Tugas Uas - Dini
Tugas Uas - Dini
Disusun Oleh :
(19108810034)
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Teaching And Learning
Strategies. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil sehingga tugas
ini dapat terselesaikan tepat waktu. Terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada Miss
Nita Sutanti, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Teaching And Learning Strategies di
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR.
Semoga segala bantuan dan dorongan serta motivasi yang telah diberikan oleh beliau serta
rekan-rekan semua mendapat penghargaan yang layak dari yang Maha Kuasa. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
masukan-masukan yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan adanya. Akhir kata,
semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua, Amin.
Penyusun
FIFIN A. CAHYANI
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Masalah .................................................................................................................. 2
D. Manfaat ............................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
F. Paikem .............................................................................................................................. 15
BAB III PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makna dan hakikat belajar yang dipahami oleh praktisi pendidikan terutama guru
sangat berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Pemahaman tentang pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran adalah hal yang sangat
penting, terutama dalam konteks penguasaan konsepsioanal terhadap pembelajaran. Strategi
pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang
digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.
Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh pengajar bertitik tolak
dari tujuan awal pembelajaran. Dengan demikian, penerapannya pun harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan terdapat keselarasan antara tujuan dan
pelaksanaan.
B. Rumusan Masalah
1
2. Untuk mengetahui strategi yang digunakan saat mengajar ?
C. Tujuan Masalah
Tujuan penulisan makalah adalah sebagai salah satu tugas individu mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai melalui
penulis makalah ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
D. Manfaat
Penulis membuat makalah ini supaya kita tahu tentang Media
Pembelajaran dan memper dalam pengetahuan mengenai pengertian media pembelajaran dan
jenis-jenis media pembelajaran serta manfaat nya bagi siswa.
E. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan adalah metode kepustakaan dan metode searching internet.
Metode kepustakaan merupakan metode dengan pencarian materi makalah di buku-buku
yang berkaitan dengan materi makalah. Sedangkan metode searching internet merupakan
metode pencarian data makalah dengan mencari, memilah, dan mengolah data-data yang ada
di internet yang berkaitan dengan materi makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran.
· Suparman (1997:157)
· Hilda Taba
Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung
semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.
3
· Gerlach dan Ely (1990)
· Kemp (1995)
Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Dari defenisi yang dikemukakan para ahli diatas, penyusun menyimpulkan bahwa
strategi pembelajaran ekspositori adalah ” strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal”.
4
- Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Ekspositori
1. Keunggulan / kelebihan
Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan.
a) Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c) Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.
2. Kelemahan / kekurangan
a) Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.
b) Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.
5
c) Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
Istilah inkuiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti pertanyaan atau
penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri.
6
sebagai berikut :
1. Orientasi Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran dengan cara merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting, karena keberhasilan
pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah.
a. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.
b. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai
dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.
c. Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan motivasi belajar siswa.
2. Merumuskan Masalah Pada langkah ini guru membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa
untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir dan mencari jawaban teka-teki
itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut
siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan
mental melalui proses berpikir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
masalah adalah:
a. Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar
yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji.
b. Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki dan jawabannya pasti.
7
konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.
3. Mengajukan Hipotesis Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya
sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan
setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis
pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
Mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan
intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam
belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang
dibutuhkan.
5. Menguji Hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting
dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang
diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan
berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
6. Merumuskan Kesimpulan
8
Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri
1. Keunggulan
- Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.
- Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat oleh siswa
yang lemah dalam belajar.
- Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam transfer konsep yang dimilikinya
kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.
- Dapat membentuk dan mengembangkan konsep sendiri ( self-concept ) pada diri siswa
sehingga secara psikologis siswa lebih terbuka terhadap pengalaman baru, berkeinginan
untuk selalu mengambil dan mengeksploitasi kesempatan-kesempatan yang ada.
- Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber yang tidak
hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
2. Kelemahan
- Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada siswa dengan
baik, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih
bingung dan tidak terarah.
