Askep Intan Ms 18.026
Askep Intan Ms 18.026
A DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ANANFILATIK SYOK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan Praktik Klinik Keperawatan
Gawat Darurat dan Manajemen Bencana
Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
Dosen Pembimbing Gadar dan Bencana: Darmayanti, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Oleh:
Intan Mar’atu Sholihah
18.026
III A
Memberikan
terapi oksigen
Circulation - Jantung berdebar 09.45 1. Monitor sesak R/
(JAM: 10.05 - Pasien menegluh WIB nafas, 1. Skala sesak nafas
WIB) sesak nafas dengan kelelahan, berkurang menjadi 2
skala 6, memakai takipnea dan
skala borg orthopnea
2. Aukultasi nadi
apical, kaji
frekuensi,
irama jantung
Penurunan 3. Catat bunyi
curah jantung jantung,
palpasi nadi
perifer, pantau
tekanan darah
4. Kaji kulit
terhadap
pucat, dan
sianosis
5. Pemberian
cairan RL
Disability - Kesadaran
(JAM: 10.10 composmentis
WIB) - GCS 15 TIDAK ADA
MASALAH
TIDAK ADA MASALAH
Tambahan
PS (jika
diluar A-E) TIDAK ADA
TIDAK ADA MASALAH
(JAM: 10.15 MASALAH
WIB)
SECONDARY SURVEY
SKALA NYERI :
Nyeri : (ⱱ)Tidak ( )Ya, Skala : ______ (______)
Perburukan Kondisi, bila : ______________________________________
Perbakan Kondisi bila, : ____________________________________
Kualitas Nyeri : ( )Tumpul ()Tajam ( )Panas/terbakar
Lokasi nyeri : ________________________________________________
Menjalar : ( )Tidak ( )Ya, ke _______________
Frekuensi Nyeri : ( ) Jarang
( ) Hilang timbul
0 : Tidak Nyeri 5-6 : Nyeri Sedang
1-4 : Nyeri Ringan 7-10 : Nyeri Berat
2. Allergy
Pasien mengalami alergi obat suntik kecantikan di salah satu klinik
3. Medication
Selama pasien mengalami gatal-gatal alergi, pasien tidak mendapatkan pengobatan apapun
4. Past illness
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit keturunan dan tidak memiliki penyakit menular
5. Last Meal
Terakhir makan 2 jam yang lalu sebelum masuk ke UGD RS. Dustira, dengan 1 porsi makan dan minum 1 gelas air
putih
6. Event
Keadaan pasien tampak gelisah
2. Sistem Respirasi
Bentuk hidung simetris ditandai dengan letak septum nasal berada ditengah, terdapat sekret, distribusi rambut hidung
merata, tidak terdapat polip, tidak terdapat pernafasan cuping hidung, tidak ada nyeri tekan padasinus frontalis dan sinus
maksilaris, trakhea berada ditengah, terlihat adanya peningkatan frekuensi pernapasan, dan tidak ada penggunaan otot
bantu pernapasan intracostalis, tidak terlihat adanya pelebaran sela iga, rongga dada simetris. Taktil fremitus sama
getarannya antara paru-paaru sebelah kanan dan kiri, serta pergerakan dinding dada simetris. Pada saat dilakukan
auskultasi terdapat suara napas tambahan wheezing
4. Sistem Persyarafan
Ekstremitas superior dan interior normal, refleks fatologis (-), rangsal meningeal (-) dan refleks fisiologis normal
5. Sistem Urinaria
Letak uretra normal berada di tengah, tidak terdapat pembekakan ginjal baik kanan maupun kiri, tidak teraba adanya
distensi kandung kemih, tidak dilakukan pemeriksaan perkusi maupun palpasi pada pasien. Pasien mengatakan tidak ada
keluhan pada bagian ginjal.
6. Sistem Gastrointestinal
Bentuk abdomen simetris, adanya nyeri abdomen, mual, muntah, diare, disfagia, frekuensi bising usus 8x/mnt
7. Sistem Reproduksi
pemeriksaan system reproduksi dalam batas normal dan tidak adanya masalah
Riwayat Gynekology
RIWAYAT KESEHATAN ANAK (Diisi Jika Mendapat Kasus Anak dan Neonatus)
Riwayat Kelahiran Anak
Pola Koping
Pasien seorang ibu, pasien mengatakan harus menerima penyakit yang dideritanya. Jika ada masalah, pasien selalu
merundingkannya dengan keluarga
Gaya Komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia, pasien juga berkomunikasi dengan kooperatif dan pasien
cukup terbuka dalam mengungkapkan perasaannya serta menerima masukan dari orang lain
Konsep Diri
1. Gambaran Diri
Pasien mengatakan tidak ada anggota tubuh yang tidak ia sukai, pasien mensyukuri anggota tubuh yang sekarang
2. Identitas Diri
Pasien adalah seorang perempuan dan berpenampilan wajar sesuai identitasnya
3. Peran DIri
Pasien merupakan seorang istri dan seorang ibu untuk anaknya, dan klien merasakan puas sebagai seorang perempuan,
klien berpenampilan sebagai perempuan
4. Ideal Diri
Pasien mengatakan dan berharap agar keadaannya tidak memburuk
5. Harga Diri
Pasien mengatakan bahwa kondisi saat ini mempengaruhi harga dirinya, dan pasien merasa minder akan keadaan nya saat
ini
3. Siapa dari keluarga yang akan ikut terlibat dalam perawatan pasien selanjutnya ?
Suami pasien
PENGKAJIAN TAMBAHAN
Pengkajian Resiko Jatuh
SKALA MORSE SKALA HUMPTY DUMPTY
Factor Resiko Keterangan Nilai Skor Factor Resiko Keterangan Nilai Skor
Riwayat jatuh yang baru atau Tidak 0 Di bawah 3 tahun 4
dalam satu bulan terakhir Ya 25 3 - 7 tahun 3
Diagnosis Medis sekunder >1 Tidak 0 Usia
7 - 13 tahun 2
Ya 15 > 13 tahun 1
Alat bantu jalan Laki-laki 2
Bed Rest atau dibantu perawat 0 Jenis Kelamin
Perempuan 1
Penopang tongkat/ walker 15 Kelainan Neurologi 4
Berpegangan pada Furniture 30 Perubahan oksigenasi (Masalah
Terapi Intravena infus / Lock Tidak 0 Saluran Nafas. Dehidrasi, Anemia, 3
Heparin Diagnosis
Ya 25 25 Anoreksia, Sinkop/sakit kepala, dll)
Cara berjalan dan berpindah Kelainan Psikis/ Perilaku 2
Normal / Bedrest / Immobilisasi 0 10 Diagnosis Lain 1
Lemah 10 Tidak sadar terhadap keterbatasan 3
Gangguan
Terganggu 20 Lupa keterbatasan 2
Kognitif
Status Mental Mengetahui kemampuan diri 1
Orientasi sesuai kemampuan diri 0 Riwayat jatuh dari tempat tidur saat
4
Lupa / keterbatasan diri 15 bayi-anak
Jumlah Skor Skala Morse 35 Faktor Pasien menggunakan alat bantu
3
Lingkungan /box /mebel.
