Anda di halaman 1dari 4

PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER

FAPERTA UNIPRIMA SENGKANG


SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2019 – 2020

MATA KULIAH : KOMUNIKASI DAN PENYULUHAN


HARI/TANGGAL : Rabu, 03 Juni 2020
WAKTU : 13.00-14.30 WITA
PRODI / SEMESTER : AGRIBISNIS / II (DUA) C & D
DOSEN : SULFIANI, SP., M.Si

IDENTITAS MAHASISWA:

NAMA : Fiqi Aprilyawan


NPM : 190302077
KELAS : Agribisnis 2D

Petunjuk : Mengisi Identitas Mahasiswa, selanjutnya menjawab soal pada lembar soal ini dan
jika sudah dianggap selesai jawabannya, maka file ini disimpan dengan Mengganti
tulisan Nama Mhs (Tulis Namanya_2020_UAS_SMT- 2/KELAS_AGRI_
Komunikasi dan Penyuluhan). Jawaban dikirim ke No. WHATSAPP :
082345717773 (SATRIANI, S.Hum, M.Si), paling lambat diterima 30 Menit
setelah berakhirnya waktu ujian.
Soal:
1. Jelasakan defenisi dari Komunikasi, Penyuluhan.
2. Jelaskan faktor utama pendukung dalam melaksanakan komunikasi dan penyuluhan
3. Jelaskan Faktor penghabat dalam pelaksanaan komunikasi dan penyuluhan
4. Jelaskan materi komuniaksi penyuluhan berdasarkan kelompok masing-masing.

@@@ Selamat Bekerja @@@

Jawab:

1. Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa


orang,kelompok, organisasi, dan masyarakatmenciptakan, dan
menggunakan informasiagar terhubung dengan lingkungan dan orang lain
Penyuluhan pertanian adalah suatu usaha atau upaya untuk mengubah perilaku petani dan
keluarganya, agar mereka mengetahui dan mempunyai kemauan serta mampu
memecahkan masalahnya sendiri dalam usaha atau kegiatan-kegiatan meningkatkan hasil
usahanya dan tingkat kehidupannya.
2. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan seseorang menjadi faktor utama dalam komunikasi. Seseorang dapat
menyampaikan pesan dengan mudah apabila ia memiliki pengetahuan yang luas. Seorang
komunikator yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi, ia akan lebih mudah memilih
kata-kata (diksi) untuk menyampaikan informasi baik verbal maupun non verbal kepada
komunikan. Hal ini berlaku juga untuk seorang komunikan. Seorang komunikan dapat
merespon atau menginterpretasikan informasi yang diberikan komunikator dengan baik
apabila ia memiliki pengetahuan. Misalnya seorang akademisi tidak mungkin
menggunakan kata-kata yang intelektual apabila ia menghadapi seorang yang
pendidikannya lebih rendah darinya. Hal tersebut justru menjadi penghambat dalam
proses komunikasi. (Baca juga: Hambatan-hambatan Komunikasi)

Persepsi

Persepsi adalah suatu cara seseorang dalam menggambarkan atau menafsirkan informasi
yang diolah menjadi sebuah pandangan. Pembentukan persepsi ini terjadi berdasarkan
pengalaman, harapan, dan perhatian. Proses pemahaman manusia terhadap suatu
rangsangan atau stimulus ini dapat memiliki padangan yang berbeda-beda. Selain dapat
menjadi pengaruh baik, persepsi juga dapat menjadi penghambat untuk komunikasi.
Misalnya ada dua orang yang sedang berbicara mengenai “behel”. Seorang berprofesi
sebagai dokter gigi dan seorang lagi berprofesi sebagai pekerja bangunan. Maka mereka
memiliki persepsi yang berbeda tentang “behel”. Si dokter gigi berpersepsi bahwa “behel”
adalah alat yang digunakan untuk merapikan struktur gigi, sedangkan si pekerja bangunan
memiliki persepsi bahwa “behel” adalah besi yang digunakan untuk membuat bangunan.

1. Faktor Pengirim Pesan

Faktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan pada saat komunikasi
berlangsung. Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan
menjadi inti pesan yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim
pesan yang juga tidak menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat
bisa menyebabkan proses komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi
yang terjadi juga akan cenderung menjadi kurang bermakna.

2. Faktor Penerima Pesan

Faktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari penerima pesan. Ketidakmampuan
penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender menyebabkan komunikasi
menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima pesan tidak bisa mengenali
atau fokus terhadap pesan yang disampaikan. Contohnya, saat seseorang sedang kurang
fokus dalam suatu pembicaraan, maka bisa saja ia melakukan kesalahan interpretasi. Ini
juga faktor yang sering menjadi hambatan komunikasi organisasi.

3. Media

Penggunaan media yang tepat bisa menjadikan suatu proses komunikasi berjalan dengan
lebih tepat, dimana informasi atau isi pesan akan tersalurkan dengan baik. Namun
demikian, apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja komunikasi
yang terjadi menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima sehingga tujuan
awal dari komunikasi tidak tercapai dengan baik. Sebagai contoh, seseorang melakukan
penyuluhan kepada kelompok lansia dengan menggunakan media berupa brosur.
Tentunya ini akan menjadikan proses penyuluhan tidak berjalan dengan baik karena bisa
saja para lansia akan kesulitan untuk membaca informasi yang ada pada brosur. Ini
termasuk contoh dalam hambatan komunikasi tulis.

4. Saluran

Saluran adalah bagaimana suatu isi pesan dalam komunikasi bisa diteruskan. Apabila
terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung
dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada
saat melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan
yang disebabkan akibat saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar
saluran komunikasi juga tetap baik.

5. Hambatan sosio-antropologis
Hambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang terjadi
adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini bisa
digambarkan manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh
budayanya, terpapar informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini
menyebabkan individu tersebut sulit untuk menerima informasi baru.

6. Hambatan semantis
Hambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat
komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di sana
akan menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini umum
terjadi, terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas mengunjungi
wilayah yang bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal daerahnya.
7. Hambatan psikologis

Hambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung


dipengaruhi oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima
pesan. Hambatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat
menerima suatu informasi.
8. Hambatan ekologis

Hambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.


Lingkungan yang kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses komunikasi
yang diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini memang sering terjadi.
Tentu saja ini berarti bahwa lingkungan harus benar-benar mendukung proses komunikasi
agar hambatan ini tidak terjadi.

3. 1. Faktor Pengirim Pesan

Faktor pengirim pesan bisa menjadi salah satu hambatan pada saat komunikasi
berlangsung. Biasanya, pengirim pesan tidak mampu menyampaikan apa yang akan
menjadi inti pesan yang akan disampaikan sehingga terjadi permasalahan ini. Pengirim
pesan yang juga tidak menjelaskan apa informasi yang akan disampaikan dengan tepat
bisa menyebabkan proses komunikasi kurang efektif. Tidak hanya itu saja, komunikasi
yang terjadi juga akan cenderung menjadi kurang bermakna.

2. Faktor Penerima Pesan


Faktor penghambat selanjutnya justru bisa muncul dari penerima pesan.
Ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan isi pesan dari sender
menyebabkan komunikasi menjadi terhambat. Umumnya ini terjadi apabila penerima
pesan tidak bisa mengenali atau fokus terhadap pesan yang disampaikan. Contohnya,
saat seseorang sedang kurang fokus dalam suatu pembicaraan, maka bisa saja ia
melakukan kesalahan interpretasi. Ini juga faktor yang sering menjadi hambatan
komunikasi organisasi.

3. Media
Penggunaan media yang tepat bisa menjadikan suatu proses komunikasi berjalan
dengan lebih tepat, dimana informasi atau isi pesan akan tersalurkan dengan baik.
Namun demikian, apabila seseorang salah dalam menggunakan media, maka bisa saja
komunikasi yang terjadi menjadi terhambat. Isi pesan menjadi kurang bisa diterima
sehingga tujuan awal dari komunikasi tidak tercapai dengan baik. Sebagai contoh,
seseorang melakukan penyuluhan kepada kelompok lansia dengan menggunakan
media berupa brosur. Tentunya ini akan menjadikan proses penyuluhan tidak berjalan
dengan baik karena bisa saja para lansia akan kesulitan untuk membaca informasi yang
ada pada brosur. Ini termasuk contoh dalam hambatan komunikasi tulis.

4. Saluran
Saluran adalah bagaimana suatu isi pesan dalam komunikasi bisa diteruskan. Apabila
terjadi hambatan dalam saluran, tentu saja komunikasi yang berjalan akan berlangsung
dengan tidak semestinya. Sebagai contoh, seseorang mengalami gangguan sinyal pada
saat melakukan komunikasi via telepon. Ini bisa dikatakan sebagai salah satu gangguan
yang disebabkan akibat saluran. Pola komunikasi organisasi yang baik diperlukan agar
saluran komunikasi juga tetap baik.

5. Hambatan sosio-antropologis
Hambatan dengan faktor sosio-antropologis memiliki makna bahwa hambatan yang
terjadi adalah akibat dari faktor sosiologis dan latar belakang budaya individu. Hal ini
bisa digambarkan manakala seseorang yang memiliki keyakinan kuat karena pengaruh
budayanya, terpapar informasi yang bertentangan dengan kepercayaan sebelumnya. Ini
menyebabkan individu tersebut sulit untuk menerima informasi baru.

6. Hambatan semantis
Hambatan semantis lebih kepada hambatan yang didasarkan pada bahasa sebagai alat
komunikasi. Perbedaan bahasa yang kemudian tidak terjadi proses penerjemahan di
sana akan menyebabkan terjadinya hambatan ini. Faktor penghambat komunikasi ini
umum terjadi, terutama ketika seseorang dengan kemampuan bahasa yang terbatas
mengunjungi wilayah yang bahasanya sangat berbeda jauh dengan bahasa asal
daerahnya.

7. Hambatan psikologis
Hambatan psikologis bisa muncul manakala proses komunikasi yang berlangsung
dipengaruhi oleh ketidaksiapan psikologis, baik dari pihak pengirim atau pun penerima
pesan. Hambatan ini akan menyebabkan seseorang menjadi cenderung tidak fokus saat
menerima suatu informasi.

8. Hambatan ekologis
Hambatan ekologis adalah hambatan yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Lingkungan yang kurang kondusif akan menyebabkan terhambatnya proses
komunikasi yang diinginkan. Faktor yang mempengaruhi komunikasi ini memang
sering terjadi. Tentu saja ini berarti bahwa lingkungan harus benar-benar mendukung
proses komunikasi agar hambatan ini tidak terjadi.

4. Timun Suri yang nama ilmiahnya adalah Cucumis lativus saat ini sudah banyak dikenal
dan dikonsumsi masyarakat, Meski demikian timun suri merupakan tanaman yang
relatif baru di Indonesia. Timun Suri bisa ditanam kapan saja dan tidak mengenal
musim. Biasanya timun suri ini dikonsumsi sebagai bahan minuman yang
menyegarkan. Timun Suri meski tawar namun berasa segar dan kaya akan kandungan
mineral yang bermanfaat untuk tubuh.

1.Mencegah Alzheimer
2.Sebagai sumber antioksidan
3.Membantu sistem pencernaan dan menghidrasi tubuh
4.Mengandung zat anti kanker

Anda mungkin juga menyukai