9
- Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak; penggunaan
pendekatan ini sukar untuk dikembangkan dengan baik
· Keunggulan
a. Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.
10
j. Dapat membentuk siswa untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang
dibarengi dengan kemampuan inovatif dan sikap kreatif akan tumbuh dan berkembang.
k. Dengan model pembelajaran berbasis masalah, kemandirian siswa dalam belajar akan
mudah terbentuk, yang pada akhirnya akan menjadi kebiasaan dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan yang ditemuinya dalam aktivitas kehidupan nyata sehari-hari ditengah-tengah
masyarakat.
· Kelemahan
a. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.
b. Keberhasilan model pembelajaran PBL ini membutuhkan cukup waktu untuk persiapan
dan pelaksanaannya.
c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.
Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Ada empat unsure penting dalam stategi pembelajaran kooperatif yaitu :
11
· Adanya upaya belajar setiap kelompok
Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa
mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.
Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai yang sulit diukur karena menyangkut
kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral. Akan tetapi, penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan
yang bisa dipertanggung jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus
dan hal ini tidaklah mudah untu dilakukan.
12
3) Komponen ketiga yaitu media yang digunakan
Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Media dapat berbentuk orang/ guru, alat-alat elektronik, media cetak.
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan (Zaini dan Bahri dalam
Iskandarwasid dan Sunendar, 2008:8).
Istilah pendekatan, metode, dan teknik sering digunakan secara bertumpang tindih atau
campur aduk baik dalam pengertiannya maupun dalam pemakaiannya.
13
1. Iskandarwasid dan Sunendar (2008:40) menyatakan bahwa pendekatan merupakan sikap
atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang
saling berkaitan.
2. Metode merupakan penjabaran dari pendekatan yang dianut. Metode adalah prosedur
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode digunakan untuk menyatakan kerangka
yang menyeluruh tentang proses pembelajaran.
3. Teknik adalah cara yang khas yang operasional, yang digunakan untuk mencapai tujuan,
berdasarkan pada proses sistematis yang terdapat dalam metode.
a. Metode ceramah
Metode ceramah merupakan metode tradisional, karena sejak lama metode ini
digunakan oleh para pengajar.
c. Metode demonstrasi
d. Metode discovery
Metode discovery merupakan metode yang bertolak dari suatu masalah, kemudian
dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara komprehensif
dan bermakna.
14
e. Metode simulasi
f. Metode do-look-learn
Metode ini mengajak siswa ke luar kelas dan meninjau atau mengunjungi objek-
objek lainnya sesuai dengan kepentingan pembelajaran.
g. Metode diskusi
Metode diskusi merupakan siswa diharapkan pada suatu masalah berupa pertanyaan
atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
h. Metode praktikum
Metode ini sering disebut dengan metode tugas, jadi guru memberikan tugas tertentu
agar siswa melakukan kegiatan belajar.
Metode ini mengajarkan siswa untuk melakukan tingkah laku dalam hubungannya dengan
masalah sosial.
F. PAIKEM
Istilah PAIKEM lahir pertama kali dengan nama PAKEM yaitu singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.
15
Tujuh komponen pembelajaran kontekstual yaitu :
2. Inkuiri Adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui
prosea berfikir secara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dalam beberapa langkah:
- Merumuskan masalah
- Mengajukan hipotesis
- Mengumpulkan data
- Membuat kesimpulan
3. Bertanya (Questioning )
Dalam kelas CTL, asas ini dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran
melalui kelompok belajar.
5. Pemodelan ( Modeling )
6. Refleksi (Reflection)
Merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan
cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilalui.
16
7. Penilaian Nyata ( Authentic Assessment )
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran merupakan cara sistematis yang dipilih dan digunakan seorang
pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan pembelajar
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari
urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan,serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran.
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Siregar, Eveline,dan Hartini nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia
Indonesia.
19