Anda di halaman 1dari 2

Ujian Akhir semester gazal periode 2020/2021

Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya

Hari/Tanggal : Selasa / 22 Desember 2020


Waktu : 75 Menit
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan Lanjutan I
Semester : V A, B & C Akuntansi
Sifat : Tertutup

Kasus 1
Persekutuan Asik, Bolu, Ciku, dan Dadap dikuidasi pada tanggal 1 Januari 20X0, dan saldo perkiraannya pada 30
Juni 20X0 setelah seluruh aktiva nonkas dikonversi menjadi kas adalah sebagai berikut :
Debit Kredit
Kas Rp.230.000.000
Modal Dadap (20%) Rp 60.000.000
Modal Ciku (20%) Rp.160.000.000
Hutang dagang Rp.375.000.000
Modal Bolu (20%) Rp. 25.000.000
Modal Asik (40%) Rp. 50.000.000
Rp.450.000.000 Rp.450.000.000

Informasi tambahan :
1. Persentase yang diberikan adalah rasio pembegian laba dan rugi yang relevan
2. Aktiva dan kewajiban pribadi sekutu pada 30 Juni 20X0 adalah sebagai berikut :
3. Asik membayar Rp.230.000.000 kepada persekutuan dan kewajiban persekutuan dibayar pada
tanggal 1 Juli 20X0
4. Pada tanggal 15 Juli 20X0 Ciku membayar Rp.100.000.000 kepada persekutuan dan Dadap
membayar Rp.60.000.000. Tidak ada kontribusi selanjutnya yang dilakukan oleh Ciku dan
Dadap.
5. Kerugian akibat bangkrutnya Ciku dibagi di antara sekutu yang likuid pada tanggal 15 Juli
20X0.
6. Kas yang tersedia didistribusikan dan buku persekutuan ditutup pada tanggal 31 Juli 20X9.

Diminta : Siapkan Laporan likuidasi untuk persekutuan Asik, Bolu, Ciku dan Dadap untuk periode 30
Juni sampai 31 Juli 20X0.

Kasus 2
Pada tanggal 1 desember 2020, PT X, perusahaan Indonesia, membeli jam dari Amerika seharga 20.000 $, yang
akan dibayar pada tanggal 1 Februari 2021. Akhir tahun fiskal PT X adalah 31 desember dan mata uang
pelaporannya adalah rupiah. Kurs adalah sebagai berikut :
1 Desember 2020 1 dolar = Rp.14.000
31 Desember 2020 1 dolar = Rp.14.600
1 Februari 2021 1 dolar = Rp.14.800

Diminta :
Buatlah ayat jurnal yang digunakan PT X untuk mencatat pembelian, penyesuaian pada tanggal 31 desember, dan
pelunasan tanggal 1 Februari 2021.
Kasus 3
Umi dan Kalsum membentuk persekutuan untuk melakukan usaha di bidang Bahan Bangunan dengan nama
persekutuan Umi Kalsum. Umi mengkontribusikan Bahan Bangunan yang memiliki harga perolehan
Rp.200.000.000 dan bernilai wajar Rp. 250.000.000. Kalsum memberikan kas Rp. 100.000.000 dan peralaran
untuk delivery Rp. 80.000.000, nilai wajarnya Rp. 90.000.000. Sekutu setuju untuk membagi laba dan rugi 60%
untuk Umi dan 40% untuk Kalsum.

Diminta : Hitung selisih yang akan timbul jika kontribusi non-kas yang pertama ini dicatat dengan harga
perolehan bukan dengan nilai pasarnya

Semoga Sukses

Anda mungkin juga menyukai