Anda di halaman 1dari 13

TEKS LAPORAN PERCOBAAN

Definisi Teks Laporan Percobaan


Teks laporan percobaan ialah teks yang isinya paparan mengenai tujuan, proses dan hasil
dari percobaan. Teks laporan percobaan adalah teks yang menceritakan mengenai
percobaan yang dilaksanakan oleh seorang peniliti.
Secara umum, teks laporan percobaan dipakai guna melaporkan hasil dari percobaan,
laporan praktikum atau karya ilmiah. Tujuan dari teks laporan percobaan ialah untuk
memberikan kepada para pembaca mengenai hasil dari percobaan yang sudah dibuatnya.
Teks laporan hasil dari percobaan sifatnya adalah umum atau universal.

Ciri – Ciri Teks Laporan Percobaan


Ciri – ciri teks laporan hasil dari percobaan :

1. Melaporkan hasil dari percobaan.


2. Percobaan ilmiah dilaksanakan untuk menguji sesuatu.
3. Teks laporan percobaan berawal dengan menjabarkan tujuan percobaan.
4. Menjabarkan bahan dan alat yang dibutuhkan untuk melasanakan percobaan.
5. Menjabarkan prosedur pelaksanaan percobaan dan melaksanakan pengamatan.
6. Menjabarkan pencatatan hasil dari percobaan.
7. Diakhir laporan dijabarkan simpulan hasil dari percobaan menurut hasil analisis
terhadap data hasil dari pengamatan.

Struktur Isi Teks Laporan Percobaan


Struktur teks laporan percobaan :

1. Judul.
2. Tujuan.
3. Bahan dan alat.
4. Langkah – langkah kegiatan.
5. Hasil percobaan.
6. Simpulan.

Tahap Membuat Teks Laporan Percobaan


Cara atau tahap membuat teks laporan percobaan ialah :

1. Menulis Struktur dari Teks Laporan Percobaan


Langkah pertama dalam membuat teks laporan percobaan ialah terlebih dahulu dengan cara
membuat struktur teks laporan percobaan. Langkah ini bisa dimulai dari :

 Menulis judul
 Tujuan percobaan
 Alat serta bahan yang dipakai
 Dan langkah awal sampai akhir percobaan.
2. Tulislah hasil dari percobaan ke dalam bentuk grafik, tabel, bagan
atau gambar
agar pembaca lebih mudah dalam memahami hasilnya. Sesudah semuanya selesai,
selanjutnya tulislah kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.
3. Mengembangkan Kerangka jadi Sebuah Teks
Sesuah menyelesaikan kerangka tersebut, lalu kembangkanlah jadi sebuah teks. Jangan
lupa pula untuk memerhatikan kaidah dari kebahasaannya yang dipakai supaya teks
percobaan ini mudah dipahami oleh pembaca.

Kaidah Kebahasaan dari Teks Laporan Percobaan


Dibawah ini adalah kaidah kebahasaan dari teks laporan percobaan.

1. Memakai Sinonim dan Antonim


Secara umum dalam teks laporan percobaan ada kata yang bersinonim serta kata yang
berantonim. Sinonim adalah persamaan kata, sementara antonim adalah lawan kata. Didalam
teks laporan percobaan, antonim dan sinonim ini biasanya terdapat pada bagian di sejumlah
langkah percobaan.

2. Memakai Kata Bilangan


Kata bilangan dalam teks laporan percobaan ini menunjukan jumlah bahan yang dipakai dalam
percobaan.

3. Menggunakan Kalimat Perintah


Contoh sebuah kalimat perintah dalam teks laporan percobaan antara lain (siapkan, tambahkan,
tuangkan, aduklah, hindari, sebaiknya, cmpurkan, dan lain lainnya).

4. Menggunakan Kata Hubung


Selain memakai kata perintah, teks laporan percobaan memakai pula kata hubung. Contoh
kata hubung yang ada dalam teks laporan percobaan antara lain (dan, saat, jika, sehingga,
tetapi, apabila, meskipun, dan lainnya).

Contoh Teks Laporan Percobaan


1. Judul : Membuat Taplak Meja
Taplak meja kadang digunakan untuk menghias meja dan paling banyak tersedia di sejumlah
toko dengan harga yang lumayan. Namun, apa kalian pernah berfikir untuk membuat sebuah
taplak meja sendiri? Sebenarnya, kalian bisa saja membuat taplak meja sendiri yang
biayanya malah relatif lebih murah.

2. Tujuan
Pembuatan taplak meja ini bertujuan supaya kita bisa memanfaatkan sejumlah barang bekas
yang ada disekitar kita. Jadi, akan lebih bernilai serta bermanfaat.

3. Alat dan Bahan :


 2 meter kain perca
 Jarum & benang
 Pensil, gunting, & kertas
 Jangka

4. Langkah-Langkah Membuatnya :
 Buatlah sebuah sketsa gambar terlebih dulu di kertas dengan memakai jangka
berdiameter 8 cm, lalu gunting sesuai pada pola jangka tersebut.
 Tempelkan pada kain perca kemudian jiplak polanya & gunting kain percanya. Ulang
hingga 60 bulatan
 Jahit pinggirnya kemudian tarik lalu di tali. Ulang sampai 60 bulatan.
 Langkah berikutnya, rangkaikan bulatan satu dan bulatan yang lain lalu bentuk pola
mirip dengan taplak meja.
 Sesudah membentuk sebuah pola seperti yang kamu inginkan, jahit bulatan satu dan
yang lainnya.
 Kemudian sesudah selesai membentuk taplak meja, maka kamu bisa merapihkan
jahitan tersebut agar terlihat lebih indah.

5. Hasil
Jadilah sebuah taplak meja dengan beberapa kreasi tangan kamu sendiri. Sekarang kamu
bisa meletakkan taplak meja tadi di meja ruang makan maupun bisa juga di meja ruang
tamu. Kamu bisa mengembangkannya sebagai peluang usaha yang sangat menguntungkan.

6. Kesimpulan
Membuat taplak meja tersebut tidaklah sulit, namun kamu juga harus sabar dan telaten serta
ulet dalam proses pengerjaannya. Sehingga, hal ini akan mengasah dan mengembangkan
sebuah keterampilan yang kalian miliki, sekaligus kamu juga dapat menghemat biaya serta
bisa menambah keuntungan bila kamu memanfaatkannya menjadi peluang usaha.

Itulah penjelasan singkat tentang ciri-ciri teks laporan percobaan. Dengan sejumlah ciri-ciri
yang sudah dipaparkan diatas semoga menjadi bahan kalian dalam membuat sebuah
eksperimen/ percobaan. Terimakasih sudah membaca!

Membuat Slime Tanpa Boraks

Tujuan :

Tujuan dari pembuatan slime tanpa boraks ini adalah agar menjadi lebih kreatif dan mampu berinovasi
dalam berkreativitas. Cara membuat slime ini cukup mudah sekali serta tidak memakan banyak biaya.

Alat dan Bahan :

 Lem povinal secukupnya.


 Deterjen bubuk secukupnya.
 Deterjen cair secukupnya.
 Pembersih lantai secukupnya.
 Air secukupnya.
 Alat pengaduk (mixer, sendok, atau tangan).
 Wadah tempat slime (baskom atau yang lainnya).

Langkah-Langkah :

 Mula-mula, campurkan terlebih dahulu lem povinal, pembersih lantai, deterjen cair, deterjen
bubuk, dan air secukupnya saja ke dalam wadah slime. Campuran ini disebut dengan activator.
 Aduklah campuran tersebut sampai merata.
 Kemudian tambahkan lem povinal kedalam campuran activator.
 Aduk lagi hingga struktur atau bentuknya menggumpal.
 Masukkan ke dalam freezer selama lima sampai sepuluh menit.
 Setelah itu, keluarkan adonan tersebut dari freezer.
 Aduk lagi sampai bisa dimainkan.
 Slime tanpa boraks pun sudah dapat dimainkan.

