Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM NAWACITA

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga Negara.
2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,
efektif, demokratis dan terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam
kerangka negara kesatuan.
4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas
korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
6. Meningkatkan produktifitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi
domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

KEMENKES
Visi misi Kementerian Kesehatan mengikuti visi misi Presiden Republik Indonesia yaitu Terwujudnya
Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-royong. Visi tersebut
diwujudkan dengan 7 (tujuh)
misi pembangunan yaitu:
1. Terwujudnya keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkesinambungan dan demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas dan aktif serta memperkuat jati diri sebagai negara maritim.
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia lndonesia yang tinggi, maju dan sejahtera.
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing.
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional, serta
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.

Program Kemenkes 2015 – 2019


Program generik meliputi:
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya.
2. Program Penguatan Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/Kartu Indonesia Sehat (KIS).
3. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan.
4. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Program teknis meliputi:
1. Program Pembinaan Kesehatan Masyarakat.
2. Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
3. Program Pembinaan Pelayanan Kesehatan.
4. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
5. Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Nilai
1. Pro rakyat
2. Insklusif
3. Responsive
4. Bersih
5. efektiv
Penyusunan Renstra Kementerian Kesehatan dilaksanakan melalui pendekatan:
1. Teknokratik
2. Politik
3. Partisipatif
4. atas- bawah (top-down)
5. bawah-atas (bottom-up)

Strategi Pembangunan Kesehatan


1. penurunan angka stunting, kematian ibu dan bayi;
2. perbaikan pengelolaan sistem JKN;
3. penguatan pelayanan kesehatan;
4. isu terkait obat dan alat kesehatan

Ottawa Charter diselenggarakan oleh  WHO pada November 1986.


Isi Ottawa Charter :
1. Kebijakan berwawasan kesehatan ( Healthy public policy )
Dalam proses pembangunan harus tetap memperhatikan aspek kesehatan. Kegiatan ini ditujukan
kepada para pengambil kebijakan ( policy makers) atau pembuat keputusan (decision makers) baik
di institusi pemerintah maupun swasta. Sebagai contoh ; adanya perencanaan pembangunan PLTN
di daerah jepara, para pengambil kebijakan dan pembuat keputusan harus benar-benar bisa
memperhitungkan untung ruginya. harus diperhatikan kemungkinan dampak radiasi yang akan
ditimbulkan, serta kemungkinan-kemungkinan lain yang bisa berdampak pada kesehatan.
2. Lingkungan yang mendukung ( Supportive environment ).
Diharapkan tercipta lingkungan yang kondusip yang dapat mendukung terwujudnya masyarakat
yang sehat.
Contoh : perlunya jalur hijau didaerah perkotaan, yang akhir-akhir ini sering diabaikan
pemanfaatannya oleh oknum-oknum tertentu. perlunya perlindungan diri pada kelompok terpapar
pencemaran udara , seperti penggunaan masker pada penjaga loket jalan tol, petugas polantas,
dsb.
3. Reorientasi pelayanan kesehatan ( Reorient health service ).
Bagi pihak pemberi pelayanan diharapkan tidak hanya sekedar memberikan pelayanan kesehatan
saja, tetapi juga bisa membangkitkan peran serta aktif masyarakat untuk berperan dalam
pembangunan kesehatan. dan sebaliknya bagi masyarakat, dalam proses pelayanan dan
pembangunan kesehatan harus menyadari bahwa perannya sangatlah penting, tidak hanya sebagai
subyek, tetapi sebagai obyek. Sehingga peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan
sangatlah diharapkan.
Contoh : semakin banyaknya upaya-upaya kesehatan yang bersumberdaya masyarakat (UKBM),
seperti posyandu, UKGMD, Saka bhakti Husada, poskestren, dll.
4. Ketrampilan individu ( Personal Skill )
semakin banyak individu yang terampil akan pelihara diri dalam bidang kesehatan, maka akan
memberikan cerminan bahwa dalam kelompok dan masyarakat tersebut semuanya dalam keadaan
yang sehat. Sebagai dasar untuk terampil tentunya individu dan masyarakat perlu dibekali dengan
berbagai pengetahuan mengenai kesehatan, selain itu masyarakata juga perlu dilatih mengenai
cara-cara dan pola-pola hidup sehat.
Contoh : melalui penyuluhan secra indicidu atau kelompok seperti di Posyandu, PKK. Adanya
pelatihan kader kesehatan, pelatihan dokter kecil, pelatihan guru UKS, dll.
5. Gerakan masyarakat ( Community action ).
Untuk dapat menciptakan gerakan kearah hidup sehat, masyarakat perlu dibekali dengan
pengetahuan dan ketrampilan. selain itu masyarakat perlu diberdayakan agar mampu berperilaku
hidup sehat. Kewajiban dalam upaya meningkatkan kesehatan sebagai usaha untuk mewujudkan
derajat setinggi-tingginya, teranyata bukanlah semata-mata menjadi tanggung jawab tenaga
kesehatan. Masyarakat justru yang berkewajiban dan berperan dalam mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal. Hal ini sesuai yang tertuang dalam Pasal 9 , UU N0. 36 tahun 2009 Tentang
kesehatan, yang berbunyi :
“Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya”.
Contoh ; adanya gerakan 3 M dalam program pemberantasn DBD, gerakan jumat bersih

