Anda di halaman 1dari 9

PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH DAN RUANG KELAS BARU

DI KABUPATEN SELUMA PASCA PEMEKARAN

Hambali
SD Negeri 1 Seluma Kabupaten Seluma
e-mail: hambali.arif15@gmail.com

Abstract: This article was written to describe the construction of school buildings and classrooms
in Seluma post- expansion . Research using qualitative descriptive methods . The data collection is
done by observation , interviews and documention research. The results showed that the
construction of school buildings and classrooms in the post- expansion Seluma done based on
analysis of community needs . Development using funds provided by local governments and the
central government in the form of a special allocation fund (DAK). There are 41 new school
construction and more construction of new classrooms in Seluma since 2004. The central
government and local governments continue to conduct evaluations and supervition to ensure that
the process of construction of school buildings and classrooms run effectively and efficiently .

Keywords : building schools and new classrooms , expansion area , Seluma

Abstrak: Artikel ini ditulis untuk mendeskripsikan pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas
baru di Kabupaten Seluma pasca pemekaran. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas baru di Kabupaten
Seluma pasca pemekaran dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat. Pembangunan
menggunakan dana yang disediakan oleh pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam bentuk
dana alokasi khusus (DAK). Terdapat 41 pembangunan gedung sekolah baru dan lebih banyak
pembangunan ruang kelas baru di Kabupaten Seluma sejak tahun 2004. Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah terus melakukan kegiatan evaluasi dan supervisi untuk memastikan bahwa
proses pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas baru berjalan secara efektif dan efisien.

Keywords: gedung sekolah dan ruang kelas baru, pemekaran wilayah, Seluma

PENDAHULUAN
Memasuki akhir dekade 90-an Indonesia kesejahteraan masyarakat (pasal 2 PP
mengalami perubahan sosial politik yang 129/2000). Argumentasi untuk ini didasarkan
bermuara kepada pilihan melaksanakan atas beberapa dimensi. Pemekaran akan
desentralisasi sebagai salah satu model utama mempersingkat rentang kendali antara
pembangunan Indonesia. pemerintah dan masyarakat, khususnya pada
Semangat otonomi daerah itu sendiri wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh
salah satunya bermuara kepada keinginan fasilitas pemerintahan. Pemekaran daerah juga
daerah untuk memekarkan diri yang kemudian diaspirasikan untuk memperbaiki pemerataan
diatur dalam PP No.129 Tahun 2000 tentang pembangunan. Berdasarkan pengalaman di
Persyaratan Pembentukan, dan Kriteria masa lalu, daerah-daerah yang terbangun
Pemekaran, Penghapusan dan Penggabungan hanya daerah yang berdekatan dengan ibukota
Daerah. Dalam prakteknya, pemekaran daerah pemerintahan daerah.
jauh lebih mendapat perhatian dibandingkan Kabupaten Seluma sebelumnya merupa-
penghapusan ataupun penggabungan daerah. kan bagian dari wilayah Kabupaten Bengkulu
Dalam PP tersebut, daerah berhak mengajukan Selatan. Pada saat itu pembangunan masih
usulan pemekaran terhadap daerahnya selama menginduk ke Kabupaten Bengkulu Selatan
telah memenuhi syarat teknis, administratif, yang menyebabkan proses pembangunan
dan fisik dengan tujuan untuk mensejahterakan berjalan lamban, sehingga menimbulkan kesan
masyarakat yang ada di wilayahnya. Kabupaten Seluma sebagai daerah tertinggal.
Pemekaran daerah dalam tatanan Hal ini merupakan salah satu alasan
filosofis dimaksudkan untuk meningkatkan diajukannya proposal pemekaran wilayah