Hasil :

Setelah melakukan percobaan ini, kita dapat mempunyai slime yang aman digunakan tanpa
menggunakan boraks. Saat ini, slime tanpa boraks sangat populer dikalangan anak-anak dan remaja.
Kesimpulan :

Dengan membuat sendiri slime tanpa boraks, kreativitas serta pengetahuan kita menjadi bertambah.
Selain itu, slime tanpa boraks ini biayanya cukup murah dan terjangkau. Slime ini juga aman apabila
terkena kulit sebab tidak mengandung boraks.

Contoh sinonim dan antonim

1. Bohong = Dusta
Bohong : Semua yang dikatakannya kepadamu adalah bohong
Dusta : Jangan pernah ada dusta diantara kita

2. Perspektif = Sudut Pandang


Perspektif : Menurut perspektif hukum semua yang dilakukannya telah melanggar hukum
Sudut Pandang : Berdasarkan sudut pandang pelatih, pemain itu mempunyai potensi yang sangat besar.

3. Realita = Kenyataan
Realita : Realitanya Indonesia masih saja mengimpor beras dari negara tetangga
Kenyataan : Mereka tampak sangat kecewa, melihat kenyataan bahwa indonesia gagal lolos ke piala
dunia

4. Meninggal = Mati
Meninggal : Dia tampak sangat sedih melihat ayahnya meninggal dunia
Mati : Ingatlah semua manusia pasti akan mati

5. Paras = Wajah
Paras : Sungguh memikat paras wanita itu, sehingga membuat lelaki kagum melihatnya
Wajah : Dilihat dari wajahnya, sepertinya ia keturunan arab

6. Asa = Harapan
Asa : Indonesia membuka asa untuk tampil di final piala thomas
Harapan : Pendukung Indonesia mempunyai harapan besar, agar indonesia bisa menjuarai piala thomas

7. Niscaya = Pasti
Niscaya = Jika kita bersungguh - sungguh menggapai impian kita, niscaya impian itu akan tergapai
Pasti : Dengan giat belajar dan diiringi doa, pasti kesuksesan akan mudah diraih

8. Primer = Utama
Primer : Leicester City memastikan gelar liga primer inggris untuk pertama kalinya dalam sejarah klub
Utama : Yang lebih utama dari gelar juara adalah proses untuk meraih gelar juara itu

9. Target = Sasaran
Target : Pemerintah provinsi jakarta, mempunyai target normalisasi kali ciliwung selesai di tahun 2017
Sasaran : Sasaran pemerintah dalam pembangunan nasional adalah daerah - daerah perbatasan

10. Memiliki = Mempunyai


Memiliki : Ayah memiliki mobil yang diimpor langsung dari jerman
Mempunyai : Ibuku mempunyai harapan agar anak - anaknya sukses di masa depan

11. Kuno = Antik


Kuno : Di pinggir kota itu, terdapat sebuah bangunan kuno yang masih berdiri kokoh hingga sekarang
Antik : Di dalam bangunan tua itu, terdapat barang - barang antik peninggalan penjajah

12. Matahari = Mentari


Mentari : Mentari pagi sangat bermanfaat untuk kesehatan tubuh kita
Matahari = Dia tetap berlari di bawah teriknya matahari siang itu

13. Beragam = Majemuk


Beragam : Indonesia patut bangga dengan kekayaan alamnya yang begitu beragam
Majemuk : Masyarakat indonesia yang majemuk, harus menghargai satu sama lain
14. Umum = Awam
Umum : Pada umumnya sebuah kesuksesan diraih dengan kerja keras
Awam : Sosialisasi sangat diperlukan agar masyarakat awam paham dengan program yang
dicanangkan pemerintah

15. Anggapan = Asumsi


Anggapan : Dia menepis anggapan bahwa dirinya terlibat dalam kasus korupsi itu
Asumsi : Jangan sampai ada asumsi rakyat, yang akan menimbulkan gejolak sosial

16. Refleksi = Cerminan


Refleksi : Hukum merupakan refleksi dari masyarakat, sehingga hukum bisa dipertahankan dan
dikembangkan dalam masyarakat
Cerminan : Cerminan dari orang jujur adalah perkataannya sesuai dengan kenyataan

17. Takaran = Dosis


Takaran : Seharusnya makanan itu bisa jadi, jika ia membuatnya sesuai takaran
Dosis : Minumlah obat itu secara teratur dan jangan melebihi dosis yang diberikan oleh dokter

