Anda di halaman 1dari 22

TUGAS UAS

TEACHING AND LEARNING STRATEGIES

Dosen Pengampu : Nita Sutanti, M,Pd

Disusun Oleh :

FIFIN APRILIA CAHYANI

(19108810034)

UNIVERSITAS ISLAM BALITAR BLITAR

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Teaching And Learning
Strategies. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis baik moril maupun materil sehingga tugas
ini dapat terselesaikan tepat waktu. Terima kasih tidak lupa penulis ucapkan kepada Miss
Nita Sutanti, M.Pd. Selaku dosen mata kuliah Teaching And Learning Strategies di
UNIVERSITAS ISLAM BALITAR.

Semoga segala bantuan dan dorongan serta motivasi yang telah diberikan oleh beliau serta
rekan-rekan semua mendapat penghargaan yang layak dari yang Maha Kuasa. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
masukan-masukan yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan adanya. Akhir kata,
semoga makalah  ini dapat bermanfaat untuk kita semua, Amin.

Blitar, 05 Desember 2020

Penyusun

FIFIN A. CAHYANI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang .................................................................................................................... 1

B.  Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1

C.  Tujuan Masalah .................................................................................................................. 2

D.  Manfaat ............................................................................................................................... 2

E.   Metode Penulisan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A.  Pengertian Strategi Pembelajaran ....................................................................................... 3

B.  Jenis-Jenis Strategi Pembelajaran ....................................................................................... 4

C.  Penerapan Strategi Pembelajaran ..................................................................................... 12

D.  Hakikat Strategi  Pembelajaran ........................................................................................ 13

E.   Macam-Macam Metode Pembelajaran ............................................................................ 14

F.   Paikem .............................................................................................................................. 15

BAB III PENUTUP

A.  Simpulan ........................................................................................................................... 18

B.  Saran ................................................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

              Makna dan hakikat belajar yang dipahami oleh praktisi pendidikan terutama guru
sangat berpengaruh terhadap proses  belajar mengajar. Pemahaman tentang pendekatan
pembelajaran, strategi pembelajaran dan metode pembelajaran adalah hal yang sangat
penting, terutama dalam konteks penguasaan konsepsioanal terhadap pembelajaran. Strategi
pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang
digunakan selama proses pembelajaran berlangsung.

              Pemilihan strategi pembelajaran sangatlah penting. Artinya, bagaimana pengajar


dapat memilih kegiatan pembelajaran yang paling efektif dan  efesien untuk menciptakan
pengalaman belajar yang baik, yaitu yang baru memberikan fasilitas kepada peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran (Gafur, 1989). Namun, harus diingat bahwa tidak ada satupun
strategi pembelajaran yang paling sesuai untuk semua kondisi dan situasi yang berbeda,
walaupun tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sama. Oleh karena itu, dibutuhkan
kreativitas dan keterampilan pengajar dalam memilih dan menggunakan strategi
pembelajaran, yaitu yang disusun berdasarkan karakteristik peserta didik dan situasi kondisi
yang diharapkan.

              Strategi pembelajaran yang akan dipilih dan digunakan oleh pengajar bertitik tolak
dari tujuan awal pembelajaran. Dengan demikian, penerapannya pun harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran, sehingga diharapkan terdapat keselarasan antara tujuan dan
pelaksanaan.

B.  Rumusan Masalah

              Berdasarkan latar belakang diatas, penulis mengajukan beberapa rumusan masalah


sebagai berikut :

1.    Apa yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?

1
2.    Untuk mengetahui strategi yang digunakan saat mengajar ?

3.    Macam-macam strategi pembelajaran untuk mengajar ?

4.    Metode apa saja yang digunakan oleh guru atau dosen ?

C.  Tujuan Masalah

              Tujuan penulisan makalah adalah sebagai salah satu tugas individu mata kuliah
Strategi Belajar Mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Tujuan yang hendak dicapai melalui
penulis makalah ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan :

1.    Mengetahui apa itu strategi pembelajaran

2.    Mengetahui macam-macam strategi pembelajaran

3.    Mengetahui metode-metode stategi pembelajaran

D.  Manfaat

              Penulis membuat makalah ini supaya kita tahu tentang Media
Pembelajaran dan memper dalam pengetahuan mengenai pengertian media pembelajaran dan
jenis-jenis media pembelajaran serta manfaat nya bagi siswa.