Kriteria Skala Morse Pasien berada di tempat tidur 2
Tingkat Resiko Nilai MPS Tindakan Di luar ruang rawat 1
Tidak beresiko 0 – 24 Perawatan dasar Respon Dalam waktu 24 jam 3
Resiko Rendah 25 – 50 Intervensi jatuh standar Operasi/ Obat Dalam waktu 48 jam Riwayat Jatuh 2
Resiko tinggi ≥ 50 Intervensi jatuh Resiko tinggi Penenang/ 1
> 48 jam
Interpretasi Skala Anestesi
Bermacam-macam obat yang
Intervensi jatuh standar digunakan:
1. Obat sedatif (kecuali pasien
ICU yang menggunakan sedasi
3
Penggunaan dan paralisis),
Obat 2. Hipnotik, Barbiturat,
Fenotiazin, Antidepresan,
Laksans/ Diuretika,Narkotik
Salah satu dari pengobatan di atas 2
Pengobatan lain 1
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiolgi
Tanggal Pemeriksaan : ___________________
Gambaran Radiologi
Ekspertisie:
a. Kesan Klinis
b. Interpretasi
2. Laboratorium
Tanggal : 14 Desember 2020
No Jenis pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal Interpretasi
1 WBC 10.1 10³/µL 4.1-10.9 Normal
2 RBC 5.96 10⁶/µL 4.00-5.20 Meningkat
3 HGB 18.1 g/dL 12.00-16.00 Normal
4 HCT 54.9 % 36.0-46.0 Meningkat
5 MCV 92.2 fL 80.0-100.0 Normal
6 MCH 30.4 pg 26.0-34.0 Normal
7 MCHC 33.0 g/dL 31.0-36.0 Normal
8 RDW 11.1 % 11.0-14.8 Normal
9 PLT 259 10³/µL 150-440 Normal
10 MPV 8.05 fL 0.0-100.0 Normal
11 Glukosa PAP 138 mg/dL 0-140 Normal
12 Urea UV 23 mg/dL 10-50 Normal
13 Kreatinin 1.19 mg/dL 0.6-1.1 Meningkat
14 AST (SGOT) 53.1 U/L 0-37.00 Meningkat
15 ALT (SGPT) 24.6 U/L 0-42.00 Normal
Terapi Obat
Tanggal :
Waktu
No. Nama Terapi Jenis Obat Dosis Rute Indikasi dan Efek Samping
Pemberian
1 Cairan RL Kristaloid 20ggt/mnt IV 24 jam Indikasi:
Memenuhi kebutuhan cairan
pasien
Efek samping:
ANALISA DATA
Reaksi antybodi
Reaksi antybodi
Syok anafilatik
Keterangan:
1= deviasi berast dari kisaran normal
2= deviasi yang cukup berat dari kisaran
normal
3= deviasi sedang dari kisaran normal
4= daviasi ringan dari kisaran normal
5= tidak ada deviasi dari kisaran normal
2. Penurunan curah jantung Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 1. Monitor sesak nafas, kelelahan, takipnea dan 1. Mengetahui perkembangan nafas pasien
jam kebutuhan ketidak efektifan jalan napas orthopnea 2. Takikardi biasanya muncul meskipun saat
teratasi dengan kriteria hasil: 2. Aukultasi nadi apical, kaji frekuensi, irama pasien dalam kondisi istirahat, untuk
Status sirkulasi jantung mengonpensasi penurunan kontraktilitas
3. Catat bunyi jantung, palpasi nadi perifer, ventricular
indikator awal target pantau tekanan darah 3. S1 dan S2 mungkin masih terdengan lemah
Tekanan darah sistol 2 5 4. Kaji kulit terhadap pucat, dan sianosis akibat penurunan kemampuan jantung untuk
Tekanan darah 2 5 5. Pemberian cairan RL memompa irama gallop yang umum (S3 dan
diastol S4) juga mungkin terdengar. Mumur
Tekanan nadi 2 5 mungkin juga menunjukkan kelainan katup
dan stenosis
Keterangan: 4. Pucat merupakan indikasi berkurangnya
1= deviasi berast dari kisaran normal perfusi perifer sekunder akibat dari curah
2= deviasi yang cukup berat dari kisaran jantung yang tidak adekuat, vasokontriksi
normal dan anemia.
3= deviasi sedang dari kisaran normal 5. Menambahkan kebutuhan cairan pasien
4= daviasi ringan dari kisaran normal
5= tidak ada deviasi dari kisaran normal
P: lanjutkan intervensi
INFORMASI KETERANGAN
Masuk Ruang □ Ke Ruang Perawatan : Haruman Jam: WIB
Perawatan □ Kondisi Umum Pasien : Composmentis
□ KIE : …………………………………..
Pulang paksa
□ Lembar Pernyataan Pulang Paksa.
Meninggal Dinyatakan meninggal pk. _____._____ WIB
Minggat Dinyatakan minggat pk. ____.____ WIB, □ Lapor Satpam □ Lapor Manager On Duty
□ Lapor Supervisi □ Lapor Humas