20
Hambali, Pembangunan Gedung Sekolah dan Ruang Kelas Baru 21

Kabupaten Seluma. Oleh karena itu, maksud Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar
dan tujuan pembentukan Kabupaten Seluma sarana dan prasarana ini mencakup: (1) kriteria
adalah untuk mendekatkan pelayanan peme- minimum sarana yang terdiri dari perabot,
rintahan dengan masyarakatnya, mempercepat peralatan pendidikan, media pendidikan, buku
pembangunan daerah dan pertumbuhan dan sumber belajar lainnya, teknologi
ekonomi masyarakat dalam rangka meningkat- informasi dan komunikasi, serta perlengkapan
kan kualitas kehidupan yang lebih baik dan lain yang wajib dimiliki oleh setiap
lebih sejahtera. sekolah/madrasah, dan (2) kriteria minimum
Sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB), prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan,
Kabupaten Seluma terus melakukan ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang
pembangunan di berbagai bidang termasuk wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
bidang pendidikan. Hal ini disebabkan karena Bangunan/gedung sekolah dan ruang
pendidikan merupakan salah satu aspek kelas merupakan bagian penting dalam sarana
pembangunan yang sekaligus merupakan dan prasarana pendidikan. Ketersediaan
syarat mutlak untuk mewujudkan pem- gedung sekolah dan ruang kelas yang nyaman
bangunaan nasional. Seperti yang diungkapkan sangat berpengaruh terhadap kelancaran
oleh Tilaar (1992:134-135), bahwasanya salah jalannya proses pendidikan itu sendiri.
satu aspek terpenting dalam menyiapkan dan Pengertian bangunan gedung sekolah
merekayasa arah perkembangan masyarakat Indonesia, berlandaskan pada pengertian
dalam pembangunan nasional adalah bangunan gedung menurut Kepmen
Pendidikan. Hal ini relevan dengan Undang- Kimpraswil nomor 332/KPTS/M2002 tentang
Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pedoman teknis Pembangunan Gedung
pendidikan nasional yang menyatakan bahwa Negara, adalah bangunan yang berfungsi
fungsi pendidikan adalah untuk mengem- sebagai tempat melakukan kegiatan proses
bangkan kemampuan serta meningkatkan mutu belajar mengajar. Bangunan gedung sekolah
kehidupan dan martabat manusia Indonesia yang sumber biayanya dari APBN, APBD dan
dalam rangka mewujudkan tujuan nasional. atau sumber lainnya, menjadi bangunan milik
Tujuan pembangunan pendidikan negara. Sedangkan ruang kelas adalah fasilitas
nasional juga diungkapkan dalam Rencana umum yang digunakan untuk kegiatan
Strategis (Renstra) Depdiknas tahun 2005- pembelajaran. Oleh karena itu, bangunan
2009, yang menyebutkan bahwa salah satu tersebut harus memenuhi persyaratan
tujuan pembangunan pendidikan nasional keselamatan, kenyamanan dan keamanan yang
adalah meningkatkan pemerataan kesempatan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan
belajar pada semua jalur, jenis, dan jenjang Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang
pendidikan. Oleh karena itu, untuk Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI,
mewujudkan fungsi dan tujuan tersebut, SMP/MTs dan SMA/MA.
Pemerintah dan Pemerintah Daerah berhak Ruang Kelas merupakan salah satu
mengarahkan, membimbing, membantu, dan aspek yang tercantum dalam Permendiknas
mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai Nomor 24 Tahun 2007. Di situ disebutkan
dengan peraturan perundang-undangan yang bahwa ruang kelas merupakan sebuah tempat
berlaku. proses pembelajaran dan interaksi langsung
Adanya sarana dan prasarana yang antara tenaga pendidik dengan peserta didik.
memadai merupakan salah satu persyaratan Proses belajar mengajar akan berjalan dengan
untuk mewujudkan peningkatan mutu baik apabila peserta didik akan merasakan
pendidikan di suatu wilayah, terutama di aman dan nyaman dalam mengikuti
daerah otonomi baru. Sarana dan prasarana pembelajaran, dan hal ini akan menghasilkan
yang memadai tersebut harus memenuhi mutu pendidikan yang lebih baik.
ketentuan minimum yang ditetapkan dalam Berdasarkan data yang didapat dari
standar sarana dan prasarana. Standar sarana Nomenklatur Depdikbud Kabupaten Seluma,
dan prasarana ini untuk lingkup pendidikan jumlah Sekolah Dasar (SD) yang ada di
formal, jenis pendidikan umum, jenjang wilayah Kabupaten Seluma sebelum peme-
pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah karan adalah 180 unit, jumlah Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) adalah 20 unit, serta
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah jumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) adalah
(SMP/MTs), dan Sekolah Menengah 5 unit. Letak gedung sekolah yang tersebar di
22 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 20-28

beberapa desa berbeda yang memiliki jarak 6. Apakah hambatan dalam pelaksanaan
tempuh yang cukup jauh, menyulitkan pembangunan gedung sekolah dan ruang
masyarakat khususnya siswa yang ingin kelas baru di Kabupaten Seluma pasca
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih pemekaran?
tinggi. Oleh karena itu, pemerintah Kabupaten 7. Bagaimana pemanfaatan gedung sekolah
Seluma terus melakukan pembangunan gedung dan ruang kelas baru di Kabupaten Seluma
sekolah dan ruang kelas baru di beberapa pasca pemekaran?
wilayah. Hal ini merupakan wujud dari tujuan 8. Apakah hambatan dalam pemanfaatan
pemekaran wilayah kabupaten yaitu agar gedung sekolah dan ruang kelas baru di
pembangunan dapat dilakukan secara cepat. Kabupaten Seluma pasca pemekaran?
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan
bahwa ketersediaan sarana dan prasarana METODE
pendidikan yang memadai sangatlah penting Dalam usaha menemukan jawaban dari
guna mencapai peningkatan mutu pendidikan. masalah penelitian yang telah dirumuskan,
Namun, pembangunan sarana dan prasarana rancangan penelitian yang digunakan dalam
pendidikan ini masih diliputi oleh berbagai penelitian ini adalah metode penelitian des-
masalah. Oleh karena itu, dalam penelitian ini kriptif kualitatif. Metode penelitian kualitatif
peneliti tertarik untuk mengetahui pem- digunakan sebagai prosedur penelitian yang
bangunan pendidikan di Kabupaten Seluma, menghasilkan data deskriptif, yaitu data yang
terutama dilihat dari segi pembangunan sarana terkumpul berbentuk kata-kata, gambar, dan
dan prasarana pendidikan di Kabupaten bukan angka-angka. Dengan demikian, laporan
Seluma, terutama sejak menjadi Daerah penelitian ini berisi kutipan-kutipan data dalam
Otonomi Baru (DOB). Selanjutnya, penelitian menyajikan laporan, dimana data tersebut
ini difokuskan pada pembangunan gedung berasal dari hasil wawancara, catatan lapangan,
sekolah baru dan pembangunan ruang kelas foto dan dokumen lainnya (Moleong,
baru di wilayah Kabupaten Seluma pasca 2007:15). Dalam penelitian ini, peneliti akan
pemekaran. mengumpulkan data-data yang berupa
Rumusan masalah dalam penelitian ini informasi tentang pembangunan sarana dan
dibagi menjadi rumusan masalah umum dan prasarana pendidikan di Kabupaten Seluma
rumusan masalah khusus. Secara umum, sejak awal pemekaran wilayah, khususnya
rumusan masalah penelitian ini adalah : pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas
Bagaimana pembangunan gedung sekolah dan baru.
ruang kelas baru di Kabupaten Seluma pasca Subyek penelitian ini adalah seluruh
pemekaran?. Sedangkan rumusan masalah sekolah yang berada di wilayah Kabupaten
khusus adalah sebagai berikut: Seluma, mulai dari jenjang Sekolah Dasar
1. Bagaimana visi-misi Dinas Pendidikan dan (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan
Kebudayaan Kabupaten Seluma tentang Sekolah Menengah Atas (SMA). Selain itu,
pembangunan gedung sekolah dan ruang peneliti juga memerlukan data yang
kelas baru pasca pemekaran? melibatkan Pemerintah Daerah serta dinas
2. Bagaimana perencanaan lokasi pem- terkait, yaitu Dinas Pendidikan dan
bangunan gedung sekolah dan ruang kelas Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Seluma.
baru di Kabupaten Seluma pasca Instrumen utama dalam penelitian ini
pemekaran? adalah peneliti sendiri. Seperti yang
3. Dari mana sumber dana pembangunan diungkapkan oleh Irawan (2006:101) bahwa
gedung sekolah dan ruang kelas baru di satu-satunya instrumen terpenting dalam
Kabupaten Seluma pasca pemekaran? penelitian kualittaif adalah peneliti itu sendiri.
4. Bagaimana usaha aparatur pemerintahan Selain itu, dalam mengumpulkan data
daerah dalam mendapatkan dana pem- penelitian, peneliti juga menggunakan tiga
bangunan gedung sekolah dan ruang kelas teknik pengumpulan data, yaitu melalui :
baru di Kabupaten Seluma pasca pengamatan (observasi), wawancara dan studi
pemekaran? dokumen.
5. Bagaimana pelaksanaan pembangunan Dalam penelitian ini, teknik analisis data
gedung sekolah dan ruang kelas baru di yang digunakan adalah Analisis Data Kualitatif
Kabupaten Seluma pasca pemekaran? yang disampaikan oleh Miles dan Hubberman
(1992:39) dimana terdapat tiga hal utama
Hambali, Pembangunan Gedung Sekolah dan Ruang Kelas Baru 23