E.  Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan adalah metode kepustakaan dan metode searching internet.
Metode kepustakaan merupakan metode dengan pencarian materi makalah di buku-buku
yang berkaitan dengan materi makalah. Sedangkan metode searching internet merupakan
metode pencarian data makalah dengan mencari, memilah, dan mengolah data-data yang ada
di internet yang berkaitan dengan materi makalah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Strategi Pembelajaran

              Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang termasuk


didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
suatu pembelajaran. Strategi pembelajaran disusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Strategi pembelajaran didalamnya mencakup pendekatan, model, metode dan teknik
pembelajaran secara spesifik. Adapun beberapa pengertian tentang strategi pembelajaran
menurut para ahli adalah sebagai berikut:

·       Hamzah B. Uno (2008:45)

              Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses
pembelajaran.

·       Dick dan Carey (2005:7)

              Strategi pembelajaran adalah komponen-komponen dari suatu set materi termasuk


aktivitas sebelum pembelajaran, dan partisipasi peserta didik yang merupakan prosedur
pembelajaran yang digunakan kegiatan selanjutnya.

·       Suparman (1997:157)

              Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari urutan kegiatan, cara


mengorganisasikan materi pelajaran peserta didik, peralatan dan bahan, dan waktu yang
digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan.

·       Hilda Taba

              Strategi pembelajaran adalah pola atau urutan tongkah laku guru untuk menampung
semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar dan sistematis.

3
·       Gerlach dan Ely (1990)

              Strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan


metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu.

·        Kemp (1995)

              Stategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru
dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

B.  Jenis-jenis Strategi Pembelajaran

a.    Strategi Pembelajaran Ekspositori

              Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan


pada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal (Sanjaya dalam
Ika Lestari 2013:45)

              Dalam Direktorat Tenaga Kependidikan “ Strategi pembelajaran ekspositori adalah


strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal
dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai
materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung
oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakanakan
sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering
juga dinamakan strategi ”chalk and talk”.

              Dari defenisi yang dikemukakan para ahli diatas, penyusun menyimpulkan bahwa
strategi pembelajaran ekspositori adalah ” strategi pembelajaran yang menekankan kepada
proses penyampaian materi secara verbal dari seseorang guru kepada sekelompok siswa
dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pembelajaran secara optimal”.

4
-       Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Ekspositori

1.    Keunggulan / kelebihan

Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi
pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan
pelajaran yang disampaikan.

a)    Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang
harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.

b)   Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui


penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau
mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi).

c)    Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan
ukuran kelas yang besar.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi  pembelajaran ekspositori ini


dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa
tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus
merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk
dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas
penggunaan strategi pembelajaran.

2.   Kelemahan / kekurangan

              Disamping memiliki keunggulan, strategi pembelajaran ekspositori ini juga


memiliki beberapa kelemahan, antara lain :

a)  Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki
kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki
kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain.

b)   Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan
kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar.

5
c)    Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit
mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan
interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.

d)                     Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa


yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme,
motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan
kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin
berhasil.  

b.   Strategi Pembelajaran Inkuiri

              Istilah inkuiri berasal dari Bahasa Inggris, yaitu inquiry yang berarti  pertanyaan atau
penyelidikan. Pembelajaran inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis,
kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh
percaya diri.

              Menurut Sanjaya, pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan  pembelajaran


yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Pembelajaran inkuiri
dibangun dengan asumsi bahwa sejak lahir manusia memiliki dorongan untuk menemukan
sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekililingnya tersebut
merupakan kodrat sejak ia lahir ke dunia, melalui indra penglihatan, indra pendengaran, dan
indra-indra yang lainnya. Keingintahuan manusia terus menerus  berkembang hingga dewasa
dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimilikinya akan menjadi
bermakna manakala didasari oleh keingintahuan tersebut.

              Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa strategi


pembelajaran inkuiri adalah strategi pembelajaran yang mempersiapkan siswa pada situasi
untuk melakukan eksperimen sendiri sehingga dapat berpikir secara kritis untuk mencari dan
menemukan jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

              Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran inkuiri adalah

6
sebagai berikut :

1.  Orientasi Pada langkah ini guru mengondisikan agar siswa siap melaksanakan proses
pembelajaran dengan cara merangsang dan mengajak siswa untuk berpikir memecahkan
masalah. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting, karena keberhasilan
pembelajaran inkuiri sangat tergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas menggunakan
kemampuannya dalam memecahkan masalah.

    

     Beberapah hal yang dapat dilakukan dalam tahap orientasi adalah :

a.    Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa.  

b.    Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai
tujuan. Pada tahap ini dijelaskan langkah-langkah inkuiri serta tujuan setiap langkah, mulai
dari langkah merumuskan masalah sampai dengan merumuskan kesimpulan.

c.    Menjelaskan pentingnya topic dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka
memberikan motivasi belajar siswa.

2.  Merumuskan Masalah Pada langkah ini guru membawa siswa pada suatu persoalan yang
mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa
untuk berpikir memecahkan teka-teki itu. Proses berpikir dan mencari jawaban teka-teki
itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh karena itu melalui proses tersebut
siswa akan memperoleh  pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya mengembangkan
mental melalui proses berpikir. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan
masalah adalah:

a.    Masalah hendaknya dirumuskan sendiri oleh siswa. Siswa akan memiliki motivasi belajar
yang tinggi manakala dilibatkan dalam merumuskan masalah yang hendak dikaji.

b.    Masalah yang dikaji adalah masalah yang mengandung teka-teki dan  jawabannya pasti.

c.    Konsep-konsep dalam masalah adalah konsep-konsep yang sudah diketahui terlebih


dahulu oleh siswa. Artinya, sebelum masalah itu dikaji lebih jauh melalui melalui proses
inkuiri, guru perlu yakin terlebih dahulu bahwa siswa sudah memiliki pemahaman tentang

7
konsep-konsep yang ada dalam rumusan masalah.  

3. Mengajukan Hipotesis Kemampuan atau potensi individu untuk berpikir pada dasarnya
sudah dimiliki sejak individu itu lahir. Potensi berpikir tersebut dimulai dari kemampuan
setiap individu untuk menebak atau mengira-ngira (berhipotesis) dari suatu permasalahan.
Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan berhipotesis
pada setiap anak adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong
siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai
perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.

4.  Mengumpulkan Data Dalam pembelajaran inkuiri

     Mengumpulkan data merupakan  proses mental yang sangat penting dalam pengembangan
intelektual. Proses pengumpulan data bukan hanya memerlukan motivasi yang kuat dalam
belajar, akan tetapi juga membutuhkan ketekunan dan kemampuan menggunakan potensi
berpikirnya. Oleh sebab itu, tugas dan peran guru dalam tahapan ini adalah mengajukan
pertanyaan-pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk berpikir mencari informasi yang
dibutuhkan.

5.  Menguji Hipotesis

     Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh  berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting
dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawaban yang
diberikan. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan
berpikir rasional. Artinya, kebenaran jawaban yang diberikan  bukan hanya berdasarkan
argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat
dipertanggungjawabkan.

6. Merumuskan Kesimpulan

     Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh


berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Kadang banyaknya  jawaban yang diperoleh
menyebabkan kesimpulan yang diputuskan tidak fokus terhadap masalah yang hendak
dipecahkan. Karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat guru mampu menunjukkan
pada siswa data mana yang relevan.

8
     Keunggulan Dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri

1.    Keunggulan

-          Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan  psikomotorik secara


seimbang.

-          Siswa menjadi aktif dalam mencari dan mengolah sendiri informasi.

