Anda di halaman 1dari 9

Akuntansi Manajemen

 
 
Konsep Dasar dan Klasifikasi Biaya

Konsep Dasar Akuntansi Manajemen


1. Pembebanan biaya : Penelusuran Langsung (Direct Tracing), Penelusuran
Penggerakan (Driver Tracing), dan Alokasi (Allocation)

Biaya
Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa
yang diharapkan memeberi manfaat saat ini atau di masa datang bagi organisasi. Dikatakan
sebagai ekuivalen kas karena sumber nonkas dapat ditukar dengan barang atau jasa yang
diingikan. Biaya kesempatan (opportunity cost) adalah manfaat yang diserahkan atau
dikorbankan ketika satu alternatif dipilih dari beberapa alternatif lain.
Biaya dikeluarkan untuk mendapatkan manfaat di masa depan. Pada perusahaan yang
berorientasi laba, manfaat masa depan biasanya berarti pendapatan. Jika biaya telah dihabiskan
dalam proses menghasilkan pendapatan, maka biaya tersebut dinyatakan kadaluwarsa (expire).
Biaya yang kadaluwarsa disebut beban.

Objek Biaya (Cost Object)


Sistem akuntasi manajemen dibuat untuk mengukur dan membebankan biaya kepada entitas,
yang disebut sebagai objek biaya. Objek biaya dapat berupa apapun, seperti produk, pelanggan,
departemen, proyek, dan aktivitas yang diukur biayanya dan dibebankan. Sebagai contoh, jika
sebuah rumah sakit ingin menetapkan biaya departemen operasional, maka objek biaya adalah
departemen operasional. Aktivitas muncul sebagai objek biaya yang penting. Aktivitas adalah
unit dasar kerja yang dilakukan dalam subuah organisasi, dan dapat juga digambarkan sebagai
suatu pengumpulan tindakan dalam suatu organisasi yang berguna bagi para manajer untuk
melakukan perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Aktivitas tidak hanya
bertindak sebagai objek biaya, tapi juga memiliki peran utama dalam pembebanan biaya untuk
objek biaya lainnya. Contoh aktivitas meliputi pemasangan peralatan untuk produksi.

Keakuratan Pembebanan
Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif, dan harus dilakukan dengan wajar serta logis
terhadap penggunaan metode pembebanan biaya. Tujuannya adalah untuk mengukur dan
membebankan biaya terhadap sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Ketertelusuran
(traceability) Hubungan antara biaya dan objek dapat digali untuk membantu meningkatkan
keakuratan pembebanan biaya. Biaya dapat secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan objek biaya. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang tidak dapat dengan
mudah dan akurat dilacak sebagai objek biaya. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang
dengan mudah dan akurat ditelusuri sebagai objek biaya. "Ditelusuri dengan mudah" memiliki
arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan cara yang layak secara ekonomi, sementara "dilacak
dengan akurat" memiliki arti bahwa biaya dapat dibebankan dengan menggunakan hubungan
sebab akibat. Jadi, ketelusuran adalah kemampuan untuk membebankan biaya ke objek biaya
dengan cara yang layak secara ekonomi berdasarkan hubungan sebab akibat. Ketelusuran adalah
unsur utama dalam pengembangan pembebanan biaya yang akurat.

Metode Penelusuran
Penelusuran adalah pembebanan aktula biaya ke objek biaya, dengan menggunakan ukuran
yang dapat diamati atas sumber daya yang dikonsumsi oleh objek biaya. Penelusuran biaya
dibagi menjadi dua :
1. Penelusuran langsung
Penelusuran langsung adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang
berkaitan secara khusus dan fisik dengan suatu objek. Penelusuran ini paling sering dikerjakan
melalui pengamatan secara fisik.
2. Penelusuran penggerak
Penelusuran penggerak adalah penggunaan penggerak untuk membebankan biaya ke objek
biaya. Penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi
sumber daya objek biaya. Penggerak adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam
penggunaan sumber daya, dan memiliki hubungan sebab akibat dengan biaya yang berhubungan
dengan objek biaya.

