Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM DIGITAL SIGNAL PROCESSING

PRAKTIKUM 1
SINYAL DASAR

Oleh :

Nama : Muhammad Rizal Fanani


Kelas : 4 D4 LB
NRP :1310171033
Dosen : Dimas Okky Anggriawan, S.T.,MT.
Hari/Tanggal : Rabu, 23 September 2020

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA
2020
PRAKTIKUM 1
SINYAL DASAR

1. TUJUAN
a. Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis sinyal dasar
b. Mahasiswa dapat membangkitkan beberapa sinyal-sinyal dasar menggunakan
software MATLAB
c. Mahasiswa dapat menganalisis dan menyimpulkan hasil praktikum.

2. DASAR TEORI
Sinyal dasar adalah sinyal yang dapat digunakan untuk menyusun atau
merepresentasikan sinyal-sinyal yang lain. Ada 2 macam sinyal dasar yaitu sinyal
dasar waktu kontinyu dan sinyal dasar waktu diskrit.
Pada sinyal kontinyu, variable independent (yang berdiri sendiri) terjadi ters-
menerus dan kemudian sinyal dinyatakan sebagai sebuah kesatuan nilai dari variable
independent. Sebaliknya, sinyal waktu diskrit hanya menyatakan waktu diskrit dan
mengakibatkan variable independent hanya merupakan himpunan nilai diskrit. Suatu
sinyal x(t) dikatakan sebagai sinyal waktu kontinyu atau sinyal analog ketika memiliki
nilai pada setiap saat. Beberapa sinyal dasar waktu kontinyu yang digunakan yakni :
1. Sinyal Step
2. Sinyal Ramp
3. Sinyal Quadratic
4. Sinyal Eksponensial
5. Sinyal Sinusoidal

SINYAL STEP
Sinyal step mempunyai persamaan sebagai berikut:

Gambar 2.1 Sinyal Step


SINYAL RAMP
Sinyal ramp mempunyai persamaan sebagai berikut:

Gambar 2.2 Sinyal Ramp

SINYAL QUADRATIC
Sinyal quadratic mempunyai persamaan sebagai berikut

Gambar 2.3 Sinyal Quadratic

SINYAL EKSPONENSIAL
Sinyal ramp mempunyai persamaan sebagai berikut:
Gambar 2.4 Sinyal Eksponensial

SINYAL SINUSOIDAL
Sinyal ramp mempunyai persamaan sebagai berikut:

Gambar 2.5 Sinyal Sinusoidal

3. ALAT & BAHAN


1. Laptop
2. Software MATLAB

4. PROGRAM
A. SINYAL STEP
%% unit step
n=0:15;
unit_step = [1; ones(15,1)];
figure (2)
stem(n,unit_step);
figure (3)
plot(n,unit_step)

B. SINYAL RAMP
%% unit ramp
t=1:2:10
ramp_sig = t;
figure (5)
stem(ramp_sig)
figure (6)
plot(ramp_sig)

C. SINYAL QUADRATIC
%% unit quadratic
t=1:1:10
quad_sig = t.^2;
figure (7)
stem(quad_sig)
figure (8)
plot(quad_sig)

D. SINYAL EKSPONENSIAL
%% unit exponential
t=1:1:10
exp_sig = 0.5.^t;
figure (9)
stem(exp_sig)
figure (10)
plot(exp_sig)

E. SINYAL SINUSOIDAL
%% sinyal sinus
t=0:0.001:0.02; A=5;
phi=3.14;
w=2*phi.*50;
fasa = 180;
y=A.*sin(w.*t+fasa);
figure (12)
stem(t,y);
figure (13)
plot(t,y)

5. LANGKAH PERCOBAAN
1. Buka software MATLAB dan pilih new script.
2. Ketik program dan run untuk sinyal step. Lakukan 2 kali pengambilan data n=10
dan n=15.
3. Ketik program dan run untuk sinyal ramp. Lakukan 2 kali pengambilan data
t=1:1:10 dan t=1:2:10.
4. Ketik program dan run untuk sinyal quadratic. Lakukan 2 kali pengambilan data
t=1:1:10 dan t=1:0.5:10.
5. Ketik program dan run untuk sinyal eksponensial. Lakukan 2 kali pengambilan
data t=1:0.5:10 dan t=1:1:10.
6. Ketik program dan run untuk sinyal sinusoidal. Lakukan 4 kali pengambilan data
f=100 Hz, f=1000 Hz, f=2000Hz dan f=1000 Hz dengan sudut fasa 45o.
7. Lakukan analisis perbandingan hasil simulasi masing-masing sinyal terhadap
parameter yang berbeda.
6. HASIL SIMULASI
A. SINYAL STEP
• n = 10
1 2

0.9 1.8

0.8 1.6

0.7 1.4

0.6 1.2

0.5 1

0.4 0.8

0.3 0.6

0.2 0.4

0.1 0.2

0 0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

• n = 15
1 2

0.9 1.8

0.8 1.6

0.7 1.4

0.6 1.2

0.5 1

0.4 0.8

0.3 0.6

0.2 0.4

0.1 0.2

0 0
0 5 10 15 0 5 10 15

B. SINYAL RAMP
• t=1:1:10

10 10

9 9

8
8
7
7
6
6
5
5
4
4
3

2 3

1 2

0 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
• t=1:2:10
9 9

8 8

7
7

6
6
5
5
4
4
3

3
2

1 2

0 1
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5

C. SINYAL QUADRATIC
• t=1:0.5:10
100 100

90 90

80 80

70 70

60 60

50 50

40 40

30 30

20 20

10 10

0 0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

• t=1:1:10

100 100

90 90

80 80

70 70

60 60

50 50

40 40

30 30

20 20

10 10

0 0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
D. SINYAL EKSPONENSIAL
• t = 1:0.5:10

