Anda di halaman 1dari 4

STRUKTUR DAN ORGANISASI TUBUH

TUMBUHAN

Nama Kelompok:

1. Dila Afriyanti (19031008)


2.Fadiyah Hanin (19031012)
3. Miftahul Jannah (19031028)
4. Putri Hafizzoh Ahmad (19031099)

Dosen:

1. Dr. Syamsurizal, M.Biomed.


2. Sa’diyatul Fuadiyah, S.Pd, M.Pd.

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam biologi, tumbuhan adalah organisme eukariotik multiseluler yang tergolong ke
dalam kerajaan Plantae. Kingdom plantae meliputi Bryophyte (lumut), Pteridophyta (paku-
pakuan), dan Spermatophyta (tumbuhan sejati).

Tanaman hijau memiliki dinding sel yang kokoh mengandung selulosa. Hampir semua
anggota tumbuhan bersifat autotrof, yakni memproduksi energi sendiri dengan mengubah
energi cahaya matahari melalui proses yang disebut fotosintesis dalam organel sel
bernama kloroplas. Karena warna hijau yang dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain
yang dipakai adalah Viridiplantae ("tumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Namun ada juga tumbuhan yang bersifat parasit dan beberapa sudah tidak memiliki
kemampuan fotosintesis dengan sedikit atau bahkan tanpa klorofil. Tanaman juga bisa
dikarekterisasi dari cara mereka berkembang biak, kemampuan pertumbuhan, dan pergiliran
keturunan.

Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga


hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000
jenis tumbuhan lumut. Tumbuhan hijau menghasilkan hampir seluruh molekul oksigen di
muka bumi ini dan merupakan bagian terpenting dalam sistem ekologi bumi. Tumbuhan-
tumbahan yang sudah di domestikasi bisa menghasilkan biji, buah-buahan dan sayuran yang
berguna sebagai bahan dasar pangan manusia. Selain itu tumbuhan juga digunakanan sebagai
tanaman hiasan dan banyak yang berkhasiat obat serta digunakan dalam ilmu medis. Ilmu
mengenai studi tanaman disebut botani, yakni salah satu cabang ilmu biologi.

Yang akan dibahas pada makalah ini adalah struktur dan organisasi tubuh tumbuhan,
yang mencakup :

1. Ciri-ciri umum tumbuhan

a. Tumbuhan tingkat rendah

b. Tumbuhan tingkat tinggi

2. Struktur dan organisasi tubuh Protista, Fungi, Lichenes, Bryophyta, dan Pteridophyta
(ciri umum, contoh, dan manfaat)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ciri-ciri Umum Tumbuhan


Tumbuhan memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut, yaitu :
1. Merupakan organisme multiseluler
Ciri umum dari tumbuhan salah satunya adalah termasuk dalam organisme
multiseluler. Maksudnya disini adalah merupakan jenis organisme yang memiliki
banyak sel dalam tubuhnya dengan ukuran dan struktur yang kompleks. Dalam hal
ini, pada organisme multiseluler memiliki DNA sel yang memiliki peran penting
dalam keturunan. Setiap sel yang terdapat pada organisme ini memiliki fungsi dan
tugas yang saling berkaitan dan tentunya akan bekerjasama dengan baik.
2. Memiliki klorofil dan bersifat autotrof
Ciri ciri tumbuhan yang kedua adalah memiliki klorofil. Secara umum, tumbuhan
yang sempurna adalah tumbuhan yang memiliki klorofil. Tanpa adanya klorofil
tumbuhan tidak akan dapat menghasilkan makanannya sendiri. Adapun tumbuhan
yang dapat membuat makananya sendiri disebut sebagai autotrof.
3. Memiliki sifat stasioner
Ciri umum yang selanjutnya adalah bersifat stasioner. Sifat stasioner disini adalah
tidak dapat berpindah tempat dengan sendirinya. Maka dari itu, masing-masing
tumbuhan tentunya memiliki sifat stasioner ini, dimana tumbuhan akan dapat
berpindah tempat apabila terdapat perantara yang memindahkannya dari satu tempat
ke tempat lain, contohnya disini adalah manusia.
4. Fotosintesis
Pada umumnya, masing-masing tumbuhan akan melakukan proses fotosintesis. Tetapi
tumbuhan yang tidak memiliki klorofil maka tidak akan melakukan proses
fotosintesis. Bagi tumbuhan yang tidak dapat melakukan proses fotosintesis belum
tentu tidak termasuk kategori tumbuhan, karena beberapa tumbuhan memang tidak
melakukan proses fotosintesis. Pengertian fotosintesis sendiri adalah proses yang
dilakukan tumbuhan untuk membuat makanannya sendiri dengan bantuan dari sinar
matahari. Apabila pada hasil fotosintesis tersebut glukosa yang dihasilkannya berlebihan,
maka umumnya tumbuhan akan menyimpannya untuk dijadikan cadangan makanan
sebagai amilum. Secara umum, tumbuhan akan merubah glukosa tersebut menjadi
amilum, akan tetapi sebagian dari mereka tidak mengolahnya dan mengubahnya
menjadi senyawa lain.
5. Mempunyai organ reproduksi, bersel banyak yang komplek dan terjadi stadium
embrio selama perkembangan dari telur hingga dewasa.
6. Reproduksi seksual atau aseksual
Adapun ciri tumbuhan yang lain adalah dapat berkembang secara seksual ataupun
aseksual. Maksudnya dari berkembang secara seksual adalah dapat berkembang atau
melakukan proses reproduksi dengan cara melibatkan organisme lain yang memiliki
spesies sama untuk membentuk keturunan, sedangkan secara aseksual adalah proses
reproduksi tanpa melibatkan spesies yang sama untuk membentuk keturunan baru.
7. Dinding sel tersusun dari selulosa
Sel tumbuhan memiliki dinding sel yang membuat sel tersebut memiliki struktur
kaku dan tidak dapat berubah bentuk, sedangkan sel hewan tidak memiliki dinding
sel sehingga lebih lentur. Adanya dinding sel inilah yang menyebabkan tumbuhan
dapat berdiri kokoh menjulang tinggi di permukaan bumi. Dinding sel tumbuhan
tersusun atas serat-serat selulosa yang saling menempel pada mariks (zat dasar)
pektin dan hemiselulosa. Selulosa merupakan polimer yang tersusun dari gabungan
molekul-molekul glukosa melalui ikatan beta glikosidik. Adanya ikatan beta
glikosidik inilah yang menyebabkan struktur selulosa kaku dan tidak dapat dicerna
oleh enzim dalam saluran pencernaan manusia.
B. Ciri-ciri Umum Tumbuhan Tingkat Rendah

Tumbuhan tingkat rendah adalah tumbuhan yang mempunyai alat reproduksi


tersembunyi dan lebih sederhana, seperti spora.

Anda mungkin juga menyukai