Anda di halaman 1dari 9

PERFORMANSI MUTU

MATA KULIAH:
MANAJEMEN MUTU TERPADU PENDIDIKAN

DOSEN PEMBIMBING:
Drs. H. Herman, MA

DISUSUN OLEH:
Nofriandi
Nim. 192017009

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI


TENGKU DIRUNDENG MEULABOH
2019

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu  merupakan topik yang hangat di dunia bisnis dan akademik. Namun
demikian istilah tersebut memerlukan tangapan secara hati-hati dan perlu
mendapat penafsiran secara cermat. Faktor utama yang menentukan performansi
suatu perusahaan adalah mutu barang dan jasa yang sesuai dengan apa yang di
inginkan konsumennya. Oleh karena itu organisasi atau perusahaan perlu
mengenal konsumen atau pelangannya dan mengetahui kebutuhan dan
keinginannya. J.M. Juran mengatakan bahwa Mutu adalah kesesuaian dengan
tujuan atau manfaatnya. Menurut  W.Edward Deming, mutu harus bertujuan
memenuhi kebutuhan pelangan sekarang dan masa mendatang. Crosby
berpendapat bahwa mutu adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputi 
availability, delivery, realiabity, matainability, effecetiveness. Sedang menurut 
A.V. Feigenbaum, mutu merupakan keseluruhan gabungan karakteristik produk
dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture, dan maintenance
melalui nama produk dan jasa dalam pemakaian akan sesuai dengan harapan
pelangan. Pendapat david L. Goestsch dan Stanley Davis bahwa mutu adalah
suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses, 
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan.
Istilah mutu tidak lepas dari menejemen dari menejemen mutu yang
mempelajari setiap area dari menejemen oprasi dari perencanaan produk ini dan
fasilitas, sampai penjadwalan dan memonitor hasil. Menejemen mutu merupakan 
bagian dari semua fungsi usaha yang lain ( pemasaran, sumber  daya manusia,
keuangan, dan lain-lain ).

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan mutu?
2. Apa pentingnya mutu?
3. Bagaimana performansi mutu?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami tentang konsep mutu.
2. Untuk mengetahui tentang pengtingnya mutu.
3. Untuk mengetahui tentang performansi mutu.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Mutu

Mutu (quality) adalah keinginan pelanggan yang mungkin selama ini


paling kurang dikelola. Dalam kenyataan, isitlah menajemen mutu (quality
management) jarang dipergunakan sampai tahun 1980an meainkan istilah dan
konsep pengendalian mutu dan kemudian kepastian mutu (quality assurance).
Lebih dari itu, sampai baru-baru ini terdapat kesadaran yang cukup bahwa obyek
mutu adalah pertama-tama, proses berikutnya.

Manajemen mutu mempelajari setiap area dari manajemen operasi dari


perencanaan lini produk dan fasilitas sampai penjadwalan dan memonitor hasil.
Manajemen mutu merupakan bagan dari semua fungsi usaha lain (pemasaran,
sumber daya manusia, keuangan dan lain-lain). Dalam kenyataannya,
penyelidikan mutu adalah suatu penyebab umum yang alamiah untuk
mempersatukan fungsi-fungsi usaha. Jadi mutu (quality) dapat didefinisikan
sebagai keseluruhan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan kemampuan
dalam memuaskan kebutuhan konsumen, baik kebutuhan yang dinyatakanmaupun
kebutuhan yang tersirat.

 Mutu menurut Josep Juran

Mutu disebut fitnes for use. Maksud dari pernyataan ini adalah barang/jasa
yang diproduksi memiliki kemampuan yang tinggi untuk dipergunakan
konsumennya. Barang dapat dipakai sesuai dengan kehendak pemiliknya. Artinya
barang dan jasa hanya akan memiliki makna apabila digunakan sebagaimana
keingian konsumen. Bukan menurut spsifikasi/desain perusahaan.

4
 Konsep mutu menurut Armand V. Feighbaun

Konsep mutu yang dikenal sebagai TQC (Total Quality Control)/


pengendalian mutu terpadu. Menurutnya, pengendalian harus dimulai dari
mengidentifikasi persyaratan mutu yang ditawarkan pelanggan/konsumen, sampai
dengan produk tersebut sampai ditangan konsumen dan merasa puas. Dimana
dalam TQC tanggung jawab mutu berada disemua personil perusahaan /
organisasi.

B. Pentingnya Mutu

Istilah mutu sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan, karena:

1. Reputasi perusahaan

Perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau


jasa yang bermutu atau berkualitas akan mendapat predikat sebagai organisasi
yang mengutamakan mutu. Oleh karena itu, perusahaan atau organisasi tersebut
dikenal oleh masyarakat luas dan mendapat nilai lebih dimata masyarakat. Karena
nilai lebih, itulah maka perusahaan atau organisasi mendapat kepercayaan dari
masyarakat.

2. Penurunan Biaya

Paradigma lama bila kita ingin menghasilkan produk yang bermutu maka
selalu membawa dampak pada peningkatan biaya. Suatu produk yang bermutu
selalu identik dengan harga mahal. Padahal pada era saat ini, tuntutan pasar sudah
berbeda, masyarakat hanya akan membeli produk yang memang sesuai dengan
kebutuhan dan berharga murah, namun tidak mengurangi mutu.