Membebankan Biaya Tidak Langsung


Biaya tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak dapat dibebankan k objek-objek biaya, baik
dengan menggunakan penelusuran langsung atau penggerak. Hal ini berarti tidak ada hubungan
sebab akibat antara biaya dan objek biaya, atau penelusuran tidak layak dilakukan secara
ekonomis. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya disebut alokasi. Oleh karena tidak
terdapat hubungan sebab akibat, pengalokasian biaya tidak langsung didasarkan pada kemudahan
atau beberapa asumsi yang berhubungan. Cara yang mudah untuk mengalokasikan biaya ini
adalah hanya dengan membebankannya secara proporsional ke jam tenaga kerja langsung yang
digunakan setiap produk. Pembebanan biaya tidak langsung ke objek biaya secara arbitrer
mengurangi keakuratan pembebanan biaya secara keseluruhan. Kebijakan perhitungan biaya
yang terbaik mungkin hanya membebankan biaya (yang ditelusuri), langsung ke objek biaya.
Akan tetapi, alokasi biaya tidak langsung mungkin bermanfaat untuk tujuan lain di samping
keakuratan.

Ikhtisar Pembebanan Biaya


Menjelaskan 3 metode pembebanan biaya ke objek biaya:
1. Penelusuran langsung, dilakukan dengan pengamatan fisik.
2. Penelusuran penggerak, dilakukan dengan hubungan sebab akibat
3. Alokasi, dilakukan dengan asumsi hubungan
Jadi proses pembebanan biaya,biaya dibebankan kepada objek biaya seperti produk, proyek,
pabrik, dan pelanggan. Ada tiga metode pembebanan biaya: penelusuran langsung, penelusuran
penegak, dan alokasi. Penelusuran langsung dan penggerak lebih akurat karena didasarkan pada
hubungan sebab akibat. Penelusuran langsung bergantung pada observasi fisik untuk
membebankan biaya. Penelusuran penggerak tergantung pada penggunaan faktor-faktor sebab
akibat yang disebut penggerak untuk membebankan biaya. Alokasi tergantung pada hubungan
yang diasumsikan dan kemudahan membebankan biaya. Alokasi pada intinya pembebanan yang
bersifat arbitrase dan harus dihindari sedapat mungkin.
2. Biaya Produk dan Jasa
Ada dua jenis keluaran :
1. Produk berwujud adalah barang yang dihasilkan dengan mengubah bahan baku melalui
penggunaan tenaga kerja dan masukan (input) modal, seperti pabrik, lahan, dan mesin.
2. Jasa (service) adalah tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk seorang pelanggan, atau
aktivitas yang dijalankan oleh seorang pelanggan dengan menggunakan produk atau fasilitas
organisasi.
Jasa berbeda dengan produk berwujud dalam empat dimensi penting : 1 Ketidakberwujudan
(intangibility) berati bahwa pembeli jasa tidak dapat melihat, merasakan, dan mendengar. 2
Tidak tahan lama (parishability) memiliki arti bahwa jasa tidak dapat disimpan untuk kegunaan
masa depan oleh pelanggan. 3 Tidak dapat dipisahkan memiliki arti bahwa produsen dan
pembeli jasa biasanya harus melakukan kontak langsung pada saat pertukaran. 4 Heterogenitas
(heterogenity) berarti bahwa terdapat peluang variasi yang lebih besar pada penyelenggaraan jasa
daripada produksi produk. Organisasi yang membuat produk berwujud disebut organisasi
manufaktur. Organisasi yang memproduksi produk tidak berwujud disebut organisasi jasa.

Biaya yang Berbeda untuk Tujuan Berbeda


Biaya produk adalah pembebanan biaya yang mendukung tujuan manajerial yang spesifik."Biaya
produk" tergantung pada tujuan manajerial yang sedang berusaha dicapai. Definisi biaya produk
mengilustrasikan prinsip manajemen biaya yang bersifat fundamental, yaitu:"Biaya yang berbeda
untuk tujuan berbeda".

