Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
HUKUM KIRCHHOF

Nama :Hetiani Purnama Dewi


NPM : 19420038
Grup/Kelompok : 1K2/1
Dosen : 1. Yusi S.S, S.Si.,M.T.
2. E.Desi Fatma,S.Pd.,M.Si.
3. Endah Purnomosari, S.T.

POLITEKNIK STTT BANDUNG


KIMIA TEKSTIL
2019/2020
ABSTRAK
Hetiani Purnama Dewi, 19420038, Kimia Tekstil, Politeknik STTT Bandung
hetiani.dewi@gmail.com
081910473561
Hukum kirchoff dapat digunakan untuk menganalisis suatu rangkaian yang
kompleks. Hukum ini merupakan salah satu teori elektronika. Untuk menganalisis
lebih lanjut tentang rangkaian elektronika digunakan hukum kirchoff. Loop
merupakan suatu rangkaian atau jalan konduksi yang tertutup. Titik cabang-
cabang dalam jaringan ( rangkaian ) merupakan tempat bertemunya beberapa
konduktor.
Dilakukannya eksperimen ini adalah untuk ditujukan memverifikasi teori
Hukum Kirchhoff melalui eksperimen. Terdapat ada dua hukum kirchhoff yang
akan diverifikasi yaitu Hukum Kirchhoff pertama dan Hukum Kirchhoff kedua
yaitu serta dapat menentukan dan membaca nilai resistor.
Dalam eksperimen ini kami menggunakan bahan Ossiloskop dan matlab.
Hasil yang didapat berdasarkan pengukuran Oscilloscope, hasil matlab, dan
pengukuran berdasarkan teori haruslah saling mendekati atau mendapatkan suatu
kesamaan
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak asing lagi bagi kita untuk mendengar kata listrik. Listrik adalah suatu
hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia dan tidak bisa dipisahkan
lagi, listrik memiliki fungsi diantaranya sebagai penerangan, sebagai
kebutuhan vital untuk mempermudah dan mendukung segala aktifitas
manusia. Listrik dipengaruhi oleh tegangan dan arus. Arus pada listrik
terdapat dua macam yaitu arus searah (DC) dan arus bolak balik (AC). Pada
rangkaian arus DC terdapat hukum yang berlaku untuk tiga rangkaian yaitu,
rangkaian seri, pararel dan gabungan ( seri pararel). Hukum tersebut adalah
Hukum Kirchoff. Hukum Kirchoff ini dikenalkan oleh ahli fisika Jerman
bernama Gustav Robert Kirchoff pada tahun 1845. Cara kerja listrik
dipengaruhi oleh hambatan (R) tegangan (V) dan Arus (I) berdasarkan teori
Hukum Kirchoff

B. Tujuan
1) Mampu membaca nilai hambatan pada resistor
2) Mampu menyusun rangkaian baik seri, pararel, maupun gabungan
3) Mampu mengetahui besarnya tegangan dan arus dalam setiap hambatan
di setiap rangkaian
4) Mengetahui besarnya nilai tegangan dan arus di setiap hambatan pada
rangkaian dengan menggunakan alat bantu Oscilloscope
5) Membuktikan Hukum Kirchoff secara teori, eksperimen, dan validasi
matlab.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Hukum Kirchhoff
 Hukum Kirchhoff merupakan salah satu hukum dalam ilmu Elektronika yang
berfungsi untuk menganalisis arus dan tegangan dalam rangkaian. Hukum
Kirchoff pertama kali diperkenalkan oleh seorang ahli fisika Jerman yang
bernama Gustav Robert Kirchhoff (1824-1887) pada tahun 1845.

Contoh rangkaian sederhaa yang tidak dapat dianalisis dengan mengganti


kombinasi resistor seri atau paralel dengan resistansi ekivalen mereka.
Tegangan jatuh pada   dan   tidaklah sama karena adanya ggl  . Sehingga,
rangkaian kedua resistor ini tidaklah paralel juga bukanlah rangkaian seri, karena
arus yang mengalir pada kedua resistor tidaklah sama. Namun, ada hukum yang
berlaku pada rangkaian yang memliki arus tetap (tunak). Hukum ini adalah hukum
Kirchhoff 1 dan 2.

2.2 Hukum Kirchhoff I


Hukum Kirchhoff I merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang
menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup
adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus
listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik
yang ke luar percabangan itu.
∑I masuk = ∑I keluar
2.3 Hukum Kirchhoff II
Hukum Kirchhoff 2 merupakan Hukum Kirchhoff yang digunakan untuk
menganalisis  tegangan (beda potensial) komponen-komponen elektronika pada
suatu rangkaian tertutup. Hukum Kirchhoff 2 ini juga dikenal dengan sebutan
Hukum Tegangan Kirchhoff atau Kirchhoff’s Voltage Law (KVL).
Bunyi Hukum Kirchhoff 2 adalah sebagai berikut :
“Total Tegangan (beda potensial) pada suatu rangkaian tertutup adalah nol”
Untuk lebih jelas mengenai Bunyi Hukum Kirchhoff 2
Berdasarkan Rangkaian diatas, dapat dirumuskan bahwa :
Vab + Vbc + Vcd + Vda = 0
Secara umum rumus hukum Kirchhoff 2 dapat dinyatakan sebagai berikut:

Hukum II Kirchoff ini menjelaskan bahwa jumlah penurunan beda potensial sama
dengan nol artinya tidak ada energi listrikyang hilang dalam rangkaian atau semua
energi listrik diserap dan digunakan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:
Dengan keterangan :
∑ ε: Jumlah Gaya Gerak Listrik (GGL) sumber arus (V)
∑ V : Jumlah Tegangan (V)
Untuk mencari perhitungan Hukum Kirchoff, diperlukan nilai dari tegangan (V)
arus (I) dan hambatan (R). Formula tersebut didapat dari Hukum Ohm, yaitu :
V = I.R
Dimana :
V = Tegangan (Volt)
I = Arus (Ampere)
R = Resistansi Hambatan (Ω)

2.4 Resistor
Resistor atau hambatan adalah salah satu komponen elektronika yang memiliki
nilai hambatan tertentu, dimana hambatan ini akan menghambat arus listrik yang
mengalir melaluinya. Sebuah resistor biasanya terbuat dari bahan campuran
Carbon. Namun tidak sedikit juga resistor yang terbuat dari kawat nikrom, sebuah
kawat yang memiliki resistansi yang cukup tinggi dan tahan pada arus kuat.
Contoh lain penggunaan kawat nikrom dapat dilihat pada elemen pemanas setrika.
Jika elemen pemanas tersebut dibuka, maka terdapat seutas kawat spiral yang
biasa disebut dengan kawat nikrom.

Satuan Resistor adalah Ohm (simbol: Ω) yang merupakan satuan SI


untuk resistansi listrik. Dalam sejarah, kata ohm itu diambil dari nama salah
seorang fisikawan hebat asal German bernama George Simon Ohm. Beliau juga
yang mencetuskan keberadaan hukum ohm yang masih berlaku hingga sekarang.
Cara Menghitung Resistor
Menggunakan Alat Ukur

Multimeter Digital
Dalam menghitung besarnya hambatan yang terkandung dalam resistor, kita
punya beberapa teknik perhitungan. Pertama adalah cara yang paling gampang,
yaitu dengan menggunakan multimeter digital. Setelah kita menyetel multimeter
digital dalam mode “ohm”, lalu kedua terminal multimeter kita tempelkan dikedua
kaki resistor. Dengan itu seketika muncul besar hambatan dari resistor yang kita
ukur.

Multimeter Analog
Cara kedua yaitu dengan menggunakan multimeter analog. Untuk menggunakan
alat ukur ini maka butuh sedikit keahlian dalam membaca skala pada multimeter.
Pada multimeter analog, umumnya kita akan menemukan beberapa skala yang
dapat digunakan sesuai kebutuhan ketelitian perhitungan.
Adapun simbol simbol dalam bentukgambar ynag sering digunakan dalam suatu
desain rangkaian elektronika yaitu :
Nilai resistor dapat diketahui dengan kode warna dan kode huruf pada
resistor. Resistor dengan nilai resistansi ditentukan dengan kode warna dapat
ditemukan pada resistor tetap dengan kapasitas daya rendah, sedangkan nilai
resistor yang ditentukan dengan kode huruf dapat ditemui pada resistor tetap
daaya besar dan resistor variable.

Cara mudah menghafal nilai dari kode warna Resistor yaitu dengan cara


menghafalkan warna berdasarkan dari urutan pada tabelnya yaitu dengan
singkatannya. “Hi Co Me O Ku, Hi Bi U A Pu” akan lebih mudah diingat untuk
menghafal,
Sebuah resistor memiliki warna Ungu, Merah, Jingga dan Perak. Berapakah
nilai hambatan pada resitor tersebut?
Jawaban :
Pita 1 : Ungu = 7
Pita 2 : Merah = 2
Pita 3 : Jingga = 103
Pita 4 : Perak = Toleransi 10%
Jadi, hasilnya adalah 72000 Ω dengan toleransi 10%.
10% dari 72000 Ω adalah 7200. Maka R maksimum adalah 72000+7200 = 79200
Ω
R minimumnya 72000-7200 = 64800Ω.
BAB III
METODE EKSPERIMEN
Pada metode eksperimen akan dijabarkan bagaimana metode yang
digunakan serta alat dan bahan yang dipakai dalam eksperimen ini.

3.1 ALAT DAN BAHAN


- Resistor
- Kabel penghubung
- Project board
- Sumber tegangan 1,4 V
- Oscilloscope

3.2 LANGKAH KERJA


3.2.1 Rangkaian Seri
1. Dihitung besar hambatan pada setiap resistor yang akan digunakan dalam
percobaan.
2. Dibuat rangkaian pada project board secara seri sesuai dengan skema pada
lembar kerja praktikum.
3. Diberi tegangan sebesar 1,4 V, kemudian ukur setiap resistor pada
rangkaian tersebut dengan menggunakan Oscilloscope
4. Diitung secara teori dan bandingkan hasilnya.
3.2.2 Rangkaian Paralel
1. Dihitung besar hambatan pada setiap resistor yang akan digunakan dalam
percobaan
2. Dibuat rangkaian pada project board secara paralel sesuai dengan skema
pada lembar kerja praktikum.
3. Diberi tegangan sebesar 1,4 V, kemudian ukur setiap resistor pada
rangkaian tersebut dengan menggunakan Oscilloscope.
4. Dihitung secara teori, dan bandingkan hasilnya.
3.2.3 Rangkaian Gabungan
1. Dihitung besar hambatan dari ketiga resistor yang akan digunakan dalam
percobaan.
2. Dibuat rangkaian resistor pada project board secara seri dan paralel
dengan ketentuan R1 disusun seri kemudian R2 dan R3 disusun paralel
3. Diberi tegangan sebesar 1,4 V, kemudian ukur tegangan pada setiap
resistor tersebut dengan menggunakan Oscilloscope.
4. Dihitung secara teori, dan bandingkan hasilnya
BAB V
KESIMPULAN
Hasil dari yang telah dilakukan dapa disimpulkan sebagai berikut bahwa
hukum tegangan kirchhoff merupakan tegangan yang diberikan pada suatu
rangkaian tertutup sama dengan tegangan jatuh.
Pada percobaan ini didapatkan :
 Pengukuran Oschilloscope
1. Rangkaian Seri
V1 = 1,21 V
V2 = 1,09 V
V3 = 1.07 V
2. Rangkaian Pararel
V1 = 1,31 V
V2 = 1,33 V
V3 = 1,35 V
3. Rangkaian Seri-Pararel
V1 = 1,17 V
V2 = 1,15 V
V3 = 1,15 V

 Perhitungan berdasarkan matlab


1. Rangkaian Seri
V1 = 4,846 V
V2 = 1,558 V
V3 = 2,596 V
2. Rangkaian Pararel
V1 = 9 V
V2 = 9 V
V3 = 9 V
3. Rangkaian Seri-Pararel
V1 = 7,494 V
V2 = 1,506 V
V3 = 1,506 V
 Perhitungan berdasarkan teori
1. Rangkaian Seri
V1 = 4,846 V
V2 = 1,558 V
V3 = 2,596 V
2. Rangkaian Pararel
V1 = 9 V
V2 = 9 V
V3 = 9 V
3. Rangkaian Seri-Pararel
V1 = 7,494 V
V2=V3 = 1,506 V

DAFTAR PUSTAKA
 https://jagad.id/resistor/
 https://www.academia.edu/29162508/LAPORAN_PRAKTIKUM_2_ELE
KTRONIKA-HUKUM_KIRCHOFF.docx
 https://blog.ruangguru.com/penjelasan-hukum-i-dan-ii-kirchoff
 Pedoman Praktikum Fisika Dasar II Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil
Bandung – Listrik dan Optik
 Abdullah, Mikrajuddin. 2016. Fisika Dasar 1 Institut Teknologi Bandung.
Bandung:Tidak diterbitkan
 Abdullah, Mikrajuddin. 2017. Fisika Dasar 2 Institut Teknologi Bandung.
Bandung:Tidak diterbitkan

LAMPIRAN
A. Rangkaian pada Osiloscope
 RANGKAIAN SERI
R1 =1.21 V

R2 =1,09 V

R3= 1.07 V

 Rangkaian Paralel
R=1,31 V

R= 1,33V

R= 1,35V
 Rangkaian Gabungan
R1=1,17 V

R2=R3=1,15 V

B. Rangkaian pada Matlab


 Rangkaian seri

RI= 4,846 V
R2= 1,558 V

R3= 2,598 V
 Rangkaian Paralel

R1=R2=R3= 9 V
 Rangkaian Gabungan

R1=7,494 V

R2=R3= 1,506 V

Anda mungkin juga menyukai