Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

(Permulaan Biologis, Masa Pra-kelahiran, Masa Kelahiran, Masa Pasca Melahirkan)

Dibuat sebagai Salah Satu syarat dalam mengikuti Mata Kuliah Psikologi Perkembangan Anak,
Program studi Psikologi Kelas Pare – Pare/ 2021

Oleh :
Kelompok 1
Ketua : Rabbani Muhammad Gibran/200701552003
Anggota 1 : Gebriella Arruan sipapa/200701552001
Anggota 2 : Fadillah Yana Putri/200701552014

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MARET 2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
tugas ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya, shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW. nabi yang menjadi contoh teladan dalam berbagai aspek kehidupan dan
membawa manusia dari alam gelap gulita menuju alam terang benderang.

Selesainya tugas ini karena spirit dan bantuan oleh berbagai pihak terutama dosen
pengampu/pembina/pengajar mata kuliah, oleh karena itu pada tempatnya kami mengucapkan
terima kasih semoga bimbingan dan pengajarannya mendapat limpahan rahmat dan Rahim-Nya.

Penulis (penyusun) menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnan oleh karena
itu penulis/penyusun terbuka mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya konstruktif demi
kesempurnaan tugas ini

Demikian prakata ini, semoga semangat, kebersamaan, keharmonian, dan solidaritas


senantiasa terpatri dalam kehidupan kita menjalani tugas-tugas rutin kita dalam mengikuti proses
pembelajaran dikampus tercinta ini

Pare-pare 8 Maret 2021


a.n Penyusun/Penulis
Ketua Kelompok

Rabbani Muhammad Gibran

i
DAFTAR ISI

KATA PEGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB 2. PEMBAHASAN 2
A. Permulaan Biologis 2
B. Masa Pra-Kelahiran 9
C. Masa Kelahiran 12
D. Masa Pasca Kelahiran 13
BAB 3. PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
DAFTAR PUSTAKA 15

ii
BAB 1 PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Santrock menyatakan ―Psychology is the scientific study of behavior and mental processes‖
[Psikologi adalah kajian ilmiah terhadap proses perilaku dan mental] Loewenthal mengutip dari
Hutchinson’s Encyclopedia menyatakan psikologi adalah studi sistematis tentang perilaku
manusia, mencakup peranan instink, budaya, fungsi berpikir, inteligensi, dan bahasa. Psikologi
adalah cabang ilmu pengetahuan yang membahas perilaku, tindakan atau proses mental dan
pikiran, diri atau kepribadian yang terkait dengan proses mental. Dari beberapa pendapat ahli,
penulis berpendapat bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji dan meneliti
proses mental dan perilaku seseorang.

Perkembangan dalam bahasa Inggris disebut development. Santrock mengartikan


development is the pattern of change that begins at conception and continues through the life
span [perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak masa konsepsi dan berlanjut
sepanjang kehidupan]. Di dalam istilah perkembangan termasuk istilah perkembangan dan
pertumbuhan. Perkembangan berorientasi proses mental sedangkan pertumbuhan lebih
berorientasi pada peningkatan ukuran dan struktur. Perkembangan berlangsung seumur hidup
sedangkan pertumbuhan mengalami batas waktu tertentu. Perkembangan berkaitan dengan hal-
hal yang bersifat fungsional, sedangkan pertumbuhan bersifat biologis. Misalnya pertumbuhan
tinggi badan dimulai sejak lahir dan berhenti pada usia 18 tahun. Sedangkan perkembangan
fungsional mata misalnya mengalami perubahan pasang surut mulai lahir sampai mati.

Psikologi perkembangan merupakn cabang ilmu psikologi yang menelaah berbagai


perubahan intaindividual dan perubahan-perubahan interindividual yang terjadi di dalam
perubahan intraindividual.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Permulaan Biologis !
2. Apa itu masa pra-kelahiran ?
3. Apa itu masa kelahiran ?
4. Apa itu masa pasca kelahiran?