• t = 1:1:10

E. SINYAL SINUSOIDAL
• t=0:0.001:0.02
5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

0 0

-1 -1

-2 -2

-3 -3

-4 -4

-5 -5
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02
• t=0:0.01:0.02
5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

0 0

-1 -1

-2 -2

-3 -3

-4 -4

-5 -5
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02

• t=0:0.0005:0.02

5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

0 0

-1 -1

-2 -2

-3 -3

-4 -4

-5 -5
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02

• t=0:0.001:0.02; Sudut fasa=45o

5 5

4 4

3 3

2 2

1 1

0 0

-1 -1

-2 -2

-3 -3

-4 -4

-5 -5
0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02 0 0.002 0.004 0.006 0.008 0.01 0.012 0.014 0.016 0.018 0.02

7. ANALISIS
Pada praktikum Digital Signal Processing yang berjudul sinyal dasar ini dilakukan
pembangkitan berbagai macam sinyal dasar waktu kontinyu yakni sinyal step, sinyal
ramp, sinyal eksponensial, sinyal quadratic, sinyal sinusoidal menggunakan software
MATLAB.

SINYAL STEP
Pada percobaan ini dilakukan 2 kali pengambilan data dengan n yang berbeda. Hal ini
berpengaruh pada jumlah data yang ditampilkan dan panjang sumbu x yaitu waktu.
Pada saat n=0:10 artinya sinyal step dibangkitkan mulai detik ke 0 hingga detik ke 10.
Sedangkan saat n=0:15 artinya sinyal step dibangkitkan mulai detik ke 0 hingga detik
ke 15.
unit_step = [1; ones(15,1)];
Line program diatas artinya, magnitude/amplitude dari sinyal ramp adalah 1.

SINYAL RAMP
Pada percobaan ini dilakukan 2 kali pengambilan data dengan t yang berbeda. Hal ini
berpengaruh pada gradien/kemiringan dari sinyal ramp, panjang sumbu x, serta jumlah
data.
Pada saat t=1:1:10 artinya sinyal ramp dibangkitkan dimulai dari detik 1 hingga detik
ke 10 dengan selang waktu 1 detik dan kenaikan nilai magnitude tiap selang waktunya
adalah 1, sehingga didapatkan 10 data.
Sedangkan saat t=1:2:10 artinya sinyal ramp dibangkitkan dimulai dari detik ke 1
hingga detik ke 10 dengan selang waktu 2 detik dan keanikan nilai magnitude tiap
selang waktunya adalah 2, sehingga didapatkan 5 data saja.

SINYAL QUADRATIC
Pada percobaan ini dilakukan 2 kali pengambilan data dengan t yang berbeda yang
berpengaruh pada panjang sumbu x, jumlah data, dan magnitude tiap selang waktunya
yang merupakan kuadrat dari nilai t.
Pada saat t=1:1:10 artinya sinyal quadratic dibangkitkan dimulai dari detik 1 hingga
detik ke 10 dengan selang waktu 1 detik dan didapatkan 10 data.
Sedangkan saat t=1:0.5:10 artinya sinyal dibangkitkan dimulai dari detik 1 hingga detik
ke 10 dengan selang waktu 0.5 detik dan didapatkan 20 data.

SINYAL EKSPONENSIAL
Pada percobaan ini dilakukan 2 kali pengambilan data dengan t yang berbeda yang
berpengaruh pada panjang sumbu x, jumlah data, dan magnitude.
Pada saat t=1:1:10 artinya sinyal eksponensial dibangkitkan dimulai dari detik 1 hingga
detik ke 10 dengan selang waktu 1 detik dan nilai magnitude tiap selang waktunya
merupakan 0.5 dipangkatkan dengan nilai t dan didapatkan 10 data.
Sedangkan saat t=1:0.5:10 artinya sinyal eksponensial dibangkitkan dimulai dari detik 1
hingga detik ke 10 dengan selang waktu 0.5 detik dan didapatkan 20 data.

SINYAL SINUSOIDAL
Pada percobaan ini dilakukan 4 kali pengambilan data, yakni dengan frekuensi
sampling yang berbeda-beda yang mempengaruhi periode dan jumlah data, dimana
semakin tinggi nilai frekuensinya maka semakin banyak data samplingnya.
Pada saat t=0:0.001:0.02 artinya sinyal sinus dibangkitkan dimulai dari detik ke 0
hingga detik ke 0.02 dengan frekuensi sampling f =1000 Hz sehingga periodenya adalah
0.001 dan didapatkan 20 jumlah data.
Pada saat t=0:0.01:0.02 artinya sinyal sinus dibangkitkan dimulai dari detik ke 0 hingga
detik ke 0.02 dengan frekuensi sampling f =100 Hz sehingga periodenya adalah adalah
0.01 dan didapatkan 2 jumlah data.
Dan pada saat t=0:0.0005:0.02 artinya sinyal sinus dibangkitkan dimulai dari detik ke 0
hingga detik ke 0.01 dengan frekuensi sampling f =2000 Hz sehingga periodenya adalah
0.0005 dan didapatkan 40 jumlah data.
Saat fasa=45 artinya sudut fasanya sebesar 45o

8. KESIMPULAN
Dari praktikum digital signal processing yang berjudul sinyal dasar yang telah
dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Untuk membangkitkan berbagai sinyal dasar waktu kontinyu dapat
menggunakan software MATLAB dengan script program yang telah dibuat.
2. Frekuensi dan periode berpengaruh dalam membangkitkan sinyal-sinyal dasar
waktu kontinyu. Semakin besar nilai frekuensi samplingnya maka semakin
banyak data yang didapatkan dan akan menampilkan sinyal yang lebih halus.

Anda mungkin juga menyukai