PUJA PERKASA
TAHUN 2021
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Laporan ini menjelaskan hasil cek atau review desain. Desain yang akan di cek yaitu struktur baja
formwork struktur portal untuk proyek flyover bandara ahmad yani semarang. Dalam laporan ini juga
dijelaskan tentang beban-beban yang bekerja pada struktur dan Analisa perhitungan kekuatan profil, baik
beban gravitasi maupun beban lateral sesuai dengan spesifikasi dan standar-standar berserta peraturan-
peraturan yang digunakan untuk mengecek struktur bangunan ini.
1
BAB II
DASAR TEORI
2.1. ATURAN PERENCANAAN
Aturan yang akan digunakan dalam mengecek struktur formwork ini mengacu pada beberapa
standar, antara lain :
- Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-2013),
(Standar Nasional Indonesia)
- Minimum Design Loads for buildings and other Structures ASCE 7-05, (American Society of Civil
Engineers)
- Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729-2015), (Standar Nasional Indonesia)
- Specification for Structural Steel Buildings AISC 360-10, (American Institute of Steel Construction)
- AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 2017, (American Association of State Highway and
Transport Officials)
- AASHTO LRFD Bridge Construction Specifications 2010, (American Association of State Highway
and Transport Officials)
- ACI 347R-2014 Guide to Formwork for Concrete, (American Concrete Institute)
- ASCE-SEI 37-2014 Design Loads On Structures During Construction, (American Society of Civil
Engineers)
2
Tabel 2.1. Mutu Pelat Baja SS400
TENSILE TEST
SPECIFICATION GRADE Fy (N/mm2) Fu (N/mm2)
≤ 16 >16 ≤ 40 >40
JIS G 3101 SS400 245 235 215 410
2) Baut
Sambungan pada komponen utama menggunakan baut dengan grade 8.8 & 4.6 Berikut adalah
spesifikasi dari baut 8.8 & 4.6.
Tabel 2.2. Mutu Baut
Grade of Bolt Tensile Strength ( N/mm2)
8.8 830
4.6 379
3
2.3. PROGRAM KOMPUTER
Program analisis struktur yang digunakan untuk mempermudah perhitungan dalam menganalisa
struktur formwork yaitu SAP 2000. Penggunaan software tersebut untuk mengetahui gaya-gaya
dalam yang bekerja pada struktur formwork, kombinasi yang menentukan atau berbahaya untuk
struktur formwork, mengecek kekuatan struktur dalam menahan beban yang bekerja (rasio
kekuatan), serta lendutan yang terjadi pada struktur.
2.5. LENDUTAN
Lendutan yang terjadi akibat beban mati dan beban hidup harus memenuhi syarat. Lendutan yang
terjadi akibat beban mati dan beban hidup tidak boleh melebihi 1/400 dari panjang bentang struktur
balok yang berada di atas dua tumpuan, sedangkan untuk struktur kantilever tidak melebihi 1/300
dari panjang struktur balok kantilever.
4
2.6. KOMBINASI PEMBEBANAN
Acuan kombinasi pembebanan yang digunakan dalam perencanaan struktur Perancah yaitu
menggunakan Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-
2013), (Standar Nasional Indonesia). Beban yang asumsikan harus dianggap bekerja dalam kombinasi
berikut, mana saja yang menghasilkan efek yang paling tidak baik di dalam bangunan ini. Berikut
adalah kombinasi yang digunakan.
1. D
2. D + L
3. D + (Lr atau S atau R)
4. D + 0.75L + 0.75(Lr atau S atau R)
5. D + (0.6W atau 0.7E)
6. D + 0.75L + 0.75(0.6W) + 0.75(Lr atau S atau R)
7. D + 0.75L + 0.75(0.7E) + 0.75S
8. 0.6D + 0.6W
Dimana :
D : Beban Mati
L : Beban Hidup
W : Beban Angin
Lr : Beban Hidup Atap
R : Beban Hujan
5
BAB III
DATA PERENCANAAN
3.1. LOKASI PROYEK
Fly over bandara ahmad yani.
3.2. DATA PROFIL DAN GEOMETRI
Data lengkap untuk dimensi serta geometri yang akan di cek kekuatan strukturnya pada formwork
ini dapat dilihat pada bagian Shopdrawing. Berdasarkan dari data tersebut, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1) Data Spesifikasi Formwork
Berikut adalah data spesifikasi formwork,
- Beam : Baja Profil IWF (Hot Rolled)
- Ikatan Angin : Baja Profil siku (Hot Rolled)
2) Dimensi Profil Baja
Pada formwork ini terdiri dari beberapa komponen seperti kolom, balok, dan lantai kerja berikut
adalah beberapa dimensi yang digunakan
- Lantai kerja : UNP 80 + phenolit 18mm
- Suri-Suri : IWF 300.150.6,5.9
- Main beam : TRUSS HWF 200.200.8.12 DOUBLE
- Penumpu : SHORING 6”
6
3) Spesifikasi Material Baja
Pada struktur formwork ini, material yang digunakan yaitu material baja dengan spesifikasi
sebagai berikut:
- Mutu Baja : SS400/ASTM A36 (fy = 245 MPa dan fu = 400 MPa)
- Berat isi baja : 7850 kg/m3
- Modulus elastisitas : 200000 MPa
- Rasio Poisson baja : 0.3
- Koefisien muai : 12 x 10-6 per 0C
7
BAB IV
ANALISIS STRUKTUR
4.1. MODEL STRUKTUR
Pemodelan struktur formwork dilakukan pada struktur baja. Pemodelan ini akan di beri beban beban
rencana yang akan terjadi pada struktur, sehingga akan menghasilkan gaya dalam yang akan bekerja
pada struktur formwork. Struktur bangunan dimodelkan 3D yang berfungsi untuk menahan baik
beban gravitasi maupun beban lateral, sesuai dengan kekakuan dari masing-masing sistem. Struktur
ini terdiri dari lantai kerja,main beam,dan penumpu.
8
Gambar 4.2. Section properties Truss HWF 200.200.8.12 DOUBLE
9
Gambar 4.3. Section properties IWF 300.150.6,5.9
10
Gambar 4.5. Pemodelan Formwork Pada Program Analisis struktur
11
Gambar 4.7. Pemodelan Formwork Pada Program Analisis struktur
12
4.3. PEMBEBANAN
PERENCANAAN BEBAN STRUKTUR BEKISTING DAN PERANCAH
Beban mati (Dead Load)
- Beban sendiri, sudah otomatis ter input di Program SAP2000
Beban Hidup (Live Load)
- Beban Beton Basah
- Beban pekerja & alat
13
Gambar 4.10. Input beban hidup beton & beban hidup pekerja
Gambar 4.11. Input beban hidup beton & beban hidup pekerja
14
4.4. ANALISIS STRUKTUR
Analisis kekuatan struktur pada formwork terdiri dari komponen kolom, balok,dan lantai kerja. Hasil
analisis ini didapatkan berdasarkan dari perhitungan dengan gaya dalam yang di dapatkan dari
program analisis struktur. Hasil analisis ini terdiri dari kekuatan struktur dan lendutan struktur yang
diperoleh dari program analisis struktur. Berikut hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut.
15
Gambar 4.13. Rasio Gaya Dalam terhadap Kapasitas Profil
16
Gambar 4.15. Rasio Gaya Dalam terhadap Kapasitas Profil
Nilai rasio gaya dalam terhadap kapasitas ini tidak ada yang melebihi nilai 1, sehingga struktur kuat
dalam menahan beban yang bekerja. Nilai safety factor dapat lebih tinggi dari nilai pada tabel di atas
karena terdapat tabungan beban yang telah ditambahkan seperti berikut,
1. Tegangan leleh dari hasil tes material lebih tinggi dari yang direncanakan, dapat dilihat pada
lampiran.
17
4.5.2. Lendutan Struktur
Lendutan struktur pada formwork ini harus di cek terhadap persyaratan yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Pengecekkan lendutan struktur ini bertujuan untuk memastikan bahwa lendutan
struktur yang terjadi akibat beban masih memenuhi persyaratan. Lendutan yang di cek adalah pada
struktur balok utama. Berikut adalah resume hasil lendutan struktur yang terjadi pada struktur.
18
Gambar 4.18. Gaya yang bekerja pada iwf 300.150.6,5.9 double (tumpuan)
19
Gambar 4.20. Rasio Gaya yang bekerja pada Truss hwf 200.200.8.12 double
20
4.6. CATATAN
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan beberapa point sebagai berikut,
1. Profil yang digunakan antara desain, gambar, dan lapangan harus sama.
2. Antar komponen harus di clamp.
3. Jack head digunakan diameter 50 mm.
4. Semua komponen harus terjamin sesuai dengan pertemuan as dan posisi sesuai shopdrawing
5. Jika terdapat celah antar bidang kontak, maka harus diisi dengan shimplate atau karet, bertujuan
agar bidang kontak 100% dapat megalirkan tegangan secara merata.
6. IWF 300.150.6,5.9 (suri-suri) memiliki rasio yang rendah atau safety factor yang tinggi yaitu 8,55,
Jika di kemudian hari ada kekurangan material iwf maka suri – suri dapat diganti dengan material
iwf 200.100.5,5.8 dengan rasio 0,53 atau safety factor sebesar 3,77.
21
LAMPIRAN
• BE BAN PADA BEKISTING WALL
Pembebanan utama yang terjadi pada bekisting vertikal adalah lateral pressure yang disebabkan oleh tekanan hidrostatik
cairan beton segar pada permukaan bekisting pada saat pengecoran berlangsung, beton yang masih berupa cairan
mendistribusi tekanan beton pada permukaan bekisting. Pada prinsipnya besaran tekanan beton terhadap bekisting
dinyatakan dengan persamaan :
Perhitungan Metode l
diruana:
H · Tinggi pengecorarvbekrsuog (rn]
1,h · Berat JE?Oi~ beton (kg/ro3)
ii · faktor pengarub tek anan lateral (kg/ra'3)
P.nax • 1ekanan hldrostarik rofk~irouro (kg/ro2)
Nilai dari l tergantung dari beberapa kondisi yang terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan pengecoran, yang dapat
dikumpulkan dalam tabel hubungan kecepatan cor, FAS, dan suhu seperti berikut ini,
l'h11.ract1:,d.!1tk ..
. ..
x,
•> .-,r,
~- ].,.~ L
.:? 0,(,5
1 h. -;.-,
Hatt!' of coucre te pour 1u,.-,
(mlhourl
"
G 0.f.J(
- O.!•i,
..oe
~ LO
. ( 1,,!,.:j
I. . .i <U).;
\\ork 11hlllry
,.Jump
nf c•onc·rrtt•.
(<'ntl
... . - . . '-"' J
\II, 1;\ 1 O,'j
.a I 5 1.10
•• J .~ t1 Pfl
\li11imu111 .,,,1•11(111 of
fc-111)
11:; ... :;1 n.0.5
.. 1,·1111•111 -):; I I Cl
:.. ) I (0
Co nc ret e t~111µ1!'&.atu1·.,.. c°C1 "i.. ..!1 II 1-',-,
> ::!5 o oo
Tabet I Hubungan kecepaian cor, workab1hLy dan suhu dengan LC~anan hidrestauk
Perhitungan Metode 2
Selain dari persamaan dasar tekanan hidrostatik diatas, ACI juga memberikan suatu pendekatan untuk perhitungan tekanan
maksimum untuk bekisting vertikal (ACI 347), namun dengan beberapa kondisi khusus yang harus dipenuhi. Sebagai contoh
kasus untuk menggunakan persamaan yang diberikan oleh ACI.
Perhitungan untuk mendisain bekisting untuk dinding dengan kondisi tertentu, seperti:
o Mutu beton h.
o Tinggi bekisting dinding h
o Kecepalan cor v
o Suhu beton ketikadiluang T
Sehingga besamya tekanan maksimum yang diterima dinding, dengan menggunakan persamaan yang diberikan oleh ACI
347 adalah:
Karena R < 7 ft/hr, tekanan hidrostatik maksimum diambil nilai terkecil dari persamaan berikut:
P=p1,+~ T
P = Pi.,h
P= 2000psf
Diambil nilai terkecil dari ketiga nilai tersebut, dan kemudian dicocokkan dengan tabel yang diberikan oleh ACI :
R 4.15 ft/jam
Slump 10 ... 12 cm
I .. A 0. !'\.'>
\\c>rk11hility nf ,·olwrrtf•. :·,.. l.hll
i-lumo ((•ml l•l .
", ... 1 4,.;
z l:, 1.10
·, 1 !1 ! I }•r!
)li1ii111un1 ,,p('!IClll 1>r
IG .... 'i I «.os
l'l\0111l'III tc·111)
.. -~:, I c CJ
~) l (0
Co nc ret e t-..,111Hi1 a tun, <°C1 fi ... ..! ; 111•."'1
'.), •">:) n oo