Hari CTPS 15 Oktober 2008 di tetapkan oleh PBB


Tema CTPS th 2019 Tangan bersih untuk semua
Dasar pencanangan hari cuci tangan sedunia adalah penurunan angka kematian untuk anak-anak dimana
lebih dari 5.000 anak balita penderita diare meninggal setiap harinya diseluruh dunia sebagai akibat dari
kurangnya akses pada air bersih dan fasilitas sanitasi dan pendidikan kesehatan.
6 Langkah CTPS
1. Telapak Tangan. Basahi tangan dan gosokkan telapak tangan yang sudah dikasih sabun tersebut.
2. Telapak Punggung Tangan. Gosok juga punggung tangan bagian kanan dan kiri.
3. Sela-sela Jari. gosokkan sabun ke sela-sela jari.
4. Punggung Tangan. Bersihkan juga punggung tangan dengan gerakan saling mengunci.
5. Jempol. Bersihkan jempol bagian kanan dan kiri secara bergantian dengan gerakan memutar.
6. Ujung Jari. Bersihkan bagian ujung jari dengan gerakan menguncup.

Imunisasi dasar lengkap:


1. Bayi berusia kurang dari 24 jam: imunisasi Hepatitis B (HB-0) IM di paha
2. Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1
3. Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2, dan Rotavirus
4. Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
5. Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik, dan Rotavirus
6. Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR
Permenkes no 12 th 2017 ttg penyelenggaraan imunisasi

Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah:


(1) meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak;
(2) meningkatnya pengendalian penyakit;
(3) meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan;
(4) meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan kualitas
pengelolaan SJSN Kesehatan,
(5) terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan responsivitas
sistem kesehatan.

RPJPN 2005-2025 (Visi Pembangunan Nas)


Mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur

RPJMN 2020-2040
1. Peningkatan Kesehatan ibu dan anak dan kesehatan reproduksi,
2. Percepatan perbaikan gisi masyarakat,
3. peningkatan pengendalian penyakit,
4. penguatan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas)
5. peningkatan pelayanan kesehatan dan pengawasan obat dan makanan .

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu paradigma sehat, penguatan pelayanan
kesehatan dan jaminan kesehatan nasional
1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan,
penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat;
2) penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan,
optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan
continuum of care dan intervensi berbasis risiko kesehatan;
3) jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefitserta kendali
mutu dan kendali biaya.

UU NO 36 TH 2009 Tentang Kesehatan


Pasal 24 tentang ketentuan kode etik, standar profesi, hak pengguna pelayanan, standar pelayanan dan
SOP

UU NO 36 TH 2014 Tentang Tenaga Kesehatan


Pasal 57 tentang perlindungan hukum bagi nakes dalam menjalankan praktek
Pasal 66
1. Setiap Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk mematuhi Standar
Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional.
2. Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masing-
masing jenis Tenaga Kesehatan ditetapkan oleh organisasi profesi bidang kesehatan dan disahkan
oleh Menteri.
3. Standar Pelayanan Profesi yang berlaku universal ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
4. Standar Prosedur Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan
Standar Prosedur Operasional diatur dengan Peraturan Menteri.

