READING ASSIGNMENT I
OLEH:
HANIFAH RAMADHANTI
OLEH:
HANIFAH RAMADHANTI
NRP. 55195212746
READING ASSIGNMENT I
Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Mengikuti Ujian Semester II
Pada Politeknik Ahli Usaha Perikanan
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Reading Assignment I ini dengan baik.
Penulis
LEMBAR PENGESAHAN
READING ASSIGNMENT I
NRP : 55195212746
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Hendra Irawan,S.St.Pi.,M.Pi
Latar Belakang
Biomarker: bahan kimia, metabolitnya, atau produk dari interaksi antara bahan
kimia dan beberapa molekul target atau sel yang diukur dalam tubuh manusia.
Tujuan
Metodologi
Metode
Hasil
Bioindikator merupakan organisme yang menunjukkan interaksi jangka panjang
dari beberapa kondisi lingkungan, tetapi juga bereaksi terhadap perubahan
kombinasi faktor penting. Untuk polusi air, bioindikator yang umum digunakan
terutama mengandung organisme termasuk moluska bivalvia, moluska
gastropoda, dan ikan.
Untuk memantau polusi, biomonitor atau bioindikator adalah organisme yang
dapat digunakan untuk memberikan informasi tentang variasi polutan dari waktu
ke waktu dan ruang. Yang berikutnya adalah biomarker, yang telah didefinisikan
sebagai variasi yang diinduksi secara xenobiotik dalam komponen atau proses
seluler, biokimia atau proses, struktur, atau fungsi yang dapat diukur dalam
sistem atau sampel biologis. Biomarker pada awalnya dikembangkan dalam ilmu
kedokteran dan dokter hewan dan telah ada peningkatan penekanan pada
penggunaan invertebrata dan khususnya biomarker bivalve untuk menilai polusi
laut. Aplikasi biomarker yang penting adalah kemampuan mereka untuk
mengintegrasikan paparan berbagai bahan kimia di seluruh area dengan
beragam kontaminan kimia. Pendekatan biomarker sekarang telah menarik
perhatian badan pengatur internasional sebagai alat baru dan berpotensi kuat
untuk mendeteksi paparan dan efek dari kontaminasi lingkungan. Penggunaan
biomarker yang diukur pada tingkat molekuler atau seluler telah diusulkan
sebagai alat 'peringatan dini' yang sensitif untuk pengukuran efek biologis dalam
penilaian kualitas lingkungan. Dengan penerapan pengukuran biomarker
penggunaan peralatan kimia analitik yang mahal dan kompleks dapat dikurangi,
karena analisis ini relatif cepat dilakukan. Lebih lanjut, karena biomarker adalah
bagian dari mekanisme detoksifikasi. Ini tidak hanya menyediakan sistem
peringatan dini tentang degradasi kualitas lingkungan, tetapi juga langkah-
langkah spesifik dari senyawa toksik, karsinogenik dan mutagenik dalam bahan
biologis.
1. BIOMARKER POLUSI
Biomarker polusi dapat didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dari
perubahan dalam sistem biologis sehubungan dengan status normalnya sebagai
respons terhadap paparan polutan. Secara umum mereka disebut perubahan
pada level rendah organisasi biologis (misalnya Molekuler, seluler, fisiologis) .
Hal ini umumnya diterima bahwa efek polutan pada tingkat yang lebih rendah
terjadi lebih awal dari orang-orang di tingkat yang lebih tinggi ( misalnya, efek
populasi). Oleh karena itu, biomarker molekuler dan seluler dapat memberikan
peringatan dini sensitif dari efek toksikologi lebih terintegrasi yang dapat terjadi
kemudian dalam populasi.
Dalam tiga dekade terakhir beberapa ratus paparan biomarker telah diukur
dalam cairan tubuh yang berbeda di berbagai populasi. Jumlah informasi ini
baru-baru ini dikumpulkan dalam database yang didedikasikan untuk biomarker
paparan faktor risiko lingkungan, basis data Exposome-Explorer (http:
//exposome-explorer.iarc. Fr). Ini berisi informasi tentang sifat biomarker,
konsentrasi mereka dalam spesimen manusia, teknik analisis yang digunakan
untuk pengukuran, populasi di mana mereka diukur, dan korelasi dengan
pengukuran paparan eksternal.
KESIMPULAN
Dalam beberapa tahun terakhir, biomarker polusi telah membuktikan
kegunaannya sebagai peringatan dini efek buruk pada biomonitoring manusia
dan lingkungan. Dalam perspektif, biomarker polusi dapat mewakili alat yang
berguna untuk mengintegrasikan studi yang dikeluarkan manusia dan lingkungan
dan menjembatani penilaian risiko manusia dan lingkungan. Mereka dapat
berkontribusi untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang hubungan antara
kontaminasi lingkungan dan kesehatan manusia dan kesehatan ekosistem dalam
visi yang lebih global, di mana ancaman kesehatan manusia dapat dianggap
sebagai bagian dari ancaman yang lebih kompleks terhadap kesehatan seluruh
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA