Ada
sebuah peristiwa yang sangat perlu kira sambut kedatangannya karena didalamnya banyak hal yang bisa
dipelajari serta akan mampu meningkatkan ketaqwaan kita terhadap Allah set, yaitu pada tanggal 10
muharram. Diantara sejarah besar yang terjadi pada hari tersebut yaitu :
Itulah beberapa sejarah penting yang diceritakan dalam sebuah hadis nabi saw, yang diriwayatkan oleh
abu hurairah yang terdapat dalam kitab I’anatut tholibin juz 11 hal 267.
Pada sepuluh muharram ini terdapat salah satu peristiwa penting sangat menarik yang pernah dilalui
oleh nabi nuh as beserta para pengikutnya, yaitu selamatnya mereka dari peristiwa banjir atau topan.
Nabi nuh as merupakan anak dari nabi syis bin nabi adam, umur beliau adalah 100 tahun. Ketika umur
40 tahun beliah sudah diangkat menjadi rosul dan mulai mengadakan dakwah kepada kaum kafir selama
950 tahun.
Selama 950 tahun nabi nuh as berdakwah, hanya 80 orang yang setia dan mengikutinya beserta
sebagian keluarganya. Karena selama tersebut umat nabi nuh terus membangkang dan terus menerus
melakukan berbagai dosa. Nabi nuh memohon atau berdoa kepada allah swt agar kaumnya tersebut
dihancurkan.
Artinya : ya tuhanku, jangan engkau biarkan seorangpun diantara orang-orang kafir itu tinggal di atas
bumi. Sesungguhnya jika engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-
hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir.
Lantas doa nabi nuh as pun dikabulkan oleh allah berupa datanya banjir yang menenggelamkan alam
semesta ini. Banjir tersebut dimulai dengan datangnya hujan selama 40 hari 40 malam sehingga
keluarkan berbagai sumber air secara terus menerus dari dalam tanah.
Dan gunung-gunung pun tenggelam termasuk pepohonan, semua manusia dan hewan-hewan dan
semuanya mati terkecuali nabi nuh beserta 80 orang pengikutnya dan beberapa hewan dan burung yang
berjodoh-jodoh selamat diatas perahu nabi nuh as. Bahkan anaknya pun yang bernama kan’an ikut
tenggelam di dalam banjir tersebut karena dia mengingkari ayahnya nabi nuh as.
Peristiwa banjirnya nabi nuh as menyimpan makna sangat mendalam yang bisa diambil oleh kita untuk
menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari diantaranya :
1. Dengan keagungan allah swt, bisa menurunkan sebuah siksa dengan cara diluar nalar manusia
seperti banjir yang mampu menenggelamkan seluruh jagat raya ini. Begitu pula siksaan yang
datang kepada kaum nabi musa as berupa hama dan menghabiskan semua tanaman kaumnya
serta peristiwa yang terjadi pada kaum ad dan banyak lagi yang lainnya.
2. Diamana-mana allah swt menurunkan atau memberikan sebuah musibah apapun itu bentuknya,
hal tersebut merupakan suatu teguran agar manusia berpikir dan bertaubat kepada Allah swt.
3. Dimana-mana allah swt memberikan sebuah siksaan kepada orang-orang yang kufur dan
berdosa, maka orang salih tidak berdosa pun akan kebagian mudhorotnya. Seperti nabi nuh as
dan pengikutnya harus rela dalam waktu cukup lama diatas air. Sebagaimana firman allah swt.
Artinya : dan peliharalah diri kalian dari siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang
zalim saja diantara kalian dan ketahuilah bahwa allah amat keras siksanya. (qs. Al anfal : 25)
Namun untuk orang yang soleh justru akan menambah pahala. Sedangkan tanda merasa takut
yaitu dengan cara memperbanyak istighfar serta melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar.
Jangan membiarkan oarng-orang terlarut dalam dosa tapi harus selalu saling menasehati.
4. Adanya kesalahan (dosa-dosa) anak tidak bisa ditolong oleh ayahnya meskipun orang solih,
terlebih jika orang tuanya tidak mau mendidik anaknya maka orang tua tersebut akan terbawa
pada kecelakaan yang dilakukan anaknya.
5. Pertama kali adanya teknik dari pembuatan perahu atau kapal laut dipelopori oleh nabi nuh as.
Dalam rangka memperingati atau menyambut hari asyura ini disunahkan kepada seluruh umat muslim
untuk :
1. Melaksanakan puasa sunah pada tanggal 9 dan 10 muharam atau puasa bulan muharam
2. Memperbanyak shalat sunnah, membaca dzikir dan istighfar pada waktu malamnya
3. Memperbanyak silaturahmi ke para ulama, menjenguk orang sakit, menyantuni fakir miskin
terutama pada anak yatim, memperbanyak bacaan al qur’an dan sebagainya.