PP NO 2 TH 2018 tentang SPM

Pasal tentang aborsi


UU No 36 th 2009 ttg kesehatan

GERMAS
1. Pada logo tersebut terdapat tiga buah bidang dengan warna biru turqoise yang merupakan
lambang dari 3 Pilar Program Indonesia Sehat. Ketiga pilar tersebut adalah Penerapan
Paradiga Sehat, Penguatan Pelayanan Kesehatan dan Jaminan Kesehatan Nasional
2. Bidang hijau terang dengan bentuk hati merupakan lambang dari semangat universal dan
tulus dari upaya membawa seluruh warga negara Indonesia untuk lebih sehat tanpa
memandang perbedaan suku bangsa, ras, strata sosial dan latar belakang budayanya.
3. Huruf K yang terdapat pada logo mewakili kata Kesehatan yang merupakan bidang dari
Kementrian yang bertanggung jawab atas GERMAS.
4. Bagian logo berbentuk lima ujung pada sebuah bidang bulat mewakili lima nilai Kemenkes;
yaitu Pro rakyat, Responsif, Efektif dan Bersih serta berlandaskan Pancasila.
5. Sedangkan garis menyerupai busur panah melambangkan tujuan dari Kemenkes Republik
Indonesia berupa mewujudkan negara Indonesia yang sehat.

Permenkes No. 62 Tahun 2017 tentang Izin Edar Alat Kesehatan


Peraturan Menteri Kesehatan nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 Tahun 2010 tentang Kewajiban
menggunakan obat generik di fasilitas pelayanan kesehatan

PERMENKES NO 43 TH 2019 tentang puskesmas


1. Standart minimal nakes di PKM pasal 17

Permenkes no 12 th 2020 ttg akreditasi rumah sakit

UU no 36 th 2009 ttg Kesehatan


Pasal 10 Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat,
baik fisik, biologi, maupun sosial.

UU no 36 th 2014 ttg tenaga Kesehatan


Pasal 24
Penempatan Tenaga Kesehatan dilakukan dengan tetap memperhatikan pemanfaatan dan pengembangan
Tenaga Kesehatan.Penempatan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui
seleksi.

HKN di peringati setiap 12 November 1964


Tema 2019 HKN 55 adalah Generasi Sehat Indonesia Unggul.
Tema 2017 HKN 53 adalah sehat keluargaku sehat indonesiaku

PT. Askes berubah menjadi BPJS Kesehatan pada 1 Januari 2014


PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN
UU No 24 th 2011 tentang BPJS
UU 40 tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (jamsostek, jiwasraya, asabri, askes)
DSJN bertanggung jawab ke presiden

PUSKESMAS
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat merupakan tujuan pembangunan
kesehatan yang di selenggarakan oleh PUSKESMAS
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya
Tujuan Puskesmas adl melaksanakan kebijakan kesehatan utk mencapai tujuan pembangunan kes. di wil.
kerjanya.
Fungsi puskesmas
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
b. penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;
e. teknologi tepat guna; dan
f. keterpaduan dan kesinambungan.

Desa siaga aktif


1. Penduduk dpt mengakses yankes dasar yg ada di wil. Kerja
2. Memiliki ukbm
Jenis ukbm
1. Poskestren
2. Polindes
3. Poskesdes
4. Posyandu
5. Posbindu
6. Posyandu remaja
Poskesdes dibentuk sebagai upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar setiap hari bagi
masyarakat di desa serta sebagai sarana untuk mempertemukan upaya masyarakat dan dukungan
Pemerintah

Promkes
1. Pengertian promkes
Promosi kesehatan menurut WHO adalah suatu proses yang bertujuan untuk memungkinkan individu
untuk meningkatkan kontrol terhadap kesehatan dan meningkatkan kesehatannya berbasis filosofi yang
jelas mengenai pemberdayaan diri (self empowerment).

2. Prinsip dasar promkes


a. Empowerment ( pemberdayaan) yaitu cara kerja untuk memungkinkan seseorang untuk mendapatkan
kontrol lebih besar atas keputusan dan tindakkan yang mempengaruhi kesehatan mereka.
b. Partisipative ( partisipasi) yaitu dimana seseorang mengambil bagian aktif dalam pengambilan
keputusan
c. Holistic ( menyeluruh ) yaitu memperhitungkan hal-hal yang mempengaruhi kesehatan dan interaksi
dari dimensi-dimensi tersebut.
d. Equitable ( kesetaraan) yaitu memastikan kesamaan atau kesetaraan hasil yang di dapat oleh klien.
e. Intersectoral ( antar sektor ) yaitu bekerja dalam kemitraan dengan instasi terkait lainnya atau
organisasi.
f. Sustainable ( berkelanjutan) yaitu memastikan bahwa hasil dari kegiatan promosi kesehatan yang
berkelanjutan dalam jangka panjang.
g. Multi Strategy yaitu bekerja pada sejumlah strategi daerah seperti program kebijakkan.

3. Prinsip advokasi, pemberdayaan, kemitraan, binasuasana


Pengertian Advokasi adalah upaya atau proses yang strategis dan terencana untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan dari pihak – pihak terkait (stake holeders).
Pengertian Bina Suasana adalah upaya menciptakan lingkungan sosial yang mendorong individu anggota
masyarakat untuk mau melakukan perilaku yang diperkenalkan.
Pengertian Pemberdayaan merupakan bagian yang sangat penting dan bahkan dapat dikatakan sebagai
ujung tombak dalam upaya promosi kesehatan. Pemberdayaan merupakan proses memosisikan
masyarakat agar memiliki peran yang besar dalam pengambilan keputusan dan penetapan tindakan yang
berkaitan dengan kesehatan.
Kemitraan adalah hubungan (kerjsama) antara dua pihak atau lebih, berdasarkan kesetaraan, keterbukaan
dan saling menguntungkan (memberikan manfaat).
Adapun unsur-unsur kemitraan adalah :
a. Adanya hubungan (kerjasama) antara dua pihak atau lebih
b. Adanya kesetaraan antara pihak-pihak tersebut
c. Adanya keterbukaan atau kepercayaan (trust relationship) antara pihak-pihak tersebut
d. Adanya hubungan timbal balik yang saling menguntungkan atau memberi manfaat.

4. Media dan metode yg tepat dalam promkes


Pesan menurut cangara adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan dapat
disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda”

Metode buzz group adalah diskusi yang melibatkan semua siswa, dengan diskusi ini semua siswa akan ikut
berpartisipasi selama kegiatan pembelajaran.

Kelebihan metode individu adalah :


1. Adanya partisipasi aktif dari individu.
2. Umpan balik dapat diperoleh secara langsung dari petani.
3. Topik pembahasan langsung ke permasalahan spesifik yang dihadapi individu petani.
4. Hasil akhir merupakan integrasi informasi dari petani dan penyuluh.
5. Petani akan merasa diperhatikan lebih sehingga mempunyai motivasi tinggi.
Kelemahan metode individu adalah :
1. Sasaran target sangat sempit.
2. Biaya perkapita penyuluhan sangat tinggi.
3. Memungkinkan adanya rasa kecemburuan dari petani lain.
4. Umpan balik dari petani kurang lengkap, karena hanya dari satu orang petani.

Kelebihan metode penyuluhan kelompok:


1. Relatif lebih efisien, pertanian berkelompok.
2. Komunikator tidak tersamar
Kelemahan metode penyuluhan kelompok:
1. Masalah pengorganisasian
2. Pendekatan aktifitas pembentukan kelompok bersama
3. Kesulitan dalam pengorganisasian aktivitas diskusi
4. Memerlukan pembinaan calon pimpinan kelompok yang cakap dan dinamis

Kelebihan metode penyuluhan massal:


1. Tidak terlalu resmi, pertanian massal
2. Penuh kepercayaan
3. Langsung dapat dirasakan
Kelemahan metode penyuluhan massal:
1. Memakan waktu lebih banyak
2. Biaya yang dikeluarkan lebih besar
3. Bersifat kurang efisien terhadap pengaruhnya

Kelebihan metode penyuluhan partisipatif:


1. Melibatkan partisipasi penuh dari masyarakat.
2. Pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada
petani agar dapat mandiri.
3. Mendorong inisiatif positif para penyuluh maupun petani.
4. Memberikan motivasi bagi penyuluh.
Kelemahan metode penyuluhan partisipatif:
1. Membutuhkan waktu yang relative lebih lama.
2. Pembicaraan dapat menyimpang dari arah pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.

Kelebihan Media Cetak


1. Biasanya relative tidak mahal
2. Fleksibel
3. Dapat dinikmati lebih lama
4. Market coverage
5. Repeatable, dapat dibaca berkali-kali dengan cara menyimpannya
6. Lebih mampu menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid.
7. Analisa lebih tajam

Kekurangan Media Cetak


1. lambat dalam memberikan informasi
2. tidak dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakil ikeseluruhan isi berita.
3. Biaya produksi yang cukup mahal
4. Jika sudah lewat hari mudah diabaikan dan cepat basi
5. Clutter yakni Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan pemahaman isi
pesan iklan oleh pembacanya.
6. Limited coverage of certains group yakni beberapa kelompok tertentu tidak bias dijangkau oleh
surat kabar, missal kelompok masyarakat menengah kebawah atau masyarakat usia di bawah 15
tahun
7. mudah sobek
8. Media cetaksering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.

Kelebihan Media Elektronik


1. cepat dalam menyebarkan berita kemasyarakat.
2. Media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami
berita
3. Media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
4. Dapat menyampaikan berita secara langsung
5. Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat
6. Dgn gambar-gambar, semua orang sudah cukup mengerti maknanya.
7. Dapat dinikmati oleh semau orang, baik itu yang mengalami keterbelakangan mental.

Kekurangan Media Elektronik


1. Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.
2. Waktunya terbatas,
3. Khalayak yang selektif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat
karena pemborosan geografis).
4. Tidak semua tempat dapat dicapai gelombang penyiaran televise.
5. Alternatif audience dalam pemilihan stasiun lebih banyak( persaingan yang ketat )
6. Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relative mahal.

Teori promkes
P-Process merupakan salah satu unsur dalam komunikasi kesehatan. P-Process merupakan sebuah tahapan
dari sebuah perencanaan program kesehatan. Dimana program ini bertujuan untuk meningkatkan sikap,
pengetahuan, dan tindakan dari masyarakat.
1. Analisis
2. Desain strategi
3. Pengembangan dan Uji Coba
4. Implementasi dan Monitoring
5. Evaluasi
6. Rencana Ulang
Combi adalah adalah suatu rangkaian aktivitas melalui pendekatan komunikasi yang efektif yang bertujuan
untuk memobilisasi segala pengaruh masyarakat atau personal untuk mendorong aksi individual, keluarga
atau masyarakat mencapai tujuan tertentu

PRECEDE (Predisposing, Reinforcing, Enabling, Constructs in, Educational/Ecological, Diagnosis, Evaluation)


yang
berfokus pada perencanaan program.
PROCEED (Policy, Regulatory, Organizational, Constructs in, Educational, Enviromental, Development) yang
berfokus pada implementasi dan evaluasi.
Theory of Reasoned Action (TRA) menjelaskan tentang perilaku yang berubah berdasarkan hasil dari niat
perilaku, dan niat perilaku dipengaruhi oleh norma sosial dan sikap individu terhadap perilaku
Theory of Planned Behavior dijelaskan sebagai konstruk yang melengkapi TRA. target individu memiliki
kemungkinan yang besar untuk mengadopsi suatu perilaku apabila individu tersebut memiliki sikap yang
positif terhadap perilaku tersebut, mendapatkan persetujuan dari individu lain yang dekat dan terkait
dengan perilaku tersebut dan percaya bahwa perilaku tersebut dapat dilakukan dengan baik.
Social learning theory adalah teori dari Albert Bandura (1977). manusia mempelajari sesuatu dengan cara
meniru perilaku orang lain.
HBM ialah sebuah model yang menjelaskan pertimbangan seseorang sebelum ia berperilaku sehat dan
memiliki fungsi sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit2

PHBS
Sasaran Primer : individu, masyarakat
Sasaran Sekunder : Stake holder

Strategi pokok pembinaan PHBS : advokasi, bina suasana dan pemberdayaan

Tatanan PHBS : Rumah, sekolah, kantor, tempat umum, ins kesehatan

10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :


1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
2. Pemberian ASI eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
5. Menggunakan air bersih
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik nyamuk
8. Konsumsi buah dan sayur
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

DOTS adalah singkatan dari Directly Observed Treatment Shortcourse yang merupakan suatu strategi
yang dilaksanakan di pelayanan kesehatan dasar di dunia untuk mendeteksi dan menyembuhkan penyakit
tuberculosis.
Tahap-tahap rehabilitasi bagi pecandu narkoba :
1. Tahap rehabilitasi medis (detoksifikasi), tahap ini pecandu diperiksa seluruh kesehatannya baik fisik
dan mental oleh dokter terlatih. Dokterlah yang memutuskan apakah pecandu perlu diberikan obat
tertentu untuk mengurangi gejala putus zat (sakau) yang ia derita.
2. Tahap rehabilitasi nonmedis, tahap ini pecandu ikut dalam program rehabilitasi. Di tempat
rehabilitasi ini, pecandu menjalani berbagai program diantaranya program therapeutic
communities (TC), 12 steps (dua belas langkah, pendekatan keagamaan, dan lain-lain.
3. Tahap bina lanjut (after care), tahap ini pecandu diberikan kegiatan sesuai dengan minat dan bakat
untuk mengisi kegiatan sehari-hari, pecandu dapat kembali ke sekolah atau tempat kerja namun
tetap berada di bawah pengawasan.

