Berikut ini penulis coba menjabarkan secara singkat dan jelas bab per
bab yang telah disebutkan di atas.
1
BAB I
2
atau campuran. Dan semua komponen negara terikat oleh hukum yang dibuat
oleh pemerintah.''
3
BAB II
Namun, dalam bahasa Yunani kuno tidak dikenal adanya istilah yang
mencerminkan pengertian kata "jus" ataupun "constitutio" seperti dalam tradisi
Romawi yang datang kemudian. Dalam keseluruhan sistem berpikir para
filosof Yunani kuno, perkataan "constitution" seperti yang kita maksudkan
sekarang, tidak dikenal. Bersamaan dengan banyak aspek dari hukum
Romawi yang dipinjam ke dalam sistem pemikiran hukum di kalangan gereja,
maka istilah teknis "constitution" juga dipinjam untuk menyebut peraturan-
peraturan eklesiastik yang berlaku di seluruh gereja ataupun untuk beberapa
peraturan eklesiastik yang berlaku di gereja-gereja tertentu. Karena itu, kitab-
kitab Hukum Romawi dan Hukum Gereja (kanonik) itulah yang sering
dianggap sebagai sumber rujukan paling awal mengenai penggunaan
perkataan "constitution" dalam sejarah.
4
pemasyarakatannya dilakukan oleh pemerintahan sekuler. Namun, di masa-
masa selanjutnya, istilah "constitutio" itu sering pula dipertukarkan satu sama
lain dengan istilah "lex" atau "edictum" untuk menyebut berbagai "secular
administrative enactments". Glanvill sering menggunakan kata "constitution"
untuk "a royal edict" (titah raja atau ratu).
"The Greeks recognized a close analogy between the organization of the State
and the organism of the individual human being. They hought that the two
5
elements of body and mind, the former guided and governed by the latter, had a
parallel in two constitutive elements of the State, the rulers and the ruled."
6
BAB III
Dengan kata lain, disini jelas dan tegas sekali dipakainya istilah “lex”
yang kemudian menjadi kata kunci untuk memahami konsepsi politik dan
hukum di zaman romawi kuno. Sebaigama dikemukakan oleh Gaius pada
abad ke 2 “a lex is what the people orderds and has established” setelah abad
ke 4 kemudian ‘a lex’ didefinisikan sebagai ‘what the roman people was
accustomed to establish when initialed by a senatorial magistrate such a consul’.
Penggunaan perkataan ‘lex’ itu nampaknya lebih luas cakupan maknanya
daripada ‘leges’ yang mempunyai arti yang lebih sempit. Konstitusi mulai
dipahami sebagai sesuatu yang berada diluar bahkan dan bahkan diatas
Negara. Tidak seperti masa sebelumnya, konstitusi mulai dipahami sebagai
‘lex’ yang menentukan bagaimana bangunan kenegaraan harus dikembangkan
sesuai dengan prinsip ‘the higher law’. Prinsip hirarki hukum juga makin
dipahami secara tegas kegunaannya dalam praktek penyelenggaraan
kekuasaan.
7
seluruh umat manusia. Cicero juga menegaskan adanya ‘one common master
and ruler of men, namely God who is the author of this law, it sinterpreter and
tis sponsor’. Tuhan bagi Cicero tak ubahnya bagaikan Tuan dan Penguasa
semua manusia serta merupakan pangeran atau penulis, penafsir dan sponsor
hukum. Oleh karena itu Cicero sangat mengutakaman peranan hukum dalam
pemahamannya tentang persamaan antara umat manusia. Baginya, konsepsi
tentang manusia tidak bisa dipandang hanya sebagai ‘political animal’ atau
insan politik melainkan lebih utama adalah kedudukannya sebagai ‘legal
animal’ atau hukum.
8
BAB IV
9
BAB V
10
BAB VI
"a body of laws, customs and conventions that define the composition and
powers of the organs of the State and that regulate the relations of the various
State organs to one another and to the private citizen".
11
Dengan demikian, ke dalam konsep konstitusi itu tercakup juga
pengertian peraturan tertulis, kebiasaan dan konvensi-konvensi kenegaraan
(ketatanegaraan) yang menentukan susunan dan kedudukan organ-organ
negara, mengatur hubungan antar organ-organ negara itu, dan mengatur
hubungan organ-organ negara tersebut dengan warga negara.
12
NAMA KELOMPOK :
1. DEVY
2. GUNTORO
3. UCU SUMARNA
4. ZAMHARI
13