dalam analisis data kualitatif yakni, reduksi Seluma tidak terlepas dari arah pengembangan
data, penyajian data dan penarikan kesim- pendidikan nasional yaitu : Akses dan
pulan/verifikasi. Ketiga tahap ini dilakukan pemerataan, accountable, bermutu dan daya
sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat saing, yang biasa disebut pendidikan yang
sebelum, selama dan sesudah pengumpulan meta-accountable dan bermutu. Oleh sebab itu
data dalam bentuk yang sejajar, utnuk kebijakan pengembangan pendidikan di
membangun wawasan umum yang disebut Kabupaten Seluma adalah sebagai berikut : (1)
analisis. Kegiatan analisis data dapat dilakukan Peningkatan akses dan pemerataan, (2)
melalui beberapa tahapan, antara lain : reduksi Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
data, penyajian data dan verifikasi data. serta (3) Peningkatan akuntabilitas pengelolaan
pendidikan. dalam melaksanakan arah dan
HASIL DAN PEMBAHASAN kebijakan tersebut dengan prioritas utama
Visi-Misi Pembangunan Gedung Sekolah tuntas wajar 9 tahun disertai dengan prioritas
Dan Ruang Kelas Baru Pasca Pemekaran selanjutnya peningkatan mutu, daya saing dan
Proses pembangunan pendidikan di relevansi serta pencitraan publik
Kabupaten Seluma telah disusun dalam (akuntabilitas).
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pendidikan Berdasarkan rencana jangka panjang
Kabupaten Seluma. Renstra merupakan Satuan pembangunan bidang pendidikan di Kabupaten
Kerja Perangkat Daerah yang bertujuan Seluma, maka dapat disusun pula rencana
sebagai pedoman dan acuan dalam melak- operasional tahunan pembangunan bidang
sanakan program-program bidang pendidikan pendidikan. Rencana operasional tahunan
sehingga terwujudnya mutu pendidikan yang dikembangkan berdasarkan rencana jangka
berkualitas dan mampu bersaing. Rencana panjang yang telah disusun oleh pemerintah.
strategis pembangunan bidang pendidikan Dengan kata lain, rencana operasional tahunan
Kabupaten Seluma menyangkut Visi, Misi, merupakan tindak lanjut dari rencana jangka
Tujuan, Sasaran dan Strategi yang menjadi panjang tersebut. Hal yang sama juga
pedoman dalam melaksanakan kegiatan diungkapkan oleh narasumber dalam wawan-
pembangunan bidang pendiidkan oleh seluruh cara, bahwa pembangunan gedung sekolah dan
jajaran pendidikan, mulai dari Dinas ruang kelas baru merupakan wujud dari salah
Pendidikan, Unit Pelaksana Teknis Dinas satu Misi Dinas Pendidikan kabupaten Seluma,
(UPTD) sampai pada satuan pendidikan yaitu yaitu “Tuntas Wajib Belajar 9 Tahun”. Dengan
sekolah. kata lain, pembangunan gedung sekolah dan
Berdasarkan hasil wawancara yang ruang kelas baru di Kabupaten Seluma
dilakukan terhadap nara sumber, Kepala dilakukan untuk memberikan fasilitas kepada
Bidang Pendidikan Menengah Maryono, masyarakat agar lebih banyak anak-anak usia
M.Pd., diketahui bahwa Visi Dinas Pendidikan sekolah dapat menyelesaikan pendidikan, yaitu
dan Kebudayaan Kabupaten Seluma yaitu: pendidikan dasar dan menengah.
Terwujudnya pendidikan yang berkualitas dan
mampu bersaing. Visi tersebut kemudian Perencanaan Lokasi Pembangunan Gedung
diwujudkan melalui Misi sebagai berikut: (1) Sekolah Dan Ruang Kelas Baru Pasca
Meningkatkan kualitas dan daya saing serta Pemekaran
relevansi lulusan setiap jenjang pendidikan di Pembangunan gedung sekolah dan ruang
Kabupaten Seluma, (2) Terciptanya proses kelas baru merupakan salah satu rencana
belajar yang aman dan nyaman, (3) Tercip- operasional tahunan pemerintah daerah di
tanya model pembelajaran yang efektif dan bidang pendidikan. Pembangunan gedung
kreatif, (4) Tuntas wajib belajar 9 tahun, (5) sekolah dilakukan atas dasar kebutuhan
Terlaksananya pembinaan kepemudaan dan masyarakat akan tersedianya gedung sekolah
olahraga, (6) Terciptanya peran serta/kepedu- baru di suatu wilayah. Sedangkan pembangu-
lian masyarakat terhadap pendidikan, dan (7) nan ruang kelas baru ataupun kegiatan
Terwujudnya koordinasi dalam pelaksanaan rehabilitasi ruangan kelas dilakukan setiap
pembangunan di bidang pendidikan dengan tahun berdasarkan kebutuhan di sekolah
stakeholder. tersebut.
Dari hasil wawancara diatas, dapat Menurut narasumber penelitian, proses
diketahui bahwa arah dan kebijakan perencanaan pembangunan gedung sekolah
pengembangan pendidikan di Kabupaten dan ruang kelas baru di Kabupaten Seluma
24 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 20-28

