Peters pada tahun 2004 menyatakan bahwa kreatif harus sesuai dengan
kemampuan inovasi dan ketrampilan dalam mengelola potensi lokal yang ada
termasuk sumber daya manusia Kualitas sumber daya manusia dalam menggali
inovasi untuk mendorong kreativitas. Pentingnya di berbagai proses yang relevan
kategori termasuk input proses dan pengetahuan manajemen untuk inovasi yang
sukses ataupun kreativitasPengetahuan manajemen disini adalah proses dalam sebuah
organisasi yang merupakan kombinasi sinergis antara data, kapasitas pemrosesan
informasi dari teknologi dan kapasitas inovatif dan kreatif dari pikiran manusia, ini
diungkapkan oleh Yogesh Malhotra. Disini ditekankan perlunya langkah-langkah
proses termasuk ukuran proses kreatif untuk melacak kualitas ide, sementara kinerja
produk focus pada peringkat produk dan pesaing.
Orang yang terlibat dalam proses invasi dan kreativitas atau disebut juga
manajemnen memerlukan cara menilai kreativitas. Dalam konteks nyata pada zaman
sekarang atau disebut juga era digital, atau era menuju revolusi industry 4.0.
Kreativitas dan inovasi dalam manajemen ini sangatlah dibutuhkan karena pada era
inilah teknologi dan industry berlomba-lomba untuk berkembang. Pengembangan ini
dilakukan untuk menarik minat dan menarik bagi generasi Z. Generasi Z ialah
generasi dimana mereka paling berbeda diantara generasi sebelumnya. Generasi
dimana ingin segalanya menjadi instan dan cepat. Maka dari itu pengembangan
teknologi dan industry pasti akan lebih berkembang kedepannya.
Seperti yang ditekankan oleh Crhistenseen pada tahun 1999 bahwa kunci
kreativitas dalam proses inovasi itu sendiri adalah tentang cara menemukan ide untuk
produk atau layanan baru agar pasar mereka unik dan dihargai. Pengembangan untuk
memunculkan suatu hal baru yang dapat berguna di masa depan. Pengembangan
dalam fase inovasi yang pertama yaitu fase eksploitasi. Para pengusaha, penemu,
maupun mahasiswa atau pelajar berlomba-lomba untuk saling mengemukakan
gagasan atau ide-ide terbaru yang kiranya sangatlah berintregasi dengan konsep
inovatif dan kreatif. Mereka menerapkan konsep manajemen diiringi dengan inovasi
dan kreativitas dalam proses organisasi agar tidak tergurus zaman.
Poin pertanyaan atas inovasi nya suatu produk, layanan, sistem, ataupun
program dapat diamati dari mana?. Hal ini menunjuk pada indicator kreativitas.
Timbangan yang menunjukan atau mengungkapkan keeradaan hal ini. Timbangan
untuk menilai kreativitas untuk mengembangkannya secara relative yaitu fungsional
produk, layanan atau program. Skala semantik produk kreatif mendefinisikan
kreativitas produk dalam tiga dimensi : kebaruan ( barunya gagasan atau ide dari
produk, layanan, ataupun program), resolusi (produk berharga, logis, bermanfaat dan
dapat dimengerti ), dan elaborasi sintesis (produk organic, elegan atau estetika,
kompleks dan pembuatnnya).
Inilah pentingnya inovasi dan kreativitas pada zaman sekarang, baik di bidang
ekonomi maupun manajemen. Dengan seiring perkembangan zaman, segala hal akan
semakin berorientasi ke depan mengikuti pola piker generasi terbaru. Bukan generasi
Z bukan juga milenial. Tapi kita ditargetkan untuk mampu menerapkan konsep
kreativitas dan inovasi ini di segala bidang termasuk manajemen.