Biaya produk dan Pelaporan Keuangan Eksternal


Tujuan utama sistem manajemen biaya adalah perhitungan biaya produk untuk pelaporan
keungan eksternal. Biaya dikelompokkan ke dalam dua kategori fungsional utama : produk dan
nonproduksi. Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa. Biaya nonproduksi adalah biaya yang berkaitan dengan fungsi perancangan,
pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan administrasi umum. Bagi barang
berwujud, biaya produksi dan nonproduksi sering disebut sebagai biaya manufaktur dan
nonmanufaktur. Bahan Langsung adalah bahan yang dapat ditelusuri ke barang atau jasa yang
diproduksi. Biaya bahan ini dapat langsung dibebankan ke produk karena pengamatan fisik dapat
digunakan untuk mengukur kuantitas yang dikonsumsi oleh setiap produk. Tenaga Kerja
Langsung adalah tenaga kerja yang dapat ditelusuri pada barang atau jasa yang sedang
diproduksi. Seperti halnya bahan langsung, pengamatan fisik dapat digunakan dalam mengukur
kuantitas karyawan yang digunakan dalam memproduksi suatu produk atau jasa. Overhead
adalah semua biaya produksi selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung
dikelompokkan ke dalam satu kategori yang disebut ongkos overhead. Overhead juga dikenal
sebagai beban pabrik atau overhead manufaktur. Kategori biaya overhead memuat berbagai
item yang luas. Banyak input selain dari bahan langsung dan tenaga kerja langsung diperlukan
untuk membuat produk. Biaya Penjualan dan Administrasi terdapat dua kategori biaya
nonproduksi yang lazim: biaya penjualan dan biaya administrasi. Biaya penjualan dan biaya
administrasi disubut sebagai biaya yang tidak dapat diinventarisasi. Biaya yang tidak dapat
diinventarisasi dibebankan dalam periode waktu mereka terjadi. Jadi, tidak satu pun dari biaya-
biaya ini yang dapat dibebankan ke produk atau muncul sebagai bagian dari nilai persediaan
yang dilaporkan pada neraca. Biaya Utama dan Konversi klasifikasi produksi dan nonproduksi
memberikan pengaruh pada beberapa konsep biaya. Biaya utama (prime cost) adalah jumlah
biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi adalah jumlah
biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead.

3. Laporan Keuangan Eksternal


Untuk memenuhi kebutuhan pelaporan ekternal, biaya-biaya harus diklasifikasikan berdasarkan
fungsi. Ketika menyusun laporan laba rugi, biaya produksi dan biaya penjualan serta administrasi
dipisahkan. Hal ini dilakukan karena biaya produksi dipandang sebagai biaya produk, dah biaya
penjualan serta administrasi dipandang sebagai biaya periode.

Laporan Laba Rugi : Perusahaan Manufaktur


Pemasukan yang dihitung menurut klasifikasi funsional sering disebut sebagai perhitungan
pemasukan biaya absorpsi (full costing) karena semua biaya manufaktur dibebankan ke
produk. Harga Pokok Produksi adalah mencerminkan total biaya barang yang diselesaikan
selama priode berjalan. Biaya yang haya dibebankan ke barang yang diselesaikan adalah biaya
manufaktur bahan langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead. Rincian dari pembebanan
biaya ini diuraikan dalam daftar pendukung, yang disebut sebagai laporan harga pokok produksi.
Barang dalam proses terdiri dari semua unit yang telah diselesaikan sebagian dalam produksi
pada titik waktu tertentu. Barang dalam proses awal terdiri dari unit yang diselesaikan sebagian
yang telah ada pada awal periode. Barang dalam proses akhir terdiri dari unit yang ada pada
periode.

Laporan Laba Rugi: Perusahaan Jasa


Pada perusahaan jasa, perhitungan biaya yang terjual berbeda dari biaya penjualan dalam
perusahaan manufaktur. Perusahaan jasa tidak memiliki persediaan awal atau akhir barang jadi.
Berbeda dari perusahaan manufaktu, perusahaan jasa tidak memiliki persediaan barang jadi
karena tidak mungkin menyimpan jasa. Jadi, kalau dibandingkan dengan perusahaan manufaktur,
biaya penjualan jasa dapat disamakan dengan harga pokok produksi.

4. Jenis-jenis Sistem Akuntansi Manajemen berdasarkan fungsi dan


berdasarkan aktivitas

Sistem akuntansi manajemen berdasarkan fungsi (functional based management-FBM) telah


dikenal dari tahun 1990-an dan masih secara luas digunakan, baik dalam sektor manufaktur
maupun jasa. Sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas (activity based
management-ABM) merupakan sistem yang lebih baru (dikembangkan dalan dua dekade
terakhir). Sistem akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas juga digunakan secara luas, dan
manfaatnya adalah untuk peningkatan khususnya di antara organisasi-organisasi yang memiliki
beragam produk dan pelanggan, berhadapan dengan peningkatan kompleksitas produk, siklus
waktu produk yang lebih pendek, permintaan kenaikan mutu, dan tekanan persaingan yang ketat.

Sistem akuntansi FBM & ABM


Tinjauan Biaya FBM dalam sistem akuntansi FBM, biaya-biaya sumber daya dibebankan ke
unit-unit fungsional dan kemudian ke produk. Dalam pembebanan biaya, digunakan penelusuran
langsung dan penelusuran penggerak, akan tetapi dalam sistem FBM penelusuran penggerak
hanya menggunakan penggerak produksi (tingkat unit), pengukuran konsumsi yang berkolerasi
dengan keluaran produksi. Produk unit atau penggerak yang sangat berkolerasi dengan unit yang
diproduksi, seperti jam tenaga kerja dari tenaga kerja langsung, material langsung, dan jam kerja
mesin, adalah hanya penggerak yang diasumsikan penting. Tujuan pembiayaan produk dari
pembiayaan berdasar fungsional dapat dipenuhi dengan pembebanan biaya-biaya produksi untuk
persediaan dan harga pokok penjualan untuk tujuan pelaporan keuangan eksternal.

Tinjauan Biaya ABM dalam pembiayaan berdasar aktivitas (activity based costing-ABC),
biaya dilacak untuk aktivitas dan kemudian ke produk. Pembebanan biaya berdasar aktivitas
menekankan penelusuran melebihi dari alokasi; dalam kenyataannya, itu bisa dinamakan sebagai
penelusuran yang intensif. Penggunaan penggerak unit dan non unit meningkatkan keakuratan
pembebanan biaya, mutu keseluruhan dan informasi biaya yang relavan. Pembiayaan produk
berdasar aktivitas cenderung fleksibel. Informasi biaya dibuat untuk mendukung macam-macam
tujuan manjerial, termasuk tujuan pelaporan keuangan.

Tinjauan Efisiensi Operasional FBM penyedia informasi untuk perencanaan dan pengendalian
adalah tujuan lainnya dari akuntansi manajemen. Pendekatan untuk unit organisasional dan
kemudian menuntut tanggung jawab unit manajer organisasional untuk pengendalian biaya yang
dibebani.

Tinjauan efisiensi Operasional ABM subsitem pengendalian berdasarkan aktivitas juga


dibebankan secara signifikan dari sistem berdasarkan fungsional. Penekanan berdasarkan
fungsional adalah dalam pengelolaan biaya. Muncul persetujuan, bagaimanapun, bahwa aktivitas
manajemen, bukan biaya, adalah kunci suksesnya kendali. Manajemen berdasarkan aktivitas
fokus pada aktivitas manajemen dengan tujuan memperbaiki nilai yang diterima oleh pelanggan
dan profit yang diterima dengan menyediakan nilai.

