Assalamu’alaikumWr. Wb
Pertama, kami panjatkan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas ridho-Nya kami
kelompok sembilan, dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Sholawat serta salam
semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang kita nanti syafaatnya
di Yaumul Qiyamah.
Yang kedua, kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Eksternalitas Bisnis Syariah, Ibu Cepy Nurmala, M.Pd. yang telah memberi tugas kepada
kelompok delapan dengan materi Eksternalitas Islam dan Lingkungan yang mana tugas ini telah
membuat ilmu kita semakin bertambah.
Kami sadar bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca sangat kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat.
Terimakasih.
Wassalamu’alakumWr. Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A.Kesimpulan ................................................................................................ 11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan yang baru dan termasuk yang penting untuk masa sekarang adalah pendidikan
lingkungan. Pendidikan berkenaan dengan kepentingan lingkungan disekitar manusia dan
menjaga berbagai unsurnya yang dapat mendatangkan ancaman kehancuran, pencemaran, atau
perusakan.
Pendidikan lingkungan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya.
Abu Darda ra pernah mengatakan bahwa di tempat belajar yang di asuh Rasulullah SAW telah
diajarkan pentingnya bercocok tanam, dan menanam pepohonan, serta pentingnya usaha
mengubah tanah yang tandus menjadi kebun yang subur. Perbuatan tersebut akan mendatangkan
pahala yang besar disisi Allah SWT dan bekerja untuk memakmurkan bumi yang merupakan
amal ibadah kepada Allah SWT.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sebenarnya lingkungan ?
2. Bagaimana kondisi lingkungan pada saat ini ?
3. Bagaimana pandangan Al-Quran yang berkaitan dengan lingkungan ?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa sebenarnya lingkungan itu
2. Mengetahui bagaimana kondisi lingkungan pada saat ini
3. Mengetahui pandangan Al-Quran yang berkaitan dengan lingkungan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup adalah sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya sebagaimana Firman Allah dalam Qur’an Surat Al-Baqoroh ayat 164 “Sesungguhnya
dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di
laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa
air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) nya dan dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi ;
sungguh terdapat tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan .
Lingkungan hidup bagian mutlak yang tidak bisa terlepas dari kehidupan manusia.
Manusia bisa menjalankan aktivitas serta memenuhi segala kebutuhan hidupnya, tidak lain
karena lingkungan hidupnya. Dengan kata lain lingkungan hidup merupakan sumber pertama dan
bagi pemenuhan manusia, maka perlu diciptakan kelestarian dan kesetimbangannya, sehingga
tidak terjadi masalah-masalah lingkungan hidup misalnya perusakan lingkungan, mengotori
lingkungan, mencemari lingkungan dan sebagainya. Maka dibuatlah peraturan dalam hal ini
Undang-Undang No,23 Tahun 1997 dalam lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
nomor 68 pengelolaan lingkungan hidup.1
Faktor lingkungan, baik yang biotik maupun abiotik, selalu mengalami perubahan.
Perubahan ini dapat terjadi, secara tiba-tiba mupun secara perlahan. Manusia dengan
pengetahuannya mampu mengubah keadaan lingkungan sehingga menguntungkan dirinya, guna
memenuhi kebutuhannya. Mula-mula perubahan itu dalam lingkungan yang kecil saja,
pengaruhnya pun sangat terbatas. Pada zaman Neolitikum kira-kira 12000 tahun yang lalu, nenek
moyang kita dari berburu kemudian berubah memelihara hewan buruannya. Dari manusia
pemburu berubah menjadi manusia pemeliharaan. Dari manusia nomadis berubah menjadi
menetap. Mulailah perkembangan cara bercocok tanam.
1
Abdurrahman dan K. Hardjasoemantri, Hukum dan Lingkungan Hidup di Indonesia (Jakarta: Universitas
Indonesia, 2001), hlm. 492.
2
Dengan ilmu dan teknologi, kemampuan manusia untuk mengubah lingkungan semakin
besar. Mulailah manusia melepaskan diri dari ketergantungan pada alam sekitar. Mencari makan
bukan hanya sekedar lapar, dan berpakaian bukan sekedar untuk melindungi tubuh dari panas
dan dingin, melainkan ingin menikmatinya, ingin yang indah-indah. Semakin tinggi kualitas
lingkungan hidup bagi dirinya, jumlahnya pun semakin meningkat. Terlihat populasi manusia
yang berkembang dengan pesat ini, didampingi oleh perubahan lingkungan yang terus menerus,
akhirnya perlu mendapatkan perhatian dan tindakan bersama dan terencana dan terkoordinasi
sehingga janganlah sampai menjurus ke arah yang dapat membahayakan kelangsungan hidup
manusia itu sendiri.
Allah Ta’āla menciptakan alam dan isinya mempunyai suatu tujuan tertentu, seperti
diungkupkan dalam Al-Qurān
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya
dengan bermain-main; Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi
kebanyakan mereka tidak mengetahui”( QS. ad-Dhukan/44: 38-39)
Allah menciptakan segala sesuatu tidak sia-sia dan melarang manusia untuk berbuat
kerusakan di bumi mengandung makna arti keseimbangan. Keseimbangan yang diciptakan Allah
SWT dalam suatu lingkungan hidup akan terus berlangsung, dan baru akan terganggu bila terjadi
suatu keadaan luar biasa.
Keadaan luar biasa itu terjadi dalam bentuk bencana alam. Bencana alam itu ada yang
berada di luar penguasaan manusia, seperti gempa tektonik, gempa yang disebabkan terjadinya
pergeseran kerak bumi. Jelas kiranya bahwa memelihara dan membangun lingkungan di
permukaan bumi adalah ajaran yang penting dalam Islam, mengadakan kerusakan di bumi
dilarang. Ajaran ini berasal dari konsep tauhid, yang mengandung arti bahwa manusia, binatang,
tumbuh-tumbuhan dan benda tak bernyawa, semuanya adalah mahkluk Tuhan. Dalam Islam
terdapat bukan hanya ajaran pri kemanusiaan tapi juga sekaligus pri kemakhlukan.
Manusia diciptakan dalam keadaan yang istimewa dibanding makhluk ciptaan Allah
SWT yang lainnya. Keistimewaan yang diberikan selain bentuk tubuh yang sempurna, nafsu,
juga diberikan akal untuk berfikir. Jika binatang diberikan anugrah Allah SWT nafsu saja tidak
disertai akal, sehingga dalam perilakunyapun binatang tidak memerlukan pertimbangan baik
3
buruk seperti yang dilakukan oleh manusia. Akan tetapi jika melihat realita saat ini banyak
manusia yang tidak menggunakan apa yang di anugrahkan oleh Allah SWT dengan yang
seharusnya. Banyak yang dalam bertindak lebih mengutamakan nafsu tanpa disertai akal yang
jernih sehingga perlakuannya tidak jauh beda dengan mahluk Allah yang lainnya yaitu binatang.
Padahal jika manusia tahu bahwa Allah menganugrahkan kita akal itu untuk berfikir
mana yang salah mana yang benar, mana yang buruk mana yang benar, sehingga manusia
sejahtera dalam kehidupannya. Jika kita paham akan semuanya ini, kita akan menjauhi dari sifat
pengrusakan di muka bumi.
Dalam Islam mengajarkan bahwa masalah lingkungan hidup timbul karena tidak adanya
keseimbangan antara manusia dan sumber-sumber daya alam. Ekosistem yang ada di sekitar
manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan manusia itu sendiri. Karena itu
kelangsungan hidup manusia sangat tergantung ekosistem tersebut, apabila ekosistem tersebut
terganggu dan mempengaruhi keseimbangan , akan tetapi manusia tidak secepat mungkin untuk
mengatasinya maka yang akan terjadi lingkungan hidup akan rusak dan semakin binasa. Jika
lingkungan hidup sudah binasa maka kehidupan manusia tidak seimbang karena tidak ada yang
digantungkan lagi sehingga manusia tinggal menunggu waktu untuk binasa pula.