1
C. TUJUAN
Dari rumusan masalah di atas maka dapat diketahui tujuan dari makalah ini, yaitu :
1. Untuk mengetahui permulaan biologis
2. Untuk mengetahui masa pra-kelahiran
3. Untuk mengetahui masa kelahiran
4. Untuk mengetahui masa pasca kelahiran

BAB 2. PEMBAHASAN
A. PERMULAAN BIOLOGIS
Permulaan biologis terbagi menjadi beberapa bagian yaitu interaksi herediter dan lingkungan
serta landasan genetik perkembangan. Landasan genetik perkembangan ini terdiri dari gen
kolaboratif, gen dan kromosom, prinsip genetika, abnormalitas kromosom dan gen.
a. Landasan Genetik dan Perkembangan
 Gen Kolaboratif
Masing-masing dari kita memulai hidup sebagai satu sel dengan berat sekitar
sepersepuluh juta ons, sepotong kecil materi ini menampung seluruh kode genetic
kita, instruksi yang mengatur pertumbuhan dari satu sel itu menjadi seseorang yang
terbuat dari triliunan sel, masing-masing berisi replika kode asli. Tentunya ketika
membahs gen maka DNA akan ikut dibahas juga, DNA adalah molekul kompleks
yang memiliki bentuk heliks ganda (seperti tangga spiral) dan mengandungn
informasi genetik. Jadi gen merupakan unit informasi herediter, atau segmen pendek
DNA seperti gambar berikut :

2
Seperti pada gambar diatas dapt dilihat bahwa mereka (DNA) mengarahkan sel untuk
mereproduksi diri dan merakit protein. Protein merupakan bahan pembangun sel
serta pengatur yang mengarahkan ke proses tubuh.
Setiap gen memiliki lokasi tersendiri, dan tempat yang tela ditentukan pada
kromosom tertentu. Dalam buku santrock dengan judul child development dijelaskan
bagaimana penelitian mengenai gen yang ada pada manusia, langkah yang paling
penting dalam penelitian ini adalah Genom manusia. pada tahun 2001 proyek Genom
Manusia pada laporan awalnya melaporkan bahwa mnusa hanya memiliki 30.000
gen dan pada tahun 2008 jumlah gen menurun menjadi 20.500 atau lebih gen.
Setiap gen tidak bertindak secara independen seperti yang ditekankan oleh David
Moore (2001) dalm bukunya yaitu The Dependent Gene. Menjelaskan bahwa gen
tidak bertindak secara independen melainkan gen manusia bertindak secara
berkolaborasi satu sama lain dan faktor nongenetik didala dan diluar tubuh.
 Gen dan Kromosom
Gen tidak hanya kolaboratif, gen juga bisa bertahan dan diturunkan cara mereka
bertahan adalah dengan melakukan 3 proses agar mereka dapat bertahan dan
diturunkan, adapun 3 proses itu adalah mitosis, meiosis, dan pembuahan.
Sel yang ada dalam tubuh kita kecuali sperma dan sel telur memiliki 46
kromosom, yang tersusu dalam 23 pasang. Sel-sel ini kemudian berembang biak
dengan cara mitosis, yaitu dengan cara melakukan pembelahan diri sendiri sehingga
membentuk dua sel baru. Dua sel yang baru ini mengandung DNA yang sama
dengan sel aslinya dan memiliki 23 pasang kromosom yang sama. Setelah melakukan
mitosis sel akan melakukan meiosis, meiosis merupakan pembntukan sel telur dan sel
sperma. Selama meiosis ini sel testis (sperma) dan sel telur (ovarium) akan
menggandakan dirinya dan kemudian akan membelah dirinya sehingga membentu 4
sel. Berbeda halnya dengan mitosis, pada akhir meiosis , sel memiliki 23 kromosom
yang tidak berpasangan. Setelah melakukan mitosis dan meiosis tentunya akan
terjadi pembuahan. Pada saat pembuahan, sel telur dan sperma bergabung untuk
membentuk satu sel yang disebut zigot. Dalam zigot, 23 kromosom yang tidak
berpasangan dari sel telur dan 25 kromosom yang tidak berpasangan dari sperma,
satu dari setiap pasangan dari telur ibu dan satu lagi dari sperma ayah. Dengan cara