dimulai dengan adanya masyarakat yang yang ditetapkan alokasi anggarannya sebesar
melaporkan kebutuhan mereka akan gedung 20 persen dari anggaran dalam APBN dan
sekolah dan ruang kelas baru, kemudian APBD. Hal tersebut menunjukkan bahwa
pemerintah daerah meninjau langsung ke bangsa Indonesia telah bertekad untuk
lokasi yang ditentukan dan melakukan analisis memajukan dunia pendidikan, terutama
kebutuhan (need analysis) dari masyarakat pendidikan dasar.
setempat. Selanjutnya pemerintah baru akan Berdasarkan hasil wawancara yang
melaksanakan proses perencanaan pembang- dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa
unan gedung sekolah dan ruang kelas baru di pembangunan di sektor pendidikan sudah
tempat tersebut. Dengan kata lain, tidak ada dianggarkan di APBN, termasuk pembangunan
jangka waktu tertentu dalam melakukan fisik seperti pembangunan gedung sekolah dan
pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas ruang kelas baru. Anggaran pembangunan ini
baru, karena semuanya didasarkan pada berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) yang
kebutuhan masyarakat. disalurkan ke pemerintah daerah atau instansi
Selain itu, hal penting yang perlu yang terkait dalam hal ini Dinas Pendidikan
diperhatikan dalam pembangunan gedung dan Kebudayaan Kabupaten Seluma. Dengan
sekolah dan ruang kelas baru adalah kata lain, Dinas Pendidikan bertanggung jawab
perencanaan lokasi pembangunan. Lokasi atas pelaksanaan pembangunan gedung
merupakan tempat yang dapat dikenali dan sekolah dan ruang kelas baru di wilayah
dibatasi dimana suatu kegiatan berlangsung Kabupaten Seluma, termasuk proses
atau dapat juga merupakan suatu letak suatu penganggaran.
obyek. Salah satu contoh lokasi adalah lokasi Menurut narasumber penelitian, ang-
gedung sekolah, gedung sekolah ini merupakan garan untuk pembangunan gedung sekolah dan
tempat yang cukup vital karena merupakan ruang kelas baru di Kabupaten Seluma
tempat berlangsungnya kegiatan belajar bersumber dari APBN, DAK dan APBD. Dana
mengajar. alokasi khusus (DAK) merupakan dana APBN
Penentuan lokasi sebuah sekolah yang disalurkan melalui Kas daerah. Dana
diutamakan untuk memperhatikan faktor- alokasi khusus ini diperuntukan untuk
faktor berikut: faktor aksesibilitas; faktor pola kepentingan pembangunan pendidikan di
distribusi; faktor kondisi lingkungan; lahan daerah, termasuk pembangunan gedung
sekolah dan peta pendidikan. Aksesibilitas sekolah dan ruang kelas baru. Sumber dana
(kemudahan jarak tempuh) akan mempeng- selanjutnya adalah APBN yang langsung
aruhi kestrategisan suatu lokasi, karena disalurkan kepada pihak ketiga, yaitu pihak
menyangkut kemudahan untuk menuju lokasi pengelola pembangunan gedung sekolah dan
tersebut dari berbagai lokasi yang berada di ruang kelas baru. Dan yang terakhir adalah
sekitarnya atau wilayah lainnya. dana APBD yang merupakan dana Kas daerah
atau dana pendamping yang telah dipersiapkan
Sumber Dana Pembangunan Gedung sebesar 10% dari jumlah Kas daerah tersebut.
Sekolah dan Ruang Kelas Baru Pasca Dalam mewujudkan tujuan pembang-
Pemekaran unan di Kabupaten Seluma tentu saja
Seluruh kebijakan pendidikan yang telah memerlukan kerja sama dari segala pihak,
diambil tidak terlepas dari reformasi kerangka begitu juga pembangunan di bidang
hukum bidang pendidikan yang diawali dengan pendidikan. Mengingat pentingnya pendidikan
amandemen UUD RI 1945 pada tahun 1999 dalam kemajuan suatu daerah, maka
sampai dengan 2002. Melalui amandemen ini, pemerintah perlu memberikan perhatian
bangsa Indonesia menetapkan bahwa pendidi- khusus. Selain itu kerja sama dari masyarakat
kan tidak lagi hanya sekedar hak warga negara juga sangat diperlukan dalam memantau
sebagaimana tertulis dalam UUD RI 1945 jalannya proses pembangunan ini, disamping
sebelum amandemen, melainkan lebih dari itu, pengawasan dari pemerintah pusat tentunya.
juga merupakan hak azasi manusia. Oleh Hal ini juga tergambar dari hasil
karena itu, setiap warga negara wajib mengi- wawancara dengan narasumber yang
kuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib menyatakan bahwa banyak pihak yang terlibat
pula membiayainya. Dalam sejarah perjalanan dalam pembangunan gedung sekolah dan
UUD 1945 yang telah mengalami empat kali ruang kelas baru di Kabupaten Seluma. Yang
amandemen, hanya bidang pendidikan saja paling berperan penting adalah pemerintah
Hambali, Pembangunan Gedung Sekolah dan Ruang Kelas Baru 25

daerah, karena sejak terjadinya pemekaran terjadinya pemekaran wilayah, jumlah gedung
maka pemerintah daerah memiliki kewenangan sekolah untuk tingkat SD di Kabupaten Seluma
dalam mengatur daerahnya. Namun, tetap sudah cukup banyak dan tersebar secara merata
dengan bantuan dan pengawasan dari di berbagai daerah atau desa di Kabupaten
pemerintah pusat. Selain itu, peran serta Seluma. Penambahan pembangunan gedung
masyarakat juga sangat penting. Dengan sekolah dasar yang dilakukan pada tahun 2004
demikian pemerintah daerah dapat dengan menanggapi kebutuhan masyarakat akan
cepat memantau kebutuhan dan kemajuan yang adanya sekolah luar biasa.
dicapai dalam proses pembangunan tersebut. Hambatan Pembangunan Gedung Sekolah
Dalam proses pembangunan gedung dan Ruang Kelas Baru Pasca Pemekaran
sekolah dan ruang kelas baru di Kabupaten Berdasarkan hasil wawancara yang
Seluma pasca pemekaran, Dinas Pendidikan dilakukan oleh peneliti terhadap salah satu
dan Kebudayaan yang merupakan leading kontraktor yang bertanggung jawab atas
sector dalam bidang pendidikan, mengusulkan pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas
kepada pemerintah daerah melalui pembahasan baru di wilayah Kabupaten Seluma. Ber-
anggaran di DPRD. Di dalam rapat tersebut dasarkan hasil wawancara tersebut, diketahui
akan diketahui ketersediaan APBD untuk beberapa kendala atau hambatan yang
pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas mungkin timbul dalam pelaksanaan proyek
baru. Selain itu, Dinas Pendidikan dan pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas
Kebudayaan juga dapat mengusulkan dana baru di Kabupaten Seluma pasca pemekaran.
pembangunan melalui Kementerian Pendidi- Hambatan pertama yang dialami oleh
kan dan Kebudayaan, dana tersebut dikenal kontraktor sebagai pihak ketiga adalah belum
dengan DAK atau APBN. Setelah mendapat adanya dana dari pemerintah daerah sebagai
persetujuan dari pemerintah daerah atau penanggung jawab proyek pembangunan
pemerintah pusat, maka akan dilaporkan gedung sekolah dan ruang kelas baru.
kepada bupati untuk dibuat Surat Keputusan Ketidaktersediaan dana mengakibatkan pihak
tentang pembangunan gedung sekolah dan kontraktor belum mendapatkan uang muka
ruang kelas baru serta sumber dana yang akan untuk melaksanakan proyek tersebut. Uang
digunakan. muka belum keluar bisa jadi kendala bagi
kontraktor atau pemborong proyek dengan
Pelaksanaan Pembangunan Gedung modal 0 atau kecil karena untuk memulai
Sekolah dan Ruang Kelas Baru Pasca sebuah proyek yang sudah ditentukan rentang
Pemekaran waktunya diperlukan biaya minimal sebagai
Pembangunan gedung sekolah dan ruang modal pekerjaan persiapan seperti pembersihan
kelas baru di Kabupaten Seluma dilakukan lahan, pengurusan izin-izin, pembuatan bedeng
sebagai wujud pelaksanaan rencana jangka kerja dan sejenisnya sehingga apabila uang
panjang dan rencana operasional tahunan muka bangunan belum cair bisa jadi kendala
bidang pendidikan di Kabupaten Seluma. dalam proses pelaksanaan. Untuk mengatasi
Dalam proses perencanaan hingga proses kendala tersebut maka para kontraktor akan
pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas mencari modal pinjaman untuk memulai
baru ini melibatkan berbagai pihak. Setiap pekerjaan, dan tentu saja ini menyulitkan pihak
pihak saling bekerja sama dalam mewujudkan ketiga.
kelancaran proses pembangunan. Selanjutnya, izin mendirikan bangunan
Berdasarkan observasi yang dilakukan yang belum selesai juga dapat menjadi
oleh peneliti, sejak terjadinya pemekaran kendala. Seringkali pengurusan IMB dilakukan
wilayah Kabupaten Seluma sudah dibangun 41 oleh pemilik proyek langsung lalu membuat
unit gedung sekolah baru. Penambahan jumlah kontrak kerja dengan kontraktor dengan waktu
gedung sekolah baru paling banyak pada mulai pekerjaan yang sudah ditentukan namun
tingkat SMP yaitu 29 unit. Selanjutnya pada ternyata pada saat pelaksanaan mulai ternyata
tingkat SMA yaitu 11 unit dan pada tingkat SD IMB belum keluar. Hal ini tentu dapat menjadi
hanya terdapat penambahan 1 unit gedung hambatan dalam melaksanakan proyek
sekolah baru. Hal ini membuktikan bahwa pembangunan gedung yang apabila tetap
pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas dijalankan kemungkinan akan di segel dan
baru di Kabupaten Seluma pasca pemekaran tidak boleh melanjutkan pekerjaan sampai
dilakukan berdasarkan kebutuhan. Sebelum pembayaran denda IMB. Untuk mengatasi
26 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 20-28

