Anda di halaman 1dari 82

STATIKA DAN SHOP DRAWING

FORMWORK STRUKTUR PORTAL


PROYEK FLY OVER BANDARA AHMAD YANI

PUJA PERKASA
TAHUN 2021
i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... i


BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1
1.1. Umum ............................................................................................................. 1
BAB II. KRITERIA PERENCANAAN ....................................................................................... 2
2.1. Aturan perencanaan ........................................................................................ 2
2.2. Spesifikasi material ......................................................................................... 2
2.3. Program komputer .......................................................................................... 3
2.4. Analisis struktur .............................................................................................. 3
2.5. Lendutan ......................................................................................................... 4
2.6. Kombinasi pembebanan .................................................................................. 5
BAB III. DATA PERENCANAAN ............................................................................................. 6
3.1. Lokasi proyek .................................................................................................. 6
3.2. Data profil dan geometri ................................................................................. 6
BAB IV. ANALISIS STRUKTUR ................................................................................................. 8
4.1. Model struktur ................................................................................................ 8
4.2. Pemodelan pada program analisis struktur ...................................................... 8
4.3. Pembebanan ................................................................................................... 13
4.3.1. Beban mati ............................................................................................ 13
4.3.2. Beban hidup .......................................................................................... 13
4.4. Analisis struktur .............................................................................................. 15
4.4.1. Kekuatan struktur ................................................................................. 15
4.4.2. Lendutan struktur .................................................................................. 18
4.6. Catatan ......................................................................................................................... 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. UMUM
Laporan ini menjelaskan hasil cek atau review desain. Desain yang akan di cek yaitu struktur baja
formwork struktur portal untuk proyek flyover bandara ahmad yani semarang. Dalam laporan ini juga
dijelaskan tentang beban-beban yang bekerja pada struktur dan Analisa perhitungan kekuatan profil, baik
beban gravitasi maupun beban lateral sesuai dengan spesifikasi dan standar-standar berserta peraturan-
peraturan yang digunakan untuk mengecek struktur bangunan ini.

1
BAB II
DASAR TEORI
2.1. ATURAN PERENCANAAN
Aturan yang akan digunakan dalam mengecek struktur formwork ini mengacu pada beberapa
standar, antara lain :
- Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-2013),
(Standar Nasional Indonesia)
- Minimum Design Loads for buildings and other Structures ASCE 7-05, (American Society of Civil
Engineers)
- Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729-2015), (Standar Nasional Indonesia)
- Specification for Structural Steel Buildings AISC 360-10, (American Institute of Steel Construction)
- AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 2017, (American Association of State Highway and
Transport Officials)
- AASHTO LRFD Bridge Construction Specifications 2010, (American Association of State Highway
and Transport Officials)
- ACI 347R-2014 Guide to Formwork for Concrete, (American Concrete Institute)
- ASCE-SEI 37-2014 Design Loads On Structures During Construction, (American Society of Civil
Engineers)

2.2. SPESIFIKASI MATERIAL


1) Baja
Spesifikasi baja yang digunakan dalam cek desain struktur formwork ini adalah sebagai berikut,
- Berat isi baja : 7850 kg/m3
- Modulus elastisitas : 200000 MPa
- Rasio Poisson : 0.3
Mutu yang digunakan dalam cek desain struktur ini diambil berdasarkan tabel berikut, dimana
mutu baja akan berbeda-beda berdasarkan dari ketebalan pelat yang digunakan.

2
Tabel 2.1. Mutu Pelat Baja SS400
TENSILE TEST
SPECIFICATION GRADE Fy (N/mm2) Fu (N/mm2)
≤ 16 >16 ≤ 40 >40
JIS G 3101 SS400 245 235 215 410

2) Baut
Sambungan pada komponen utama menggunakan baut dengan grade 8.8 & 4.6 Berikut adalah
spesifikasi dari baut 8.8 & 4.6.
Tabel 2.2. Mutu Baut
Grade of Bolt Tensile Strength ( N/mm2)
8.8 830
4.6 379

3
2.3. PROGRAM KOMPUTER
Program analisis struktur yang digunakan untuk mempermudah perhitungan dalam menganalisa
struktur formwork yaitu SAP 2000. Penggunaan software tersebut untuk mengetahui gaya-gaya
dalam yang bekerja pada struktur formwork, kombinasi yang menentukan atau berbahaya untuk
struktur formwork, mengecek kekuatan struktur dalam menahan beban yang bekerja (rasio
kekuatan), serta lendutan yang terjadi pada struktur.