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemukan berbagai masalah, mulai dari masalah
sosial dan ekonomi seperti: masalah dalam keluarga, lingkungan hidup, masalah pengangguran,
kemiskinan, kesehatan dan sebagainya. Selain tiu ada juga masalah yang bersifat fisik yang
merupakan lingkungan hidup manuisa. Masalah-masalah yang berhubungan dengan lingkungan
fisik saat ini antara lain adalah pencemaran lingkungan dengan segala dampak yang
ditimbulkannya.
4
Pada saat ini pencemaran berlangsung dimana-mana dengan laju begitu cepat yang tidak
pernah terjadi sebelumnya. Kecenderungan pencemaran akhir-akhir ini mengarah ke dua hal
yaitu:
(1). Ke arah pembuangan senyawa-senyawa kimia tertentu yang semakin meningkat, terutama
pembakaran minyak bumi secara nyata saat ini sudah berubah sistem alami pada skala global.
(2). Ke arah meningkatnya penggunaan bahan berbahaya (B3) oleh berbagai kegiatan industri
dengan pembuangan limbahnya ke lingkungan. Akibatnya timbul masalah-masalah yang bersifat
global antara lain: pemanasan global, hujan asam (acid rain), menipisnya lapisan ozon dan
sebagainya.2
Pemanasan Global berdampak langsung pada terus mencairnya es di daerah kutub utara
dan kutub selatan. Es di Greenland yang telah mencair hampir mencapai 19 juta ton! Dan volume
es di Artik pada musim panas 2007 hanya tinggal setengah dari yang ada 4 tahun sebelumnya!
Sejak terbentuk pertama kali kira-kira 10-20 triliun tahun yang lalu, planet bumi telah
mengalami beberapa fase fluktuasi perubahan suhu. Pada awal pembentukannya, bumi
diperkirakan masih sangat panas sehingga belum ada kehidupan sama sekali. Bumi bagian luar
yaitu bagian kulit bumi, lama-lama menjadi dingin, terus mendingin dan mengeras. Akan tetapi
bagian dalamnya (inti bumi) tetap panas sampai sekarang. Seberapa panas bagian dalam atau inti
bumi tersebut? Sangat panas hingga dapat mencairkan batu yang terbukti dalam bentuk magma.
Saat keluar dari perut bumi melalui ledakan gunung berapi, magma akan berubah menjadi lava.
2. Mencegah Dan Mengatasi Pencemaran
Adapun untuk mengatasi pencemaran lingkungan hidup adalah dari kesadaran manusia
itu sendiri. Hal-hal yang harus diketahui dalam mengatasi pencemaran tersebut diantaranya
adalah :
1. Tidak berlebihan dalam menebang hutan dan segera menggantikan dengan tumbuhan baru
agar tidak mengurangi keseimbangan dan kelestarian dari fungsi tersebut.
2. Memanfaatkan sampah dan limbah industri dengan manjadikannya bermanfaat.
4. Menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar dengan mengembalikan pada ajaran agama (Islam).
2
Rukaesih Achmad, Kimia Lingkungan (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2004), hlm. 1
5
Manusia memiliki kemampuan mengubah lingkungan sehingga menimbulkan lingkungan
fisik, biologis dan sosial. Hubungan timbal balik antara masing-masing lingkungan ini dengan
manusia berbeda-beda sesuai dengan hukum yang berlaku dalam masing-masing lingkungan.
B. Kondisi Lingkungan Pada Saat Ini
Masalah lingkungan hidup dewasa ini telah menjadi isu global karena menyangkut
berbagai sektor dan berbagai kepentingan umat manusia. Hal ini terbukti dengan munculnya isu-
isu kerusakan lingkungan yang semakin santer terdengar. Diantaranya isu efek rumah kaca,
lapisan ozon yang menipis, kenaiakan suhu udara, mencairnya es di kutub, dll. Mungkin
sebagian besar orang baru menyadari dan merasakan akan dampak tingkah lakunya di masa
lampau yang terlalu berlebihan mengeksploitasi alam secara berlebihan.
Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini bisa dikatakan telah menyebar di berbagai
belahan dunia. Khususnya Indonesia yang memiliki potensi alam yang sangat melimpah. Dengan
potensi alam yang sedemikian melimpahnya telah membuat orang-orang berusaha untuk
mengolah secara maksimal. Bahkan potensi alam tersebut dapat menarik masuk investor-investor
asing untuk berbisnis di negeri ini.
Mungkin saat ini kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita telah terbawa oleh sistem
kapitalisme. Kapitalisme telah memperhadapkan umat manusia kepada problem kerusakan
sumber daya alam dan lingkungan. Di dorong motif kepentingan diri (self-interest), kebebasan
(fredom), dan kompetisi tak bermoral, rezim kapitalisme telah berhasil mendudukan alam
sebagai objek eksploitasi tanpa batas.3 Perubahan sistem ekonomi dengan adanya liberalisasi
perdagangan telah disinyalir turut mempercepat kerusakan dan pencemaran di bumi. Dalam
perdagangan bebas, pakar ekonomi akan selalu bangga dan optimis terhadap pertumbuhan
ekonomi yang tinggi.
Timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidup sebagian besar adalah hasil perbuatan
manusia. Karena manusialah yang diberi tanggung jawab sebagai khalifah di bumi. Manusia
mempunyai daya inisiatif dan kreatif, sedangkan makhluk-makhluk lainnya tidak memiikinya.
Kebudayaan manusia makin lama makin maju sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu
pengtahuan dan teknologi.. Kerusakan lingkungan diperparah lagi dengan banyaknya kendaraan
bermotor, dan pabrik-pabrik yang menimbulkan pencemaran udara atau polusi.
3
Bidhawy, Zakiyuddin, ISLAM MELAWAN KAPITALISME (Magelang:Salemba, 2007) hlm. 77
6
Indonesia adalah salah satu negara yang paling sering dilanda bencana karena ulah
masyarakatnya. Sungguh ironis ketika Indonesia yang memiliki penduduk mayoritas umat Islam
telah mencatat sejarah kehancuran alamnya4, seperti bencana banjir bandang, tanah longsor,
kekringan, dll. Pemerintah yang diharapkan dapat memberikan jalan keluar dari persoalan ini
malah mengeluarkan kebijakan yang aneh. Padahal dalam Al-Qur’an banyak terdapat ayat-ayat
yang membahas lingkungan dan cara memanfaatkannya.
Dapat disimpulkan bahwa kerusakan yang terjadi saat ini merupakan akibat dari
keserakahan manusia yang memilih cara pintas mengeksploitasi lingkungannya secara habis-
habisan atau besar-besaran. Oleh karena itu, sejak awal Allah telah memperingatkan adanya
akibat ulah manusia tersebut yaitu sebagai motivasi, Allah manjanjikan kebahagiaan akhirat bagi
orang yang tidak berbuat kerusakan. Seharusnya kita sebagai umat Islam kembali kepada ajaran
Al-qur’an dalam hal mengolah lingkungan. Supaya kita dapat lebih bijak dan bertanggung jawab.
Sehingga nantinya dengan sendirinya akan lahirlah prinsip pembangunan berkelanjutan atau
pembangunan berwawasan lingkungan.
Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam di dalamnya banyak terangkum ayat-ayat yang
membahas mengenai lingkungan, seperti perintah untuk menjaga lingkungan, larangan untuk
merusaknya, dll. Seperti yang akan di bahas berikut ini.