-          Siswa mengerti konsep-konsep dasar dan ide-ide secara lebih  baik. 

-          Memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka.

-          Siswa yang memiliki kemampuan diatas rata-rata tidak akan terhambat oleh siswa
yang lemah dalam belajar.

-          Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam transfer konsep yang dimilikinya
kepada situasi-situasi proses belajar yang baru.

-          Mendorong siswa untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.

-          Dapat membentuk dan mengembangkan konsep sendiri ( self-concept ) pada diri siswa
sehingga secara psikologis siswa lebih terbuka terhadap pengalaman baru, berkeinginan
untuk selalu mengambil dan mengeksploitasi kesempatan-kesempatan yang ada.

-          Memungkinkan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai  jenis sumber yang tidak
hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.

2.    Kelemahan

-          Jika guru tidak dapat merumuskan teka-teki atau pertanyaan kapada siswa dengan
baik, untuk memecahkan permasalah secara sistematis, maka akan membuat murid lebih
bingung dan tidak terarah.

-          Kadang kala guru mengalami kesulitan dalam merencanakan  pembelajaran oleh


karena terbentur dengan kebiasaan siswa dalam belajar.

-          Dalam implementasinya memerlukan waktu panjang sehingga guru sering sulit


menyesuaikannya dengan waktu yang ditentukan.

9
-          Pada sistem klasikal dengan jumlah siswa yang relatif banyak;  penggunaan
pendekatan ini sukar untuk dikembangkan dengan  baik

-          Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai


materi, maka pembelajaran ini sulit diimplementasikan oleh guru.

c.    Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

              Pembelajaran berbasis masalah dapat diartikan sebagai rangkaian aktivitas


pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara
ilmiah.

·      Keunggulan

a.    Merupakan teknik yang cukup bagus untuk lebih memahami isi pelajaran.

b.    Dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan


pengetahuan baru bagi siswa.

c.    Dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa.

d.   Dapat membantu siswa bagaimana mentranfer pengetahuan mereka untuk memahami


masalah dalam kehidupan nyata.

e.    Dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan bertanggung


jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

f.     Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa.

g.    Dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir lebih kritis dan


mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan  pengetahuan.

h.    Dapat memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan  pengetahuan yang


mereka miliki dalam dunia nyata.

i.      Dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus-menerus belajar sekalipun


belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

10
j.      Dapat membentuk siswa untuk memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi, yang
dibarengi dengan kemampuan inovatif dan sikap kreatif akan tumbuh dan berkembang.

k.    Dengan model pembelajaran berbasis masalah, kemandirian siswa dalam  belajar akan
mudah terbentuk, yang pada akhirnya akan menjadi kebiasaan dalam menyelesaikan berbagai
permasalahan yang ditemuinya dalam aktivitas kehidupan nyata sehari-hari ditengah-tengah
masyarakat.

·      Kelemahan

a.    Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyai kepercayaan  bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk
mencoba.

b.    Keberhasilan model pembelajaran PBL ini membutuhkan cukup waktu untuk  persiapan
dan pelaksanaannya.

c.    Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang
dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

d.      Strategi Pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir

Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran


yang menekankan kepada kemampuan berpikir merupakan strategi pembelajaran yang
menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Dalam pembelajaran ini materi pelajaran
tidak disajikan begitu saja kepada siswa, akan tetapi siswa dibimbing untuk proses
menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus
dengan memanfaatkan siswa.

e.       Strategi Pembelajaran Kooperatif/ Kelompok

Model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa
dalam kelompok-kelompok tertentu untuk untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Ada empat unsure penting dalam stategi pembelajaran kooperatif yaitu :

·           Adanya peserta dalam kelompok

·           Adanya aturan kelompok

11
·           Adanya upaya belajar setiap kelompok

·           Adanya tujuan yang harus dicapai dalam kelompok belajar

f.       Strategi Pembelajaran Kontekstual/Contextual Teaching Learning

Contextual Teaching Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa yang mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa dapat diperoleh dari usaha siswa
mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar.

g.      Strategi Pembelajaran Afektif

Strategi pembelajaran afektif memang berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
keterampilan. Afektif berhubungan dengan nilai yang sulit diukur karena menyangkut
kesadaran seseorang yang tumbuh dari dalam diri siswa. Dalam batas tertentu, afeksi dapat
muncul dalam kejadian behavioral. Akan tetapi, penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan
yang bisa dipertanggung jawabkan membutuhkan ketelitian dan observasi yang terus menerus
dan hal ini tidaklah mudah untu dilakukan.

C.   Penerapan Strategi Pembelajaran

              Berdasarkan rumusan komponen penerapan strategi pembelajaran yang


dikemukakan ahli secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi :

1)   Komponen pertama yaitu urutan kegiatan pembelajaran mengurutkan Kegiatan


pembelajaran dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan kegiatan mengajarnya, guru dapat
mengetahui bagaimana ia harus memulainya, menyajikannya dan menutup pelajaran.

2)   Komponen kedua yaitu metode pembelajaran

12
3)   Komponen ketiga yaitu media yang digunakan

              Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Media dapat berbentuk orang/ guru, alat-alat elektronik, media cetak.

4)   Komponen keempat adalah waktu tatap muka

              Pengajar harus tahu alokasi waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan


pembelajaran dan waktu yang digunakan pengajar dalam menyampaikan informasi
pembelajaran. Sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai dengan target yang ingin
dicapai.

5)   Komponen kelima adalah pengelolaan kelas

              Kelas adalah ruangan belajar (lingkungan fisik) dan lingkungan sosioemosional.


Lingkungan fisik meliputi: ruangan kelas, keindahan kelas,pengaturan tempat duduk,
pengaturan sarana atau alat-alat lain, dan ventilasi dan pengaturan cahaya. Sedangkan
lingkungan sosioemosional meliputi tipe kepemimpinan guru, sikap guru, suara guru,
pembinaan hubungan baik.

D.  Hakikat Strategi Pembelajaran

     Ada 4 Dasar Strategi dalam pembelajaran :

1)        Mengidentifikasikan apa yang diharapkan

2)        Memilih sistem pendekatan

3)        Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran

4)        Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan (Zaini dan Bahri dalam
Iskandarwasid dan Sunendar, 2008:8).

Istilah pendekatan, metode, dan teknik sering digunakan secara bertumpang tindih atau
campur aduk baik dalam pengertiannya maupun dalam pemakaiannya.

13
1.    Iskandarwasid dan Sunendar (2008:40) menyatakan bahwa pendekatan merupakan sikap
atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang
saling berkaitan.

2.    Metode merupakan penjabaran dari pendekatan yang dianut. Metode adalah prosedur
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Metode digunakan untuk menyatakan kerangka
yang menyeluruh tentang proses pembelajaran.

3.    Teknik adalah cara yang khas yang operasional, yang digunakan untuk mencapai tujuan,
berdasarkan pada proses sistematis yang terdapat dalam metode.

E.  Macam-macam Metode Pembelajaran

a.    Metode ceramah

              Metode ceramah merupakan metode tradisional, karena sejak lama metode ini
digunakan oleh para pengajar.

b.    Metode pembelajaran terprogram

              Metode pembelajaran terprogram merupakan metode konvensional yang kini sering


digunakan. Metode ini disusun sesuai dengan kepentingan pembelajaran yang diinginkan dan
dijalankan sesuai dengan program belajar yang telah dirancang.

c.    Metode demonstrasi

              Metode demonstrasi merupakan mengedepankan peragaan atau mempertunjukan


kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik
sebenarnya atau tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan.

d.   Metode discovery

              Metode discovery merupakan metode yang bertolak dari suatu masalah, kemudian
dibahas dari berbagai segi yang berhubungan sehingga pemecahannya secara komprehensif
dan bermakna.

14
e.    Metode simulasi

              Metode simulasi merupakan sesuatu yang baik atau menanamkan kebiasaan-


kebiasaan tertentu.

f.     Metode do-look-learn

              Metode ini mengajak siswa ke luar kelas dan meninjau atau mengunjungi objek-
objek lainnya sesuai dengan kepentingan pembelajaran.

g.    Metode diskusi

              Metode diskusi merupakan siswa diharapkan pada suatu masalah berupa pertanyaan
atau pernyataan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

h.    Metode praktikum

              Metode preaktikum mengedepankan aktivitas percobaan, sehingga siswa mengalami


dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.

i.      Metode studi mandiri

              Metode ini sering disebut dengan metode tugas, jadi guru memberikan tugas tertentu
agar siswa melakukan kegiatan belajar.

j.      Metode bermain peran

   Metode ini mengajarkan siswa untuk melakukan tingkah laku dalam hubungannya dengan
masalah sosial.

k.    Metode studi kasus

              Metode ini mengedepankan metode berpikir untuk menyelesaikan masalah dan


didukung dengan data-data  yang ditemukan.

F.   PAIKEM

              Istilah PAIKEM lahir pertama kali dengan nama PAKEM yaitu singkatan dari
Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.

15
     Tujuh komponen pembelajaran kontekstual yaitu :

1.    Konstruktivisme adalah proses pembangunan baru dalam struktur kognitif siswa


berdasarkan pengalaman.

2.    Inkuiri Adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan  penemuan melalui
prosea berfikir secara sistematis. Proses inkuiri dilakukan dalam beberapa langkah:

 -  Merumuskan masalah

 -  Mengajukan hipotesis

 -  Mengumpulkan data

 -  Menguji hipnotis berdasarkan data yang ditemukan

 -  Membuat kesimpulan

3.    Bertanya (Questioning )

          Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab  pertanyaanDalam suatu


pembelajaran yang produktif kegiatan bertanya akan sangat berguna untuk: a) menggali
informasi dan kemampuan siswa dalam penguasaan materi  pelajaran  b) membangkitkan
motvasi siswa untuk belajar c) merangsang keingintahuan siswa terhadap sesuat d)
memfokuskan siswa pada suatu yang diinginkan e) membimbing siswa untuk menemukan
atau menyimpulkan sesuatu 

4.    Masyarakat Belajar ( Learning Community)

              Dalam kelas CTL, asas ini dapat dilakukan dengan menerapkan  pembelajaran
melalui kelompok belajar. 

5.    Pemodelan ( Modeling )

               Merupakan proses pembelajarn dengan memperagakan sesuatu sebagai contoh yang


dapat ditiru oleh setiap siswa. 

6.    Refleksi (Reflection)

 Merupakan proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari yang dilakukan dengan
cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau  peristiwa pembelajaran yang telah dilalui.

16
7.    Penilaian Nyata ( Authentic Assessment )

              Adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tentang


perkembangan belajar yang dilakukan siswa.

17
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

              Strategi pembelajaran merupakan cara sistematis yang dipilih dan digunakan seorang
pembelajar untuk menyampaikan materi pembelajaran, sehingga memudahkan pembelajar
mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Strategi pembelajaran merupakan perpaduan dari
urutan kegiatan, cara pengorganisasian materi pelajaran dan siswa, peralatan dan bahan,serta
waktu yang digunakan dalam proses pembelajaran.

              Penerapan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan kondisi baik internal


(siswa) maupun eksternal (sarana dan prasarana sekolah), waktu, dan, perkembangan
teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran secara mutlak.

B.  Saran

              Dalam pelakasanaan pembelajaran yang paling penting adalah  bagaimana tujuan


dari pendidikan dapat tersampaikan. Mengingat bahwa ada banyak permasalahan yang ada
dalam pelaksanaan pembelajaran, tidak terkecuali masalah perbedaan kemampuan siswa
untuk menerima materi yang ada. Berdasarkan permasalah tersebut, harus ditentukan strategi
pembelajaran yang tepat berikut dengan metode, model, dan  pendekatannya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Eveline,dan Hartini nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor : Ghalia
Indonesia.

Sufanti Main . 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta : Yuma


Pustaka.

19

Anda mungkin juga menyukai