2.4. ANALISIS STRUKTUR


Perhitungan dan pengecekan struktur dilakukan dengan mengacu pada peraturan dan beberapa
standar. Dalam menganalisa profil baja struktur ini, digunakan metode ASD dengan safety factor (SF)
yang digunakan adalah 2.

Gambar 2.1. Input safety factor metode ASD pada program.

2.5. LENDUTAN
Lendutan yang terjadi akibat beban mati dan beban hidup harus memenuhi syarat. Lendutan yang
terjadi akibat beban mati dan beban hidup tidak boleh melebihi 1/400 dari panjang bentang struktur
balok yang berada di atas dua tumpuan, sedangkan untuk struktur kantilever tidak melebihi 1/300
dari panjang struktur balok kantilever.

4
2.6. KOMBINASI PEMBEBANAN
Acuan kombinasi pembebanan yang digunakan dalam perencanaan struktur Perancah yaitu
menggunakan Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain (SNI 1727-
2013), (Standar Nasional Indonesia). Beban yang asumsikan harus dianggap bekerja dalam kombinasi
berikut, mana saja yang menghasilkan efek yang paling tidak baik di dalam bangunan ini. Berikut
adalah kombinasi yang digunakan.
1. D
2. D + L
3. D + (Lr atau S atau R)
4. D + 0.75L + 0.75(Lr atau S atau R)
5. D + (0.6W atau 0.7E)
6. D + 0.75L + 0.75(0.6W) + 0.75(Lr atau S atau R)
7. D + 0.75L + 0.75(0.7E) + 0.75S
8. 0.6D + 0.6W
Dimana :
D : Beban Mati
L : Beban Hidup
W : Beban Angin
Lr : Beban Hidup Atap
R : Beban Hujan

5
BAB III
DATA PERENCANAAN
3.1. LOKASI PROYEK
Fly over bandara ahmad yani.
3.2. DATA PROFIL DAN GEOMETRI
Data lengkap untuk dimensi serta geometri yang akan di cek kekuatan strukturnya pada formwork
ini dapat dilihat pada bagian Shopdrawing. Berdasarkan dari data tersebut, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut:
1) Data Spesifikasi Formwork
Berikut adalah data spesifikasi formwork,
- Beam : Baja Profil IWF (Hot Rolled)
- Ikatan Angin : Baja Profil siku (Hot Rolled)
2) Dimensi Profil Baja
Pada formwork ini terdiri dari beberapa komponen seperti kolom, balok, dan lantai kerja berikut
adalah beberapa dimensi yang digunakan
- Lantai kerja : UNP 80 + phenolit 18mm
- Suri-Suri : IWF 300.150.6,5.9
- Main beam : TRUSS HWF 200.200.8.12 DOUBLE
- Penumpu : SHORING 6”

6
3) Spesifikasi Material Baja
Pada struktur formwork ini, material yang digunakan yaitu material baja dengan spesifikasi
sebagai berikut:
- Mutu Baja : SS400/ASTM A36 (fy = 245 MPa dan fu = 400 MPa)
- Berat isi baja : 7850 kg/m3
- Modulus elastisitas : 200000 MPa
- Rasio Poisson baja : 0.3
- Koefisien muai : 12 x 10-6 per 0C

Gambar 3.1. Input material baja A36 pada SAP2000

7
BAB IV
ANALISIS STRUKTUR
4.1. MODEL STRUKTUR
Pemodelan struktur formwork dilakukan pada struktur baja. Pemodelan ini akan di beri beban beban
rencana yang akan terjadi pada struktur, sehingga akan menghasilkan gaya dalam yang akan bekerja
pada struktur formwork. Struktur bangunan dimodelkan 3D yang berfungsi untuk menahan baik
beban gravitasi maupun beban lateral, sesuai dengan kekakuan dari masing-masing sistem. Struktur
ini terdiri dari lantai kerja,main beam,dan penumpu.

4.2. PEMODELAN PADA PROGRAM ANALISIS STRUKTUR


Pembuatan model struktur digunakan program analisis struktur untuk mempermudah dalam
menganalisa gaya-gaya dalam dan lain-lain. Pemodelan struktur formwork dimodelkan
menggunakan model sendi pada tumpuan, pada ikatan angin di release pada ujung-ujungnya
sehingga tidak menerima momen, dan pada bidang kontak setiap elemen diasumsikan sebagai sendi
dengan menggunakan Link properties.

