NIM : 1910020067
RIVIEW MATERI PAJAK KELOMPOK 5
1. Kas Dan Bank
Kas ialah uang tunai yang digunakan untuk alat pembayaran yang siap dan bebas
digunakan untuk membiayai kegiatan umum sebuah perusahaan atau instansi, dan
biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aktiva. Yang termasuk dalam kas ialah
seluruh alat pembayaran yang dapat digunakan segera seperti :
uang kertas,
uang logam, dan
saldo rekening giro di bank.
Sedangkan Bank ialah saldo rekening giro yang dapat digunakan secara bebas untuk
membiayai kegiatan usaha. Pengertian dan perlakuan terhadap kas dan bank dalam
perpajakan dan akuntansi sama. Yang tidak termasuk dalam pengertian kas baik menurut
akuntansi dan perpajakan adalah sebagai berikut :
a. Deposito : saldo deposito tidak termasuk dalam pengertian kas, karena tidak dapat
digunakan sewaktu- waktu.
b. Perangko dan Materai : biasanya perusahaan mempunyai persediaan perangko
dan materai yang dapat dipakai sewaktu- waktu. Persediaan ini tidak termasuk
dalam pengertian kas, sekalipun persediaan ini sering disimpan oleh kasir
perusahaan.
c. Bon Kas atau Uang Muka : tidak dapat digolongkan sebagai kas karena tidak
dapat digunakan sewaktu- waktu karena tidak dapat dianggap sebagai uang tunai.
d. Cek Mundur dan Cek Kosong : cek mundur tidak dapat diuangkan sampai jatuh
temponya sehingga tidak memenuhi syarat sebagai kas. Cek kosong sama sekali
tidak ada harganya karena itu tidak dapat dianggap sebagai aktiva perusahaan.
Piutang
Piutang adalah hak perusahaan kepada pihak lain yang akan diterima dalam bentuk kas.
Piutang usaha timbul karena adanya penjualan barang atau penyerahan jasa secara kredit.
Piutang biasanya digolongkan ke dalam kelompok piutang usaha, piutang di luar usaha.
Untuk keperluan fiskal sebaiknya sistem akuntansi dapat menyajikan saldo piutang
kepada pihak yang ada dalam hubungan istimewa.
Persediaan
Persediaan (inventories) adalah harta perusahaan yang penting karena banyak dana yang
tertanam di dalamnya. Yang termasuk dalam persediaan adalah semua persediaan yang
berada di perusahaan dan yang berada di tempat pihak lain sebagai titipan.
1. Biaya Pembelian
2. Biaya pembelian meliputi harga beli, bea impor, pajak lainnya(kecuali
yang kemudian dapat ditagih kembali oleh entitas kepada otoritas pajak),
biaya pengangkutan, biaya penanganan dan biaya lainnya yang secara
langsung dapat diatribusikan pada perolehan barang jadi, bahan dan jasa.
Diskon dagang dan hal lain yang serupa dikurangkan dalam menentukan
biaya pembelian.
3. Biaya Konversi
4. Biaya konversi persediaan meliputi biaya yang secara langsung terkait
dengan unit yang diproduksi contoh biaya tenaga kerja langsung termasuk
juga alokasi sistematis overhead produksi tetap dan variabel yang timbul
dalam mengkonversi bahan menjadi barang jadi.
5. Biaya-biaya Lain
Biaya-biaya lain hanya dibebankan sebagai biaya persediaan sepanjang
timbul, agar persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini.
Sistem Periodik,
Dalam sistem periodic ini persediaan dihitung dengan melakukan inventarisasi pada
setiap akhir periode. Hasil penghitungan tersebut dapat dipakai untuk menghitung
harga pokok penjualan, yang pada gilirannya dipakai guna menyusun laporan
keuangan. Sistem Periodik Dalam sistem periodik persedian dihitung dengan
melakukan inventarisasi pada setiap akhir periode (stock opname).
Sistem Perpetual
Sistem ini dapat menyajikan keterangan mengenai persediaan dan harga pokok
penjualan seacara terus menerus tanpa inventarisasi. Hal ini dapat dilaksanakan
karena setiap transaksi yang berhubungan dengan persediaan selalu dicatat
sedemikian rupa, sehingga rekening persediaan senantiasa menyajikan saldo
persediaan fisik. Dengan sistem periodik, nilai persediaan hanya dapat diketahui jika
inventarisasi fisik dilakukan. Sekalipun dalam sistem perpetual tidak dipersyaratkan
inventarisasi, namun perusahaan sering pula melakukannya agar perhitungan harga
pokok persediaan lebih akurat.
3. Pelaporan Aktiva Lancar
Kas dan Kas Bank merupakan akun pertama dalam Aktiva Lancar pada neraca. Kas dan
Bank dilaporkan dalam Neraca, nominal yang dilaporkan merupakan gambaran secara
nyata nominal pada tanggal neraca. Akun piutang usaha dilaporkan dalam neraca.
Perusahaan akan menyisihkan dana yangdigunakan untuk menghapus piutang yang
dimilikinya, namun pengakuan dan penyisihan dana cadangan penghapusan piutang jika
terlalu besar maka akan dapat mengurangi pendapatan sehingga pajak yang dibebankan
menjadi kecil. Oleh karena itu, pajak hanya mengakui piutang usaha yang nyata-nyata
tidak dapat tertagih setelah perusahaan melakukan usaha maksimal untuk menagih
piutangnya. Persediaan merupakan salah satu akun yang masuk dalam kategori aktiva
lancar. Persediaan dilaporkan dalam neraca dan laporan laba-rugi. Persediaan dalam
neraca menggambarkan nilai persediaan pada tanggal penyusunan neraca, sedangkan di
laporan laba-rugi persediaan akan muncul dalam perhitungan Harga Pokok Penjualan.
Namun pada umumnya, nilai persediaan dinyatakan dalam neraca sebesar harga pokok
atau harga perolehannya. Nilai persediaan dalam Neraca dan Laporan Laba-Rugi saling
berhubungan. Hal ini dapat ditunjukkan apabila persediaan dinilai terlalu rendah maka
laba pada akhir periode juga akan rendah sehingga pajak yang dikenakan juga akan
rendah.