masalah tersebut bisa bekerja sama dengan mengetahui setiap pencapaian yang telah
profesional yang berkompeten dalam bidang dilakukan maupun kekurangan-kekurangan
pengurusan Izin mendirikan bangunan karena yang masih memerlukan perbaikan. Selain itu,
selain berpengetahuan juga sudah menjalin setelah proses pembangunan gedung sekolah
hubungan baik dengan pihak terkait sehingga dan ruang kelas baru selesai dilakukan, proses
tidak ada alasan untuk dipersulit keluarnya evaluasi akan berlanjut pada pemanfaatan
IMB gedung sekolah dan ruang kelas baru tersebut.
Hambatan terakhir yang ditemukan Penggunaan atau pemanfaatan sarana
dalam pembangunan gedung sekolah dan dan prasarana pendidikan di sekolah
ruang kelas baru adalah pertentangan dari merupakan tanggung jawab kepala sekolah
masyarakat. Pertentangan dari masyarakat pada setiap jenjang pendidikan. Termasuk
sekitar lingkungan proyek bisa juga terjadi dengan pemanfaatan bangunan gedung sekolah
pada sebuah gedung yang pembangunanya dan ruang kelas baru. Untuk kelancaran
tidak dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kegiatan tersebut, narasumber penelitian
kepada warga sekitar, jika menyangkut urusan menyatakan bahwa setiap kepala sekolah
kehilangan nafkah harian maka bisa dipastikan dianjurkan untuk mempunyai wakil bidang
akan ribut misalnya lokasi yang akan dibangun sarana dan prasarana atau petugas yang
merupakan lahan perdagangan warga oleh berhubungan dengan penanganan saran dan
karena itu perlu bekerjasama dengan prasarana sekolah diberi tanggung jawab untuk
masyarakat dan pemimpin warga setempat menyusun jadwal tersebut.
untuk memikirkan solusi dan mencari jalan Berdasarkan hasil observasi yang
keluar bersama sehingga tidak ada pihak yang dilakukan oleh peneliti terhadap beberapa
dirugikan. Pemberian akses warga untuk gedung sekolah dan ruang kelas baru di
menjadi tenaga kerja proyek bisa jadi solusi Kabupaten Seluma, terdapat beberapa jenis
untuk mengantikan lahan pekerjaan kerusakan pada sarana dan prasarana pen-
sebelumnya. didikan khususnya bangunan gedung sekolah
Dalam pelaksanaan pembangunan tentu dan ruang kelas baru.
banyak sekali permasalahan yang timbul pada Berdasarkan wawancara yang dilakukan
proyek bangunan gedung baik yang bersifat oleh peneliti, kerusakan-kerusakan yang terjadi
teknik maupun non teknik dari awal mulai pada bangunan gedung sekolah dan ruang
sampai dengan berakhirnya proyek karena kelas baru tersebut menjadi salah satu
melaksanakan proyek itu sendiri sudah hambatan bagi warga sekolah dalam
termasuk menyelesaikan masalah dari tidak memanfaatkan bangunan gedung sekolah dan
adanya gedung menjadi ada. ruang kelas baru. Rendahnya kualitas penger-
Pelaksanaan program pembangunan, jaan yang membuat bangunan tersebut cepat
khususnya pembangunan gedung sekolah dan rusak merupakan hambatan utama dalam
ruang kelas baru yang dilakukan di Kabupaten pemanfaatan bangunan gedung sekolah dan
Seluma tentu saja dilanjutkan dengan proses ruang kelas baru.
evaluasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan Selain itu, kurang cermatnya proses
bahwa proses pembangunan yang sudah analisa yang dilakukan oleh pemerintah
direncanakan dapat berjalan dengan baik dan sebelum melakukan pembangunan gedung
sesuai dengan tujuan awal. Evaluasi dalam sekolah dan ruang kelas baru mengakibatkan
pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas masalah lain dalam pemanfaatan gedung
baru dapat ditinjau dari beberapa hal, misalnya sekolah dan ruang kelas baru tersebut. Seperti
kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, yang telah dijelaskan diawal bahwa peren-
kerja sama antara pihak yang terlibat, canaan pembangunan gedung sekolah dan
kesesuaian pengalokasian anggaran pembang- ruang kelas baru didasari pada adanya
unan, hingga pemanfaatan gedung sekolah dan permintaan masyarakat setempat. Hal ini
ruang kelas setelah dibangun. kemudian ditindaklanjuti dengan proses analisa
Dari hasil wawancara yang dilakukan yang dilakukan oleh pemerintah daerah, berupa
oleh peneliti dapat disimpulkan bahwa proses analisa lokasi pembangunan dan jumlah anak
evaluasi memiliki peranan yang sangat penting usia sekolah yang ada di wilayah tersebut.
dalam kegiatan pembangunan gedung sekolah Kurang cermatnya proses analisa ini
dan ruang kelas baru di Kabupaten Seluma. mengakibatkan bangunan gedung sekolah dan
Melalui proses evaluasi, pemerintah dapat ruang kelas yang baru saja dibangun tidak
Hambali, Pembangunan Gedung Sekolah dan Ruang Kelas Baru 27