Gambar 4.1. Section properties SHORING 6”

8
Gambar 4.2. Section properties Truss HWF 200.200.8.12 DOUBLE

9
Gambar 4.3. Section properties IWF 300.150.6,5.9

Gambar 4.4. Section properties IWF 300.150.6,5.9

10
Gambar 4.5. Pemodelan Formwork Pada Program Analisis struktur

Gambar 4.6. Pemodelan Formwork Pada Program Analisis struktur

11
Gambar 4.7. Pemodelan Formwork Pada Program Analisis struktur

Gambar 4.8. Pemodelan Formwork Pada Program Analisis struktur

12
4.3. PEMBEBANAN
PERENCANAAN BEBAN STRUKTUR BEKISTING DAN PERANCAH
 Beban mati (Dead Load)
- Beban sendiri, sudah otomatis ter input di Program SAP2000
 Beban Hidup (Live Load)
- Beban Beton Basah
- Beban pekerja & alat

4.3.1. Beban Mati


◆Beban Mati sendiri
Beban sendiri material sudah otomatis terinput pada program SAP2000 dengan Self multiplier
sebesar 1,3.

4.3.2. Beban Hidup


◆Beban Beton basah & Beban pekerja
Beban Hidup beton basah sebesar 2892 kg/m2 yang di input di Area yang akan di cor, Beban
hidup pekerja sebesar 250 kg/m2 yang di input di seluruh lantai kerja termasuk area yang di cor.

Gambar 4.9. Bentuk struktur pilehead

13
Gambar 4.10. Input beban hidup beton & beban hidup pekerja

Gambar 4.11. Input beban hidup beton & beban hidup pekerja

14
4.4. ANALISIS STRUKTUR
Analisis kekuatan struktur pada formwork terdiri dari komponen kolom, balok,dan lantai kerja. Hasil
analisis ini didapatkan berdasarkan dari perhitungan dengan gaya dalam yang di dapatkan dari
program analisis struktur. Hasil analisis ini terdiri dari kekuatan struktur dan lendutan struktur yang
diperoleh dari program analisis struktur. Berikut hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

4.4.1. Kekuatan Struktur


Struktur formwork harus di cek kekuatannya terhadap beban yang bekerja, dimana hasil analisa
kekuatan struktur ini berupa rasio antara gaya yang terjadi dengan kekuatan suatu elemen. Apabila
rasio struktur masih berada dibawah nilai 1, maka struktur kuat dalam menahan beban yang berada
pada struktur formwork. Berikut adalah kesimpulan pada analisis struktur.

Gambar 4.12. Rasio Gaya Dalam terhadap Kapasitas Profil

15
Gambar 4.13. Rasio Gaya Dalam terhadap Kapasitas Profil

Gambar 4.14. Rasio Gaya Dalam terhadap Kapasitas Profil

16
Gambar 4.15. Rasio Gaya Dalam terhadap Kapasitas Profil

Gambar 4.16. Rasio Gaya Dalam terhadap Kapasitas Profil

Tabel 4.5. Hasil Pengecekan Analisis Struktur


Safety Factor program = 2
Fy default program = 122,5
fy
No. elemen section material Rasio safety factor check
(Mpa)
699 UNP 80 A36 245 0,247 8,10 OK
458 IWF 300.150.6,5.9 A36 245 0,234 8,55 OK
502 Truss HWF 200.200.8.12 A36 245 0,415 4,82 OK
96 IWF 300.150.6,5.9 DOUBLE (TUMPUAN) A36 245 0,432 4,63 OK
30 SHORING 6" A36 245 0,400 5,00 OK

Nilai rasio gaya dalam terhadap kapasitas ini tidak ada yang melebihi nilai 1, sehingga struktur kuat
dalam menahan beban yang bekerja. Nilai safety factor dapat lebih tinggi dari nilai pada tabel di atas
karena terdapat tabungan beban yang telah ditambahkan seperti berikut,
1. Tegangan leleh dari hasil tes material lebih tinggi dari yang direncanakan, dapat dilihat pada
lampiran.

17
4.5.2. Lendutan Struktur
Lendutan struktur pada formwork ini harus di cek terhadap persyaratan yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Pengecekkan lendutan struktur ini bertujuan untuk memastikan bahwa lendutan
struktur yang terjadi akibat beban masih memenuhi persyaratan. Lendutan yang di cek adalah pada
struktur balok utama. Berikut adalah resume hasil lendutan struktur yang terjadi pada struktur.