Pilihan dari Sistem Akuntansi Manajemen


Akuntansi manajemen berdasarkan aktivitas menawarkan keuntungan yang berarti, termasuk
memperbaiki keakuratan pembiayaan produk, memperbaiki pengambilan keputusan,
meningkatkan perencanaan strategis, dan kemampuan yang lebih baik dalam mengelola aktivitas.
Sistem berdasarkan aktivitas secara khusus sesuai untuk mendukung sasaran perbaikan
berkelanjutan tujuan yang penting bagi perusahaan untuk bersaing secara global. Bagi banyak
perusahaan manfaat dari perpindahan sistem FBM ke sistem ABM melebihi biayanya.
Karenanya, penggunaan ABC dan ABM telah semakin meluas dan perhatian akan akuntansi
manajemen berdasarkan aktivitas adalah tinggi.

KLASIFIKASI BIAYA
Biaya Produk dan Biaya Periodik
Biaya dapat diklasifikasikan juga menjadi biaya produk dan biaya periodik

Biaya Produk
Biaya produk termasuk semua biaya yang terkait dengan pemerolehan atau pembuatan suatu
produk. Biaya-biaya ini terdiri dari bahan langsung, tenaga kerja langsung, overhead. Biaya
produk melekat terhadap unit produk pada saat barang dibeli atau diproduksi, dan biaya tersebut
tetap melekat pada barang yang kemudian menjadi persediaan yang menmunggu untuk dijual.

Biaya Periodik
Biaya periodik adalah semua biaya yang tidak termasuk dalam biaya produk. Biaya ini adalah
beban dalam laporan laba rugi dalam periode di mana biaya tersebut terjadi dengan
menggunakan peraturan akuntansi akrual seperti yang telah dipelajari dalam akuntansi keuangan.
Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Perilaku Biaya
Perilaku biaya berarti bagaimana biaya akan bereaksi atau merespons perubahan aktivitas bisnis.
Biaya biasanya dikategorikan menjadi variabel dan tetap.

Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional dengan perubahan aktivitas. Yang
menarik dari perilaku biaya variabel adalah bahwa biaya variabel selalu konstan apabila dinyatan
dalam harga per unit. Biaya variabel termasuk bahan langsung dan overhead. Perusahaan
perdagangan, biaya variabel meliputi harga pokok penjualan, komisi penjualan, dan biaya
penagihan.
Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang selalu tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh oleh tingkat
aktivitas. Biaya tetap tidak di pengaruhi oleh perubahan aktivitas. Cakupan yang relavan
adalah cakupan aktivitas dengan validitas asumsi biaya variabel dan biaya tetap.

Klasifikasi Biaya untuk Pembuat Keputusan


Biaya adalah bahan yang sangat penting dalam pembuat keputusan. Pembuat keputusan sangat
penting untuk memiliki pemahaman biaya diferensial dan sunk cost.

Pendapatan dan Biaya Diferensial


Keputusan melibatkan proses pemilihan dari berbagai alternatif yang ada. Dalam keputusan
bisnis, setiap alternatif memiliki konsekuensi biaya dan manfaat yang ahrus dibandingkan
dengan biaya dan manfaat yang akan diperoleh dari alternatif lain yang tersedia. Perbedaan biaya
antara dua alternatif disebut biaya diferensial. Perbedaan penghasilan antara dua alternatif
disebut penghasilan diferensial. Biaya diferensial disebut juga incremental cost. Biaya
diferensial dapat berupa biaya tetap maupun biaya variabel.

Sunk Cost
Sunk cost adalah biaya yang telah terjadi dan tidak dapat diubah oleh keputusan apa pun yang
dibuat saat ini atau pun masa yang akan datang. Karena sunk cost tidak dapat diubah oleh
keputusan apa pun, sunk cost bukanlah biaya diferensial. Oleh karenanya, sunk cost dapat
diabaikan dalan pembuatan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai