Anda di halaman 1dari 1

STUDI KASUS PENYAKIT KRITIS 1

Pada pukul 22:30 seorang wanita terlibat dalam kecelakaan kendaraan bermotor berkecepatan
tinggi dan dirawat di unit gawat darurat, kemudian dibawa ke UGD untuk mendapat bantuan
ventilator (flow rate = 15 L/min; FiO = 50%). Pasien memiliki beberapa patah tulang rusuk tinggi
2

dengan memar paru mayor. Pasien tidak mengalami cedera otak. Tidak ada tanda-tanda cedera
abdomen berdasarkan pemeriksaan Tomografi (CT). Pasien telah mendapatkan tindakan medis
pembedahan untuk mengatasi patah tulang yang dialami pasien. Saat ini, pasien dikembalikan ke
ICU untuk mendapat perawatan pasca operasi. Pasien dibius dengan propofol dan alfentanyl. Dia
diintubasi secara oral dan memiliki pipa nasogastrik (NGT) lubang besar pada drainase gratis. Kateter
vena sentral tiga lumen dimasukkan. Tekanan darah pasien saat ini 131/70 mmHg; suhu tubuh
37,1⁰C; RR = 10 kali/menit; HR = 78 kali/menit; 
Hasil pemeriksaan biokimia pasien menunjukkan pH = 7,38; PaO = 98 mmHg; PaCO = 44 mmHg;
2 2

HCO = 30 mEq/1; SaO2 = 94%; VO = 250 mL/min; VCO = 200 mL/min; pemeriksaan kadar gula darah
3 2 2

menunjukkan nilai 8,5 mmol/L. 


Pasien diketahui mengalami edema perifer, dan nilai GCS 2.4.3. Selama dirawat, pasien mengalami 3
kali muntah dengan volume sekitar 200 mL setiap kali muntah. Menurut perawat, pasien dapat
mentoleransi makanan yang diberikan via NGT dengan baik. 

Anda mungkin juga menyukai