4
Fachrudin, M. KONSERVASI ALAM DALAM ISLAM (Jakarta: Salemba Empat 2008) hlm. 53
7
menambah kekhawatiran manusia akan kerusakan lingkungan hidup yang lebih
parah.5
Suatu negara atau bangsa yang memiliki kualitas sumber daya manusia yang
baik akan memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan sebaik-baiknya bagi
kesejahteraan rakyatnya. Peran SDM dalam rangka meningkatkan taraf hidup sangat
terasa sejak revolusi industri melanda Eropah pada pertengahan abad ke-19,
kemudian menyebar ke Amerika. Pada waktu itu manusia berlomba-lomba
menciptakan alat dan mesin-mesin baru yang digunakan untuk menghasilkan barang
atau produk-produk baru. Produk-produk baru yang dihaslkan diharapkan dapat
meningkatkan tingkat kesejahteraan dalam waktu sesingkat-singkatnnya. Akibat
revolusi industri ini berdampak pada pengambilan dan pengerukan sumber daya alam,
baik yang ada di permukaan tanah, di dalam bumi maupun yang ada di laut.
Pertambahan jumlah penduduk dunia terasa ikut mempercepat perlombaan tersebut
sehingga pengambilan dan pengerukan sumber daya alam semakin tak terkendali.
Dalam firman Allah QS.Shod/38 : 27 , disebutkan :
dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya tanpa hikmah. yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir,
Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.
Sekali saja manusia mengabaikan hak alam atau diperlakukan secara zalim
oleh manusia dengan cara menciptakan kerusakan, maka alam pun akan melakukan
perlawanan kepada manusia. Perlawanannya bisa berupa banjir, longsor, badai, atau
krisis ekologi yang berdampak sangat mengerikan bagi umat manusia. Bukan hanya
sekarang dampak yang dirasakan, tapi bisa menimpa anak cucu kita, generasi
mendatang yang tidak berdosa. Hanya manusia arif saja yang mampu menangkap
keinginan alam yang juga berharap untuk diperlakukan dengan baik. Karena
perusakan lingkungan termasuk tindakan kufur nikmat, maka tidak ada alasan bagi
umat manusia arif untuk melakukan pembangkangan kepada Tuhan dengan cara
merusak alam yang sebenarnya menjadi sumber rahmat.
5
W.A. Wadhana, Dampak Pemanasan Global (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2010)hlm.7
8
Simaklah hadits berikut ini :
Dari Jabir ra Dia berkata,’Berkata Rosulullah saw,” Tidak ada seorang muslim
pun yang menanam tanaman, melainkan hasil tanaman yang dimakan akan menjadi
sedekah baginya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekahnya pula.”
(HR.Muslim)
Untuk itu mari kita barengi ilmu pengetahuan dengan agama, sebab ilmu tanpa
agama akan buta, dan agama tanpa ilmu pengetahuan akan lumpuh. Untaian hikmah
ada yang mengatakan " religious without belive is empty " agama tanpa ilmu
pengetahuan itu akan kosong. Hanya dengan menjalankan ajaran agama, kita akan
mampu melestarikan lingkungan hidup, dan menatanya serapi mungkin. Pandanglah
cakrawala yang luas Maha Agung ciptaan Allah, kita ciptakan keamanan, ketertiban
dan keindahan di bumi yang tercinta ini dengan merealisasikan " kebersihan itu
adalah sebagian dari iman ".
2. Alam Adalah Kenyataan yang Sebenarnya
Allah telah menciptakan alam raya ini dengan sebenarnya. Alam semesta yang indah
ini adalah benar-benar hadir dan sekaligus merupakan salah satu bukti keagungan
penciptanya. Pandangan ini berbeda dengan penganut aliran Idelisme yang menyatakan
bahwa alam tidak mempunyai eksistensi yang rill dan obyektif, melainkan semu, palsu,
ilusi, dan maya, atau sekedar emanasi atau pancaran dari dunia lain yang kongkrit yang
disebut dunia ideal.