18. Dispensasi = Pengecualian 


Dispensasi : Anda akan mendapat dispensasi jika mendapat izin dari atasan
Pengecualian : Semaunya harus siap berdiri di depan lapangan tanpa pengecualian

19. Panduan = Pedoman 


Panduan : Kita bisa melakukannya jika sesuai dengan panduan yang diberikan
Pedoman : Jadikanlah al-qur'an sebagai pedoman kehidupan

20. Perkenalan = Ta'aruf


Perkenalan : Aku semakin akrab dengannya semenjak perkenalan itu
Ta'aruf : Sebaiknya sebelum kau menikah, kau perlu taaruf dengannya

21. Senang = Bahagia


Senang : Dirinya sangat senang ketika diberi hadiah mobil baru oleh ayahnya
Bahagia : Bahagia rasanya bisa bertemu kembali dengan teman lama 

Contoh kata bilangan

Pada umumnya, kata bilangan dikelompokkan dalam 2 kategori, yaitu :

1. Kata Bilangan Takrif, yaitu kata bilangan yang mempunyai nilai atau jumlah yang pasti. Kata
bilangan takrif ini terbagi lagi menjadi :

 Kata Bilangan Utama, adalah kata bilangan yang menyatakan suatu nilai atau angka, yang
mana dikelompokkan menjadi :
o Kata bilangan penuh, contoh : satu, dua, tiga, seratus ribu, empat meja, satu jam, dan
sebagainya.
 Andi membeli sepuluh biji kelereng di toko mainan.
 Ayah membeli dua pasang sepatu olahraga untukku dan kakak.
 Kemarin sore kakak membawa tiga ekor anak anjing ke rumah, mereka
sangatlah lucu.
o Kata bilangan pecahan, contoh : sepertiga, seperempat, setengah, dua per tiga dan
sebagainya.
 Ibu membagikan kue untuk adik dan kakak, masing-masing setengah bagian.
 Semua orang, masing-masing mendapat seperempat bagian dari keuntungan
penjualan itu.
 Untuk membuat kerucut, kita harus memotong kertas ini menjadi sepertiga
bagian.
o Kata bilangan gugus atau kelompok, contoh : seminggu, sebulan, satu tahun, satu lusin
dan sebagainya.
 Sudah satu tahun ia pergi merantau di ibukota.
 Satu lusin pensil ini untuk hadiah ulang tahun adik.
 Walaupun kakek itu sudah berusia satu abad, namun ia masih tetap sehat.
 Kata Bilangan Tingkat, adalah kata bilangan yang menunjukkan sebuah urutan. Contoh :
kesatu, ketiga, kesebelas, keseribu dan lain sebagainya.
o Pada paragraf kedua harus ditulis dengan huruf sambung.
o Tamu yang keseribu akan mendapat voucher menginap di salah satu hotel di kota
tersebut.

2. Kata Bilangan Tak Takrif, yaitu kata bilangan yang menunjukkan jumlah yang tidak pasti. Contoh
: banyak, beberapa, sedikit, sebagian, seluruh dan sebagainya.

 Sebagian siswa yang hadir itu merupakan anggota paskibraka.


 Di beberapa ruas tol dalam kota terjadi kemacetan akibat padamnya lampu lalu lintas.

Contoh kalimat perintah

Sebelum membahas contoh, kita kenali dahulu ciri-ciri kalimat perintah, diantaranya:

1. Diakhiri oleh tanda seru “!”


2. Intonasi dalam pengucapan meninggi atau menaik
3. Menggunakan pola inversi
4. Diawali dengan kata kerja
5. Predikat terletak sebelum subjek
6. Biasanya menggunakan akhiran atau partikel ‘lah’ dan ‘kan’
7. Biasanya juga menggunakan kata perintah, seperti: ‘tolong’, ‘jangan’, atau ‘mohon’

Oia, ada hal yang harus kamu perhatikan, dimana tidak baik kita memerintah orang yang lebih tua, apa
lagi orang tua. Berikut ini adalah Contoh kalimat perintah sopan, diantaranya:

1. Maaf, tolong ambilkan pensil di atas meja!


2. Sebelum makan, biasakan baca doa terlebih dahulu!
3. Kerjakan tugas sekolah, sebelum kamu bermain!
4. Bersihkan kamarmu, jangan malas!
5. Pergilah ke kamar, sekarang!
6. Jawablah soal-soal matematikamu tanpa bantuan kalkulator!
7. Bangunlah sebelum adzan subuh bekumandang!
8. Minumlah air putih 3 liter dalam satu hari!
9. Buanglah sampah pada tempatnya!
10. Pulanglah sekarang, jangan menunggu petang!

Contoh kata hubung

Kata Penghubung dan

Kata penghubung ini untuk menyatakan "gabungan biasa" digunakan pada bagian berikut:

Di antara dua buah kata benda

Contoh:

 Ibu dan ayah pergi ke Bogor


 Ayah membeli rokok dan korek api

Di antara dua buah kata kerja

Contoh:
 Mereka makan dan minum di kelas
 Ibu mencuci dan menyetrika pakaian kami

Di antara dua buah kata sifat yang tidak bertentangan.

Contoh;

 Anak itu rajin dan pandai


 Pohon durian itu besar dan tinggi

Catatan:

1). Kalau keduanya kata sifat yang digabungkan dengan kata penghubung dan itu sifatnya
bertentangan, maka tidak mungkin menduduki fungsi predikat.
Jadi mungkin terdapat kalimat sebagai berikut;
*Anak itu rajin dan malas
*Pohon durian itu besar dan kecil
Tetapi kedua kata sifat ini banyak menduduki fungsi subjek. Umpamanya sebagai berikut:
*Kaya dan miskin di hadapan Tuhan sama saja
*Buruk dan baik perlu dipertimbangkan masak-masak
2) Jika yang dihubungkan lebih dari dua buah kata, maka kata penghubung dan hanya digunakan di
antara dua buah kata yang terakhir.
*Kami memerlukan kertas, lem, gunting, dan benang
*Dia dipukul, dibanting, dan ditendang oleh musuhnya
*Anaknya pandai, ramah, dan rajin
Di antara dua buah klausa (bagian kalimat) dalam sebuah kalimat majemuk/luas

Contoh;

 Saya mau piano dan adik menggesek biola


 Ali belajar bahasa Inggris dan kakaknya belajar bahasa Arab

Jikalau klausa-klausa yang digabungkan itu lebih tinggi dari 2 buah, maka kata penghubung dan hanya
digunakn di antara dua buah klausa yang terakhir. Contoh:

 Gubernur menyumbang sepuluh juta rupiah, bupati menyumbang lima juta rupiah, dan para
pengusaha menyumbang enam juta rupiah.

Kata Penghubung dengan

Kata penghubung ini fungsinya untuk menyatakan "gabungan biasa", dapat pula digunakan di antara
dua buah kata benda. Contoh:

 Ibu dengan ayah pergi ke Bogor


 Dia dengan anaknya sudah datang
 Saya menggunting dengan gunting.

Kata Penghubung serta

Kata penghubung serta dengan fungsinya untuk menyatakan "gabungan biasa" digunakan di antara dua
buah kata benda. Contoh:

 Kakak serta nenek akan datang minggu depan


 Uangmu serta uangku sebaiknya kita satukan saja untuk modal usaha.
 Ibuku serta ayahku akan pergi ke Jakarta besok

Catatan:

Kata penghubung dengan, serta, sebaiknya diganti/digunakan kata penghubung dan.


Kata Penghubung atau

Kata penghubung atau dengan fungsi untuk menyatakan "memilih" dapat digunakan di antara bagian
berikut. a. Dua buah kata benda atau frasa benda Contoh:

 Nama orang itu Adi atau Andi?


 Sarjana teknik atau sarjana sastra sama pentingnya dalam pembangunan.

b. Dua buah kata kerja Contoh:

 Jangan menegur atau mengajak bicara anak-anak nakal itu.


 Dalam peperangan seperti itu tidak ada pikiran lain, membunuh atau dibunuh.

c. Dua buah kata sifat yang berlawanan maknanya. Contoh:

 Kaya atau miskin dihadapan tuhan tidak ada bedanya


 Mahal atau murah akan kubeli rumah itu

d. Kata kerja atau kata sifat dengan ingkarannya Contoh:

 Kamu mau datang atau tidak, itu adalah urusanmu


 Jujur atau tidak jujur orang-orang itu saja tidak tahu.
 Kamu mau peduli denganku atau mau cuek denganku itu tidak masalah, yang penting kamu
menganggapku ada itu sudah cukup.

e. Dua buah klausa dalam sebuah kalimat majemuk setara Contoh:

 Saya yang datang kerumahnya, atau kau yang datang kerumahku?


 Sebaiknya kita berangkat sekarang saja, atau kita tunggu dulu kedatangan beliau.

Catatan:

Kalau yang harus dipilih terdiri dari lebih dua unsur, maka kata penghubung atau ditempatkan di
antara kedua unsur yang terakhir.

Contoh:

 Teh, kopi, atau air putih yang hendak kau minum.


 Nama anak itu Difa, Dika atau Dita?
 Kamu memilih Adit, Badrus, atau Angger?

Kata Penghubung tetapi

Kata hubung tetapi dengan fungsi untuk menyatakan "menggabungkan pertentangan" digunakan di
antara bagian berikut. a. Dua buah kata sifat yang berkontras di dalam sebuah kalimat. Contoh:

 Anak itu cerdas, tetapi malas


 Dia memang bodoh, tetapi rajin

b. Dua buah klausa yang subjeknya merujuk pada identitas yang sama sedangkan predikatnya adalah
dua buah kata sifat yang berkontras. Contoh:

 Rumah itu besar dan indah, tetapi halamannya sempit


 Anak itu memang bodoh, tetapi hatinya jujur
 Anak itu memiliki wajah biasa saja, tetapi ia sangat pintar.

c. Dua buah klausa yang subjeknya merujuk pada pada identitas yang tidak sama dengan predikatnya
adalah dua buah kata sifat yang berlawanan. Contoh:
 Ali sangat pandai, tetapi Sudin sangat bodoh
 Di luar rumah sangat gelap sekali, tetapi di dalam terang benderang

d. Dua buah klausa yang klausa pertama berisi pertanyaan dan klausa kedua berisi pengingkaran
dengan kata tidak. Contoh:

 Kami ingin melanjutkan sekolah, tetapi tidak ada biayanya


 Saya memang hadir di sana, tetapi tidak melihat hal-hal yang mencurigakan

Catatan:

Kata penghubung tetapi tidak dapat digunakan sebagai penghubung antar kalimat

Contoh:

 Saya ingin terus belajar. Tetapi ayah menyuruh saya bekerja

(Seharusnya: Saya ingin terus belajar, tetapi ayah menyuruh saya bekerja.)

 Ibu mengizinkan saya pergi ke sana. Tetapi ayah melarang

(Seharusnya: Ibu mengizinkan saya pergi, tetapi ayah melarang)

Kata Penghubung namun

Kata penghubung namun dengan fungsi "menggabungkan mempertentangkan" digunakan di antara dua
buah kalimat. Kalimat pertama atau kalimat sebelunya berisi penyatuan dan kalimat kedua berisi
pernyataan yang kontras dengan kalimat pertama. Contoh:

 Sejak kecil dia kami asuh, kami didik, dan kami sekolahkan. Namun, setelah dewasa menjadi
orang besar dia lupa kepada kami.
 Sehabis lebaran banyak kantor masih sepi. Pegawai-pegawai cuma duduk-duduk, mengobrol,
atau baca koran. Namun, mereka tetap berada di tempat sampai jam kantor.

Catatan:

1). Kata penghubung namun sesungguhnya sama fungsinya dengan kata penghubung tetapi. Namun,
kata penghubung tetapi hanya digunakan sebagai penghubung antar klausa, sedangkan kata
penghubung namun digunakan sebagai penghubung antar kalimat. Perhatikan contoh-contoh diatas. 2).
Kata penghubung namun untuk lebih menegaskan, dapat diikuti kata begitu dan demikian.