Gambar 4.17. Gaya yang bekerja pada shoring 6”

18
Gambar 4.18. Gaya yang bekerja pada iwf 300.150.6,5.9 double (tumpuan)

Gambar 4.19. Gaya yang bekerja pada iwf 300.150.6,5.9 (suri-suri)

19
Gambar 4.20. Rasio Gaya yang bekerja pada Truss hwf 200.200.8.12 double

20
4.6. CATATAN
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan beberapa point sebagai berikut,
1. Profil yang digunakan antara desain, gambar, dan lapangan harus sama.
2. Antar komponen harus di clamp.
3. Jack head digunakan diameter 50 mm.
4. Semua komponen harus terjamin sesuai dengan pertemuan as dan posisi sesuai shopdrawing
5. Jika terdapat celah antar bidang kontak, maka harus diisi dengan shimplate atau karet, bertujuan
agar bidang kontak 100% dapat megalirkan tegangan secara merata.
6. IWF 300.150.6,5.9 (suri-suri) memiliki rasio yang rendah atau safety factor yang tinggi yaitu 8,55,
Jika di kemudian hari ada kekurangan material iwf maka suri – suri dapat diganti dengan material
iwf 200.100.5,5.8 dengan rasio 0,53 atau safety factor sebesar 3,77.

21

LAMPIRAN
• BE BAN PADA BEKISTING WALL
Pembebanan utama yang terjadi pada bekisting vertikal adalah lateral pressure yang disebabkan oleh tekanan hidrostatik
cairan beton segar pada permukaan bekisting pada saat pengecoran berlangsung, beton yang masih berupa cairan
mendistribusi tekanan beton pada permukaan bekisting. Pada prinsipnya besaran tekanan beton terhadap bekisting
dinyatakan dengan persamaan :
Perhitungan Metode l

diruana:
H · Tinggi pengecorarvbekrsuog (rn]
1,h · Berat JE?Oi~ beton (kg/ro3)
ii · faktor pengarub tek anan lateral (kg/ra'3)
P.nax • 1ekanan hldrostarik rofk~irouro (kg/ro2)

Nilai dari l tergantung dari beberapa kondisi yang terjadi pada saat berlangsungnya kegiatan pengecoran, yang dapat
dikumpulkan dalam tabel hubungan kecepatan cor, FAS, dan suhu seperti berikut ini,
l'h11.ract1:,d.!1tk ..
. ..
x,
•> .-,r,
~- ].,.~ L

.:? 0,(,5
1 h. -;.-,
Hatt!' of coucre te pour 1u,.-,
(mlhourl
"
G 0.f.J(
- O.!•i,
..oe
~ LO
. ( 1,,!,.:j
I. . .i <U).;
\\ork 11hlllry
,.Jump
nf c•onc·rrtt•.
(<'ntl
... . - . . '-"' J
\II, 1;\ 1 O,'j
.a I 5 1.10
•• J .~ t1 Pfl
\li11imu111 .,,,1•11(111 of
fc-111)
11:; ... :;1 n.0.5
.. 1,·1111•111 -):; I I Cl
:.. ) I (0
Co nc ret e t~111µ1!'&.atu1·.,.. c°C1 "i.. ..!1 II 1-',-,
> ::!5 o oo
Tabet I Hubungan kecepaian cor, workab1hLy dan suhu dengan LC~anan hidrestauk

Perhitungan Metode 2
Selain dari persamaan dasar tekanan hidrostatik diatas, ACI juga memberikan suatu pendekatan untuk perhitungan tekanan
maksimum untuk bekisting vertikal (ACI 347), namun dengan beberapa kondisi khusus yang harus dipenuhi. Sebagai contoh
kasus untuk menggunakan persamaan yang diberikan oleh ACI.
Perhitungan untuk mendisain bekisting untuk dinding dengan kondisi tertentu, seperti:
o Mutu beton h.
o Tinggi bekisting dinding h
o Kecepalan cor v
o Suhu beton ketikadiluang T
Sehingga besamya tekanan maksimum yang diterima dinding, dengan menggunakan persamaan yang diberikan oleh ACI
347 adalah:
Karena R < 7 ft/hr, tekanan hidrostatik maksimum diambil nilai terkecil dari persamaan berikut:

P=p1,+~ T

P = Pi.,h
P= 2000psf
Diambil nilai terkecil dari ketiga nilai tersebut, dan kemudian dicocokkan dengan tabel yang diberikan oleh ACI :

Hate of placerncnt, p; maximum lateral pressure, psf, for


R. ft per hr tcmpcmlurc Indicoted

OOF 80F 70F 60F SOF '10F

1 6<X) psf minimum


2 Koveru~
J t>W 1:,2.5
4 664 750 870 1()5(1
5 650 71:2 793 900 1050 1275
6 750 825 021 1050 1230 1500
i 850 935 1050 1200 HlO 1725
!:! 881 973 1090 )246 1466 1795
9 912 1008 1130 1293 1522 186S
JO 943 1043 1170 1340 l:'>7R 19.1.1

• MENGHITUNG B.EBAN VERTIKAL BEGISTING


Panjang (L) 22.74 m'
Tinggi (h) I Squence I Segmental Cor 1.50 m'
Lebar (b) 2.10 rn'
Berat jenis beton tpb'; 2.40 ton/m3
Kap. Truck Mixer c 6.00 m3
Data lain = Pengecoran memakai Concrette Pump
Lama tuang tiap 1 T. Mixer (ti) 20.00 menit
Tunggu pergantian tiap tuang 1 T. Mixer (t2) 7.00 menit
Durasi Waktu Pengecoran:
Volume Balok Portal P-12 V 22.74 x 2.10 x 1.50 71.63 m3
Jumlah pengecoran n = V I C 71.63 I 6.00 12.00 Kali
Cycle time pengecoran (Waktu Cor) : a =Corke n 20.00 x 12 kali 238.77 menit
b = Tunggu n 7.00 x 11 kali 76.57 menit
L = 315.34 menit
5.26 jam
Kecepatan cor R = 13.63 m/jam
Kecepatan cor = l Kaki 0.3048 Meter 4 ft/jam
suhu beton waktu dituang adalah = 30 sd 35 °C 30 °C
pemadatan dilakukan dengan internal vibrator.
Perhitungan Metode 1

R 4.15 ft/jam
Slump 10 ... 12 cm

l' luu acre ri.11t ic.: 1o )., ).,- 1.. x,


.. ,) ;,:i
.2 , •. 4~5
I o.;;,
Hate o[ coucs-ete µo~u 4 c,,o..,;,
cm/houri O.'flf,
G
~ <•.1•,"•
z in .. oc
-· j I .,.·,

I .. A 0. !'\.'>
\\c>rk11hility nf ,·olwrrtf•. :·,.. l.hll
i-lumo ((•ml l•l .
", ... 1 4,.;
z l:, 1.10
·, 1 !1 ! I }•r!
)li1ii111un1 ,,p('!IClll 1>r
IG .... 'i I «.os
l'l\0111l'III tc·111)
.. -~:, I c CJ
~) l (0
Co nc ret e t-..,111Hi1 a tun, <°C1 fi ... ..! ; 111•."'1
'.), •">:) n oo

Tekanan beton terhadap bekisting


Pmak = ( 0.85 x 1.05 x 1.00 x 0.90 ) x l.50 x 2.40 2.892 ton/m2
1 sf = 0.004882 ton/m2 --> 592.3 sf
Perhitungan Metode 2
Perhitungan untuk mendisain bekisting untuk dinding dengan kondisi tertentu, seperti:
o Beratjenis beton l lb/ft:3 = 0.016 kg/m3 Pb 150 lb/ft:3 2.40 ton/m3
o Tinggi bekisting dinding I Squence I Segmental Cor h l .50 m 4.92 ft
o Kecepatan cor v 13.63 m/jam 4.15 ft/jam
o Suhu beton ketika dituang T 30 °C 86 °F
Tekanan maksimum yang diterima dinding, dengan menggunakan persamaan yang diberikan oleh ACI 347 adalah:
Karena R < 7 ft/hr, tekanan hidrostatik maksimum diambil nilai terkecil dari persamaan berikut:

p = Pb + 9000 x R p 9000 x 4.15


---> 150 + 585 psf
T 86
P = Pb x h ---> P 150 x 4.92 738 psf
P = 2,000 psf ---> P 2,000 psf
Diambil nilai terkecil dari ketiga nilai tersebut P 585 psf 2.855 ton/m2
Diambil nilai terkecil dari ketiga nilai tersebut, dan kemudian dicocokkan dengan tabel yang diberikan oleh ACI :

Rate of placement, p ; maximum lateral pr4:'ssurc, psf. for


R, ft per hr tcrnpcruturc iudicntod
OOF SOF 70F 60F SOF 40F

1 600 psf minimum


2 goverus
3 600 bZ.5
4 664 750 870 1050
5 650 712 793 900 1050 1275
6 750 825 921 1050 1230 1500
7 850 938 1000 1200 HlO 1725
b 881 973 1090 1246 H66 1795
9 912 1008 1130 1293 1522 186.5
io 943 1043 1170 1340 157R 19.1fi
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
Scanned by CamScanner
SHOPDRAWING

Anda mungkin juga menyukai