Anda di halaman 1dari 20

BAHAN AJAR

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM AC


PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN

KELAS XII

Penyusun
Bambang Hermanto

TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


SMK NUURUL MUTTAQIIN CISURUPAN
TAHUN 2020
VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini …Selasa……. tanggal 05….... bulan …10…. tahun 2020
Bahan Ajar
Mata Pelajaran : Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan ,
Kompetensi Keahlian : Teknik Kendaraan Ringan Otomotif
Sekolah : SMK Nuurul Muttaqiin Cisurupan

Telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/Ketua Program Keahlian Teknik Kendaraan


Ringan

Garut, September 2020


Ketua Jurusan/ Ketua Program Keahlian Penulis

Bambang Hermanto

ii
PRAKATA

Modul Pemeliharaan/servis Sistem AC ini digunakan sebagai pedoman


kegiatan belajar siswa SMK Program Keahlian: Teknik Mesin Otomotif,untuk
mencapai salah satu sub kompetensi yaitu Mendiagnosa dan Perbaikan system AC
pada Kendaraan Ringan.
Modul ini tidak dirancang sebagai program “belajar sendiri”. Oleh karena
itu pada pelaksanaannya diperlukan penjelasan atau bimbingan dari seorang
instruktur. Walaupun demikian, aktivitas terbesar tetap dilakukan oleh praktikan
(siswa). Materi pengajaran praktek ini terdiri atas: dasar teori dan praktek
(latihan-latihan). Pada bagian dasar teori berisi teori-teori yang diperlukan untuk
menunjang praktek. Pembahasannya difokuskan pada teori yang berhubungan
langsung dengan dengan kegiatan praktek.
Bagian praktek dari modul ini, terdiri atas latihan-latihan yang merupakan
satu kesatuan materi AC mobil. Pada masing-masing latihan berisi panduan
tahap-tahap operasi yang harus diikuti atau dilakukan oleh praktikan, dan
disajikan pula materi diskusi yang harus diselesaikan oleh kelompok praktikan
untuk mengevaluasi seberapa jauh pemahaman dan kemampuan praktikan
terhadap kegiatan praktek yang telah dilakukan.
Tujuan
Setelah selesai mempelajari modul praktek AC Mobil ini, praktikan diharapkan
dapat:
1. Mendeteksi jumlah refrigeran yang optimal pada sistem, menjelaskan siklus
refrigeran pada sistem refrigerasi AC mobil, melakukan pengosongan,
pemakuman, testing kebocoran, pengisian oli serta pengisian refrigeran pada
sistem AC mobil.
2. Melakukan pengujian performansi AC mobil dan menganalisa hasilnya
3. Mengidentifikasi masalah-masalah dan menentukan tindakan untuk
menanggulangi masalah-masalah yang terjadi pada AC mobil
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini,
sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan.
Semoga modul ini banyak memberikan manfaat.
Garut, September 2020

Penulis

iii
DESKRIPSI MATA PELAJARAN

A. Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar
1. KD pada KI pengetahuan
3.18 Mendiagnosa kerusakan system AC
2. KD pada KI keterampilan
4.18 Memperbaiki Sistem AC
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7. Indikator KD pada KI pengetahuan
a. Menganalisa gangguan system AC
b. Memeriksa letak gangguan pada system AC
4.7. Indikator KD pada KI keterampilan
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
a. Melakukan perbaikan sistem AC
b. Menguji kinerja AC
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi dan disediakan seperangkat system AC
pada Mobil, dengan tujuan :
1. Menganalisa gangguan pada system AC dengan Mandiri
2. Menentukan letak gangguan system AC sesuai Prosedur
3. Memperbaiki gangguan system AC
4. Menguji kinerja hasil perbaikan

iv
DAFTAR ISI

Verifikasi Bahan Ajar ii


Prakata iii
Deskripsi Mata Pelajaran iv
Daftar Isi v
BAB I JUDUL BAB 1
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran (yang sesuai dengan materi Bab I)
C. Materi
1.
2.
D. Rangkuman
E. Latihan Soal
BAB II JUDUL BAB
A. Deskripsi Singkat
B. Tujuan Pembelajaran (yang sesuai dengan materi Bab II)
1.
2.
C. Materi
D. Rangkuman
E. Latihan Soal
Daftar Pustaka

v
BAB I
MENDIAGNOSA KERUSAKAN SYSTEM AC PADA MOBIL

A. Deskripsi Singkat
Modul Pemeliharaan/servis Sistem AC ini digunakan sebagai pedoman
kegiatan belajar siswa SMK Program Keahlian: Teknik Mesin Otomotif, untuk
mencapai salah satu sub kompetensi yaitu Mendiagnosa dan Perbaikan system
AC pada Kendaraan Ringan.

B. Tujuan Pembelajaran
Berdasar pada indicator pencapaian kompetensi siswa diharapkan :
1. Mampu menganalisa gangguan pada system AC dengan Mandiri
2. Mampu menentukan letak gangguan system AC sesuai Prosedur
3. Mampu memperbaiki gangguan system AC
4. Mampu menguji kinerja hasil perbaikan

C. Uraian Materi (Komponen Sistem AC Mobil )


1. Nama-Nama Komponen Utama Ac ( Air Conditioners )
AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan
(komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar
penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Rangkaian peralatan
(komponen) tersebut adalah :
a) Compressor
Berfungsi untuk memompakan refrigrant yang berbentuk gas agar
tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan
temperaturnya meningkat.
b) Condenser
Berfungsi untuk menyerap panas pada refrigerant yang telah
dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang
berbentuk gas menjadi cair ( dingin ).
c) Dryer/receifer
Berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk
sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke
evaporator melalui expansion valve, sesuai dengan beban pendinginan
yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/receifer juga berfungsi sebagai filter

1
untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi
siklus refrigerant.
d) Expansion valve
Berfungsi Mengabutkan refrigrant kedalam evaporator,
agar refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas.
e) Evaporator
Merupakan kebalikan dari condenser Berfungsi untuk menyerap panas
dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin evaporator, sehingga
udara tersebut menjadi dingin
f) Blower
Sistem refrigerasi AC mobil terdiri atas: kompresor, kondensor,
receiver/dryer, katup ekspansi dan evaporator. Masing-masing
komponen mempunyai fungsi yang berbeda-beda dan bekerja
membentuk suatu siklus.

Adapun siklus sistem refrigerasi dari AC mobil adalah:


a) Di dalam kompresor, tekanan dan temperatur refrigeran dinaikkan
sehingga refrigeran keluar saluran discharge kompresor berupa gas
dengan tekanan dan temperatur yang tinggi

Gambar 1.1 Skematik sistem sirkulasi refrigeran pada AC Mobil

2
b) Refrigeran (berfasa gas) kemudian mengalir ke dalam kondensor, di sini
refrigeran akan melepaskan kalor ke udara yang lewat pada kondensor
dan mengalami pengembunan menjadi cairan.

c) Refrigeran (berfasa cair) mengalir ke receiver/dryer. Di sini cairan


refrigeran ditampung (receiving) dan akan dialirkan kembali sesuai laju
aliran refrigeran yang dibutuhkan sistem. Refrigeran juga dibersihkan
(filtering) dari kotoran-kotoran yang yang ikut sirkulasi dan selanjutnya
uap air yang ikut sirkulasi akan diserap (drying).
d) Cairan refrigeran dengan temperatur yang relatif rendah tapi tekanan
masih tinggi, akan diekspansi di dalam katup ekspansi sehingga tekanan
dan temperaturnya menjadi rendah.
e) Kabut refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan rendah kemudian
mengalir ke dalam evaporator. Di sini refrigeran menyerap panas (kalor)
dari udara yang dialirkan melewati evaporator. Akibatnya cairan
refrigeran akan menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor untuk
memulai siklus baru.

2. Tata Letak Komponen AC Pada Mobil

` Letak komponen-komponen sistem sirkulasi refrigeran sangat bervariasi,


tergantung dari jenis mobil (kendaraan). Secara umum dapat dikelompokkan
menjadi: jenis mesin (engine) di depan, seperti: sedan, kijang, jeep, hardtop; jenis
mesin di bawah jock, seperti: espass, carry; jenis mesin di belakang, seperti: VW
combi, bus.
Adapun contoh letak pemasangan komponen AC pada jenis mobil dengan
mesin di depan disajikan pada Gambar 4.2 di bawah ini:

Gambar 1.2 Letak Komponen AC pada Mobil

3
Tanda-tanda keadaan Penyebab Perbaikan
Tekanan pada Aliran udara oleh Tali kipas kendor atau Ganti atau
katup penyalur kipas radiator putus keraskan bersihkan
terlalu tinggi kurang Sirip kondenser dan
radiator kotor
Tidak ada Refrigerant terlalu Keluarkan refrigerant
gelembung terlihat banyak sampai jumlahnya
di kaca pengintai tepat
saat condenser
disiram air
Tekanan Udara masuk ke dalam Buang refrigerant.
didalam pipa siklus pendinginan. Lakukan pemompaan
tekanan tinggi terlalu vakum dan isi
besar. Dan drop kembali refrigerant.
pada saat
kompressor
berhenti
2 kg/cm2 (28 psi,
190 kPa)
Beban panas Temperatur udara luar Mendinginkan
terlalu besar terlalu tinggi kondenser
Tekanan pada Disekitar selang Expansion valve membuka Periksa dan
katup isap tekanan rendah dan terlalu lebar, Heat betulkan.
terlalu tinggi service valve sensitizing tube tidak
tekanan rendah terpasang dengan baik dan
terlalu dingin atau terjadi
kebocoran gas
Ketika Refrigerant terlalu Kurangi refrigerant.
condenser banyak
didinginkan tekanan
di pipa tekanan
tinggi besar
tetapi tekanan
disaluran hisap kecil.
Begitu kompresor Gasket rusak, katup Ganti gasket, katup
dihentikan tekanan tekanan tinggi pecah atau yang pecah.

4
pada kedua sisi ada kotoran pada katup Bersihkan kotoran.
tinggi dan rendah
sama
Tekanan pada Outlet expansion Gas heat sinsitizing tube Perbaiki / ganti.
katup penyalur valve tidak bocor. Expansion valve
terlalu rendah membeku, tekanan membeku atau rusak.
disaluran tekanan
rendah menunjukkan
vakum.
Aliaran gelembung Refrigerant kurang Tambahkan
pada kaca pengintai refrigerant
deras,
condenser tidak
panas
Bila condenser Valve pada kompresor Bersihkan / ganti
berhenti tekanan rusak atau ada kotoran.
pada kedua sisi
tekanan sama
Tekanan pada Terlihat banyak Refrigerant kurang Tambahkan
katup isap gelembung pada refrigerant
terlalu rendah kaca pengintai dan
condenser tidak
panas.
Expansion valve Gas heat sensitizing tube Perbaiki / ganti,
tidak membeku, pipa bocor.
tekanan Expansion valve rusak
rendah tidak dingin
Temperatur pada Evaporator membeku Setel relay stabilizer.
katup pe nyalur Operasikan dengan
rendah, tidak udara benar ( kec. Blower
keluar & temp. Control )
Expansion valve Expansion valve Bersihkan / ganti.
membeku tersumbat, pengikat heat
sensitizing tube
kendor/rusak.
Perbedaan Receifer/dryer tersumbat Ganti
temperatur pada

5
receifer / dryer depan
dan belakang. ( bila
berlebih an saringan
receifer pipa
belakang membeku )
Tekanan pada Pendinginan Sirip kondenser kotor Lakukan pembersihan.
katup penyalur condenser kurang
dan isap tinggi
Ketika Refrigerant terlalu Kurangi refrigerant
condenser banyak
disiram air,
gelembung tidak
terlihat pada kaca
pengintai
Tekanan pada Disekitar servis valve Saluran tekanan tinggi Lakukan servis atau
katup penyalur dingin bila tersumbat ganti bila perlu.
dan isap dibandingkan
rendah dengan evaporator

3. Diagnosa Kerusakan

6
Tanda-tanda Keadaan Penyebab Perbaikan
Outlet valve tidak Perbedaan Gas heat Perbaiki kebocoran
dingin temperatur pada sisi sensitizing tube Tambahkan
tekanan tinggi dan bocor Refrigerant refrigerant
rendah tidak kurang Ganti expansion
terasa Exp. Valve valve
membuka terlalu
lebar
Inlet valve dingin Pipa tekanan Terjadi Ganti receifer/dryer

atau membeku tinggi pada penyumbatan pada


receifer/dryer receifer/dryer

7
edingin
Membeku Expansion valve Ganti expansion
tersumbat es valve,
receifer/dryer
Tandatanda Keadaan Penyebab Perbaikan
Kompresor Suara knocking dari Bearing aus atau Bongkar, ganti
berisik compresor rusak Silinder atau komponen yang
shaft rusak rusak
Magnetic Suara berderit ketika Bearing aus atau Ganti bearing
clutch berisik magnetic clutch rusak
tidak berkaitan
Suara berisik Pipa bergetar Baut pengikat Kencangkan baut
dari pipa kendor Tidak diberi Beri karet
karet landasan
Suara dari Kondenser bergetar Mounting kendor Beri karet dan
Kondenser keraskan

Suara berisik Bracket bergetar Bracket kendor atau Kencangkan / las /


dari bracket patah ganti
Idler pulley berisik Suara gemeretak Bearing rusak Ganti bearing
Baut mounting Keraskan
kendor
Crank pulley berisik Suara bergetar Pemasangan Perbaiki
benar / miring Ganti bearing
Bearing rusak
Drive belt Defleksi pada belt Belt Stel belt Ganti
berisik Sobek pada belt kendor belt
Belt rusak

4. Siklus Pendinginan AC Mobil.


Siklus Pendinginan Air Conditioners merupakan suatu rangkaian
yang tertutup. Siklus pendinginan yang terjadi dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Kompresor berputar menekan gas refrigerant dari evaporator yang
bertemparatur tinggi, dengan bertambahnya tekanan maka

8
temperaturnya juga semakin meningkat, hal ini diperlukan untuk
mempermudah pelepasan panas refrigerant.
b. Gas refrigerant yang bertekanan dan bertemperatur tinggi masuk
kedalam kondenser. Di dalam kondenser ini panas refrigerant
dilepaskan dan terjadilah pengembunan sehingga refrigerant berubah
menjadi zat cair.
c. Cairan refrigerant diatampung oleh receifer untuk disaring sampai
evaporator membutuhkan refrigerant.
d. Expansion valve memancarkan refrigerant cair ini sehingga
berbentuk gas dan cairan yang bertemperatur dan bertekanan rendah.
e. Gas refrigerant yang dingin dan berembun ini mengalir kedalam
evaporator untuk mendinginkan udara yang mengalir melalui sela-
sela fin evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin seperti
yang dibutuhkan oleh para penumpang mobil.
f. Gas refrigerant kembali kekompresor untuk dicairkan kembali di
condenser.

BAB II
PERBAIKAN SISTEM AC

A. SIKLUS SISTEM AC PDA MOBIL


1. Peralatan Tambahan Yang Terdapat Pada Siklus Sistem AC Mobil
a. Pressure Switch

9
Presure switch ini berfungsi untuk mengontrol tekanan yang
terjadi pada sisi tekanan tinggi, bila tekanan siklus refrigerant terlalu
berlebihan, baik terlalu tinggi (27 kg/cm2) maupun terlalu rendah (2,1
kg/cm2) maka secara otomatis akan menyetop switch sehingga
magnetic clutch menjadi off.
Kondisi tekanan yang tidak normal ini akan menyebabkan
terjadinya kerusakan pada berbagai komponen yang lain.
Letak pressure switch ada diantara receifer dan expansion valve
( lihat gambar dibawah )

Gambar 2.1 Letak Pressure Switch


Tipe Pressure switch ini ada dua macam yaitu :
1) Tipe dual, yang meng gunakan satu switch untuk dua
keadaan yaitu terlalu tinggi atau terlalu rendah
2) Tipe single, dengan switch terpisah.

Gambar 2.2 Pressure Switch Tipe Dual


b. Alat Pencegah Pembekuan ( Anti Frosting Devices )
Untuk menghidari berkurangnya efek pendinginan yang
disebabkan pembekuan air yang ada di fin pada evaporator yang
terlalu dingin < 0oC, dapat dipasangkan peralatan ini yang terdiri atas
dua jenis, yaitu :

10
1) Tipe Thermistor yang dipasangkan pada fin evaporator, dan
bekerja berdasarkan sinyal thermistor yang mengontrol
temperatur fin. Bila temperatur fin menurun < 0 oC, maka
magnetic clutch akan mati dan kompresor akan berhenti berputar.

Gambar 2.3 EPR yang dipasangkan diantara evaporator dan kompresor

2) Tipe EPR ( Evaporator Pressure Regulator ) dipasangkan diantara


eva porator dan kompresor, (lihat gambar) Tipe ini
mengatur jumlah refrigerant yang mengalir dari evapo rator ke
kompresor, dan menjaga agar tekanannya tidak kurang dari 1,9
kg/cm2, sehingga akan menjaga temperatur fin eva porator tidak
turun < 0oC.

c. Stabilizer putaran mesin

Gambar 2.4 Amplifier


Peralatan ini berfungsi untuk menstabilkan putaran
mesin melalui sensor pendeteksi RPM mesin yang dipasangkan pada
arus primer ignition coil sehingga putaran idle mesin menjadi lebih
baik dan tidak mudah mati.
Prinsip kerja dari mekanis peralatan ini adalah ketika RPM
mesin drop hingga mencapai batas minimum, akan menghentikan

11
magnetic clutch, sehingga kompresor berhenti bekerja dan RPM mesin
akan normal kembali.

d. Peralatan idle up
Digunakan untuk meningkatkan RPM mesin pada kondisi idle
dan AC dalam keadaan hidup. Tanpa alat ini mesin akan menjadi
sangat berat karena harus mengangkat beban kompresor sehingga
mesin akan sering mati dan kenyamanan berkendaraan akan menjadi
terganggu. Alat ini penggunaannya tergantung dari tipe dan jenis
bahan bakarnya.
1) untuk jenis mobil konvensional (menggunakan karburator)
digunakan vacuum switching valve (VSV) serta sebuah actuator
untuk membuka throttle, sehingga putaran mesin akan meningkat
pada putaran idle dan AC dalam keadaan hidup. (lihat gambar)

Gambar 2.5 Kerja VSV pada Mesin Konvensional

2) Untuk mobil EFI, digunakan VSV yang dilengkapi diapraghma


yang menyebabkan udara akan melalui surge tank, dan ECU akan
menginjeksikan sejumlah tambahan bahan bakar sesuai dengan
udara bypass, sehingga idling mesin akan meningkat.

12
Gambar 2.6 Kerja VSV pada Mesin EFI

e. Sistem pelindung tali penggerak kompressor


Alat ini digunakan untuk melindungi tali penggerak kompresor,
yaitu pada saat kompresor mengalami kemacetan. Bila hal ini terjadi
maka magnetic clutch dan VSV idle up akan off secara otomatis dan
indikator lampu AC akan berkedip untuk memberitahukan kerusakan
yang terjadi pada sistem pendingin.

Gambar 2.6 Alur kerja sistem pelindung tali penggerak


kompresor.

Letak dan prinsip kerja pelindung tali penggerak kompresor.

e. Sistem kontrol kompressor dua tingkat (mode ekonomi)


AC tipe airmix, dengan kompresor berputar pada beban penuh yang
temperaturnya mencapai batas limit hingga terjadi pembekuan pada
fin evaporator (3oC), hal ini akan banyak menyerap tenaga mesin.
Dengan menggunakan peralatan ini dan diset pada switch ekonomi
akan menghemat banyak pemakaian karena kompresor akan off
pada 10oC temperatur fin bukan 3oC seperti pada keadaan normal.

13
f. Magnetic valve
Terletak antara receifer dan expansion valve dan dipakai pada
sistem pendingin tipe dual. Pengontrol temperatur ini bekerja
dengan cara membuka dan menutup magnetic valve yang secara
paralel akan bekerja membuka dan menutup siklus pendingin.

Letak komponen utama dan perlengkapan tambahan AC Mobil.


Letak komponen pada AC mobil sangat bergantung dari jenis
mobilnya, namun demikian perbedaan letak ini tidaklah
mempengaruhi urutan dari komponen tersebut, contoh gambar
dibawah menunjukkan letak masing-masing komponen baik utama
maupun tambahan pada mobil jenis sedan maupun minibus yang
memiliki ruang mesin dibagian depan.

14
Daftar Pustaka

Waluyo Budi. (2013). Sistem AC dan Accesoris Kendaraan. Magelang:


Fakultas Teknik Mesin Otomotif.

Anonim. (2000). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota Astra
Motor.

15

Anda mungkin juga menyukai