3
itu masing masing orang tua menyumbang setengah dari materi genetik
keturunannya. Sumber variabilitas mengganbungkan gen dari dua orang tua pada
keturunannya meningkatkan variabilitas genetik dalam populasi, dan memberikan
lebih banyak karakteristik untuk seleksi alam.
 Prinsip Genetika
Prinsip genetika di uraikan menjadi 4 bagian yaitu gen dominan resesif, gen
yang terikat dengan jenis kelamin, genetik imprinting, dan transmisi genetik.
Prinsip gen dominan-resesif. Dalam beberapa kasus biasanya gen dari suatu
pasang selalu menurunkan gen yang dominan, dimana gen yang dominan ini
mengalahkan pengaruh potensial dar gen lain atau biasa disebut gen resesif. Gen
resesif akan muncul jika dua gen yang ada dalam pasangan itu resesif. Maksud dari
gen resesif ini adalah gen yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya, namun
gen ini tidak muncul atau tidak memberikan tanda kepad keturunanya sehingga
keturunannya tidak akan mengetahui bahwa ia memiliki gen resesif dari orang
tuanya. Sebagai contoh apabila sebuah pasangan memiliki gen dominan berambut
coklat, kemudian mereka berharap apakah mereka dapat memiliki anak yang
memiliki rambut pirang, jawabannya iya mereka bisa apabila kedua pasangan
tersebut memiliki gen resesif berambut pirang maka besar kemungkinan gen
dominan (berambut coklat) akan tertimpa oleh gen resesif (berambut pirang) maka
anaknya akan memiliki rambut pirang.
Gen yang berhubungan dengan jenis kelamin Ketika gen yang bermutasi
dibawa pada kromosom X, hasilnya disebut pewarisan terkait-X. Implikasi bagi laki-
laki mungkin sangat berbeda dengan perempuan (Petersen, Wang, & Willems, 2008).
Ingatlah bahwa laki-laki hanya memiliki satu kromosom X. Jadi, jika ada gen
penyebab penyakit yang berubah pada kromosom X, laki-laki tidak memiliki salinan
"cadangan" untuk melawan gen berbahaya tersebut dan oleh karena itu dapat
membawa penyakit terkait-X. Namun, wanita memiliki kromosom X kedua, yang
kemungkinan besar tidak akan berubah. Akibatnya, mereka tidak mungkin mengidap
penyakit terkait-X. Jadi, kebanyakan orang yang memiliki penyakit terkait-X adalah
laki-laki. Wanita yang memiliki satu salinan gen X yang diubah dikenal sebagai
"pembawa," dan mereka biasanya tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit terkait-X.

4
Genetik Imprinting, atau genomic imprinting adalah epigenetik fenomena yang
menyebabkan gen untuk diekspresikan dan memiliki efek yang berbeda tergantung
dari ayah atau ibu yang mewariskan gen tersebut. Genetik imprinting ini terjadi
Proses kimiawi "membungkam" salah satu anggota pasangan gen. Misalnya, sebagai
hasil dari pencetakan, hanya salinan gen Disajikan yang diturunkan secara maternal
yang mungkin aktif, sedangkan salinan yang diturunkan dari ayah dari gen
Dinyatakan yang sama dibungkam — atau sebaliknya. Hanya sebagian kecil dari gen
manusia yang tampak mengalami pencetakan, tetapi itu adalah aspek perkembangan
yang normal dan penting (Koerner & Barlow, 2010). Ketika pencetakan berjalan
serba salah, perkembangan terganggu, seperti dalam kasus sindrom Beckwith-
Wiedemann, gangguan pertumbuhan, dan tumor Wilms, sejenis kanker (Hartwig &
lain-lain, 2010).
Transmisi Genetik, biasanya lebih kompleks daripada contoh sederhana yang
telah kita periksa sejauh ini (Fry, 2009). Beberapa karakteristik hanya mencerminkan
pengaruh satu gen atau sepasang gen. Sebagian besar ditentukan oleh interaksi
berbagai gen; mereka dikatakan ditentukan secara poligenik. Bahkan sifat sederhana
seperti tinggi badan, misalnya, mencerminkan interaksi banyak gen, serta pengaruh
lingkungan. Sebagian besar penyakit, seperti kanker dan diabetes, berkembang
sebagai konsekuensi dari interaksi gen yang kompleks dan faktor lingkungan
(Ekeblad, 2010; Vimaleswaran & Loos, 2010).
Istilah interaksi gen-gen semakin banyak digunakan untuk menggambarkan studi
yang berfokus pada saling ketergantungan dua atau lebih gen dalam mempengaruhi
penyakit, dan perkembangan (Costanzo & others, 2010). Sebagai contoh, penelitian
terbaru telah mendokumentasikan interaksi gen-gen pada kanker (Chen & lainnya,
2009) dan penyakit kardiovaskular (Jylhava & lainnya, 2009).

