda tidak adekuat. Jelaskan pada
saya tentang karakteristik tidur malam anda. Seberapa jauh perbedaan tidur anda sat ini
dari tidur anda yng dulu ?
2.      Tanda dan gejala : apakah anda mengalami kesulitan untuk tidur, tetap tidur
atau untuk bangun ?
3.      Awitan dan durasi : kapan pertama kali anda menyadari masalah ini ?
4.      Keparahan : berapa lama waktu yng anda butuhkan untuk tertidur?
5.      Faktor pencetus : beritahu saya apa yang and lakukan sesaat sebelum tidur?
6.      Efek pada klien : bagaimana pengaruh tidur ini bagi anda ?
Pola tidur biasa. Mengetahui pola tidur klien yang biasa dan disukai memungkinkan perawat
untuk mencoba menyesuaikan kondisi tidur dilingkungan layanan kesehatan dengan kondisi
tidur dirumah. Untuk menentukan pola tidur klien perawat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan berikut :
1.      Pukul berapa biasanya anda naik ketempat tidur setiap malam ?
2.      Pukul berapa biasanya anda tertidur ? apakah abda melakukan sesuatu yang
khusus untuk membantu anda tertidur ?
3.      Berapa kali anda terbangun dimalam hari ? mengapa anda beranggapan bhwa nd
terbangun ? apa yang anda lakukan terhdp hal yang membuat anda bangun
tersebut ?
4.      Pukul berapa biasanya anda terbangun di pagi hari ?
5.      Pukul berapa anda turun dari tempat tidur setelah anda terbangun ?
6.      Berapa jam rata-rata anda tidur disetiap malam ?
-         Pengelompokan data
 Data subjektif
a.       klien mengatakan mengalami gangguan tidur insomnia
b.      klien mengatakan tidurnya sering terbangun dan susah untuk tidur kembali
c.       klien mengatakan saat terbangun kepalanya pusing dan sat pertama kali tidur
kepala seperti berputar-putar
d.      klien mengatakan mengalami masalah tidur sejak 2 bulan yang lalu
e.       klien mengatakan kesulitan tertidur setiap hri
f.        klien mengatakan butuh waktu 2-4 jam untuk tertidur namun 1-3 kemudian
terbangun dn susah untuk tidur kembali
g.       klien mengatakan sebelum tidur biasanya melihat tv sebentar
h.       klien mengatakan saat beraktivitas merasa kelelahan dan keletihan

 Data objektif
a.       Klien terlihat kelelahan
b.      Terlihat lingkar hitam disekitar mata
c.       Wajah terlihat kusam
d.      Terlihat gelisah
e.       Tidur selalu terbangun
f.        Tidur tidak pernah tenang
-         Pemeriksaan fisik
1.      Tingkat energi
a.       terlihat kelelahan
b.      kelemahan fisik
c.       terlihat lesu
2.      Ciri-ciri diwajah
a.       mata sipit
b.      kelopak mata sembab, mata merah
c.       semangat
3.      Ciri-ciri tingkah laku
a.       oleng/ sempoyongan
b.      menggosok-gosok mata
c.       bicara lambat
d.      sikap loyo
4.      Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial
a.       obesitas
b.      deviasi septum
c.       TD rendah
d.      RR dangkal dan dalam

2.                  DIAGNOSA KEPERAWATAN
a.       Gangguan pola tidur : insomnia (kesulitan masuk tahap tidur) sd khawatir
tentang keluarga
b.      Gangguan pola tidur : insomnia ( kesulitan mempertahankan tidur) S/D
lingkungan rumah sakit yang gaduh
c.       Gangguan pola tidur : insomnia ( bangun terlalu awal) S/D kurang pengetahuan
tentang bantuan-bantuan sebelum tidur (selain obat) dan ketagihan barbiturate
d.      Gangguan pola tidur : hipersomnia b/d perubahan siklus, ketidakmampuan
mengatasi stres yng berlebihan
e.       Gangguan pola tidur (kehilangan tidur REM ) S/D rasa tidak nyaman O.K. nyeri
f.        Kecemasan s/d :
1.      ketidakmampuan masuk dalam tahap tidur
2.      ketidakmampuan mengontrol perilaku saat tidur
3.      henti napas saaat tidur
g.       Perubahan rasa nyaman s/d kehilangan / kkurangan waktu tidur
h.       Koping individu tidak efektif s/d insomnia
i.         Ketakutan s/d narcolesi
j.        Potensi injury s/d narcolesi, somnabulisme, sleep apnea
k.      Harga diri rendah s/d noctural eneurisme

3.                  INTERVENSI
-         Kurangi kebisingan
-         Atur prosedur untuk memberi jumlah terkecil gangguan selama periode tidur
(mis. Sewaktu individu bangun untuk pemberian obat juga lakukan tindakan dan
ukur tanda vital)
-         Jika berkemih malam mengganggu, batasi asupan cairan waktu malam dan
berkemih sebelum tidur.
-         Tetapkan bersama individu suatu jadwal untuk program ktivitas sepanjang
waktu (jalan, terapi fisik)
-         Batasi jumlah dan panjang waktu tidur jika berlebihan
-         Kaji waktu rutin bersama individu, keluarga, atau oarang tua-waktu, praktik
kebersihan, ritual
-         Batasi asupan minuman yang mengandung kafein sore hari
-         Hindari alkohol
-         Pertahankan waktu tidur teratur dan waktu bangun
-         Menyusun rutinitas untuk persiapan tidur
-         Perthankan ruang tidur agak dingin
-         Gunakan penutup telingan bila kebisingan menjadi masalah
-         Jangan latihan dalan 3 jam

            

Anda mungkin juga menyukai