Target SDG’S
1. mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun
2. mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan mendukung
pertanian berkelanjutan
3. memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk semua usia
4. memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar
seumur hidup bagi semua
5. mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan
6. memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi bagi semua
7. memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan dan modern
bagi semua
8. pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi
9. industry,inovasi, dan infrastruktur
10. mngurangi ketimpangan di dlm dan antar negara
11. perdamaian, keadilan dan kelembagaan yg tangguh
12. membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh dan berkelanjutan
13. memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan
14. mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya*
15. mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra dan maritim
untuk pembangunan yang berkelanjutan
16. melindungi ekosistem daratan
17. Kemitraan utk mencapai tujuan

Aspek fundamental SDG’s


1. People
2. Planet
3. Prosperity
4. Peace
5. Partnership

CERDIK
1. Cek Kesehatan Secara Berkala
2. Enyahkan Asap Rokok
3. Rajin Aktivitas Fisik/Olahraga
4. Diet Sehat dan Seimbang
5. Istirahat Cukup
6. Kelola Stres

Jenis HAIs yang paling sering terjadi di fasilitas pelayanan kesehatan, terutama rumah sakit mencakup:
1. Ventilator associated pneumonia (VAP)
2. Infeksi Aliran Darah (IAD)
3. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
4. Infeksi Daerah Operasi (IDO)

Posyandu
Tujuan : menunjang percepatan penurunan AKI dan AKB
Di Posyandu dikenal dengan istilah 5 meja
meja 1: pendaftaran
meja 2: penimbangan
meja 3: pengisian KMS
meja 4: pengobatan ringan
meja 5: konsultasi KB

7 kegiatan utama Posyandu (sapta krida Posyandu)


1. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
2. Keluarga Berencana (KB)
3. Imunisasi
4. Peningkatan gizi
5. Penanggulangan diare
6. Sanitasi dasar
7. Penyediaan obat esensial

Terdapat 2 macam kapsul yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan, serta kapsul merah
untuk anak usia 1-5 tahun dan ibu yang baru melahirkan.
COVID 19
WHO menentukan covid sebagai kedaruratan kesmas 30 jan 2020
11 mar 2020 ditetapkan sbgai pandemic
Kasus covid pertama di Indo 2 mar 2020
4 skenario transmisi : tdk ada kasus, sporadic case, clusters of case, community transmisions
Menurut kmk 413 th 2020 Covid 19 termasuk zoonosis yaitu dtularkan antara manusia dan hewan
Permenkes no 9 th 2020 ttg PSBB
Isolasi : memisahkan individu yg sakit
Karantina : memisahkan individu yg sehat

Epidemiologi
Wabah adalah penyakit mulai menyebar dan menulari penduduk dengan jumlah lebih banyak daripada
biasanya di dalam suatu area atau komunitas atau saat musim-musim tertentu.
Penyakit endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karekteristik di wilayah tertentu, misalnya
penyakit malaria di Papua.
Epidemi terjadi ketika suatu penyakit telah menyebar dengan cepat ke wilayah atau negara tertentu dan
mulai memengaruhi populasi penduduk di wilayah atau negara tersebut.
Pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi secara luas di seluruh dunia.
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan
peristiwa pernyakit yang merebak dan dapat berkembang menjadi wabah penyakit.

 Perubahan fisik pemakai narkoba:


- Mata merah, cekung atau sayu.
- Pupil melebar atau menyempit.
- Penurunan berat badan secara drastis.
- Perubahan kebersihan.
- Masalah gigi.
- Perubahan kulit.
- Masalah tidur atau tidur terlalu banyak.
- Wajah pucat dan bibir tampak kehitaman.
- Ada tanda bekas luka sayatan pada tangan.
- Sering sakit

Perubahan perilaku, seperti berikut ini, kadang-kadang dikaitkan dengan penggunaan narkoba yang
bermasalah:
- Lebih agresif atau lekas marah.
- Kelesuan.
- Depresi.
- Perubahan tiba-tiba di jejaring sosial.
- Perubahan dramatis dalam kebiasaan dan / atau prioritas.
- Keterlibatan dalam kegiatan kriminal.

Anda mungkin juga menyukai