Paradigma baru produk atau jasa yang dihasilkan tidak perlu


mengeluarkan biaya tinggi, tetapi dapat menghasilkan produk yang bermutu,
maka dapat dikatakan perusahaan tersebut sudah berorientasi pada ”Customer
Satisfaction” produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan harapan

5
pelanggan. Dengan demikian tidak ada pemborosan yang terjadi yang harus
dibayar mahal oleh perusahaan Sehingga pendapat "Quality Has No Cost" dapat
dicapai dengan tidak menghasilkan produk yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan.

3. Peningkatan pasar

Pangsa pasar akan meningkat bila minimasi biaya tercapai, sehingga harga
dapat ditekan, dengan mutu tetap menjadi yang utama. Hal-hal ini yang kemudian
mendorong konsumen untuk membeli dan membeli lagi produk tersebut sehingga
pangsa pasar meningkat.

4. Pertanggung jawaban produk

Dengan selalu menjaga minimasi biaya dengan mutu yang tetap terjaga,
maka perusahaan akan tampak semakin bertanggung jawab terhadap proses dan
hasil produksi tersebut untuk memenuhi kebutuhan pasar. Pelanggan akan
menaruh rasa percaya dan semakin menanti produk-produk yang dihasilkan oleh
perusahaan tersebut. Jika sebuah perusahaan ingin tetap eksis dan terus
berkembang, maka harus menganut pada "New Paradigma", yaitu Customer
Satisfaction yang berorientasi pada pelanggan.

C. Perfomansi Mutu

Performansi mutu adalah tampilan dari suatu produk bermutu baik berupa
barang maupun jasa. Berkaiatan dengan produk bermutu dari suatu barang, dalam
konsep Nature of Quality dikatakan bahwa, “The quality product is ability to
satisfy the needs and expectation of the constract.” Bo Bergman, 1994.

Indikasi produk barang sesuai konsep Nature of Quality adalah:

1. Barang tersebut dapat dipercaya (Reliability).


2. Penampilannya mempesona (Performance).
3. Pelayanan handal (Service Ability)
4. Ramah lingkungan, tidak berbahaya (Environment Kidness).

6
5. Memiliki nilai seni, lucu, luwes, tahan banting, dll. (Aestetics).
6. Memiliki nilai kegagalan / kesalahan yang rendah (Faultless).
7. Memiliki rasa aman bila dikonsumsi / dipakai (Safety).
8. Memiliki daya tahan yang tinggi (Durability).

Sedangkan yang dapat dijadikan indikasi dari suatu produk jasa adalah
adalah:

1. Produsen tahu apa yang diinginkan konsumen (Profesionalisme


pelayanan).
2. Hormat, sopan, ramah tamah dalam melayani konsumen.
3. Peka terhadap kebutuhan pelanggan (Responsiveness).
4. Dapat menciptakan hubungan yang baik dengan konsumen (Komunikatif).
5. Tempatnya tepat dimana jasa itu diberikan.
6. Jelas, nyata, dan tatap muka.

Berdasarkan indikasi-indikasi tersebut, performasi mutu dapat dilihat dari


14 karakteristik sebagai berikut:

1. Performance : karakteristik kerja pokok


2. Timelines : durasi waktu yang wajar
3. Reliability : lama waktu barang digunakan tanpa mengalami kerusakan
4. Durability : tenggang waktu, kapan barang diganti suku cadangnya
5. Estetic : warna, bentuk
6. Personal Interface : mutu yang sifatnya manusiawi
7. Reception : persepsi orang
8. Easy of Use : mudah dipakai
9. Features : karakteristik keunggulan
10. Conformance to spesification : Persyaratan kerja barang sesuai spesifikasi
11. Constistency : Ketetapan antara durasi dengan pemakaian
12. Uniformity : keseragaman
13. Service Ability : pergantian suku cadang dalam service
14. Accuration : tepat.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mutu (quality) adalah keinginan pelanggan yang mungkin selama ini


paling kurang dikelola. Dalam kenyataan, isitlah menajemen mutu (quality
management) jarang dipergunakan sampai tahun 1980an meainkan istilah dan
konsep pengendalian mutu dan kemudian kepastian mutu (quality assurance).
Lebih dari itu, sampai baru-baru ini terdapat kesadaran yang cukup bahwa obyek
mutu adalah pertama-tama, proses berikutnya. Jadi mutu (quality) dapat
didefinisikan sebagai keseluruhan karakteristik barang atau jasa yang menunjukan
kemampuan dalam memuaskan kebutuhan konsumen, baik kebutuhan yang
dinyatakanmaupun kebutuhan yang tersirat.

Istilah mutu sangat penting bagi suatu organisasi atau perusahaan, karena:

1. Reputasi perusahaan.
2. Penurunan Biaya.
3. Peningkatan pasar.
4. Pertanggung jawaban produk.

Performansi mutu adalah tampilan dari suatu produk bermutu baik berupa
barang maupun jasa. Berkaiatan dengan produk bermutu dari suatu barang, dalam
konsep Nature of Quality dikatakan bahwa, “The quality product is ability to
satisfy the needs and expectation of the constract.” Bo Bergman, 1994.

8
DAFTAR PUSTAKA

Tunggal, AW. (1993). MMT Suatu Pengantar. Jakarta : Aneka Cipta.

Juran, JM. (1995). Kepemimpinan Mutu. Jakarta : Pustaka Binaman.

Unknown, (2013). Pengertian Mutu Dan Pentingnya Mutu Dalam Pelayanan


Kesehatan (online), https://fitri-unipdu.blogspot.com/2013/03/pengertan-
mutu-dan-dalam-pelayanan.html, diakses pada 04 januari 2020.

Irianto, YB. (1995). MMT. Bandung : Adpend UPI.

Anda mungkin juga menyukai