Contoh:

 Sejak kecil dia kami asuh, kami didik, dan kami sekolahkan. Namun begitu, setelah dewasa
menjadi orang besar dia lupa kepada kami.
 Dia memang bandel, keras kepala, dan suka membantah. Namun demikian, hatinya baik dan
suka menolong.

Kata Penghubung sedangkan

Kata penghubung ini dengan fungsi untuk "menggabungkan mempertentangkan atau mengkontraskan"
digunakan di antara dua buah klausa. Contohnya:

 Ayah menjadi dokter di puskesmas, sedangkan ibunya menjadi bidan.


 Kami bekerja keras memperbaiki tanggul yang jebol itu, sedangkan mereka berdua duduk-
duduk saja berpangku tangan.
 Rita anak yang rajin, sedangkan Dita anak yang pemalas

Kata penghubung sebaliknya


Kata penghubung sebaliknya dengan fungsi untuk menyatakan "menggabungkan mempertentangkan
dengan tegas" dapat digunakan di antara dua buah klausa atau di antara dua buah kalimat. Contoh:

 Di hadapan kita dia memang ramah. Sebaliknya, jauh dari kita sombongnya bukan main.
 Muara sungai itu lebar dan dangkal. Sebaliknya, di bagian hulu sungai itu sempit dan dalam.

Kata Penghubung malah dan malahan

Kata penghubung malah dan malahan dengan fungsi untuk "menguatkan mempertentangkan"
digunakan di antara dua buah klausa tentang amanat keduanya bertentangan. Contoh:

 Diberi pertolongan bukannya mengucapkan terima kasih, malah ia memburuk-burukkan nama


kita

Kata Penghubung bahkan

Kata penghubung bahkan dengan fungsi "menggabungkan menguatkan" dapat digunakan di antara dua
buah kalimat. Contohnya:

 Anak itu memang nakal. Bahkan ibunya sendiri pernah ditipunya.


 Dia pandai sekali memegang rahasia. Bahkan kita sendiri tidak tahu.

Kata Penghubung lagi pula

Contohnya:

 Saya tidak hadir karena sakit. Lagi pula, saya tidak diundang.
 Mari kita makan di restoran ini saja, masakannya enak, harganya murah. Lagi pula,
pelayanannya memuaskan.
 Aku masih mengantuk, untuk apa kita datang ke sana? Lagi pula, orangnya juga sedang pergi.

Kata Penghubung apalagi

Kata penghubung apalagi dengan fungsi untuk menyatakan "menggabungkan menguatkan" digunakan
pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan. Contoh:

 Kamu saja yang lulusan SMA tidak tahu, apalagi saya yang cuma tamatan SD
 Jalan-jalan di ibu kota seringkali macet, apalagi pada jam-jam sibuk.

Catatan:

1). Secara optimal kata penghubung apalagi dapat diikuti kata kalau atau jika, bila digunakan pada
kalimat yang tidak bersubjek.Contoh:(a) Hawa disini sejuk sekali, apalagi kalau malam hari. (b) Saya
tidak dapat hadir, apalagi jika tidak dijemput.
2) Kata penghubung lebih-lebih pula atau lebih-lebih lagi dengan fungsi untuk menyatakan
"menguatkan" dapat digunakan pada awal keterangan tambahan atau kalimat tambahan, sebagai varian
dari kata penghubung apalagi atau apalagi kalau. Contoh: (a) Anak itu memang nakal, lebih-lebih lagi
di sekolah. (b) Saya tidak mau bicara dengan dia, lebih-lebih pula kalian sikapnya begitu.