9
Ditegaskan bahwa Allah telah menganugrahkan karunia yang besar kepada manusia,
menciptakan langit dan bumi untuk manusia, untuk diambil manfaatnya, sehingga
manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya dengan menjaga alam dan agar manusia
berbakti kepada Allah penciptanya,kepada keluarga, dan masyarakat.
4. Tidak Membuat Kerusakan Lingkungan
Timbulnya kerusakan alam atau lingkungan hidup merupakan akibat perbuatan
manusia. Karena manusia yang diberi tanggungjawab sebagai khalifah di bumi telah
menyallahgunakan amanah. Manusia mempunyai daya inisiatif dan kreatif, sedangkan
makhluk-makhluk lainnya tidak memilikinya. Kelebihan manusia yang disalahgunakan
mengakibatkan kerusakan lingkungan yang semakin bertambah parah. Dalam firman
Allah Q.S Ar-Ruum ayat 41. Sesungguhnya Allah telah menetapkan dan menggambarkan
akibat dari kedurhakaan manusia terhadap syariat. Manusia hanya bisa menguras dan
menggali isi bumi saja tanpa memperhatikan dampaknya. Maka terjadilah bencana dan
kerusakan di atas muka bumi. Padahal semua itu, menurut Yang Maha Kuasa, adalah
akibat dari tangan-tangan manusia itu sendiri.
Kerusakan yang terjadi sebagai akibat keserakahan manusia, ini disebabkan
manusia mempertaruhkan hawa nafsunya, tidak mempedulikan tuntunan Allah. Orang-
orang yang berbuat kerusakan dapat digolongkan sebagai orang-orang munafik atau
fasik. Apabila mereka diperingatkan mereka akan membantah bahkan menganggap
dirinya yang membawa kebaikan. Apabila diajak untuk kembali ke jalan kebenaran
merka tidak mendengarnya dan mengabaikannya. Hal ini terbukti dengan kokohnya
perusahaan-perusahaan asing yang berada disektor pengolahan alam dari tekanan
pemerintah karena terjerat persoalan perusakan lingkungan.
Sebagai motivasi, Allah telah menjajikan kebahagiaan akhirat bagi orang yang
tidak berbuat kerusakan atau bahkan melarang orang berbuat kerusakan. Demikianlah
tuntunlah Allah bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap lingkungan hidup kita. Dan
Allah telah menjanjikan pahala yang tiada taranya bagi kita yang senantiasa memelihara
dan melestarikan lingkungan hidup serta tidak selalu membuat kerusakan.6
6
Ibid hlm. 54
10
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Lingkungan hidup merupakan dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan, bukan
saja terhadap manusia, tetapi juga makhluk hidup lain, seperti hewan dan tumbuhan. Oleh karena
seluruh isi alam diperuntukkan bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia maka
tumbuhan dan hewan yang dapat mendukung kedua hal tersebut harus tetap terjaga kedalam
fungsinya sebagai pendukung kehidupan. Karena lingkungan mempunyai hubungan yang sangat
banyak dengan penghuni, banyak interaksi dan korelasinya.
Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini bisa dikatakan telah menyebar di berbagai
belahan dunia. Khususnya Indonesia yang memiliki potensi alam yang sangat melimpah. Dengan
potensi alam yang sedemikian melimpahnya telah membuat orang-orang berusaha untuk
mengolah secara maksimal. Bahkan potensi alam tersebut dapat menarik masuk investor-investor
asing untuk berbisnis di negeri ini
Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam di dalamnya banyak terangkum ayat-ayat yang
membahas mengenai lingkungan, seperti perintah untuk menjaga lingkungan, larangan untuk
merusaknya, dll. Seperti yang akan di bahas berikut ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12