 Abnormalitas Kromosom dan Gen

Terkadang kelainan mencirikan proses genetik. Beberapa kelainan ini


melibatkan seluruh kromosom yang tidak terpisah dengan baik selama meiosis.
Kelainan lain dihasilkan oleh gen berbahaya. Kelainan Kromosom Saat gamet
terbentuk, terkadang sperma pria dan / atau sel telur wanita tidak memiliki kumpulan

5
23 kromosom normalnya. Contoh yang paling menonjol melibatkan sindrom Down
dan kelainan kromosom seks.
Down Syndrome Seorang individu dengan Down Syndrome memiliki wajah
bulat, tengkorak rata, lipatan ekstra kulit di atas kelopak mata, lidah yang menonjol,
tungkai pendek, dan keterbelakangan motorik dan kemampuan mental (Fidler, 2008).
Sindrom ini disebabkan oleh adanya salinan ekstra kromosom 21. Tidak diketahui
mengapa ada ekstra kromosom, tetapi kesehatan sperma pria atau sel telur wanita
mungkin terlibat. Sindrom Down muncul kira-kira sekali dalam setiap 700 kelahiran
hidup. Wanita berusia antara 16 dan 34 tahun lebih kecil kemungkinannya untuk
melahirkan anak dengan sindrom Down dibandingkan wanita yang lebih muda atau
lebih tua.
Kelainan Terkait Gen dapat diproduksi tidak hanya oleh jumlah kromosom yang
tidak merata, tetapi juga oleh gen berbahaya (Presson & Jenner, 2008). Lebih dari
7.000 kelainan genetik seperti itu telah diidentifikasi, meskipun kebanyakan jarang.
Fenilketonuria (PKU) adalah kelainan genetik di mana individu tidak dapat
memetabolisme fenilalanin dengan benar, asam amino. Ini hasil dari gen resesif dan
terjadi sekitar sekali dalam setiap 10.000 hingga 20.000 kelahiran hidup. Saat ini,
fenilketonuria mudah dideteksi, dan diobati dengan diet yang mencegah akumulasi
fenilalanin yang berlebihan. Namun, jika fenilketonuria tidak diobati, kelebihan
fenilalanin menumpuk pada anak, menyebabkan keterbelakangan ment al dan
hiperaktif. Fenilketonuria menyumbang sekitar 1 persen dari individu yang
dilembagakan yang mengalami keterbelakangan mental, dan itu terjadi terutama
pada kulit putih.
Berurusan dengan Kelainan Genetik Setiap individu membawa variasi DNA
yang mungkin mempengaruhi orang tersebut untuk penyakit fisik yang serius atau
gangguan mental. Tetapi tidak semua individu yang membawa kelainan genetik
menunjukkan kelainan tersebut. Gen lain atau peristiwa perkembangan terkadang
mengkompensasi kelainan genetik (Gottlieb, Wahlsten, & Lickliter, 2006).
Gen bukanlah takdir, tetapi gen yang hilang, tidak berfungsi, atau bermutasi
dapat dikaitkan dengan gangguan (Zaghloul & Katsanis, 2010). Mengidentifikasi
kekurangan genetik tersebut dapat memungkinkan dokter untuk memprediksi risiko

6
individu, merekomendasikan praktik yang sehat, dan meresepkan obat yang paling
aman dan efektif (Wider, Foroud, & Wszolek, 2010). Satu atau dua dekade dari
sekarang, orang tua dari bayi yang baru lahir mungkin dapat meninggalkan rumah
sakit dengan analisis genom lengkap dari keturunan mereka yang mengungkapkan
risiko penyakit.
Adapun beberapa abnormalitas gen dan kromosom terlihat pada tabel berikut.
Nama Deskripsi Treatment Incidences
Cystic fibrosis Disfungsi kelenjar yang Terapi fisik dan 1 dari 2.000
mengganggu lendir oksigen, enzim kelahiran
produksi; pernapasan dan sintetis, dan
pencernaan terhambat, antibiotik;
menghasilkan masa kebanyakan yang
hidup yang lebih pendek. hidup sampai usia
paruh baya
Diabetes Tubuh tidak Awitan dini bisa 1 dari 2.500
menghasilkan cukup berakibat fatal kelahiran
insuli menyebabkan kecuali diobati
metabolisme gula yang dengan insulin
tidak normal.
Hermophilia Pembekuan darah yang Transfusi / suntikan 1 dari 10.000
tertunda menyebabkan darah dapat laki laki
internal dan eksternal mengurangi atau
berdarah. mencega kerusakan
akibat pendarahan
internal
Huntington Sistem saraf pusat Biasanya tidak 1 dari 20.000
disease memburuk, muncul sampai usia kelahiran
menghasilkan masalah 35 atau lebih;
dalam koordinasi otot kematian
dan mental kemerosotan. kemungkinan 10
sampai 20 tahun

7
setelah gejala
muncul.
Pheykeonuria Urutan dosis metabolik Diet khusus dapat 1 dari 10.000
(PKU) yang, jika tidak diobati, menghasilkan hingga 1 dari
menyebabkannya kecerdasan rata-rata 20.000
keterbelakangan mental. dan rentang hidup kelahiran
normal.
Sickle-cell anemia Kelainan darah yang Penisilin, obat untuk 1 dari 400
membatasi oksigen tubuh nyeri, antibiotik, dan orang Afrika-
Pasokan; itu bisa transfusi darah Amerika anak-
menyebabkan anak (lebih
pembengkakan sendi, rendah di
serta jantung dan gagal antara
ginjal. kelompok
yang lain)
Spina bifida Gangguan tabung saraf Bedah korektif saat 2 dari 1.000
yang menyebabkan otak lahir, perangkat kelahiran
dan tulang belakang ortopedi, dan terapi
kelainan. fisik / medis
Tay-sachs Perlambatan Obat dan diet khusus 1 dari 30 orang
diseaseee perkembangan mental digunakan, tetapi Yahudi
dan fisik disebabkan oleh kematian digunakan Amerika
penumpukan lipid di kemungkinan pada adalah
saraf sistem. usia 5 tahun. pembawa.

b. Interaksi Herediter dan Lingkungan


Interaksi herediter dan lingkungan dijelaskan menjadi beberapa bagian sebagai berikut :
Genetika Perilaku Genetika
perilaku adalah bidang yang berkaitan dengan pengaruh faktor keturunan dan
lingkungan terhadap perbedaan individu dalam sifat dan perkembangan manusia.

8
Metode yang digunakan oleh ahli genetika perilaku termasuk studi kembar dan studi
adopsi.
Korelasi Hereditas-Lingkungan
Dalam pandangan korelasi hereditas-lingkungan Scarr, hereditas mengarahkan jenis
lingkungan yang dialami anak-anak. Dia menjelaskan tiga korelasi genotipe-
lingkungan: pasif, menggugah, dan aktif (memilih-ceruk). Scarr berpendapat bahwa
kepentingan relatif dari ketiga korelasi genotipe-lingkungan ini berubah seiring
perkembangan anak.
Pengalaman Lingkungan yang Dibagikan dan Pengalaman lingkungan yang tidak
dibagikan
Dibagikan mengacu pada pengalaman umum saudara kandung, seperti kepribadian dan
orientasi intelektual orang tua mereka, status sosial ekonomi keluarga, dan lingkungan
tempat mereka tinggal. Pengalaman lingkungan yang tidak dibagikan melibatkan
pengalaman unik anak, baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga, yang tidak
dibagikan dengan saudara kandung. Banyak ahli genetika perilaku berpendapat bahwa
perbedaan dalam perkembangan saudara kandung lebih disebabkan oleh pengalaman
lingkungan yang tidak dibagikan (dan keturunan) daripada pengalaman lingkungan
bersama.
Pandangan Epigenetik dan Interaksi Gen x Lingkungan (G x E)
Pandangan epigenetik menekankan bahwa perkembangan adalah hasil dari pertukaran
dua arah yang sedang berlangsung antara hereditas dan lingkungan. Interaksi
lingkungan Gen x melibatkan interaksi variasi tertentu yang terukur dalam DNA dan
aspek lingkungan yang terukur dan spesifik. Peningkatan jumlah studi G x E sedang
dilakukan.
B. Masa Pra-Kelahiran
Perkembangan pra-natal adalah perkembangan awal dari manusia. dimulai dari pembuahan
yang terjadi dari pertemuan sel sperma dengan sel telur (Aprilia, 2020), menurut William
Sallebach periode prenatal atau pra lahir merupakan masa kritis bagi perkembangan fisik,
emosional, dan mental bayi. Karena di masa ini kedekatan antara bayi dan rang tua dengan
konsekunsi yang tentunya akan berdampak panjang, terutama yang berkaitan dengan
kemampuan dan kecerdasan bayi dalam kandungan. Ada 6 ciri penting pada masa prenatal yaitu