dapat dimanfaatkan dengan baik. Penyebab itu akan dilaporkan kepada bupati. Kemudian
pertama, karena lokasi sekolah yang kurang proses pembangunan diawasi oleh Dinas
strategis sehingga membuat masyarakat Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
cenderung memilih sekolah lain yang letaknya Seluma. Semenjak pemekaran wilayah
lebih strategis atau dekat dengan pemukiman Kabupaten Seluma pada tahun 2003, telah
warga dan mudah dijangkau. Hal ini juga terjadi pembangunan gedung sekolah baru
disebabkan oleh letak bangunan gedung sebanyak 41 unit, dan penambahan ruang kelas
sekolah baru yang terlalu dekat dengan sekolah baru di beberapa sekolah yang membutuhkan.
lainnya, sehingga kecenderungan jumlah siswa Hambatan yang terjadi dalam proses
yang sedikit dapat saja terjadi. pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas
Selain itu, pemerintah daerah tidak baru di Kabupaten Seluma cenderung bersifat
memperhatikan peta pendidikan saat teknis, seperti masalah izin mendirikan
melakukan perencanaan pembangunan gedung bangunan dan ketersediaan dana. Pemerintah
sekolah dan ruang kelas baru. Hal ini pusat dan daerah terus melakukan kegiatan
mengakibatkan adanya pembangunan gedung pengawasan sejak proses perencanaan dan
sekolah dan ruang kelas baru di wilayah yang pelaksanaan pembangunan, hingga peman-
hanya memiliki sedikit anak-anak usia sekolah. faatan gedung sekolah dan ruang kelas baru.
Sehingga menyebabkan terbengkalainya Hal ini dilakukan agar pembangunan gedung
bangunan gedung sekolah dan ruang kelas sekolah dan ruang kelas baru di wilayah
yang baru saja didirikan di wilayah tersebut. Kabupaten Seluma dapat berjalan secara
efektif dan efisien. Dalam proses pengawasan
SIMPULAN DAN SARAN pemanfaatan gedung sekolah dan ruang kelas
SIMPULAN baru, pemerintah terhambat dengan buruknya
Berdasarkan hasil penelitian ini sistem pelaporan yang dilakukan oleh pihak
disimpulkan bahwa Pembangunan gedung sekolah.
sekolah dan ruang kelas baru di Kabupaten
Seluma merupakan perwujudan dari Visi dan SARAN
Misi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Kabupaten Seluma yaitu “Tuntas wajib belajar dilakukan, maka peneliti mengusulkan
9 tahun”. Hal ini dilakukan untuk menampung beberapa saran untuk peningkatan kualitas
lebih banyak lagi anak-anak usia sekolah di pendidikan di Kabupaten Seluma, khususnya
wilayah Kabupaten Seluma pasca pemekaran. melalui pembangunan gedung sekolah dan
Perencanaan pembangunan gedung sekolah ruang kelas baru. Adapun saran-saran tersebut
dan ruang kelas baru di Kabupaten Seluma antara lain :
dilakukan berdasarkan usulan dari masyarakat 1. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
yang membutuhkan. Dari usulan tersebut Kabupaten Seluma hendaknya terus
pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas melakukan inovasidan pembaharuan dalam
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten penentuan Visi dan Misi, yang disesuaikan
Seluma, melakukan analisis terhadap kebutu- dengan perkembangan masyarakat sehingga
han masyarakat tersebut. Barulah selanjutnya dapat mewujudkan pembangunan dan
akan merencanakan pembangunan gedung kesejahteraan masyarakat Kabupaten
sekolah dan ruang kelas baru di wilayah yang Seluma.
diusulkan. Dalam pelaksanaan pembangunan 2. Pemerintah daerah, dalam hal ini adalah
gedung sekolah dan ruang kelas baru, hal yang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
perlu diperhatikan adalah ketersediaan Kabupaten Seluma, hendaknya benar-benar
anggaran yang memadai. Dalam pelaksanaan melakukan analisis yang mendalam
pembangunan gedung sekolah dan ruang kelas terhadap setiap usulan yang disampaikan
baru, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan oleh masyarakat. Hal ini dilakukan agar
Kabupaten Seluma menggunakan anggaran pembangunan gedung sekolah dan ruang
yang disediakan oleh pemerintah pusat atau kelas baru di wilayah Kabupaten Seluma
APBN dalam bentuk Dana Alokasi Khusus dilakukan berdasarkan kebutuhan, sehingga
(DAK), serta dana dari daerah yaitu APBD. pembangunan benar-benar merata di setiap
Pembahasan anggaran pembangunan gedung wilayah.
sekolah dan ruang kelas baru dilakukan dalam 3. Analisis yang mendalam dalam peren-
rapat pembahasan anggaran di DPRD. Setelah canaan anggaran pembangunan gedung
28 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2016, hlm. 20-28

sekolah dan ruang kelas baru juga sekolah dan ruang kelas baru tersebut
hendaknya dilakukan oleh pemerintah. Hal dengan baik.
ini dilakukan untuk menghindari 8. Pemerintah daerah hendaknya memberikan
penggunaan anggaran dengan tepat. sosialisasi dan pemahaman yang cukup
4. Pemerintah dan masyarakat hendaknya kepada masyarakat dan pihak sekolah atas
bekerja sama dengan baik dalam proses pentingnya melaporkan keadaan gedung
pendanaan pembangunan gedung sekolah sekolah dan ruang kelas baru yang telah
dan ruang kelas baru di wilayah Kabupaten dibangun agar dapat menghindari
Seluma. Kerja sama yang baik antara mas- penyalahgunaan.
yarakat dan pemerintah sangat diperlukan
agar pembangunan dapat berjalan secara
efektif dan efisien. DAFTAR RUJUKAN
5. Pemerintah daerah hendaknya terus melaku-
kan pengamatan dan analisa terhadap Irawan, Prasetya. 2006. Penelitian Kualitatif &
kebutuhan masyarakat akan tersedianya Kuantitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.
gedung sekolah dan ruang kelas baru untuk Jakarta: Departemen Ilmu Adminstrasi
menunjang proses pembelajaran. FISIP UI
6. Pemerintah daerah dapat bekerja sama Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian
dengan baik dengan pemerintah pusat, Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
terutama dalam proses pendanaan pembang- Karya.
unan gedung sekolah dan ruang kelas baru, Miles, Matthew B., dan A. Michael Huberman.
agar dapat memperkecil hambatan dalam 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:
proses pembangunan. Universitas Indonesia Pers
7. Pemerintah daerah hendaknya bekerja sama Tilaar, H.A.R. 1992. Manajemen Pendidikan
dengan pihak sekolah dalam pengawasan Nasional: Kajian Pendidikan Masa
pemanfaatan gedung sekolah dan ruang Depan. Bandung : Remaja Rosdakarya
kelas baru di Kabupaten Seluma. Selain itu,
masyarakat hendaknya memiliki kesadaran
untuk memanfaatkan bangunan gedung

Anda mungkin juga menyukai