Kata Penghubung itupun

Kata penghubung itupun dengan fungsi "menggabungkan menguatkan" dapat digunakan di antara dua
buah kalimat yang amanatnya sejalan. Kalimat pertama biasanya diawali dengan kata penghubung
hanya. Contoh:

 Hanya lima orang yang hadir dalam rapat itu. Itupun dua orang di antara mereka sudah akan
meninggalkan rapat sebelum selesai.
 Hanya seribu rupiah yang akan dapat kuberikan. Itupun sebenarnya lembaran uangku stu-
satunya yang terakhir.
Kata Penghubung jangankan

Kata penghubung jangankan dengan fungsi "menguatkan mempertentangkan" digunakan pada bagian
berikut. a. Di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk setara sedangkan pada klausa kedua
biasanya disertakan partikel pun. Contohnya:

 Jangankan berjalan, berdiri pun aku tak sanggup


 Jangankan seribu, seripiah pun tak punya

b. Di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk setara sedangkan klausa keduanya diawali
dengan kata sedangkan. Contohnya:

 Jangankan cuma mendaki bukit itu, sedangkan Gunung Merapi yang lebih tinggi sudah pernah
kudaki
 Jangankan membeli buku, sedangkan untuk membeli makanan saja uangku tak pernah cukup.

c. Di depan klausa pertama pada sebuah kalimat majemuk setara seangkan klausa keduanya diawali
dengan kata "malah" atau "malahan." Contohnya:

 Jangankan membantu kita, malah kita yang harus membantunya


 Jangankan dapat menabung untuk masa depan, malah untuk biaya makan sehari-hari saja tidak
cukup

Kata Penghubung melainkan

Kata penghubung ini dengan fungsi untuk menyatakan "koreksi atau pembetulan" digunakan di antara
dua buah klausa. Klausa pertama biasanya disertai dengan kata ingkar bukan, yang diletakan di muka
unsur kalimat yang akan dikoreksi. Contoh:

 Kami bukan mengejek, melainkan mengatakan apa adanya

Kata Penghubung hanya

Kata penghubung hanya digunakan dengan aturan sebagai berikut:

a. Untuk menyatakan "menggabungkan-mengecualikan" digunakan di antara dua buah klausa.


Contohnya

 Semua orang setuju, hanya dia yang tidak setuju


 Kami semua sudah siap untuk bertransmigrasi, hanya dia yang masih ragu

b. Untuk menyatakan "menggabungkan mengoreksi" digunakan di antara dua buah klausa. Klausa
pertama berisi pertanyaan positif, dan klausa kedua berisi pertanyaan yang mengurangi kepositifan
klausa pertama.

Perilaku sintaksis

1. Konjungsi koordinatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (termasuk kalimat) yang sama
pentingnya atau setara. Kalimat yang dibentuk disebut kalimat majemuk setara. Contoh: dan,
serta, atau, tetapi, melainkan, padahal, sedangkan.
2. Konjungsi korelatif; menghubungkan dua atau lebih unsur (tidak termasuk kalimat) yang
memiliki status sintaksis yang sama dan membentuk frasa atau kalimat. Kalimat yang dibentuk
agak rumit dan bervariasi, kadang setara, bertingkat, atau bisa juga kalimat dengan dua subjek
dan satu predikat. Contoh: baik ... maupun, tidak hanya ..., tetapi juga, bukan hanya ...,
melainkan juga, demikian ... sehingga, sedemikian rupa ... sehingga, apa(kah) ... atau, entah ...
entah, jangankan ..., ... pun.
3. Konjungsi subordinatif; menghubungkan dua atau lebih klausa yang tidak memiliki status
sintaksis yang sama. Konjungsi membentuk anak kalimat yang jika digabungkan dengan induk
kalimat akan membentuk kalimat majemuk bertingkat.
1. Konjungsi subordinatif waktu; sejak
2. Konjungsi subordinatif syarat; jika
3. Konjungsi subordinatif pengadaian; andaikan
4. Konjungsi subordinatif tujuan; agar
5. Konjungsi subordinatif konsesif; biarpun
6. Konjungsi subordinatif pembandingan; ibarat
7. Konjungsi subordinatif sebab; karena
8. Konjungsi subordinatif hasil; sehingga
9. Konjungsi subordinatif alat; dengan
10. Konjungsi subordinatif cara; tanpa
11. Konjungsi subordinatif komplementasi; bahwa
12. Konjungsi subordinatif atributif; yang
13. Konjungsi subordinatif perbandingan; sama ... dengan
14.
4. Konjungsi antarkalimat; merangkaikan dua kalimat, tetapi masing-masing merupakan kalimat
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai