Anda di halaman 1dari 8

Penelitian Sebelumnya

Judul: kebijakan pembayaran dividen pada perbankan syariah vs konvensional pada dunia perbankan
di Indonesia
Var :
Dependen: DPR
Independen: Kepemilikan perusahaan, Profitabilitas (ROA), Dividen Tertinggal (lagged dividend,
Pertumbuhan (peluang investasi), Financial Leverage (DAR), Likuiditas (rasio kas)

Tujuan:

 Mengidentifikasi faktor faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen di bank syariah dan
konvensional
 Mengidentifikasi perbedaan faktor penentu kebijakan dividen di bank syariah vs konvensional
Alasan penelitian
Terdapat perbedaan pendapat pada faktor yang memmepnagruhi kebijakan pembayaran pada
perbankan syariah dan konvensional.

Judul Variabel Metode analisis Hasil


Al-Kayed (2017) Dependen: Regresi panel profitabilitas, lagged
“Dividend payout DY dividen dan leverage
policy of Islamic vs Independen: merupakan penentu
conventional banks: Profitabilitas (ROA), signifikan dari
case of Saudi Arabia“ Dividen Tertingga kebijakan dividen
(lagged dividend, Bank
Pertumbuhan (peluang Islam.
investasi), Financial profitabilitas,
Leverage (DAR), likuiditas, leverage,
Likuiditas (rasio kas) pertumbuhan dan
lagged dividen
signifikan terhadap
pembayaran dividen
bank konvensional.
Dewasiri et al (2019) Dependen: Regresi Logistik Biner corporate governance,
“Determinants of kecenderungan untuk dan Regresi Panel laba, pengaruh
dividend policy: membayar dividen. Efek Tetap industri, struktur
evidence from an Independen: kepemilikan
emerging and rasio pembayaran (diproksikan dengan
developing dividen (DPR) kepemilikan negara),
Market” independen: keputusan keputusan dividen
dividen masa lalu, masa lalu, FCF dan
pendapatan, peluang ukuran perusahaan
investasi, berpengaruh positif
profitabilitas, arus kas signifikan terhadap
bebas (FCF), tata kecenderungan
kelola perusahaan, membayar dividen.
kepemilikan negara,
ukuran perusahaan,
dan pengaruh industri
sebagai.

rasio pembiayaan modal kerja dan investasi non–UMKM perbankan syariah per September 2020 me-
nurun dari 38,19% menjadi 34,7% (yoy). Inefisiensi perbankan akan berdampak pada kelangsungan
operasionalnya pada jangka panjang.

Daftar Lengkap Bank Syariah di Indonesia


Bank Umum Syariah

1 PT. Bank Aceh Syariah

2 PT BPD Nusa Tenggara Barat Syariah

3 PT. Bank Muamalat Indonesia

4 PT. Bank Victoria Syariah

5 PT. Bank BRISyariah

6 PT. Bank Jabar Banten Syariah

7 PT. Bank BNI Syariah

8 PT. Bank Syariah Mandiri

9 PT. Bank Mega Syariah

10 PT. Bank Panin Dubai Syariah

11 PT. Bank Syariah Bukopin

12 PT. BCA Syariah

13 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

14 PT. Maybank Syariah Indonesia


Bank Pemerintah
Pemegang saham
Nama Didirikan Catatan
mayoritas/pengendali

Bank BUMN

Bank Mandiri 2 Oktober 1998

Bank Negara
5 Juli 1946
Indonesia

Pemerintah Indonesia Bank devisa


Bank Rakyat 16 Desember
Indonesia 1895

Bank Tabungan 16 Oktober


Negara 1897[2]

Anak perusahaan bank BUMN

23 Februari Bank
Bank Mandiri Taspen Bank Mandiri
1970 nondevisa

Bank Rakyat 27 September


Bank Rakyat Indonesia Bank devisa
Indonesia Agroniaga 1989

Bank Swasta

Pemegang saham
Nama Didirikan Catatan
mayoritas/pengendali

Bank devisa

5 September
Bank ANZ Indonesia ANZ Bank
1990[3]
Pemegang saham
Nama Didirikan Catatan
mayoritas/pengendali

Bank devisa

Bank Artha Graha


7 September 1973 Artha Graha Network
Internasional

Bank BNP Paribas 23 Desember


BNP Paribas
Indonesia 1989

Sumitomo Mitsui Banking


Bank BTPN 5 Februari 1958[4]
Corporation

Bank Bukopin 10 Juli 1970 KB Kookmin Bank

Bank Bumi Arta 3 Maret 1967 PT Surya Husada Investment

Bank Capital Indonesia 20 April 1989 Danny Nugroho

Bank Central Asia 21 Februari 1957 Djarum Group

Bank CCB Indonesia 2 April 1974 China Construction Bank

26 September
Bank CIMB Niaga CIMB Bank
1955

Bank Commonwealth 20 Agustus 1996[5] Commonwealth Bank of Australia

Bank CTBC Indonesia 14 Agustus 1996 CTBC Bank

Bank Danamon 16 Juli 1956 MUFG Bank[6]

Bank DBS Indonesia 30 Juni 1989[5] DBS Bank


Pemegang saham
Nama Didirikan Catatan
mayoritas/pengendali

Bank devisa

Bank Ganesha 15 Mei 1990[5] Equity Development Investment

Bank HSBC Indonesia 15 Mei 1989 HSBC

13 November
Bank IBK Indonesia Industrial Bank of Korea
1973

Bank ICBC Indonesia 25 Mei 1974 ICBC

Bank Index Selindo 30 Juli 1992 PT Kazanah Indexindo

Bank J Trust Indonesia 30 Mei 1989 J Trust

Bank KEB Hana


27 April 1971 KEB Hana Bank
Indonesia

Kantor pusat
Bank Maspion 6 November 1989 Maspion Group
di Surabaya

Bank Mayapada 7 September 1989 Mayapada Group

Bank Maybank
15 Mei 1959 Maybank
Indonesia

Bank Mayora 28 Juli 1993 Mayora Group

Bank Mega 14 Agustus 1969 Mega Corpora

Bank Mestika Dharma 12 Desember PT Mestika Buana Mas[7] Kantor pusat


Pemegang saham
Nama Didirikan Catatan
mayoritas/pengendali

Bank devisa

1956 di Medan

Bank Mizuho Indonesia 23 Februari 1989[8] Mizuho Bank

Bank MNC
31 Juli 1989 MNC Group
Internasional

Bank Multiarta Sentosa 28 Juli 1992 Wings Group

Bank Nationalnobu 16 Agustus 1990 Lippo Group

Bank OCBC NISP 4 April 1941 OCBC Bank

Bank of India 28 September


Bank of India
Indonesia 1968

Bank Panin 17 August 1971 Panin Group

17 Desember
Bank Permata Bangkok Bank[10]
1954[9]

Bank QNB Indonesia 28 April 1913[11] Qatar National Bank

Bank Resona Perdania 1 Februari 1958 Resona Bank

24 Oktober
Bank SBI Indonesia State Bank of India
1970[11]
Pemegang saham
Nama Didirikan Catatan
mayoritas/pengendali

Bank devisa

Bank Shinhan 8 September


Shinhan Bank
Indonesia 1967[5]

Bank Sinarmas 18 Agustus 1989 Sinar Mas

Bank UOB Indonesia 31 Agustus 1956 United Overseas Bank

Bank Victoria
5 Oktober 1992 PT Victoria Internasional[12]
Internasional

Bank Woori Saudara 18 April 1906[13] Woori Bank

Bank nondevisa

Bank Amar Indonesia 15 Maret 1991 Tolaram Group

Bank Bisnis
16 Maret 1957 PT Sun Land Investama
Internasional

Bank Digital BCA 25 Oktober 1965 Bank Central Asia

Bank Fama Kantor pusat


5 Maret 1993 Junus Jen Suherman
Internasional di Bandung

Bank Harda
21 Oktober 1992 Mega Corpora
Internasional

Bank Ina Perdana 9 Februari 1990 Salim Group


Pemegang saham
Nama Didirikan Catatan
mayoritas/pengendali

Bank devisa

14 Desember
Bank Jago Jerry Ng, Patrick Walujo
1992

Bank Jasa Jakarta 23 Maret 1971[14] PT Widya Raharja Dharma

Bank Kesejahteraan
4 Oktober 1991 PT Danadipa Artha Indonesia
Ekonomi

14 September
Bank Neo Commerce PT Gozco Capital, Asabri, Akulaku
1989

Bank Oke Indonesia 15 Agustus 1990 APRO Financial Group

PT Hartamas Lestari, PT Multi Kantor pusat


Bank Prima Master 1 November 1989
Artacipta Serasi di Surabaya

Bank Sahabat 27 September


Sampoerna Strategic Group
Sampoerna 1990[14]

Anda mungkin juga menyukai