9
: 1) terjadinya pembauran sifatsifat yang diturunkan oleh kedua orang tua janin, 2) pengaruh
kondisi-kondisi dalam tubuh ibu, 3) kepastian jenis kelamin, 4) pertumbuhan cepat, 5)
mengandung banyak bahaya fisik dan psikis, dan 6) membentuk sikap-sikap yang baru
diciptakan.(Marliani 2015). Perkembangan prenatal terjadi dalam 3 tahap yaitu germinal,
embrionik, dan fetal.
a. Tahapan Geminal
Tahapan germinal terjadi sejak pembuahan sampai 2 minggu. Zigot membelah diri dan
menjadi lebih kompleks kemudian menempel pada dinding rahim menjadi tanda awal masa
kehamilan. Dalam waktu 36 jam setelah pembuahan, zigot memasuki masa pembelahan
dan duplikasi sel cepat (mitosis). 72 jam setelah pembuahan, zigot membelah diri menjadi
16 dan kemudian 32 sel, sehari kemudian menjadi 64 sel. Pembelahan ini terus
berlangsung sampai satu sel pertama berkembang menjadi 800 juta atau lebih sel khusus
yang membentuk tubuh manusia.(Papalia, Olds, dan Feldman 2009).
b. Tahapan Embrionik
Tahapan kedua masa kehamilan ini dimulai dari 2-8 minggu. Organ dan sistem tubuh
utama berkembang pesat. Ini adalah masa kritis, saat embrio paling rentan terhadap
pengaruh destruktif dari lingkungan pranatal. Sistem atau struktur organ yang masih
berkembang pada saat terpapar lebih mungkin untuk terkena efeknya. Cacat yang terjadi
pada saat kehamilan tahapan selanjutnya tidak lebih serius.
c. Tahapan Fetal
Tahapan ketiga masa kehamilan ini dimulai dari 8 minggu sampai dengan masa
kelahiran. Selama masa ini, janin tumbuh dengan pesat sekitar 20 kali lebih besar daripada
ukuran panjangnya dan organ sekaligus sistem tubuh menjadi lebih kompleks. Sentuhan
akhir seperti kuku jari tangan dan kaki tumbuh serta kelopak mata terbuka.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal

a. Teratogen.
Unsur-unsur yang menyebabkan adanya kelainan pada kelahiran akibat dari proses
kehamilan yang tidak optimal. Bila teratogen beraksi pada awal kehamilan saat proses
pembuahan dan organogenesis, bisa jadi berdampak negatif pada janin yang
mengakibatkan kelainan anatomis. Namun, apabila teratogen beraksi pada saat

10
organogenesis sudah lengkap dan matang di usia kehamilan tua, kemungkinan tidak
menyebabkan kelainan anatomis.(Hapsari 2017).
b. Faktor ibu.
Ibu menjadi kunci utama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan janin.
Sehingga kondisi fisik dan psikis ibu harus dijaga agar janin berkembang dengan
sempurna. Selain itu, penyakit dan kondisi ibu selama kehamilan bisa mengakibatkan
infeksi, kelainan dan kerusakan selama proses kehamilan yang mengakibatkan bayi lahir
kurang sempurna. Beberapa penyakit yang dapat mempengaruhi janin, di antaranya,
campak rubella, sifilis, herpes alat kemaluan, dan AIDS. Selain dari penyakit, usia ibu juga
mempengaruhi janin. Ibu yang hamil di usia beresiko yaitu saat remaja (dibawah 18 tahun)
dan saat usia ibu sudah memasuki dewasa tengah (di atas 35). Bayi yang lahir dari ibu
remaja, kebanyakan mengalami prematur dan keguguran. Pada ibu yang berusia paruh
baya, kehamilan bisa berakibat keguguran, keterbelakangan mental pada bayi, dan
komplikasi penyakit.
c. Faktor ayah.
Ayah juga berperan penting dalam perkembangan optimal janin. Perhatian dan kasih
sayang seorang ayah kepada ibu akan membuat emosi ibu akan stabil, tenang dan bahagia.
Stimulasi ayah pada janin dan sering mengajak bicara janin dalam kandungan juga dapat
menenangkan janin, membangun ikatan emosional bayi dengan ayah dari suara dan
sentuhan bayi, bisa berdampak pada perkembangan bahasa bayi. Selain itu, usia ayah yang
sudah terlalu tua mengakibatkan anak kekurangan kalsium sehingga tinggi badannya
kurang dan bisa mengakibatkan anak mengalami keterbelakangan mental seperti down
syndrome.(Hapsari 2017).
d. Lingkungan.
Polusi dan bahan-bahan beracun yang semakin banyak di suatu lingkungan dapat
membahayakan kondisi janin dalam kandungan dan berakibat keterbelakangan mental pada
anak. Terkontaminasi polusi dan bahan-bahan beracun dapat mengakibatkan
keterbelakangan mental pada anak. Ibu yang sedang mengandung sebaiknya sangat
berhatihati dengan lingkungan dan apa yang akan di konsumsinya, karena jika ia
mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi bahan-bahan beracun dapat mengganggu
perkembangan janin. (Hapsari 2017).

11
C. Masa Kelahiran
Kelahiran bukan awal dari kehidupan, melainkan interupsi dalam pola perkembangan yang
dimulai pada saat pembuahan. Saat dimana individu mengalami peralihan dari lingkungan intern
ke lingkungan ekstern. Studi psikologi tentang kelahiran relatif baru dibandingkan dengan studi
medis. Studi ini dimulai sekitar pertengahan abad sekarang dan hingga kini hingga kini
merupakan fokus utama penelitian ilmiah. Titik perhatian utama dalam studi ini berfokus pada
bagaimana pengaruh kelahiran pada perkembangan pasca lahir anak-anak, berdasarkan studi
medis dari tipe kelahiran, kondisi dalam lingkungan pralahir, dan sejumlah faktor lain yang
mempengaruhi perkembangan sebelum dan sesudah lahir. Titik perhatian utama lainnya adalah
prematuritas dan pengaruhnya langsung dan jangka panjangnya terhadap perkembangan anak.
Sebagai perhatian psikologis dalam kelahiran, terlihat jelas bahwa proses kelahiran, seperti
halnya pembuahan, adalah saat yang penting dalam kehidupan individu. Kelahiran memiliki
jenis-jenisnya yaitu :
a. Kelahiran Normal
b. Kelahiran dengan peralatan
c. Kelahiran sungsang
d. Kelahiran letak melintang
e. Kelahiran melalui pembelahan Caesar
Ada 3 tahap utama dalam proses kelahiran yaitu :
Tahap pertama yaitu ketika terjadi kontraksi Rahim berjarak 15 hingga 20 enit di awal dan
berlangsung hinga stu menit. Kontraksi ini menyebabkan serviks ibu, pembuka kedalam kanal
lahir, merenggang dan membuka. Sat tahap pertama berproses, kontraksi semakn dekat jaraknya,
muncul setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya meningkat pula. Di akhir tahap pertama, kontraksi
membuka serviks sekitar 4 inci. Sehingga bayi dapat bergerak dari uterus menuju kanal lahir.
Tahap Kelahiran Kedua mulai saat kepala bayi mulai bergerak melalui seviks dank anal
lahir. Tahap ini berakhir saat bayi muncul secara penuh dari tubuh ibu. Untuk kelahiran pertama,
tahap ini berlangsung sekitar 1 setengah jam.
Tahap Ketiga (pasca lahir) di saat mana plasenta tali pusar, dan memberan lain diputus dan
dilepaskan. Tahap terakhir ini merupakan tahap yang paling singkat dari ketiga tahap kelahiran
berlangsung hanya dalam hitungan menit.

12
D. Masa Pasca Melahirkan
Periode pasca melahirkan adalah periode setelah proses melahirkan atau kelahiran yang
berlangsung sekitar 6 minggu atau hingga tubuh ibu telah menyesuaikan diri secara penuh dan
kembai seperti keadaan sebelum hamil. Pada periode ini periode dimana seorang ibu
menyesuaikan dirinya, baik secara fisik maupun psikologis.
Periode ini mencakup banyak penyesuaian diri dan adaptasi, mulai dari bayi yang harus
dirawat, ibu harus pulih setelah melahirkan, ibu harus belajar bagaimana cara merawat bayi, ibu
harus merasa nyaman dengan suasana yang tentunya baru, ayah harus belajar bagaimana
merawat istrinya, dsb. Banyak ahli dalam bidang kesehatan berpendapat bahwa cara terbaik
untuk menghadapi tantangan adalah dengan pendekatan yang terpusat pada keluarga yang
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga untuk mendkung penyesuaian awal dan lambat
terhadap bayi yang baru lahir oleh seluruh anggota keluarga.
a. Penyesuaan Fisik
Penyesuain fisik selama periode ini dipengaruhi oleh apa yang mendahuluinya. Jika
selama kehamilan tubuh wanita secara bertahap menyesuaikan diri terhadap perubahan fisik,
maka pada periode ini tubuh dipaksa untuk bereaksi dengan cepat. Setelah melahirkan tidak
hanya tubuh yang dipaksa tapi juga hormone yang ada di dalam wanita di produksi secara
dramatis. Saat plasenta dari bayi dilepaskan, tingkat estrogen dan progesterone menuruuuun
drasatis dan tetap rendah sampai ovarium mulai emproduksi hormone kembali. Pada masa ini
ada yang disebut dengan involusi, involusi ini adalah proses Dimana Rahim kembali keukuran
sebelum kehamilan dengan waktu lima atau enam minggu setelah melahirkan.
b. Penysuaian Emosional dan Psikologis
Fluktuasi emosi ini sudah sangat umum bagi ibu jika masih dalam masa pasca melahirkan.
Biasanya fluktuasi emosi ini disebabkan oleh perubahan hormone, kelelahan, tidak ada
pengalaman, kurang percaya diri, dsb.
c. Bonding
Bonding adalah pembentukan hubungan dekat, terutama keterikatan fisik antara orang tua
dan bayi yang baru lahir segera setelah dilahirkan.

13
BAB 3 PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan manusia dimulai bukan ketika mereka dilahirkan ke dunia, melainkan telah
di mulai sejak dari masa sebelum kelahiran. Mulai dari proses pembuahan sampai pada proses
kelahiran yang memerlukan waktu 9 bulan 10 hari. Tahapan awal di mulai dari pembuahan
sampai usia 2 minggu yang dikenal dengan tahap germinal. Kemudian tahap kedua adalah tahap
embrionik yang dimulai dari usia 2 minggu sampai 8 minggu. Dan tahap terakhir yaitu tahap
fetal, mulai dari usia 8 minggu sampai dengan kelahiran. Dari masing-masing tahap tersebut
terjadi perkembangan yang mempengaruhi fisik dan psikis manusia. Terdapat faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi perkembangan ini, baik faktor pendukung maupun penghambat dalam
perkembangan. Banyak hal yang harus diperhatikan ketika masa ini berlangsung, baik kondisi
fisik maupun psikis ibu.
Berakhirnya masa prantl adalh dengan adanya masa kelahiran. Bayi yang sudah berumur
cukup dalam kandungan akan terjadi proses kelahiran. Setelah masa kelahiran tentunya d masa
pasca kelahiran dimana pada masa ini banyak sekali tantangan dari seorang ibu agar bisa
mendidik anaknya dengan baik, mulai dari fluktuasi emosi, kelelahan, peningkatan hormone
yang dramatis. Dsb.

14
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia W.2020.Perkembangan Pada Masa Pranatal dan Kelahiran.Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini.4:39-55
Hurlock, B.H. 1972.Child Development Fifth Edition.New york:McGraw-Hill Book Company
Santrock J.W. 2010.Child Development Thirteenth Edition.Univesity of Texas:Dallas
Santrock J.W.2007.Perkembangan Anak.Erlangga:Surabaya
Sit, M.2015.Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini Jilid 1.Perdana Mulya Sarana:Medan

15

Anda mungkin juga menyukai